Langsung ke konten utama

Selamat memasuki Advent I

Selamat memasuki Advent I

Selamat datang didalam masa menyonsong lahirnya Yesus Kristus, Sang Bayi Natal.

Semoga dalam masa-masa advent ini,
Saya benar-benar mampu untuk memaknai kelahiran Yesus ke dunia ini...

Sebab Natal sudah didepan mata.
Gema loncengnya bertalu-talu memanggil kita,
Iringan simfoni merdu lagu natal menyambut kita,
Sukacita Natal, mulai terasa dimana-mana.

Yesus sudah mau ulang tahun.
(*siapin kado apa ya?)

Natal, bukan hanya sebuah perayaan. Bukan juga segala hal kemeriahan duniawi. Bukan baju baru, sepatu baru. Natal lebih dari sekedar hal-hal sesepele itu.

Natal itu hatimu, hatiku, hati kita yang dipersiapkan untuk menjadi tempat ternyaman bagi Sang Bayi Natal tinggal dan tidur dengan tenang.

Bahkan Yesus saja, lahir disebuah kandang domba, sekalipun perayaan Natal dilaksanakan dengan gegap gempita, tolong jangan hilangkan "makna dari Natal", sebuah makna sederhana "sudahkah yang terbaik kau berikan untuk Yesus, TuhanMu?"

Memasuki masa Advent I, biarlah kita menyambut Sang Juruslamat dengan merefleksikan lagi apa yang sudah Yesus lakukan, berikan, serta hadiahkan untuk hidup kita. Srta apa yang sudah kita lakukan untuk Yesus?

Bisakah hati dan hidup kita, menjadi palungan terbaik untuk Yesus lahir serta tinggal?

Benyada Remals "dyzcabz"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...