Langsung ke konten utama

Selfie

Selfie

Saya dan selfie.

Saya tidak suka difoto. Semua foto saya selalu "terlihat aneh" dimata saya. Saya bukan "selfitor" terbaik dan handal.

Bilapun, saya selfie akhirnya diedit dengan "gaya saya", bukan untuk mempercantik dan memperbagus, hanya saja dibuat selayaknya sketsa. Diblur-in, disketsa-in atau dicrayon-in. Dimata saya, itu terlihat lebih baik.

Entah kenapa, tapi saya tidak suka difoto. Dan saya selalu bingung bila diminta foto untuk beberapa keperluan. Jangankan untuk selfie, foto yang formalpun saya tidak suka. Karna saya bukan fotogenik. Saya tidak suka kamera. Saya melihat tiruan diri saya dalam sebuah frame justru membuat saya bergidik "kok gitu ya muka gue?"
Hahahahahahahahahaha

Beberapa hari yang lalu,
Nita meminta foto saya untuk membuat name tag pada bakti sosial yang akan diadain oleh KITA. Dan saya kelimpungan. Foto mana yang mesti saya kasih? Bahkan saya tidak pernah punya foto dengan "penampakan baik" serius! Makanya saya selalu menghindar dari jepretan kamera. Sehebat apapun saya mencoba mengatur angel untuk mendapatkan hasil yang baik. Ya hasilnya begitu juga. Ya iyalah, mukanya'kan bgitu juga hahhahahahahaha...

Setelah mendebat dengan "perlu banget ya foto diname tag?", saya menyerah. Saya memilih dengan dukacita, ah bukan.... saya menyuruh mereka mengambil foto apa ajalah yang penting muka saya. Toh, mau dibilang apalagi, saya memang tidak ahli memasang wajah "manis nan cantik" dalam frame. Bahkan saat saya sudah bergaya sangat manispun hasilnya jadi "aneh banget" hahahahahahahahahaha...

Saya dan selfie?
Rasanya kita bukan teman baik. Bahkan dalam keadaan candidpun, hasilnya tetap minus.
Untuk itulah, saya sadar... saya tidak ingin difoto, kecuali untuk hal-hal penting.

Saya dan selfie?
Kita cukup saling tau, tapi jangan bersentuhan.
Setidaknya saya pernah tau, tapi tidak tertarik lagi.
Wooppsss...
Sorry selfie, with all my heart... ure not my rule!

Karna selfie adalah produk kekinian.
Sayapun "berlapang dada" karena saya produk kekunoan.
Jadi, kami saling mengetahui saja, hanya saja tidak untuk saling melengkapi.

Ternyata untuk ber-selfie ria itu usaha yang keras loh.
Tidak hanya sebatas "tinggal jepret", ternyata ada langkah "bisa diedit lagi?" hahahahahahaa

Semoga nanti sbelum married, KITA deal dengan "tidak perlu foto pre-wed" hahahahahahaahhaa....

Dedicated : untuk saya sendiri, yang tidak pernah merasa puas dengan hasil foto saya sendiri. Bahkan saat saya difoto oleh salah seorang fotografer profesional, dimata saya... "tetep jelek" gambar saya dalam sebuah frame.

Benyada Remals "dyzcabz"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...