Selamat hari Kesehatan Nasional. (*Rest In Love, dr. Dionisius Giri)
Selamat hari Kesehatan Nasional,
Hari ini, kami merayakannya sekaligus kami berduka.
Salah seorang Pahlawan Kesehatan,
dr. Dionisius Giri Samudra,
Telah berpulang pada Sang Pencipta.
Banyak orang menghujat dan menyudutkan profesi Jas Putih ini.
Bahkan tidak sedikit yang mempertanyakan rasa kemanusiaan kami,
Tidak sedikit juga yang mencemooh tugas pengabdian kami,
Kami diam, tidak membalas.
Kami tetap berdiri pada keyakinan kami untuk melayani anda, sekalipun sebagian dari anda sering merendahkan kami,
Membandingkan kami dengan dokter negara tetangga.
Bahkan ada beberapa petinggi negara yang dengan jelas menyatakan diri lebih baik berobat pada negara tetangga.
Hari ini,
Kepergian sahabat, saudara, teman sejawat kami
Membuktikan pada negeri ini.
Kami masih dibutuhkan sampai pelosok negeri ini.
Kami masih diperlukan sampai pada tingkatan terendah bangsa ini.
Kami tetap pergi dan mengabdi walaupun sebagian aparat negara absen untuk melihat dan memantau daerah terpencil.
Kami, ya...kami para dokter!
Kami tidak mundur selangkahpun, sekalipun kami tau seberat apa resiko yang mungkin dihadapi.
Sesusah apapun medan yang kami lewati untuk sampai ditempat pemgabdian, tidak mengurangi semangat kami melayani masyarakat.
Mendengar berita menyedihkan tentang teman sejawat kami, dr.Andra Giri Samudra.
Ada kesedihan yang meluap. Ada doa yang terlantun perlahan. Ada duka mendalam.
Seorang dokter muda yang mengabdikan dirinya di daerah sangat terpencil dimana minimnya transportasi untuk melangkah keluar.
Saat dia terserang penyakit, sebagai medis, dia hanya pasrah akan keadaan. Dimana sarana dan prasarana yang kurang memadai ditempatnya. Segala upaya telah dicoba, namun rujukan ke tempat yang lebih memadai memakan waktu yang cukup lama. Siapa yang disalahkan? Siapa yang harus bertanggung jawab?
Bila masih ada juga orang yang nyir2 "lagian mau tugas kesana jauh2?" atau "masak dokter ga tau sakitnya apa?"
Kalian harus tau,
Berterima kasihlah pada mereka yang mau meninggalkan keluarganya untuk sebuah pengabdian.
Berterima kasihlah pada mereka yang mempertaruhkan nyawanya untuk melayani kesehatan kalian sekalipun jauh terpencil disudut-sudut indonesia
Berterima kasihlah pada mereka yang bersedia melewati medan-medan berat, karena mereka tau dilorong-lorong bukit, dilembah2, dihutan bahkan dipuncak-puncak gunung di Indonesia, merah putih masih berkibar. Mereka masih bagian Indonesia, yang layak mendapat pelayanan kesehatan.
Berterima kasihlah pada mereka yang membuang gensi, mengesampingkan hedonisme, lalu mengutamakan tanggung jawab profesi untuk pergi ke daerah-daerah terpencil dan sangat terpencil. Karna sumpah yang mereka lafalkan terlalu kental untuk diendapkan. Setiap bait dari sumpah itu meledak pada nurani dan batin kami, membuat kami siap dimanapun ditempatkan.
Untukmu,dokter indonesia.
Salut saya untuk kalian.
Lanjutkan pengabdian kita dibumi pertiwi ini,
Bila masih ada yang meremehkan bahkan menghujat kita,
Ingatlah bahwa dipelosok Indonesia,
Masih banyak yang bersyukur karna kehadiran kita untuk mereka!
Selamat jalan, teman sejawat...
Semoga Tuhan melapangkan jalanmu,
Tidurlah dengan tenang disisi Yang Maha Kuasa,
Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, keikhlasan serta kekuatan untuk melepaskan.
Kami akan selalu mengenangmu,
Dan melanjutkan langkah juang serta pengabdianmu!
Selamat hari kesehatan nasional,dokter indonesia!
Semoga pelayanan dan pelayan kesehatan di seluruh pelosok Indonesia,
Mendapat perhatian yang layak, sebagaimana mereka berjuang untuk mengabdi pada bangsa ini.
Hari ini,
Untuk menghormati teman sejawat,
Kami memasang pita hitam tanda duka seluruh dokter indonesia.
Semoga kepergian sejawat kami,
Menjadi pelajaran penting bagi aparat tinggi negara,
Yang selalu meneriakkan "kesejahteraan bagi bidang kesehatan"
Bukan hanya sarana dan prasarana kesehatan,
Tapi pelayan masyarakat di bidang kesehatan,
Juga harus dijamin kesejahteraannya!
Jangan hanya meneriakkan kewajiban kami,
Tapi perhatikan hak kami!
Lihatlah, dia sudah pergi.
Belajarlah bahwa kepergiaannya, karna semangat yang dia punya untuk melayani didaerah dengan prasarana terbatas.
Benyada Remals "dyzcabz"
Semoga peristiwa ini mendewasakan kita dari setiap sudut pandang. Baik dari sisi medis, masyarakat, juga para penentu kebijakan diatas singgasananya.
Komentar
Posting Komentar