Wear hi-heels.
Susah rasanya untuk tidak "menilai" seseorang yang memakai hi-heels.
Kenapa?
Karna dari saya SMP saya sudah belajar mengenakan itu. 16 tahun yang lalu. Sehingga berjalan dengan hi-heels sudah menjadi kebiasaan. Dan lifestyle. (*Dan karena saya jalannya memang jinjit)
Nyed, stop sombong! Ga semua orang diharuskan bisa berjalan dengan itu. (*Okay, sorry)
Dulu, ketika papa mengajak kita ke salah satu acara IASKA, disana ada seorang Tante (*yang saya lupa namanya). Ketika dia melihat saya memakai hi-heels, dia langsung bilang buat saya kalo nona pake heels pastikan nona pakenya dengan sombong. Hanya 1 kalimat sederhana, pake dengan sombong!
Kenapa sombong?
Karna kamu harus terlihat cantik. Sehebat apapun sakit yang kamu tahan. Sepegal apapun kakimu. Sekeras apapun jeritan kelingkingmu. Satu hal, TAHAN!
Be like STILLETO, wherever pain you hold on it, what they see? The beauty of it.
Jadi, saran saya. Cuman saran aja sih. Maaf kalo menyinggung, jangan jalannya miring2. Jangan jalannya dengan kakimu keluar2 dari sepatu. Jangan jalan dengan meringis. Jangan jalan dengan "kaki terbuka". Jangan memaksa bila memang tidak bisa.
Tidak ada yang mengharuskan kamu memakai STILLETO bila kamu tidak mampu.
Sebab bagi saya, ketika kamu meletakkan STILETTO itu dikakimu, tanggung jawabmu adalah membuatnya terlihat berkelas sesuai dengan kamu, yang memakainya.
Kalo papa, dia selalu melihat perempuan dari betisnya. Dan beliau jatuh hati pada mama, karna betisnya. Aneh ya? Tapi, papa selalu mengagumi betis mama yang terlihat "sexy" saat mengenakan hi-heels.
Maaf bila saya mengenakan standar kenyamanan saya mengenakan heels pada anda. Karna memakai heels dengan "sombong" memang tidak semudah itu. Tidak juga seenak yang terlihat. Ada usaha disana. Ada sakit yang tertahan disitu. Ada langkah yang harus diatur sedemikian rupa. Dunia tidak perlu tau, sakit yang kamu sembunyikan dibalik kecantikkan dan ketangguhanmu.
Jadi, untukmu yang kemaren malam jatuh dan terkilir dipesta itu. Saya turut bersedih. Mungkin bila bukan PUMP atau STILLETO, kamu bisa menggunakan WEDGES atau PLATFORM? Atau BLOCK?
Saya menuliskan ini, saat melihat seorang perempuan dipesta kemaren tiba2 terjatuh. Setelah itu dia kesulitan untuk kembali berjalan, hingga akhirnya harus dipapah. Ketika saya memeriksanya, muscle sprain. Ketakutan terbesarnya? Cedera pada saraf.
Saran saya, bila kamu (*maaf) memiliki tubuh berukuran bigsize, pakailah heels yang nyaman sesuai dengan porsi beban yang bisa menyanggah berat tubuhmu. Saya memberitahukan ini, karena memakai heels itu sama dengan kamu berjinjit. Sehingga tulang kaki dan jari kaki, harus menanggung beban tubuh. Bisa ya, dibayangkan gimana kepayahannya mereka?
Saya tidak melarang. Saya hanya mengingatkan. Ada banyak jenis heels, STILLETO dan PUMP bukan satu2nya yang bisa kamu pakai.
Terlihat cantik mengenakan STILLETO bukan sebuah keharusan, bila pada akhirnya kamu harus menderita karena "sakit" pada persarafan dikakimu.
Cantik memang ga murah, apalagi mudah, tapi kenapa harus menjadi cantik bila menarikpun terlihat sangat simpatik?
STILLETO memang ga mudah dipakai, perlu keseimbangan dan ketahanan yang baik untuk memakainya, tapi knapa harus STILLETO bila WEDGES pun terlihat sangat menarik dikakimu?
Bukan tentang hiheels-nya, tapi kamu. Kamu yang menggunakannya. Tentang kamu, kamu yang harus nyaman dengan apa yang kakimu kenakan. Kamu, kamu yang tau, bagaimana caranya terlihat anggun dan elegan, juga "sombong" dengan apapun yang kamu kenakan.
Jangan menderita hanya karena kebiasaan sebagian orang, kamu adalah kamu. Kamu memutuskan apa yang kamu pakai, apa yang kamu inginkan dan apa yang membuatmu nyaman.
Sekali lagi, hiheel hanya sebuah pelengkap, bukan kewajiban. Bila dia hanya pelengkap, kenapa kamu begitu merisaukannya?
Benyada Remals "dyzcabz"
21.30, disuatu pesta.
Gedebuuuug....
Semua orang berlarian kearahnya. Salah satu orang menarik saya ketempatnya dibopong. Dan ditaruh untuk istirahat. Sudut ruangan besar itu. Dia menjadi pusat perhatian, bahkan lebih dari yang punya hajatan.
Setelah memeriksa, saya menatapnya dan tersenyum.
"Ototnya ketegangan. Pergelangan kaki kamu juga Udah berapa lama nahan sakit ini?"
"4 jam,kak"
"Biasa pake heels?"
Dia menggeleng. "Baru belajar. Soalnya mama bilang jangan pake flatshoe ga cocok sama baju. Jadinya beli ini biar cantik gitu."
Saya mengangguk. "Lain kali, jangan beli yang gini, cari yang wedges aja, atau platform, haknya agak tebelan. Biar lebih enak."
"Iya,kak"
"Ga ada yang instan untuk heels, semua butuh keseimbangan. Nih, dikompres es aja. Duduk ajalah. Kakinya dilunjurin biar peredaran darahnya lancar.Nanti minta sendalnya hotel aja."
"Makasih,kak"
Saya tersenyum dan mengangguk.
Stilleto memang susah ditolak, tapi bukan berarti wedges bisa diabaikan' kan?
Komentar
Posting Komentar