24 Oktober.
05.30
Mama
mendengar motor amor berbunyi. Mama bangun dan menarik horden, motor amor sudah
tidak ada.
Mama melihat
motor amor diluar pagar. Mama bangun dan mengira, mau
kemana amor sepagi itu.
Saat mama
mlewati ruang TV, amor sedang duduk nonton dengan tampang setengah tidur.
Mama
berteriak untuk amor "mor, motornya amor udah ga ada"
Amor dan
mama segera lari kepintu rumah dan melihat memang bener, motor sudah tidak ada.
Pintu pagar terbuka.
AMOR
menangis histeris. Mama menenangkan amor. Mereka berdua sama-sama berteriak
dengan keras.
Saya
dikamar, sedang membaca. Masih membaca sambil mendengarkan lagu menggunakan
headseat. Mendengar teriakan dari luar, saya keluar kamar. Menemukan amor
menangis dan mama menenangkannya.
"motor
amor hilang"
Saya panik
dan berlari keluar. Nihil. Itu jam 06.10. saya meneriakkan nama eset, dan amor
melakukan hal yang sama. Saya adalah orang terakhir yang mengunci semua pintu
dan menutup semua horden, pada pk 02.25. saya bahkan sempat berhenti sebentar
untuk mengagumi bulan yang begitu terang bercahaya malam itu. Sisa hujan
mengenai saya, saat saya berdiri dibawah pohon anggur. Saya masih berbalik dan
mendapati bubuchacha yang basah. Dan masih
sempat berpikir bahwa untung tadi kita ndak cuci mobil.
02.25 sepi.
Tidak ada siapapun yang lewat dan saya temukan lewat didepan rumah. 04.00 saya
keluar cuci muka. Saya tidak mendengar bunyi apapun. Dirumah ini, saya selalu
bisa mendengar dan mencium jauh lebih tajam dibanding mereka yang
lain. Bahkan ketika saya tidur, dan amor pulang subuh, saya selalu membuka
pintu untuk dia. Jadi, saya yakin jam 04.00 tidak ada yang aneh.
Hingga jam
05.00, tiba-tiba saja, saya ingin mendengarkan lagu. Lalu saya menggunakan
headseat. Biasanya saya tidak menggunakan headset tapi memutarnya melalui
bluetooth ke DVD di kamar. Tapi entah kenapa malam itu saya merasa perlu
menggunakan headseat.
Hingga jam
06.05 saya kaget mendengar mama dan amor yang berteriak. Saya ikut panik dan berteriak bahwa saya yang
terakhir mengunci pintu. Saya terdiam didepan pagar. Bingung. Ibu yang didepan
rumah keluar dan menghampiri kita, bertanya ada apa. Tetangga sebelah rumah
juga demikian. Mereka semua terkejut, karena
mereka tau motor amor. Amor cukup sering lalu lalang dengan motor itu, entah
untuk kuliah, ke indomaret, atau sekedar jajan ke WARKOP depan.
Eset bangun
lalu, 06.25 kita berdua mencoba mencari kesekeliling. Mulai dari gang terdekat
rumah, hingga kearah GDC. Bahkan mampir ke parkiran RS HERMINA dengan asumsi, mungkin saja, dia taruh dulu disini. Karna
motor amor itu motor besar, motor gede. Nihil. Kita
tidak menemukan motor itu. Yamaha R15 putih, B 3698 PDR, motor yang papa hadiahkan dan pilih sendiri untuk
amor.
Pak RT
datang dan segera melapor ke polisi. Saya, mama, amor duduk diteras. Kita
terdiam. Amor masih menangis dan merutuki dirinya. Amor memang teledor, dia menaruh motor di teras rumah, tapi dalam
keadaan terkunci dengan lengkap. Baik itu stang, ban, dan rumah kunci. Maling
selalu lebih pintarkan? Pastilah. Karena hanya
untuk itulah HIDUPNYA BERHARGA, untuk MENJADI MALING! Kasian amat,
diciptain sempurna jatuh2nya cuman jadi MALING. PENCURI. PERAMPOK. Gih, buang aja otak lo, kasih anjing, biar ada
gunanya dikit "otak" lo.
09.25 Polisi
datang, dan memfoto rumah. Kita disuruh ke leasing dulu, dan baru ke kantor
polisi. Saya, mama dan amor bersiap kesana. Membawa gembok yang sudah rusak, ternyata dibuang sama malingnya di got samping rumah.
Diatasnya ada sebuah puntung rokok yang tinggal setengah, namun abu rokoknya
masih ada. Ngerokok sambil maling, atau mikir gimana caranya maling ini
motor ya?
10.15 Kita
pergi ke leasing dan mengurus apa yang perlu, lalu
dipesan kembali untuk kembali tgl 30 Oktober, jam 09.00. kita lanjut ke
kantor polisi. Have a very bad day. Didalam
perjalanan ke kantor polisi, sa tiba-tiba
ketawa. Ive told you, i have a bad habit! Amor
menoleh ke arah saya dengan jengkel. Saya masih tertawa. Ternyata ko lucu juga ya, kalo lagi panik ko jelek
dan lucu. Ko mau sa praktekin gaya lompat2 mu? Serius? Manusia segendut kau dan
loncat2 imut yang benar ajalah. Dan tiba-tiba dia ikut tertawa. Sa panik,kakak. Ko tau ngga, saya panik. Anjing loh,
sa bisa menertawakan hal ini dengan kau! Bisa loh saya ikut tertawa dengan kau!
Mama liat kaka! Mama juga
tertawa. Hening sejenak. Lalu saya melanjutkan ya
udah, dianggap aja pencuri itu lagi butuh banyak uang,boon. Mungkin nih gini
doanya YA TUHAN SAYA PENGEN MOTOR ITU, MOTOR YANG DIRUMAH ITU. TOLONG
LAPANGKANLAH JALAN MASUK SAYA KE RUMAH ITU. TOLONG YA TUHAN. Dan saya
kembali tertawa. Si supir taksi itu juga tertawa. Amor? Dia jugalah. Kak, motor saya ilang! Dan ko bisa-bisanya membuat
itu jadi bahan tertawaanmu. Ga ada hatinya betul perempuan ini. Mamaaa, coba
liatlah anak perempuan mama. Ga ada adeknya dihibur. Saya tertawa. Ko percaya ngga, waktu saya dan eset lagi cari-cari
ko motor, sa tanya buat eset kira-kira otaknya pencuri itu gimana sih? Dia
bakalan taruh dimana set? Ko kan eks thief. Dan eset menjawab dengan santai,
biasanya masuk ke gang-gang dan yang pertama diganti itu platnya. Amor
tertawa. Si goblok itu ngapain dia jawab, dia
penadah? Saya masih tertawa. Makanya sa
ketawa geli, eset tau detailnya. Katanya temennya itu penadah curanmor
hahahahahhaahhaaaaa. Tunggu aja semingguan, bisa jadi kesitu dibawanya. Amor
menoleh ke saya. Baaaabbbbbik kakaaaak, ko stop
deh! Sa lagi sedih. Kenapa ko ketawa dan saya juga bisa ketawa loh kak. Saya
menatapnya. Ga ada kesedihan yang long lasting.
Hari ini cukup dengan kesusahannya.
Kita disuruh
balik lagi jam 16.00 untuk ketemu reserse. Dan
untuk pertama kalinya, saya masuk dan menghadapi RESERSE. Si bapak itu,
dengan santai bertanya udah lama tinggal di
INDONESIA. Saya menatapnya dengan bingung. Emang
orang indonesia,pak. Si bapak mengangguk. Kirain
india mbaknya. Asli indonesia ya? Saya tertawa canggung. Tertawa untuk
menghormati lelucon dan pertanyaanya. Tenang
aja, bu dokter, santai aja. Prosesnya ga lama kok. Saya mengangguk.
Kebaca banget ya? Saya panik. Menghadapi polisi adalah pilihan terakhir saya.
17.30 saya
selesai dan keluar dari ruangan itu dengan sujud syukur. Mama dan Amor harus
menunggu diluar, karna motor itu atas nama saya. Noke
membuatnya demikian. Sehingga saya yang harus melaporkan kehilangan itu! Bukan
orang lain dan tidak bisa orang lain. Abis dari sana kita bertiga pulang
dan duduk di teras. Eset sudah menunggu diteras. Mau tau, apa yang terjadi selanjutnya? Kami berempat,
duduk menertawakan hal-hal "bodoh" itu. Seperti mencontohkan kembali
gaya loncat2 dan nangisnya amor. Trus kepanikan mama. Lalu teriakan amor dan
saya untuk membangunkan eset, yang terkesan
eset itu malingnya! Wakakkakakakaakkakaaa.... Lalu, saat kita berdua
teriak berbarengan, mama tiba-tiba bilang tolong
jangan sakiti dia. Apaaaaaaa siiiiih! Orang kita cuman panggil untuk
tanya dia beneran ga denger suara orang masuk? Dan
kita ber-what if... Kalo saja, seandainya saja, bila saja, NOKE masih ada. Pencuri
itu ga akan bisa masuk. Kenapa? Karena NOKE itu satpam didalam rumah, beliau
akan bangun tiap 2 jam untuk memastikan semuanya baik-baik aja. Selalu begitu. Dan untuk ukuran tubuh yang
menua dan berjalan dengan instability, NOKE
masih kuat untuk "menundukkan" lawan fightnya. Dan untuk saat2
ini, noke akan menenangkan amor. Pasti.
Sudah,bang...jangan sedih, nanti papa ganti. Nyong, jangan susah, papa akan
ganti. Namun dalam versi "galak"nya, noke akan terus menerus mengingatkan dengan nada menekan dan cenderung
menyindir, MAKANYA KALO ORANG TUA BILANG ITU DENGAR, MOTOR DIMASUKKIN DIDALAM
RUMAH! Lalu kita tertawa.
Kapan sih,
kita ndak menertawakan hidup dengan segala lelucon bodohnya? Ingat saat noke
meninggal? Ketawa kita tidak padam atau sirnah.
Setiap hari selalu ada dengan kesusahannya. Jadi kenapa merusaknya dengan begitu banyak airmata. Sedih? Iyalah.
Marah? Pastilah. Kecewa? Masih perlu ditanya?. Tapi kehilangan selalu
menghantarkan rasa syukur lain yang naik. Coba saja, kalo mereka masuk
dan membobol rumah lalu melukai kita. Iya ngga? Atau ketika mama melihat itu,
berlari keluar dan dilukai oleh senjata tajam. Lebih
baik kehilangan barangkan? Apalah artinya memeliki segalanya, namun kehilangan
yang terpenting?
Hidup yang
benar itu mengucap syukur senantiasa! Saat hasil panenmu melimpah, atau ketika
airmatamu Tuhan jatuhkan. Bagaimana bisa kamu
mau menerima yang bagus dari Tuhan lalu menghakiminya saat kesusahan menimpamu?
Saya pikir tidak begitu cara berpikirnya!
22.00 kita
berdoa malam.
22.30 saya,
amor dan eset keluar dan kembali duduk diteras.
Ngapain? Cerita aja. Bercerita tentang segala hal. Dan tentang kejadian tadi.
Membedahnya dari segala sudut, dan kembali menertawakannya dari setiap sudut. Dan
menunggu orang mencurigakan yang lewat. Saat kami menertawakan kembali kejadian
tadi pagi, AMOR tiba-tiba bilang kalo bukan
kalian berdua, sa bahkan ndak tau, gimana caranya melewati hari ini dengan
baik. Makanya sa bersyukur, karna kita bertiga disini. Eset yaelah, santai boss. Papa bilang, sodara itu saling
melindungi, saling menguatkan, karna itu kita disni. Kalo sa dapat itu maling,
sa buat dia berantakan! Saya berantakan
apaan sih. Hahahahhahahahhaaa gimana caranya,nyem! Ya udahlah, maling itu juga
punya kebutuhan hidup kan? Gapapalah sekali-kali kita bersedekah? Anggap aja
dia lagi kepepet buat kebutuhan anaknya. Eset ko kadang kalo bicara itu nyakitin hati orang loh kak. Ko ngga sadar
ya? Akutu elus dada ajalah kalo kamu yang bicara. Saya tertawa. Amor ko sebenere keluarganya maling itu ya? Kok bisanya ko
membela dia. Persetan dengan dia punya kebutuhan. Saya tidak peduli. Eset
kalo saya dapat, saya habisi mulai dari yang
paling kecil. Saya tertawa ko percaya
ngga, kita bisa ngomongin ini dengan tertawa loh hahhahahahahahahaaa... Hari
ini memang panjang dik'. Tapi saya bersyukur kita baik-baik aja, walaupun
motormu hilang. Amor saya sedih,kak.
Saya ndak bisa jaga barang dari papa. Amor tertunduk. Saya ko emang parah banget, udah ga ketemu pas terakhir
kali dengan Noke, trus ko ilangin lagi motor yang Noke kasih. Anaknya bukan
sih? Eset kak, mulutmu loh, kerjanya
nyakitin hati orang aja loh. Terbuat dari apa sih mulutmu. Saya tertawa.
Amor iyo sa tau,kak. Eset ko jangan dengerin kakak,mor. Papa pasti ngerti kalo
ko ngga niat buat ilangin. Anjing tu maling, sa lama-lama geram loh. Saya
makanya ko kalo dibilangin itu dengerin,
masukin motormu kedalam. Ko malah kayak mancing, situ udah kaya? Buang-buang
motor? Kalo kata noke, makanya otaknya dipake bukan disimpen.
Hahahhaahhahaaaa... Amor ketawa. Gila
loh, saya kadang ga habis pikir kok bisa
kita sodara ya? Kok bisa ya mulutmu kayak noke? Eset melirik saya. Kakak ini memang luar biasa dia kalo bicara. Hening
sejenak. Amor. Kalo kita lagi duduk kayak gini,
pasti papa bangun dan ikut nongkrong kan? Ikut cerita tentang semuanya. Eset
lalu tiba-tiba papa tanya gimana ade kuliahnya.
Udah kena banyak saya. Dan kalian bakalan pancing papa untuk ngarahin rudalnya
ke saya. Lalu kalian nikmati dengan baik. Iyakan? Saya karna mukanya papa kalo lagi marahin orang itu lucu
buat saya. Apalagi kalo lagi maki orang. Sa ngga tau ya, tapi buat saya itu
menggelikan. Amor ga ada
geli-gelinya,kak dimaki sama papa. Cuman sensasi naik roller coaster itu ngga
bisa ditolak. Eset ko percaya ngga, sa
teman-teman bahkan ndak percaya kalo papa itu pendeta, mereka kira papa
ANGKATAN. Amor ingat papa kalo dijalan
ngga? Saya nokenya kita selalu break the
rules. Percaya deh, satu-satunya orang yang selalu mau jadi foreriders saat
iring-iringan jenazah, hanya bapakmu! Eset dan
papa akan jauh lebih dulu bahkan sebelum polisi hahahahhaahahhaaaa.... Amor
kalo ada yang ngotot mau jalan, beliau akan
turun dari mobil dan menjadi preman. Kita bertiga tertawa. Eset sampe hari ini, saya masih gak percaya orang bisa
sebanyak itu dihari penghiburan papa. Ko liatkan kak? Pas kita masuk halaman
depan petra. Gilaak, full boss. Amor yang
meninggal ini orang besar, bukan orang sembaranganlah. Sa teman saja mereka
bilang begitu. Papamu pasti punya pengaruh besar untuk GPIB. Bahkan yang dari
medan, kalimantan, surabaya dateng loh. Saya stop, sedikit lagi, orang akan liat tiga anak yatim yang duduk menangis
diterasnya. Stop. Eset dan Amor tertawa. Amor sa masih sering nangis tiba-tiba. Setiap saya rindu papa. Dimana aja. Eset
sa juga. Kadang saya kangen papa punya suara
setiap pulang kampus. Ade gimana kuliahnya. Saya terdiam dan menatap
mereka. Amor maaf ya,pa motornya ilang. Eset
papa kalo liat ko susah, pasti dia marah.
Barang bisa diganti,mor. Saya ko tenang
aja, sa janji ko bakalan dapat gantinya. Amor ga usah kak. Sa udah buang duit. Saya papa maunya ko punya kendaraan dan itu yang akan saya buat. Ko akan
tetap punya motor. Sabar aja. Amor trail
aja ya? Saya oooo kampret betul
actingmu! Katanya tadi ga usah, giliran ditawarin pake acara milih. Itu sih ga
tau diri dan ga punya malu. Udah ilangin barang, bisa milih lagi
hahahahhahahahahaha... Amor kak ko tuh
kenapa ya? Kenapa gitu ya, setiap kali ko bicara, sa hati sakit loh.
02.15 mama
terbangun dan ikut nimbrung. Jangan kaget,
beginilah kami. Kami tidak menciptakan family time diwaktunya orang
normal. Justru diwaktunya orang istirahat, kami
membuat itu menjadi mungkin. Noke mengajarkan itu. Pertemuan bukan
tentang kuantitas, tapi kualitas. Dan keluarga
adalah orang yang tetap tinggal tidak peduli seburuk apapun situasimu. Namun
dalam versi kami, anak-anak NOKE, keluarga adalah manusia2 gila yang mampu
menertawakan kemalangan dengan cara yang brengsek. Saling mendukung? Pasti. Saling
menjaga? Sudah tentu.
Malam itu
berakhir pukul 03.05. ketika Eset interupsi
karna besok dia harus kuliah pagi. Kita berempat masuk.
Hari ini
memang sedang sial ajalah. Bad day. Tapi
bukan berarti kamu akan menangisinya dengan cara yang bodohkan? Seoolah-olah nasib buruk memang menaungimu? Bukan
itu caranya. Duduk dan menertawakannya adalah
cara kita meredam jengkel, sedih dan kecewa. Itulah gunanya keluarga!
Itulah kenapa saya bersyukur, saya dilahirkan
ditengah keluarga NOKE. Mereka selalu ada. Dan kita selamanya ada, untuk saling
menguatkan. Bila kamu berpikir, semakin dewasa justru memisahkan ikatan
saudara, kamu salah. Justru kedewasaan membuat
kamu dan saudaramu akan saling memahami dan mendukung. Seharusnya begitu. Tidak
boleh ada iri, dengki, marah dan sebal. Kenapa? Karna kalian satu darah.
Kita bisa begini, karena sedari kecil, NOKE
mendidik kita begini. Bahwa kita harus berdiskusi dalam segala hal. Kita harus
mendengar keputusan bertiga, dan suara terbanyak. Atau bila tidak sependapat,
suara kakak adalah keputusan!
Kehilangan
motor ini memang hal terbangsat! Bahkan
menjelang hari besarnya mama, minggu nanti. Tapi
sudahlah ya, barang bisa ganti. Tenang,pa...
Semuanya akan baik. Amor tetap akan memiliki
motor lagi. Saya pastikan itu untuk papa. Saya tau papa tidak mau dia naik
angkutan umum. Tapi sabar dulu ya,pa. Dalam tahun ini, dia pasti memiliki itu.
Dan untuk
maling anjing, pencuri bangsat, dan kawanannya...
Saya tidak tau, kenapa semesta menciptakan kamu,
menjadi seorang maling.
Apa iya, Tuhan segitu absurdnya? Sehingga bisa
menciptakan "otak" ciptaannya lebih rendah ketimbang binatang jalan?
Apa iya, segitu ga bergunanya hidupmu sampe mencuri
milik orang lain, kamu jadikan pekerjaan?
Apa segitu sampahnya "kegunaan" hidupmu
didunia ini, hingga menjadi maling adalah kebanggaan?
Kasian banget sih, keluarga lo yang makan dari hasil
haram.
Kasian banget IBU yang melahirkan lo dan bukan bangga
yang dia dapat, melainkan cap paling tai yaitu PENCURI.
Bagaimana rasanya membesarkan seorang pencuri?
Saya tidak tau, apa kamu masih memiliki otak dibaling
tulang tengkorak itu, tapi saya pastikan satu hal...
Hargamu tidak lebih baik dari kotoran binatang.
Pasti. Menjijikkan.
Sebaiknya, sebelum kamu mencuri atau mengatasnamakan
barang miliki orang lain, COBA LIAT IBUMU dirumah,
Pantaskah dia dicap sebagai IBU SEORANG PENCURI?
Sebab bagi saya, pencuri atau mencuri apapun
bentuknya itu, tempatnya adalah tempat sampah.
Kan ga punya otak, ga ada ide, ga punya guna, ngapain
hidup kalo cuman menggunakan BARANG ORNAG LAIN dan MENGAKUI MILIK ORANG LAIN
bahkan MERAMPAS MILIK ORANG LAIN. Sedih banget hidup lo, kasian amat BAPAK IBU
LO yang NGEBESARIN ANAK KAYAK LO bahkan DITITIPI ANAK MACAM LO. MENDING MANDUL
SEKALIAN ketimbang membesarkan MANUSIA MENYEDIHKAN KAYAK LO!
Tidak pernah
ada tempat yang pantas untuk seorang pencuri, seberapa
hebatnya mereka meminta maaf. Kenapa? Darah seorang pencuri, akan selamanya
tinggal. Dan selamanya kambuh! Semenjijikan itulah seorang pencuri, hingga bagi
saya pribadi, PENCURI itu lebih rendah dari TAI yang terlihat!
Untuk
"seonggok daging bernafas" yang
memeteraikan namanya sebagai pencuri,
Semoga semesta mengampunimu. Semoga hidupmu baik-baik
saja.
Semoga keluargamu senantiasa diberikan kesehatan yang
baik dari hasil curianmu.
Semoga suatu hari nanti, ketika kamu diperhadapkan
dengan situasi yang sama,
Kamu tidak perlu terkejut. Karna begitulah hidup akan
berputar.
Semesta tidak tidur, dia hanya menunggu waktu yang
tepat untuk membalikan keadaan.
Dan, tolong ingat ini, sebelum kamu mencuri lagi,
tolong ingat BAPAK IBUMU, pantaskah mereka mendapatkannya?
MEMBESARKAN SEORANG PENCURI? ANAKNYA PENCURI. DARAH
DAGINGNYA PENCURI.
Karna sekali itu tersemat untuk mereka, akan susah
menariknya kembali. Mata khalayak yang menuduh akan terarah, dan sulit
membenarkannya kembali. Kamu tau apa yang menyakitkan dari itu?
Dihindari
dan dikucilkan, karena ANAKNYA MENCURI, kasian
ya IBU BAPAKNYA, NGEDIDIKNYA GA BENER. PANTES AJA MENTALNYA MENCURI kan
sekolahnya ga tinggi, jadi OTAKNYAPUN GA ADA. SEDIH YA KELUARGANYA, PUNYA ANAK
BEGITU. Cibiran ini, akan mengikutimu kemanapun. KELUARGA PENCURI.
24 Oktober.
Tulisan ini, bukan hanya dibuat untuk PENCURI
MOTORNYA AMOR. Tapi untuk semua orang
yang memeteraikan DIRINYA SEORANG PENCURI. Baik itu berupa barang, atau
tulisan, bahkan yang terparah adalah menjiplak dengan utuh sebuah tulisan.
BENERAN NILAI LO CUMAN SEGITU? CUMAN BERNILAI SEONGGOK KOTORAN? BENERAN DIBALIK
KEPALA LO UDAH GA ADA IDE LAIN, SELAIN PLAGIAT? SERIUS? KASIAN BENER HIDUP LO.
Perlu saya ulangi? KASIAN JUGA YA, IBU BAPAK LO dikaruniai ANAK SEPERTI LO! SE-NGGA-BERGUNA
LO. Sedih ya?
Benyada
Remals "dyzcabz"
Menemukan cara untuk bersyukur setelah hari yang
melelahkan itu adalah intinya mengucap syukur. Kalo kata mama, jangan bersyukur
hanya karna bahagia, tapi dalam segala hal. Segala hal. Seperti hari ini, saat
senyum rasanya begitu sulit untuk dilakukan.
Dan, sekali lagi, saya bersyukur, Yesus meletakkan
saya ditengah mereka. Orang-orang tersayang, terresek, terkuat dan terkonyol,
yang mampu menerbitkan tawa ditengah beratnya hari. Hanya saja,
formasinya tidak selengkap dulu. Karna boss
besarnya udah bobo.
Komentar
Posting Komentar