makan malam adalah salah satu rutinitas bersama NOKE. ini diambil ketika saya sedang jaga malam. Diambil oleh Miz. kebetulan dia sedang nginap dirumah.
dan malam ini, saya rindu suasana ini. Rindu duduk dan mendengar NOKE bercerita, tentang apa saja. nasehatnya. Pendapatnya tentang masalah kita. Apa saja. Saya hanya ingin, mendengar suara papa. Suara berat itu. Suara yang selalu memanggil kita untuk duduk rame-rame makan, sekalipun kamu sudah makan. Beliau akan selalu "memaksa"mu untuk duduk denganya.
Beliau akan bertanya pada kita, satu-persatu. gimana kuliahnya? apa yang lagi dipelajari sekarang? apa yang susah? gimana sama dosen-dosennya, ada yang galak ngga? kalo kita menjawab datar-datar aja, Noke akan berucap "ayo dong, cerita sama papa, masak udah 1 minggu ga ada yang bisa diceritain."
lalu, saat saya tidak ada disitu karna jaga, NOKE akan langsung "kaka mana ya?". "ANakmu kan tugas jaga malam ini,pa" ucap mama gemas. NOKE akan bergegas menyelesaikan makannya, lalu "ayok, kita beli makanan dulu buat anak perempuan. kasian dia jaga itu capek.". kalo sudah begitu Eset dan Amor pasti menghela nafas berat. sulit menolak papa, bila tu tentang saya.
Setelah beli makanan, NOKE adalah orang yang paling bersemangat untuk turun dan memberikannya langsung pada saya. Se-hectic apapun IGD, dia akan menunggu saya keluar. bahkan ketika ESET bilang "biar saya taruh dikamarnya kaka aja,pa." NOKE bergeming.
ketika saya keluar dari UGD dan tersenyum. NOKE akan memeluk saya. "ini nih papa bawain untuk nona. Jangan capek ya. jangan lupa dimakan ya." GILAAAAAAAAK.... dan saat2 itu saya sudah DEWASA,pa. saya bukan lagi anak SD yang harus dan butuh dibawakan makan oleh papanya. namun, papa tetap begitu. Karna saya tau, satu-satunya orang yang selalu memenangkan EGO saya hanyalah LAKI-LAKI TUA INI. NOKE.
"apa sih yang ngga buat ko,kak?" eset selalu mengucapkan ini setiap kali saya tersenyum geli melihat papa mengantar makanan untuk saya.
"papa selalu ingat kau, apalagi kalo kita lagi jalan-jalan dan ko ndak ikut" timpal amor setiap kali mereka makan malam diluar tanpa saya.
dan, malam ini, saya rindu,papa...
satu-satu kaka sayang papa. dua-dua juga sayang papa. tiga-tiga tetap sayang papa.
satu dua tiga, sayang papa terus.
"kaka yedy, sangat papa sampe mana?"
"jantung hati"
lagu masa kecil saya dan papa. Pertanyaan masa kecil saya dan papa. Setiap kali papa pergi pimpin dan pembinaan diluar kota, pulangnya beliau akan menyanyikan lagu itu. Dan mempertanyakan hal itu.
sampai jantung hati,pa...
papa tau, jantung adalah pusat peredaran darah manusia. Pompa darah yang menghantarkan darah ke seluruh tubuh. Dan, saya menaruh nama papa disana, pada inti jantung saya. Pada setiap denyut yang menerbitkan rindu untuk papa. Dalam aliran darah yang membawa nama papa pada tiap hembusan nafas yang terembus. selamanya disitu, tidak terlupakan atau tergantikan.
selamanya, sampai jantung hati,pa...
Bila bumi berputar pada porosnya untuk membagikan waktu. Maka papa adalah dunia dimana saya bergerak mengelilinginya, tanpa boleh terbagi. Mereka tidak tau, bagaimana hebatnya saya merindukan papa. mereka tidak akan tau, karena dalam setiap sedih saya, senyum saya selalu membalutnya dengan baik. Seperti yang papa mau, menjadi kuat untuk menguatkan yang lain.
Malam ini saya jaga,pa.
dan saya tidak bisa memanggil papa, meminta untuk dibelikan makan. TIdak bisa merepotkan papa seperti biasa. Tidak bisa mengganggu papa dengan permintaan pesanan,pa.
Papa, tau apa yang menyakitkan dari semua ini....?
KURSI DIKEPALA MEJA itu KOSONG. sebab, pemiliknya sudah pulang pada penciptanya. Setiap kali, kita makan dan bercrita seperti biasa. Akan ada jeda, untuk menunggu mungkinkah suara itu terdengar lagi. BIsakah suara berat itu menyapa kembali?
dan, yang paling menyedihkan, ketika kita menemukan bahwa GELAS KEBANGGAAN PAPA tertangkup terbalik disudut sana. Tidak ada yang memakainya. Papa tau,apa artinya? YAng biasanya minta TEH MANIS dengan segala perdebatannya, sudah tenang dengan Sahabat KaribNYA.
tinggal menghitung hari dan menunggu waktu, hingga saat pindah itu tiba,pa. semua sudah dipak. sudah tersusun rapi. Hari-hari menanti pindah, sama dengan hari-hari menganggkut kenangan dan meninggalkan sisanya pada rumah ini,pa. KENANGAN PAPA.
Bila suatu hari nanti, saya kembali untuk bernostalgia dengan melewati rumah ini.
saya hanya ingin menemukan satu hal, bahwa PAPA duduk diteras untuk menunggu saya pulang jaga. Hanya itu.
Bila suatu hari nanti, kita memiliki rumah sendiri, saya akan membuat TERAS yang SAMA dengan RUMAH INI,pa. TERAS tempat papa menunggu saya. TERASNYA PAPA. Karna bagaimanapun kerasnya saya melawan kecengengan tolol ini, setiap kali saya pulang jaga dan membuka pagar, saya harus mematung sebentar dan menatap pada tempat duduk yang kosong itu. Saya harus mematikan rindu untuk mendengar suara itu.
Bila suatu hari nanti, saya menemukan seseorang untuk menghabiskan hidup dengannya, saya akan menceritakan padanya tentang seseorang laki-laki hebat, yang membentuk saya, dan mencintai saya tanpa kecuali. Laki-laki yang dalam segala kekurangannya, membesarkan saya, DIA memiliki tempat yang sulit digeser oleh siapapun. Saya akan memberikannya tempat yang cukup untuk seorang pendatang. karena untuk memiliki seluruh hati saya, dia harus sehebat laki-laki tua ini, namanya NOKE.
Bila suatu hari nanti, saya benar-benar meninggalkan kesendirian saya,pa. Saya akan menceritakan segala kegaguman saya tentang laki-laki tua ini pada DIA. Dia tidak akan bisa menyainginya, namun dalam versi yang saya inginkan, saya mau dia tau, bahwa cinta yang abadi itu bukanlah mencintai setiap kelebihan. Cinta yang abadi itu menerima segala kekurangan dan mencintainya tanpa interupsi. Karna laki-laki tua ini dan istrinya, menunjukkan hal itu pada saya. Namanya NOKE dan SINSI.
Bila suatu hari nanti, saya akan berjalan di altar. Saya tidak akan mengijinkan siapapun mendampingi saya melewatinya, karena beliau yang seharusnya ada, telah tidur dalam keabadian. Saya akan berjalan sendiri,pa. Memasuki dunia baru dan mempertanggung jawabkan apa yang saya pilih. Karena bagi saya, hanya papa yang boleh mengantar saya. Hanya papa, yang berhak menggandeng saya dan menyerahkan saya. Tanpa papa, artinya saya harus memulainya sendiri.
Bila itu terjadi, bolehkah Yesus meminjamkan papa sebentar saja?
Saya tidak mau berjalan sendiri,pa. Saya mau papa ada disana.
Bila suatu hari nanti...
(*papa tidak perlu bersedih, karena melewatkan banyak hal. Tenanglah,pa. Yesus disini, memastikan kita baik-baik saja. Papa tidak perlu merasa bersalah. Perlahan kami belajar berdamai dengan keadaan.)
23 Oktober
saya jaga dan lapar. saya malas memesan delivery. lalu saya sadar, papamu udah ngga ada,nyed! jangan manja! siapa yang mau lo repotin hanya untuk nganterin makan! Gih, delivery...
Benyada Remals "dyzcabz"
Bila suatu hari nanti, ada yang benar-benar tinggal disisi saya. Dia harus memiliki sifat SINSI, dan watak NOKE. Setidaknya, laki-laki tua ini, melihat darisana, bahwa anak kesayangannya berada pada tangan yang tepat. Tangan NOKE adalah tangan yang benar untuk membesarkan saya, rumah masa kecil saya , dan tangan DIA adalah tangan yang tepat untuk masa depan saya.
Yesus, bila suatu hari nanti, ini terjadi. Ingatkan saya, bahwa Engkau telah menempatkan saya pada 2 orang laki-laki yang hebat, yang membentuk saya hari ini dan yang akan menemani saya hingga maut memisahkan.
Bila saja, saya seberuntung mereka, yang bisa diserahkan oleh tangan yang benar kepada tangan yang tepat.
hei, laki-laki tua yang diatas sana, NOKE namanya, tangan pertama dimana Yesus meletakkan saya di hidupnya, tangan yang membentuk dunia saya, tangan yang melindungi mimpi-mimpi saya, tangan yang menengadah dan memberkati saya dengan doa, tangan yang menerima semua keluh kesah saya, tangan yang pada akhirnya melempaskan genggaman eratnya dihari itu, tangan itu tidak ada duanya, tangan itu adalah tangan papa. Saya menyayangimu, sampai jantung hati....
Bilapun hidup memilki cetakan kedua, tangan itulah yang saya inginkan menjadi pelindung saya.
Kamu tuh yaa... Selalu Bikin saya nangis aja...setiap baca kisah kamu dan jantung hati mu papa Noke....
BalasHapusKamu boleh percaya atau nggak... Saat nanti kamu berjalan menuju altar sendirian... seperti yang kamu mau... sesungguhnya kamu tidak jalan sendiri tapi ada papa kamu yang menggandeng kamu....Tapi itu hanya bisa dilihat oleh orang yang "bisa melihat" yang katanya saat orang tersebut lahir wajahnya ditutupi selaput tipis. Kamu berdoa aja semoga itu terjadi.
Membayangkan kamu jalan menuju altar sendirian rasanya sedih banget... Apalagi kamu sendiri yaa.... Kalo saya jadi kamu pasti air mata ngga bisa dihadang (mungkin itu moment yang paling menyedihkan buat kamu) karena suatu keinginan yang tidak tercapai... moment yang terjadi sekali seumur hidup ....
Biasanya ayah menyayangi anak perempuan lebih dari yang lain dan ibu menyayangi anak laki laki nya lebih dari yang lain dan itu bukan perasaan yang dibuat-buat melainkan terjadi begitu saja....