Langsung ke konten utama

Tersenyumlah hari ini....

Tersenyumlah hari ini

Hai,kamu.
Kamu yang menyempatkan waktu membaca tulisan ini.
Atau tidak sengaja menemukan note ini.

Tersenyumlah hari ini.
Untuk siapa saja.
Bahkan untuk musuhmu sekalipun.
Dimana saja.
Bahkan untuk orang yang tidak kamu kenal.
Juga untuk mereka yang kamu tau pernah menyakitimu.

Tersenyumlah hari ini.
Sebelum menjalani aktivitasmu.
Sebelum rutinitas memaksamu untuk berpikir keras lalu melupakan segala hal yang masih dapat disyukuri.
Sebelum serangkaian kesibukkan membuatmu menekuk bibirmu lalu mengabaikan hal2 baik yang bisa kamu nikmati.

Tersenyumlah hari ini.
Tularkan keceriaanmu untuk sekitarmu.
Bagikan kebahagiaanmu untuk lingkunganmu.
Dengan sebuah tindakan sederhana,
Senyum. Tulus. Manis.
Yap, hanya sesederhana sebuah senyuman...

Tersenyumlah hari ini.
Sebagai ucapan syukur pada Sang Pencipta.
Karna hidup masih memberi kesempatan untuk memperbaiki hari kemarin.
Sebagai rasa terima kasih pada Sang Maha Kuasa.
Yang masih memberikan nafas serta kesehatan untuk melanjutkan hidup.

Tersenyumlah hari ini.
Untuk anugrahNya yang senantiasa tercurah.
Untuk berkat yang masih diberikan
Untuk sukacita yang masih dilimpahkan
Untuk damai sejahtera yang masih dirasakan.
Untuk setiap hal baik maupun kurang menyenangkan yang dilewati.

Tersenyumlah hari ini.
Sbentar saja. Untuk yang bersebelahan denganmu di angkot, bis, metromini, kereta, didalam kapal atau pesawat.
Untuk yang sudah kau pakai jasanya, entah itu supir angkot, supir bajai, tukang becak, tukang sampah, kenek metromini, tukang jual nasi pecel, resepsionis yang sudah memberikan info, tukang kebunmu, ARTmu, waiters yang dengam sabar menjelaskan menunya, tukang es cendol, tukang parkir, operator informasi ibu gado-gado, mbak-mbak warteg.
Untuk semua orang yang secara langsung ataupun tidak, sudah menyediakan semua hal yang kamu butuhkan.
Tersenyumlah untuk mereka.

Kadang, uang bukanlah segala hal yang kita perlukan.
Keramahan, dan ungkapan terima kasih yang tulus.
Setulus sebuah senyum, saat membayar becak.
Adalah harga yang lebih dari cukup.
Kenapa?
Karena kita menghargai keberadaan mereka.
Bukan hanya sebagai sebuah alat yang kita butuhkan, tapi juga sebagai bagian dari cerita hidup yang kita jalani hari ini.
Tersenyumlah, karena senyum bukanlah sebuah dosa.

Saya memulai pagi ini,
10 Oktober,
Dengan bergegas pergi kerja,
Menggunakan kendaraan kesukaan saya, BECAK.
Saya memulai hari ini dengan senyum.
Diawali dengan ungkapan "makasih ya,pak" pada seorang tukang becak renta yang masih berusaha menghidupi keluarga. Diikuti sebuah senyuman.

Hidup tidak selalu menyediakan hal2 indah yang akan membuat kita menyunggingkan seulas senyum, namun bila kita benar2 melihat dan mengambil hikmat dari setiap hal yang terjadi, maka SEBUAH SENYUM bukanlah sesuatu hal mahal untuk dibagikan, bahkan ditengah keadaan hari yang melelahkan.

Mama saya bilang, setiap hari selalu ada hal yang patut disyukuri. Cukup dengan memulai hari dengan senyum dan mensyukuri segala hal yang masih bisa dijalani. Lalu menutup hari dengan senyum sambil memperlajari apa yang salah dari hari ini.

Senyum itu menular. Apalagi kalo yang tersenyum benar-benar tulus memaknainya, pasti yang disenyumin akan membalas, setidaknya mengangguk tanda hormat.

Well, apapun yang smesta rencanakan untuk kita hari ini dan esok. Bisakah kita memulainya dengan senyuman?
Tindakan sederhana.

Maka, tersenyumlah hari ini...

Untuk memulai hari ini, memberikan semangat bagi orang lain, serta menutup hari ini dengan syukur yang terlantun.

Benyada Remals "dyzcabz"

Berkacalah dan coba tersenyum, dunia akan jauh lebih indah dan damai, bila segala masalah diselesaikan secara benar tanpa melupakan sentuhan kasih disana.

Tersenyumlah hari ini...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...