Langsung ke konten utama

Tentang Noke #33 #latepost (*OUR BUBUCACA)


    Our bubucaca. Mobil kesayangan Noke.
    Sekaligus hal membuat NOKE menjadi seorang "terdakwa" dihadapan banyak orang.

    Mereka tidak tau ceritanya. Mereka hanya tau, Ihalauw membawa lari inventaris penerbitan GPIB.
    See, sudah saya bilang ya? Noke punya kekurangan!

    Tidak banyak yang tau, apa yang terjadi dibalik itu. Tidak banyak yang mau bertanya, mereka hanya sibuk menghakimi. Intinya Ihalauw juga mencuri. Ihalauw juga "salah" mengambil inventaris PENERBITAN GPIB tanpa izin. Bahasa yang selalu mereka dengungkan membawa kabur.

    Ini ceritanya. Supaya kamu tau, mengapa Noke membawanya.

    Berawal dari masalahnya di GPIB Anugrah Jakarta, ah kampret. Sebenernya mengingat gereja itu, membuat hati saya jengkel. Sangat jengkel. Kadang saya berpikir, kenapa ya, sinode selalu menempatkan Noke ditempat-tempat yang ada kasusnya? Atau perlu membangun? Kenapa sih ngga kayak orang lain, yang enak-enak aja. Tinggal melayani dan menikmati hidup. Emang ada? Yaelah, perlu disebutin? Siapa aja pendeta yang mutasinya di jawa aja. Ngga pernah nginjek daerah "selain jawa"? Dengan alasan anak sekolah, istri sakit, dan SEBAGAINYA!

    Saya baru naik kelas 2 SMP, cawu 2. saya pindah dari SMP N 5 makasar, ke SLTPN 40 Jakarta. See? Kita selalu ikut apa keputusan Noke. Pindah hari ini? Jalan! Bukan mengundurkan waktu pindah dan bertahan terus dipastori. Kita sudah lulus kalo soal-soal gini. Karna ada sebagian pendeta yang enggan mutasi dengan alasan anak sekolah. Oh, okey... Jaman beda,nyed. Kita dulu? Pas SK MUTASI papa turun, kita dengan senang hati mengemasi barang dan mengurus surat kepindahan. Noke tidak pernah menolak untuk ditempatkan dimana saja. DIMANA SAJA!

    Ketika masuk di gereja itu, hal pertama yang Noke koreksi adalah KEUANGAN. Dan betul, ditemukan sesuatu hal yang ajaib disana. Disebelah kanan gereja itu berdiri sebuah INDOMARET. Ditanah GPIB ada indomaret. Dan Noke menelusuri itu, hingga PHMJnya gerah. Dimunculkanlah isu-isu yang biadab. Hingga Noke harus diparkir di SINODE. Hahahaahhahaaa.... Bangsat ya? Dan salah satu pembuat keputusan itu adalah MANTAN MAJELIS SINODE yang sekarang, istrinya sedang bermasalah "pelik" di GPIB, katanya sih mau diberhentikan. Jadi tau ya? Kenapa saya tidak respect sama SINODE! Sama sekali tidak. Mengagumi sosok dan figur merekapun tidak!

    Ada masa dimana hidup kita sangat sulit. Pasti orang-orang tidak percaya saat saya menulis ini. Atau menceritakan ini. Ketika Noke "diparkir" di SINODE dan dicap PENDETA BERMASALAH, selama 1 tahun itu, kita hanya makan INDOMIE. Serius! Kita makan INDOMIE berbagai rasa. Lo ngga ngeluh? Ngga lah. Yesus ada kok. Kita tidak salah, kita hanya korban dari orang-orang yang berbuat tidak benar didalam rumah Tuhan! Mau tau, makanan termewah kita? MARTABAK MANIS COKLAT KACANG dipasar benhill yang harganya 8000 dulu. Hahahhahahahhahahahahaaa... Kerenkan? Jadi kalo ada orang yang bilang tentang masa-masa sulit dalam hidupnya, saya mengerti rasanya. Saya tau bagaimana rasanya tidak memiliki apa-apa. Bahkan uang jajan kita diipotong, kadang kita pulang sekolah jalan kaki. Noke benar-benar mengajarkan kita untuk hemat. Kalo Noke ada pelayanan atau pembinaan, baru kita bisa jalan atau makan enak.

    Jadi bila hari ini, kamu melihat kita semua tegak dan berhasil. Kamu harus tau, bahwa kita pernah melewati hal-hal sulit untuk mencapai hari ini. Saya tau, banyak banget pendeta GPIB yang beranggapan BUNG NOKE itu suka memberi lah kan dia kaya. BUNG NOKE itu hidupnya santai aja. BUNG NOKE anaknya kuliah hebat2 semua, ya iyalah, banyak duit. Tapi mereka tidak pernah tau, bahwa kami pernah mengalami kondisi terpuruk, kami bertahan dengan INDOMIE selama 1 tahun. INDOMIE berbagai rasa, mulai dari goreng sampe kuah. Sampe hapal. Setiap kali dapat gaji dari SINODE, pulangnya NOKE langsung membeli sekardus indomie. Tapi lihat, Yesus itu baik. Sangat baik. Ditahun itu walaupun kami makan seadaanya, Yesus menjauhkan kami dari segala sakit penyakit. Yesus menjaga kami. Jadi jangan bicara tentang konsekuensi dari mengikuti ajaran Yesus didepan kita deh. Udah kenyang! Menjadi anak pendeta itu artinya mengalami suka duka pelayanan ditengah jemaat-jemaat yang "rasanya nano-nano". Menemui berbagai karakter. Melihat masalah yang itu-itu aja, kalo ngga tentang donatur hebat yang sok kuasa, ya maling! Udah gitu aja. Selalu karena UANG!

    1 tahun NOKE parkir di SINODE. Kerjanya bulak balik kayak tahanan kota untuk "melapor" disana. Hingga akhirnya, NOKE ditempatkan di PENERBITAN GPIB! Kita pindah dari Benhill ke Pejambon. Menempati rumah yang lumayan sederhana, tapi namanya hidup harus dijalani kan ya? Ditangan NOKE, (*maaf bukan sombong) PENERBITAN GPIB mengalami SURPLUS yang gila, pada masanya. Tahun pertama NOKE disana, SURPLUSNYA sampe hampir 2 MILIAR! Boleh tanya sama pegawai penerbitan, mereka masih hidup untuk ditanyain dan bersaksi. Dan NOKE mengelola itu siang dan malam. Beliau mengubah SBU menjadi 2 renungan SIANG dan MALAM. Beliau mengontrol "teologia" GPIB dari kantor kecil itu. TATA GEREJA? Beliau salah satu konseptornya. PEMAHAMAN IMAN GPIB beliau perumusnya. BELIAU yang mengajarkan banyak pendeta untuk keluar dan membina jemaat-jemaat GPIB. Perlu saya sebutin, siapa aja yang dulu menjadi anak didiknya papa? Ngga usahlah ya, biar Noke ga terdengar terlalu hebat! Noke bekerja 24 jam, bahkan 24 jam tidak akan pernah cukup untuk seorang IHALAUW. Tema-tema GPIB, siapa yang membuatnya sampe tahun 2026? Noke! Kok lo tau? Karena saya hidup diwaktu itu, untuk menyaksikan betapa hebat dan kerasnya papa saya bekerja untuk menghidupkan TEOLOGI GPIB. Untuk meluruskan PEMAHAMAN IMAN GPIB agar berada pada jalur yang benar. Jadi bila suatu hari, ada yang mengaku bahwa DIALAH yang MEMBUAT PEMAHAMAN IMAN GPIB, atau menyusun konsep berpikir IMAN AJARAN IBADAH dari departemen teologi GPIB, saya cuman ketawa aja. Karena saya tau, siapa OTAKNYA. Beliau sudah tidur, tidak perlu diganggu lagi.

    Penerbitan SURPLUS hampir 2 M. Noke dapat apa? Oh, ngga. Kita ngga diberikan fasilitas enak apapun. Sinode saat itu berpikir, bahwa itu sudah tugasnya NOKE. Jadi mereka tidak memberinya fasilitas "enak" apapun. 2 tahun beliau dipenerbitan, kita pake MOBIL BOX! Hahahahahahahaa.... Bisa dibayangin gimana 5 orang tumpang tindih di mobil box itu? Membina dan pimpin ibadah kemana-mana naik mobil box? Lo ga malu? Nggalah. Noke mengajar kita menerima semua berkat dari Yesus dengan lapang dada dan bersyukur. Kita senang-senang aja kok. Jadi kita sudah pernah ngerasain sepanas apa itu mobil box. Sesempit apa itu mobil box! Hahahahahhahaaa... Untuk sampai dihari ini, saya mengalami banyak hal. Hingga ketika saya berbicara tentang berbagi, saya pernah merasakan rasanya tidak memiliki apa-apa. Kenapa NOKE ga minta mobil baru? Hahahahhahahahhahaa.... Itu dia! Noke adalah manusia dengan harga diri selangit. Mengemis dan meminta bukan stylenya! Sampai suatu ketika, Bapak Massengi, salah satu majelis sinode yang meneriakkan itu untuk SINODE yang lain "Eh, kamu ngga kasian ya, liat Ihalauw naik box dengan keluarganya. Sementara dia kasih masuk uang begitu banyak untuk penerbitan dan gpib" 

    Dan akhirnya, 2004 itu, mereka memberikan BUBUCACA untuk kita. Suzuki escudo. Mobil terbaru pada masa itu. Sebenernya ya, kalo mau dirunut kebelakang, kita bukan manusia yang "kaget" dengan mobil. Noke memiliki banyak mobil, kalo mau ngomong jujur, saat beliau di GPIB EKKLESIA Jakarta, kita punya VW KODOK Biru Dongker. Lalu saat pindah, beliau meninggalkannya begitu saja. Hingga orang ambil. Sok kaya'kan? Oh jangan, jangan kaget. Itu belum seberapa. Ada juga ketika kita di GPIB PNIEL PALEMBANG, mobil HOLDEN Biru Dongker. Yang dulu dititip di Kantor Sinode lama, mobil itu selalu ditaruh dibawah Pohon Kersen tua itu. Dulu itu perumahan majelis sinode. Dan tiba-tiba mobil itu dijual tanpa sepengetahuan kita, oleh salah satu mantan majelis sinode. Uang hasil penjualannya? Ya ditilep. Lalu Noke? Biarin ajalah, mungkin dia lebih butuh. Sekarang majelis sinode itu sudah diluar negeri setelah terlibat "affair" yang cukup mengenaskan dengan salah seorang jemaat. Jadi, punya mobil itu, bukan baru sekarang. Udah dari dulu. Dulu banget!

    Noke dipenerbitan itu 8 tahun lebih. 8 tahun dengan SURPLUS ditiap tahunnya sangat menggiurkan. Pegawai penerbitan itu selalu "senang" dengan Noke. Kenapa? Setiap kali Noke dapat bonus karena penjualan meningkat, pegawainya juga dapat. Pada zamannya Noke, pegawai penerbitan selalu dapat BONUS, THR dan jalan2. walaupun kadang "cara kerjanya" dan "cara menegur"nya diluar kebiasaan manusia lain. Tapi NOKE tidak penah melupakan mereka yang bekerja bersama dia. Bahkan saat beliau terbaring kaku di peti itu, pegawai-pegawai penerbitan itu datang dan menangis dipinggir petinya. Sekeras apa Noke marah, atas kesalahan-kesalahan kecil yang mereka buat, pak pendeta sudah membuat saya menjadi pegawai tetap. Pak pendeta bukan orang pelit. Walaupun marah, beliau tetap perhatikan kita. Kebutuhan kita. Kenaikkan gaji kita. Beliau selalu memperjuangkan nasib kita yang dulu belum jadi pegawai. Jamannya pak pendeta, tiap akhir tahun ada bonus. Selalu penjualan meningkat dan thr full. Dan sopir kepercayaan noke, IBRAHIM. Om Im, kita memanggilnya, dia berdiri disamping peti papa. Dia menangis disana. Satu-satunya orang yang bisa sabar ngadepin Noke, selain kita ber4. Om Im itulah. Noke suruh ini, itu, anter pembinaan keluar kota, dalam kota, beliin makan, beli rokok, ambil uang di atm. Om Im itu sangat mengerti dan nurut sama papa. Bayangin aja, ketika noke masuk penerbitan, Im itu sudah kerja lebih dari 10 tahun dan tidak diangkat jadi pegawai. Im tamatan SD. Tapi ketika Noke masuk, Im dan beberapa pegawai lain, akhirnya diangkat menjadi pegawai tetap. See? My dad's awesome!

    Hingga saat ada rumor, Noke mau kembali ke PENERBITAN lagi, pegawai2 itu bersemangat sekali. Namun, suatu sore saya menanyakan hal itu, saat itu Noke sudah di Petra. Sinode menawarkan beliau untuk kembali memajukan PENERBITAN. Saya tersenyum saat tau hal itu. Penerbitan kembali lagi pada tangan yang tepat. Namun noke bilang sakit gulanya dan usianya sudah tidak sekuat dulu. Beliau mengatakan itu untuk kita ber 4. kalo papa masih sekuat dulu, papa akan kembali kesana. Papa mencintai PETRA. Papa mau disini sampai Tuhan Yesus memanggil papa. Papa akan membantu menyumbangkan pikiran untuk mereka, tapi kembali kesana, papa rasa bukan lagi tempat papa disana. Harus ada regenerasi disana. Saat mendengar itu, saya baru menyadari. Betapa luar biasanya, papa saya, dia tau kapan waktunya untuk berhenti. Dia tau kapan waktunya untuk istirahat. Bisa sajakan, kalo dia "maruk" dia tetap berkuat kesana. Tapi beliau selalu tau, bagaimana menempatkan diri dalam setiap situasi.

    Nomor telepon Noke tidak pernah memikirkan keuntungannya sendiri, dia selalu menyejahterakan orang-orang disekitarnya. Okeh, setelah 8 tahun Noke mengelola di PENERBITAN, tiba-tiba NOKE dikembalikan pada Jemaat. Salut saya untuk beliau, Noke tidak pernah menolak tugas dan panggilan. Mau duduk sebagai dirut penerbitan, ayok! Mau menjadi KMJ, ayok. Beliau ditempatkan di MEDAN, GPIB KASIH KARUNIA MEDAN. Tempat yang cukup melelahkan, karena disana, sekali lagi dan lagi, Noke harus menghadapi kemelut dan tantangan dari mereka. Ga usah dijabarin lah ya. Medan, bukan kota terburuk buat saya, tapi kembali disana, selalu menerbitkan kecewa yang dalam dihati saya. Tapi tidak dengan NOKE, dia jatuh hati pada kota itu. Sehebat apapun fitnah dan makian yang mereka buat. Noke hafal banget lagu-lagu medan dan bahasanya loh. Bahkan Noke mau, salah satu anaknya dengan orang Batak. (*dulu sih eset, tapi udah ngga lagi) Saya kasih tau ya, NOKE itu ga bisa kamu ancam, gertak atau ganggu. NOKE adalah orang yang paling kuat dan paling tenang dalam menghadapi badai!

    Saat pindah ke MEDAN, PENERBITAN itu tidak memberikan APRESIASI yang pantas dan cukup untuk beliau. Untuk orang yang sudah 8 tahun lebih mengabdi disana. Dan bekerja setengah hidup siang malam disana. Bisakan kamu menghargainya dengan layak. Sebenernya hanya itu yang NOKE minta. Dihargai dengan layak. Tapi beliau tidak memperoleh itu, hingga dia akhirnya membawa mobil ESCUDO itu. Sampai hari ini. Sampai detik ini.

    Noke salah,nyed! Itu inventaris gereja! Itu pencurian. Pada bagian ini, kita sependapat. Noke salah. Setiap kali sinsi mengungkit masalah ini, Noke cuman menjawab mereka kasih dulu uang apresiasi saya disana, setelah itu saya kembalikan! Selalu begitu hingga 11 tahun terakhir ini. Noke selalu memperjuangkan haknya! Selalu. Dia tidak peduli dengan apapun, asal haknya dipenuhi. Sebenernya, kalo menurut saya, (*saya tidak membela ayah saya, walaupun akan terdengar seperti itu), SINODElah yang salah. Diakan pimpinan, dia seharusnya memanggil papa. Mendiskusikan jalan keluar. Bukannya membiarkan itu tinggal dan berlarut-larut. Dan setiap sidang, selalu dimunculkan sebagai hutang dari Pdt. A.R IHALAUW. Coba bayangin ya, noke selalu membawa mobil ini rapat di sinode. Selalu. Dan mereka? Mereka tidak berusaha bicara dengan baik. Padahal sudah jelas yang Noke minta. Apresiasi beliau selama 8 tahun. Kenapa tidak kamu berikan saja haknya. Hm?  Dalam setiap masalah SINODE yang kamu hadapi, kamu "menjagokan" dia. Kamu mengumpankan dia. Kenapa sih, kamu hanya mau pake otaknya dan pemikiran. Karyanya dan tulisannya. Idenya dan gagasannya. Tapi saat beliau menuntut haknya, kenapa kamu mementahkannya? Kenapa kamu tidak bisa menindak dengan adil dan tegas. Karena saat dia hidup,kamu butuh dia, dia keset yang baik'kan?

    Bubucaca ini adalah mobilnya kita, semua. Kita bertiga, melf dan nan, belajar bawa mobil dari bubucaca. Dia sudah menemani papa kemana saja, ke medan pulang pergi, surabaya, jogja, bali, lombok. Bubucaca itu bagian dari keluarga kami. Bagian dari cerita hidup NOKE IHALAUW. Hingga 10 hari setelah Noke pergi, kita berempat memutuskan untuk menyelesaikannya dengan SINODE. Ini utang. Ini bagian dari hal yang salah. Kita memutusakn untuk datang dan menemui SINODE dan berbicara bagaimana cara penyelesaiannya. Bagaimanapun, suatu hari amor akan masuk ke GPIB. Rasanya tidak baik, bila sampai hari itu, ESCUDO masih menjadi UTANGNYA NOKE.

    11 Okober 2018

    Kami menemui Ketua Umum Sinode dan Ketua IV, Dirut Yayasan Penerbitan GPIB, serta 2 orang pegawai GPIB. Kami membayarkan sejumlah uang. Kami menebus kekeliruan papa. Kami mengambil bubucaca untuk menjadi milik kami.

    Nok, semuanya sudah beres. Mobil kesayangan papa sudah aman bersama kami. Ketika kami mendiskusikannya dengan beberapa orang, mereka bilang untuk kembaliin aja mobilnya dan tuntut kembali hak papa. Tapi saya bilang pada mama, saya tidak mau kehilangan bubucaca. Kehilangan dia, artinya kehilangan kenangan papa. Kita bisa membeli mobil lain, tapi itu tidak sama dengan bubucacanya kita. Saya mau bubucaca selamanya tinggal dengan kita. Selamanya ada dengan kita. Dan itulah yang kita lakukan, menebusnya.



    Jadi bila saja ada yang menggugatnya, kita bisa berdiri dan bilang, semua sudah selesai. Noke salah, iya. Sinode, tidak tegas dalam kebijakan dan keputusannya, iya. Sebagai pimpinan, kamu harusnya lebih bijak dalam menyikapi segala sesuatu. Jangan karena dia "berguna" untuk kepentingan dan kenyamanan kedudukanmu, lalu kamu seolah mengabaikan haknya.




    Di jalan pulang, saya tersenyum menatap bubucaca. Kamu selamanya milik kita. Milik papa. Mobil ditangan pertama dan sekarang kamu akan menjadi kesayangan saya. Sama seperti papa yang selalu membawamu kemana saja. Saya akan menggantikan beliau. Membawamu kemana hidup membawa saya. Saat malam, kita duduk diteras, eset tertawa
    Jadi siapa yang bawa RASCO? Saya tau maksud kampret kecil ini, ko aja. Saya yang akan bawa escudo. Papa pasti ketawa kalo denger percakapan ini. Saya berdiri didepan gucinya, pa, semuanya sudah selesai. Kekerasan kepala papa sudah kita selesaikan, bubucaca menjadi milik papa. Ok? Saya akan membawanya. Papa tidak perlu khawatir. Bubucaca tetap disini. Mobil kesayangan papa. Mobil kebanggaan papa.


    Hidup kita tidak seindah yang orang bayangkan. Pada setiap jemaat yang papa layani, beliau selalu menemukan kesalahan-kesalahan yang keluar dari aturan main. Ketika beliau meluruskan, kita harus menjadi korban. Jadi, jangan pernah bicara tentang susahnya hidup sebagai pendeta. Kita sudah melewatinya. Sudah. Sudah banget. Jangan bilang bahwa jemaat itu miskin, tidak ada jemaat yang miskin. Karena Yesus itu MAHAKAYA. Berkat selalu ada, manusianya yang kurang bijak mengelolanya.

    Pernah suatu waktu, seorang pendeta duduk dengan papa, dia bertanya tentang kita. Papa bercerita tentang sekolah kita masing-masing. Sementara anaknya si pendeta, tidak disuruh kuliah. Disuruh langsung kerja. Tau apa yang papa bilang? Kenapa kamu begitu? Anak itu harus jauh lebih hebat dari kamu. Mereka harus dikasih pendidikan yang baik. Si pendeta menjawab sukseskan bukan dari sekolah aja,bung. Papa sekolah tidak menjamin kesuksesan, tapi sekolah membentuk cara berpikir yang intelektual dari seseorang. Kamu kan anak hanya 1, masak 1 aja beratnya mau disekolahin. Kalo saya, dirumah saya, tidak boleh ada orang goblok! Sebab untuk duduk dan berdebat dengan saya, saya tidak mau otak kosong. See? Thats my noke!

    Bila Yesus, memberikan pilihan suatu hari nanti, apakah saya mau mengubah jalan cerita hidup saya?

    Saya tidak akan mengubah apapun. Saya mencintai hidup saya yang sekarang. Saya mensyukuri setiap pergumulan yang kami lewati dan kami menangkan sebagai keluarga. Disana, ada tangan tak terlihat yang selalu terulur untuk membantu, tangan Yesus. Yesus tidak pernah sekalipun meninggalkan kami. Disaat kami harus berjibaku melawan badai yang menerpa, Yesus ada untuk menguatkan. Disaat semua orang memandang rendah Noke dan menertawakannya, Yesus ada untuk menopang dan mengangkatnya.

    Orang jujur mungkin tidak selalu hidup dalam kemewahan atau berlimpah dalam materi. Namun sejauh yang saya liat, orang jujur tidak pernah hidup dalam kekurangan. Tuhan selalu mencukupkan apa yang dia butuhkan, dan melebihkan apa yang dia anggap kurang. Setidaknya belajarlah hidup dengan sederhana dan tidak "memakan jerih lelah orang lain" Sinsi.

    Untuk apa lo nulis ini? Pengen benerin nama bokap lo yang udah terlanjur jelek? Hahahahhahhahahaa.... Di GPIB ini, nama IHALAUW ga pernah bener-bener bagus kok. Tenang aja. Saya ngga kaget kalo ada orang yang nyebut beliau dengan sejumlah istilah mencemooh. Tapi tidak sedikit orang, yang diberkati melalui hidupnya yang "jelek" itu. Dan itu sudah cukup untuk saya.

    Bahwa dalam hidupnya, papa sudah mengerjakan banyak hal untuk orang lain. Beliau membawa perubahan bagi banyak orang. Beliau merendahkan dirinya untuk bisa mengisi hidup orang lain. Dan saya tau, itu jauh lebih baik daripada kamu yang hanya melihat dari kacamata seorang penonton.

    Tulisan ini, untuk mengingatkan kamu. Kamu yang berpikir, bahwa hidup kita terlihat mudah dan selalu baik-baik saja.

    Bahwa suatu waktu dulu, kami pernah mengalami masa-masa sesulit itu. Naik turun bis kota untuk ke sekolah. Jalan kaki dari rumah ke sekolah (*dan sebaliknya) karena uang jajan ga cukup untuk naik angkot pulang. Makan seadanya. Bahkan selama 1 tahun itu, menu utama kami hanya INDOMIE! Dan hal termewah yang bisa kami beli hanya martabak manis 8000 didepan pasar benhill. Kami naik mobil box, sempit dan panas. Bersesak-sesakkan. Bahkan setiap kali menemani papa pembinaan, dan kita turun dari mobil box, semua orang akan memandang kita dengan "tatapan heran". Kami pernah berada dibawah. Kami pernah sesusah itu. Bahkan untuk membeli jajan di indomaret aja, kami harus nabung berhari-hari. Kami pernah tidak memiliki apa-apa, dan semua orang menjauh. Semua orang melihat kami dengan sebelah mata, seolah apa yang dilakukan papa sudah sangat biadab. Tapi inilah konsekuensi dari mempertahankan apa yang kamu yakini, iman dan ajaran Yesus. Ini harus ditanggung. Sebab, Noke tidak akan mundur selangkahpun, bahkan ketika taruhannya nyawa. Kami pernah diancam, diteriaki, dimaki, diusir, ditulis disurat kabar online dan cetak. Noke pernah dihina, diludahi saat sedang berdoa. Kami pernah melewati itu. Tapi, itulah hebatnya YESUS. YESUS mengahadirkan situasi-situasi berat untuk mengajarkan kita, bahwa menjadi pengikutnya tidak pernah segampang itu.

    Bila kamu setia akan perkara-perkara kecil, maka padamu akan diberikan perkara-perkara besar!

    Hingga, saat mereka melihat kami yang hari ini. Mungkin tidak ada yang percaya, bahwa dalam cerita hidup ini, kami pernah menjadi menyedihkan seperti itu. Hahahhahahahahahhahahhaa...

    Untuk menjadi hebat seperti hari ini, kami harus melalui banyak hal yang menempa mentalmu.

    Kenapa saya berbagi? Karena saya tau, bagaimana rasanya tidak memiliki apapun.

    Terima kasih Yesus, kami sudah menyelesaikan masalah ini.

    Hei, bubucaca...
    Lets do it together! Selamanya kamu adalah bagian dari kami. Dimulai dari hari dimana kamu dihadirkan untuk kami, hingga nanti. Kamu sudah seperti anaknya Noke. Dan untuk itu, saya akan menjagamu seperti saya menjaga amor dan eset.

    Welcome home, bubucaca!

    Untuk Noke,
    Menebus escudo itu, sama seperti kembali bernostalgia,nok.
    Seperti menelusuri kembali cerita hidup kita belasan tahun kebelakang.
    Menemukan kepingan-kepingan ego, juga rindu, dan haru pada tiap baitnya.

    Papa harus tau, ketika pulang dan membawa escudo itu, dia seperti memiliki jiwa.
    Papa harus liat, karena Noke-nya selalu balap, dia sudah lupa caranya "santai" dijalan.


    Terima kasih,pa.

    Didalam keluarga, selalu ada salah yang dimaklumi. Selalu ada cerita pahit yang coba dimaknai. Tapi, buatku, noke, sinsi, amor dan eset, adalah rumah ternyaman.

    Bila setelah membaca ini, dan kekagumanmu luntur. Saya bisa memahaminya. Bukankah sudah saya bilang, noke memiliki kekurangan. Tidak ada manusia yang sempurna. Tulisan ini dibuat bukan untuk "excuse" atau menjadi alasan. Tidak. Saya tau, cara noke salah.

    Dan, hari itu, kami atas nama Alm. Pdt. A.R Ihalauw, sudah meminta maaf dari Sinode dan Yayasan Kerja Penerbitan.

    "Karna hak-haknya beliau tidak dipenuhi?" tanya Ketua IV
    "sudahlah, kita sudah tidak akan mengungkit. Karena Pak Ihalauw, tidak suka membicarakan tentang uang. Saat itu, dia menuntut. Tapi ternyata tidak di selesaikan dengan benar. Jadi kami akan menyelesaikan masalah itu hari ini." Sinsi
    "iya, waktu itu sempat bicara dengan beliau. Cuman itulah, waktu itu sempat renggang karena masalah Kasih Karunia. Lalu, dekat lagi karena pejambon. Tapi memang kita juga lupa. Beliau juga tidak mengingatkan. Jadi ya inilah." Ketua IV


    Boleh saya bertanya satu hal, satu saja, bila kamu bisa "menyuruh", "memerintah", "menggunakan", semua karya dan gagasan beliau, mengapa kamu tidak bisa memberikan penghargaan yang layak untuk dia?

    Dia bahkan tidak pernah berpikir dua kali untuk membantu "PIMPINAN SINODE"nya. Bukan mengungkit. Hanya saja, sebagai anak, saya selalu mempertanyakan itu, pada beliau. Kalian menemukan orang yang dalam segala keras dan tegasnya, kasar dan loyalnya, hatinya penuh belas kasih untuk membantu dan memberi sumbangsih bagi gereja. Orang yang berdiri paling depan untuk membela persekutuan dan "pimpinan" gereja ini. Kamu menggunakannya untuk kenyamananmu diatas sana, kamu menggunakannya untuk kedudukanmu didalam sana. Kamu tau, beliau akan melakukan apa saja bila itu untuk Yesus. Dan kamu, menemukan itu sebagai alat yang bagus untuk menuntutnya bekerja.

    Semoga Yesus mengampuni kamu. Sebab hidup seseorang itu seperti putaran roda, ada kalanya kamu tertawa diatas, kenyamanan membutakan pandanganmu tentang keadilan bertindak bagi orang lain, namun ada waktunya kamu berada dibawah. Tidak ada pesta yang terus dirayakan selamanya.

    Kamu tau, hidup dan tumbuh menjadi anaknya Noke, berkembang ditengah pelayanannya, menjadi saksi akan perjalanan hidupnya, saya bersyukur karena sejelek apapun penilaianmu terhadap Noke, beliau tetap memiliki karya yang selamanya hidup, bagaimanapun kamu mematikan figur dan karakternya!


    Benyada Remals "dyzcabz"

    Kalo kamu ingat saya, jangan ingat baiknya saya, ingat aja yang jelek-jeleknya. Biar kalo kamu ingat itu, kamu tersinggung abis itu kamu berubah! Noke

    Untuk orang seluar biasa ini, cacat sekecil apapun akan selamanya menjadi nila setitik yang meruntuhkan kekaguman dan hal baik yang beliau lakukan!

    Jadi buat apa lo tulis?
    Untuk mengabadikannya, bila suatu hari nanti, mereka masih saja mempermasalahkannya,
    Saya punya buktinya, bahwa "utang" itu sudah diputihkan dan dilunasi.

    Mereka  boleh berpikir Noke sudah tidak ada, tapi jangan pernah berpikir bahwa anak-anaknya akan diam saja melihat namanya dijelekkan.

    Kita bukan tidak tau, kita tau, namun beliau yang sudah menjadi abu itu, selalu berhasil menyabarkan kita.

Komentar

  1. Sinode bener bener nggak punya hati ya... Benci banget saya melihat ketua MS terima uang itu dari mama kamu. Gak punya hati banget. Ketua IV nya siapa sih.... SOMBONG AMAT.... Mungkin saat papa kamu dipenerbitan dia masih pake celana monyet.... Tapi omongannya kayak gitu.... Dasar GOBLOK TOLOL Benciiiii MONYET MONYET itu manusia ga tau diuntung.... KENAPA SIH MEREKA NGGA MENOLAK AJA UANG ITU DAN MEMBERIKANA bubucaca SEBAGAI PENGHARGAAN / KENANG KENANGAN buat papa kamu atas jasanya walaupun itu juga tidak seimbang...?? Dasar MONYET BABI.... Maaf ya saya jadi ngomong kasar.... Abis Saya gemes banget lihat foto foto itu... Rasanya saya mau banting banting barang yang ada di sekitar saya ini... Rasanya saya mau ngamuk... Ga bisa terima apa yang mereka lakukan untuk papa kamu (menerima uang itu dari mama kamu). Dasar Ga tau malu.
    Dari semua cerita tentang Noke... Cerita ini yang bikin saya paling marah... sampe mau ngamuk. Kalo saya laki2 pasti tembok udah saya tonjok tonjok nih... Rasanya semua kata kata kotor ingin saya ucapkan untuk mereka.
    Yang bikin saya GEMES juga adalah KENAPA KALIAN MINTA MAAF A.N PAPA KALIAN ?? Bikin mereka tambah mangkak aja tau....!! Aduuuuh ibu Sien kenapa melakukan ituuu....!!! Dada saya sesak membacanya...
    Pdt Ihalauw itu bukan orang matre jadi... kalo sampe beliau melakukan itu.... Mengambil bubucaca... Itu artinya kerja keras beliau SANGAT SANGAT KERAS hingga beliau merasa pantas mendapatkan hak selain gaji. Mereka nya aja yang ga tau diri. Makin benci saya sama MS .
    Saya memang sudah gak respek secuilpun dengan MS sejak peresmian Petra Bogor. Sekarang sejak saya tau kisahnya bubucaca dan ketua MS yang GOBLOK itu mau terima uang dari mama kamu... Saya melihat mereka semua seperti melihat kotoran manusia... Bener ga bohong...!!! Manusia ga ada otak tapi pingin jadi FMS. Lihat aja kasus di Anugerah Bekasi membuat MS kehilangan wibawa, direndahkan... apalagi ternyata banyak juga masalah serupa di jemaat lain dan MS tidak mampu...karena gak punya otak. Padahal kamu tahu gaji mereka berapa ...?? @ 25... itupun saya dengar beberapa thn lalu mungkin sekarang sudah naik. Tapi prestasi kerja gak ada.
    Kekaguman saya terhadap Pdt Ihalauw papa kamu GAK PERNAH luntur sebab saya tahu papa kamu bukan seperti penilaian orang lain. Saya percaya cerita kamu 1000%... Sebab kamu orang terdekat dia selain mama kamu.
    Terima kasih ya sudah cerita in bubucaca. Saya akan simpan baik-baik cerita ini. Jika suatu saat ada orang sotoy akan saya jelaskan.... Supaya diam... "
    Memang perbuatan papa kamu dimata manusia ga ada harganya tapi dimata Tuhan...?? Upah mu besar di surga... Kita lihat aja GPIB ke depan bagaimana.
    Pesan saya. AMOR... JANGAN KASIH KESEMPATAN MEREKA MENGULANGINYA KEMBALI.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...