Our
bubucaca. Mobil kesayangan Noke.
Sekaligus hal membuat NOKE menjadi seorang
"terdakwa" dihadapan banyak orang.
Mereka
tidak tau ceritanya. Mereka hanya tau, Ihalauw membawa lari inventaris
penerbitan GPIB.
See, sudah saya bilang ya? Noke punya kekurangan!
Tidak
banyak yang tau, apa yang terjadi dibalik itu.
Tidak banyak yang mau bertanya, mereka hanya sibuk menghakimi. Intinya Ihalauw juga mencuri. Ihalauw juga
"salah" mengambil inventaris PENERBITAN GPIB tanpa izin. Bahasa
yang selalu mereka dengungkan membawa kabur.
Ini
ceritanya. Supaya kamu tau, mengapa Noke
membawanya.
Berawal
dari masalahnya di GPIB Anugrah Jakarta, ah
kampret. Sebenernya mengingat gereja itu, membuat hati saya jengkel. Sangat
jengkel. Kadang saya berpikir, kenapa ya, sinode selalu menempatkan
Noke ditempat-tempat yang ada kasusnya? Atau perlu membangun? Kenapa sih ngga
kayak orang lain, yang enak-enak aja. Tinggal
melayani dan menikmati hidup. Emang ada? Yaelah, perlu disebutin? Siapa
aja pendeta yang mutasinya di jawa aja. Ngga pernah nginjek daerah
"selain jawa"? Dengan alasan anak sekolah, istri sakit, dan
SEBAGAINYA!
Saya baru
naik kelas 2 SMP, cawu 2. saya pindah dari SMP N 5 makasar, ke SLTPN 40
Jakarta. See? Kita selalu ikut apa keputusan
Noke. Pindah hari ini? Jalan! Bukan mengundurkan waktu pindah dan
bertahan terus dipastori. Kita sudah lulus kalo soal-soal gini. Karna ada
sebagian pendeta yang enggan mutasi dengan alasan anak sekolah. Oh, okey... Jaman beda,nyed. Kita dulu? Pas SK MUTASI
papa turun, kita dengan senang hati mengemasi barang dan mengurus surat
kepindahan. Noke tidak pernah menolak untuk
ditempatkan dimana saja. DIMANA SAJA!
Ketika
masuk di gereja itu, hal pertama yang Noke koreksi adalah KEUANGAN. Dan betul, ditemukan sesuatu hal yang ajaib disana.
Disebelah kanan gereja itu berdiri sebuah INDOMARET. Ditanah GPIB ada
indomaret. Dan Noke menelusuri itu, hingga
PHMJnya gerah. Dimunculkanlah isu-isu yang biadab. Hingga Noke harus
diparkir di SINODE. Hahahaahhahaaa.... Bangsat
ya? Dan salah satu pembuat keputusan itu adalah MANTAN MAJELIS SINODE yang
sekarang, istrinya sedang bermasalah "pelik" di GPIB, katanya sih
mau diberhentikan. Jadi tau ya? Kenapa saya tidak respect sama SINODE!
Sama sekali tidak. Mengagumi sosok dan figur merekapun tidak!
Ada masa
dimana hidup kita sangat sulit. Pasti orang-orang tidak percaya saat saya
menulis ini. Atau menceritakan ini. Ketika
Noke "diparkir" di SINODE dan dicap PENDETA BERMASALAH, selama 1
tahun itu, kita hanya makan INDOMIE. Serius! Kita makan INDOMIE
berbagai rasa. Lo ngga ngeluh? Ngga lah. Yesus ada kok. Kita tidak salah, kita hanya korban dari orang-orang yang berbuat
tidak benar didalam rumah Tuhan! Mau tau, makanan termewah kita?
MARTABAK MANIS COKLAT KACANG dipasar benhill yang harganya 8000 dulu.
Hahahhahahahhahahahahaaa... Kerenkan? Jadi kalo ada orang yang bilang tentang
masa-masa sulit dalam hidupnya, saya mengerti
rasanya. Saya tau bagaimana rasanya tidak memiliki apa-apa. Bahkan uang
jajan kita diipotong, kadang kita pulang sekolah jalan kaki. Noke benar-benar
mengajarkan kita untuk hemat. Kalo Noke ada pelayanan atau pembinaan, baru kita bisa jalan atau makan enak.
Jadi bila
hari ini, kamu melihat kita semua tegak dan berhasil. Kamu harus tau, bahwa kita pernah melewati hal-hal sulit untuk
mencapai hari ini. Saya tau, banyak banget pendeta GPIB yang
beranggapan BUNG NOKE itu suka memberi lah kan
dia kaya. BUNG NOKE itu hidupnya santai aja. BUNG NOKE anaknya kuliah hebat2
semua, ya iyalah, banyak duit. Tapi mereka tidak pernah tau, bahwa kami
pernah mengalami kondisi terpuruk, kami
bertahan dengan INDOMIE selama 1 tahun. INDOMIE berbagai rasa, mulai
dari goreng sampe kuah. Sampe hapal. Setiap kali dapat gaji dari SINODE,
pulangnya NOKE langsung membeli sekardus indomie. Tapi lihat, Yesus itu baik. Sangat baik. Ditahun itu walaupun kami
makan seadaanya, Yesus menjauhkan kami dari segala sakit penyakit. Yesus
menjaga kami. Jadi jangan bicara tentang konsekuensi dari mengikuti
ajaran Yesus didepan kita deh. Udah kenyang! Menjadi anak pendeta itu artinya
mengalami suka duka pelayanan ditengah jemaat-jemaat yang "rasanya
nano-nano". Menemui berbagai karakter. Melihat masalah yang itu-itu aja, kalo ngga tentang donatur hebat yang sok kuasa, ya
maling! Udah gitu aja. Selalu karena UANG!
1 tahun
NOKE parkir di SINODE. Kerjanya bulak balik kayak tahanan kota untuk
"melapor" disana. Hingga akhirnya,
NOKE ditempatkan di PENERBITAN GPIB! Kita pindah dari Benhill ke
Pejambon. Menempati rumah yang lumayan sederhana, tapi namanya hidup harus dijalani kan ya? Ditangan NOKE, (*maaf
bukan sombong) PENERBITAN GPIB mengalami SURPLUS yang gila, pada masanya.
Tahun pertama NOKE disana, SURPLUSNYA sampe hampir 2 MILIAR! Boleh tanya sama
pegawai penerbitan, mereka masih hidup untuk
ditanyain dan bersaksi. Dan NOKE mengelola itu siang dan malam. Beliau
mengubah SBU menjadi 2 renungan SIANG dan MALAM. Beliau mengontrol
"teologia" GPIB dari kantor kecil itu. TATA GEREJA? Beliau salah
satu konseptornya. PEMAHAMAN IMAN GPIB beliau
perumusnya. BELIAU yang mengajarkan banyak pendeta untuk keluar dan
membina jemaat-jemaat GPIB. Perlu saya
sebutin, siapa aja yang dulu menjadi anak didiknya papa? Ngga usahlah
ya, biar Noke ga terdengar terlalu hebat! Noke bekerja 24 jam, bahkan 24 jam
tidak akan pernah cukup untuk seorang IHALAUW. Tema-tema GPIB, siapa yang membuatnya sampe tahun 2026? Noke! Kok
lo tau? Karena saya hidup diwaktu itu, untuk menyaksikan betapa hebat dan
kerasnya papa saya bekerja untuk menghidupkan TEOLOGI GPIB. Untuk meluruskan
PEMAHAMAN IMAN GPIB agar berada pada jalur yang benar. Jadi bila suatu hari, ada yang mengaku bahwa DIALAH yang MEMBUAT
PEMAHAMAN IMAN GPIB, atau menyusun konsep berpikir IMAN AJARAN IBADAH dari
departemen teologi GPIB, saya cuman ketawa aja. Karena saya tau, siapa
OTAKNYA. Beliau sudah tidur, tidak perlu
diganggu lagi.
Penerbitan
SURPLUS hampir 2 M. Noke dapat apa? Oh, ngga. Kita ngga diberikan fasilitas
enak apapun. Sinode saat itu berpikir, bahwa itu sudah tugasnya NOKE. Jadi
mereka tidak memberinya fasilitas "enak" apapun. 2 tahun beliau
dipenerbitan, kita pake MOBIL BOX! Hahahahahahahaa.... Bisa dibayangin gimana
5 orang tumpang tindih di mobil box itu? Membina dan pimpin ibadah kemana-mana
naik mobil box? Lo ga malu? Nggalah.
Noke mengajar kita menerima semua berkat dari Yesus dengan lapang dada dan
bersyukur. Kita senang-senang aja kok. Jadi
kita sudah pernah ngerasain sepanas apa itu mobil box. Sesempit apa itu mobil
box! Hahahahahhahaaa... Untuk sampai dihari ini, saya mengalami banyak hal. Hingga ketika saya
berbicara tentang berbagi, saya pernah
merasakan rasanya tidak memiliki apa-apa. Kenapa NOKE ga minta mobil
baru? Hahahahhahahahhahaa.... Itu dia! Noke adalah manusia dengan harga diri
selangit. Mengemis dan meminta bukan stylenya! Sampai
suatu ketika, Bapak Massengi, salah satu majelis sinode yang meneriakkan itu
untuk SINODE yang lain "Eh, kamu ngga kasian ya, liat Ihalauw naik box
dengan keluarganya. Sementara dia kasih masuk uang begitu banyak untuk
penerbitan dan gpib"
Dan
akhirnya, 2004 itu, mereka memberikan BUBUCACA untuk kita. Suzuki escudo.
Mobil terbaru pada masa itu. Sebenernya ya,
kalo mau dirunut kebelakang, kita bukan manusia yang "kaget" dengan
mobil. Noke memiliki banyak mobil, kalo mau ngomong jujur, saat beliau
di GPIB EKKLESIA Jakarta, kita punya VW KODOK Biru Dongker. Lalu saat pindah,
beliau meninggalkannya begitu saja. Hingga orang ambil. Sok kaya'kan? Oh jangan, jangan kaget. Itu belum seberapa.
Ada juga ketika kita di GPIB PNIEL PALEMBANG, mobil HOLDEN Biru Dongker. Yang
dulu dititip di Kantor Sinode lama, mobil itu selalu ditaruh dibawah Pohon
Kersen tua itu. Dulu itu perumahan majelis sinode.
Dan tiba-tiba mobil itu dijual tanpa sepengetahuan kita, oleh salah satu
mantan majelis sinode. Uang hasil penjualannya? Ya ditilep. Lalu Noke? Biarin ajalah, mungkin dia lebih butuh.
Sekarang majelis sinode itu sudah diluar negeri setelah terlibat
"affair" yang cukup mengenaskan dengan salah seorang jemaat. Jadi,
punya mobil itu, bukan baru sekarang. Udah
dari dulu. Dulu banget!
Noke
dipenerbitan itu 8 tahun lebih. 8 tahun dengan SURPLUS ditiap tahunnya sangat
menggiurkan. Pegawai penerbitan itu selalu "senang" dengan Noke.
Kenapa? Setiap kali Noke dapat bonus karena penjualan meningkat, pegawainya juga dapat. Pada zamannya Noke, pegawai
penerbitan selalu dapat BONUS, THR dan jalan2. walaupun kadang
"cara kerjanya" dan "cara menegur"nya diluar kebiasaan
manusia lain. Tapi NOKE tidak penah melupakan
mereka yang bekerja bersama dia. Bahkan saat beliau terbaring kaku di
peti itu, pegawai-pegawai penerbitan itu datang dan menangis dipinggir
petinya. Sekeras apa Noke marah, atas kesalahan-kesalahan kecil yang mereka
buat, pak pendeta sudah membuat saya menjadi
pegawai tetap. Pak pendeta bukan orang pelit. Walaupun marah, beliau tetap
perhatikan kita. Kebutuhan kita. Kenaikkan gaji kita. Beliau selalu
memperjuangkan nasib kita yang dulu belum jadi pegawai. Jamannya pak pendeta,
tiap akhir tahun ada bonus. Selalu penjualan meningkat dan thr full.
Dan sopir kepercayaan noke, IBRAHIM. Om Im,
kita memanggilnya, dia berdiri disamping peti papa. Dia menangis disana.
Satu-satunya orang yang bisa sabar ngadepin Noke, selain kita ber4. Om Im
itulah. Noke suruh ini, itu, anter pembinaan keluar kota, dalam kota, beliin
makan, beli rokok, ambil uang di atm. Om Im itu sangat mengerti dan nurut sama
papa. Bayangin aja, ketika noke masuk
penerbitan, Im itu sudah kerja lebih dari 10 tahun dan tidak diangkat jadi
pegawai. Im tamatan SD. Tapi ketika Noke masuk, Im dan beberapa pegawai lain,
akhirnya diangkat menjadi pegawai tetap. See? My dad's awesome!
Hingga saat
ada rumor, Noke mau kembali ke PENERBITAN lagi, pegawai2
itu bersemangat sekali. Namun, suatu sore saya menanyakan hal itu, saat
itu Noke sudah di Petra. Sinode menawarkan beliau untuk kembali memajukan
PENERBITAN. Saya tersenyum saat tau hal itu. Penerbitan
kembali lagi pada tangan yang tepat. Namun noke bilang sakit gulanya dan usianya sudah tidak sekuat dulu.
Beliau mengatakan itu untuk kita ber 4. kalo papa masih sekuat dulu, papa akan
kembali kesana. Papa mencintai PETRA. Papa mau disini sampai Tuhan Yesus
memanggil papa. Papa akan membantu menyumbangkan pikiran untuk mereka, tapi
kembali kesana, papa rasa bukan lagi tempat papa disana. Harus ada regenerasi
disana. Saat mendengar itu, saya baru menyadari. Betapa luar biasanya, papa saya, dia tau kapan
waktunya untuk berhenti. Dia tau kapan waktunya untuk istirahat. Bisa sajakan, kalo dia "maruk" dia tetap
berkuat kesana. Tapi beliau selalu tau, bagaimana menempatkan diri
dalam setiap situasi.

Saat pindah
ke MEDAN, PENERBITAN itu tidak memberikan APRESIASI yang pantas dan cukup
untuk beliau. Untuk orang yang sudah 8 tahun lebih mengabdi disana. Dan
bekerja setengah hidup siang malam disana. Bisakan
kamu menghargainya dengan layak. Sebenernya hanya itu yang NOKE minta.
Dihargai dengan layak. Tapi beliau tidak memperoleh itu, hingga dia akhirnya
membawa mobil ESCUDO itu. Sampai hari ini. Sampai detik ini.
Noke salah,nyed! Itu inventaris gereja! Itu
pencurian. Pada bagian ini, kita sependapat. Noke salah. Setiap kali
sinsi mengungkit masalah ini, Noke cuman menjawab mereka kasih dulu uang apresiasi saya disana, setelah itu saya
kembalikan! Selalu begitu hingga 11 tahun terakhir ini. Noke selalu
memperjuangkan haknya! Selalu. Dia tidak peduli dengan apapun, asal haknya dipenuhi. Sebenernya, kalo
menurut saya, (*saya tidak membela ayah saya, walaupun akan terdengar seperti
itu), SINODElah yang salah. Diakan pimpinan, dia seharusnya memanggil papa.
Mendiskusikan jalan keluar. Bukannya membiarkan itu tinggal dan
berlarut-larut. Dan setiap sidang, selalu dimunculkan sebagai hutang dari Pdt.
A.R IHALAUW. Coba bayangin ya, noke selalu membawa mobil ini rapat di sinode.
Selalu. Dan mereka? Mereka tidak berusaha bicara dengan baik. Padahal sudah jelas yang Noke minta. Apresiasi
beliau selama 8 tahun. Kenapa tidak kamu berikan saja haknya. Hm? Dalam setiap masalah SINODE yang kamu
hadapi, kamu "menjagokan" dia. Kamu mengumpankan dia. Kenapa
sih, kamu hanya mau pake otaknya dan pemikiran. Karyanya dan tulisannya.
Idenya dan gagasannya. Tapi saat beliau menuntut haknya, kenapa kamu
mementahkannya? Kenapa kamu tidak bisa
menindak dengan adil dan tegas. Karena saat dia hidup,kamu butuh dia, dia
keset yang baik'kan?
Bubucaca
ini adalah mobilnya kita, semua. Kita bertiga, melf dan nan, belajar bawa
mobil dari bubucaca. Dia sudah menemani papa kemana saja, ke medan pulang pergi, surabaya, jogja, bali,
lombok. Bubucaca itu bagian dari keluarga kami. Bagian dari cerita
hidup NOKE IHALAUW. Hingga 10 hari setelah Noke pergi, kita berempat memutuskan untuk menyelesaikannya dengan SINODE. Ini
utang. Ini bagian dari hal yang salah. Kita memutusakn untuk datang dan
menemui SINODE dan berbicara bagaimana cara penyelesaiannya. Bagaimanapun,
suatu hari amor akan masuk ke GPIB. Rasanya tidak baik, bila sampai hari itu, ESCUDO masih menjadi UTANGNYA NOKE.
11 Okober
2018
Kami
menemui Ketua Umum Sinode dan Ketua IV, Dirut Yayasan Penerbitan GPIB, serta 2
orang pegawai GPIB. Kami membayarkan sejumlah uang. Kami menebus kekeliruan
papa. Kami mengambil bubucaca untuk menjadi milik kami.
Nok,
semuanya sudah beres. Mobil kesayangan papa
sudah aman bersama kami. Ketika kami mendiskusikannya dengan beberapa
orang, mereka bilang untuk kembaliin aja mobilnya dan tuntut kembali hak papa.
Tapi saya bilang pada mama, saya tidak mau
kehilangan bubucaca. Kehilangan dia, artinya kehilangan kenangan papa. Kita
bisa membeli mobil lain, tapi itu tidak sama dengan bubucacanya kita. Saya mau
bubucaca selamanya tinggal dengan kita. Selamanya ada dengan kita. Dan itulah yang kita lakukan, menebusnya.
Jadi bila saja ada yang menggugatnya, kita bisa
berdiri dan bilang, semua sudah selesai. Noke salah, iya. Sinode, tidak
tegas dalam kebijakan dan keputusannya, iya. Sebagai pimpinan, kamu harusnya lebih bijak dalam menyikapi segala
sesuatu. Jangan karena dia "berguna" untuk kepentingan dan
kenyamanan kedudukanmu, lalu kamu seolah mengabaikan haknya.
Di jalan
pulang, saya tersenyum menatap bubucaca. Kamu
selamanya milik kita. Milik papa. Mobil ditangan pertama dan sekarang kamu
akan menjadi kesayangan saya. Sama seperti papa yang selalu membawamu kemana
saja. Saya akan menggantikan beliau. Membawamu kemana hidup membawa saya. Saat
malam, kita duduk diteras, eset tertawa
Jadi siapa yang bawa RASCO? Saya tau maksud
kampret kecil ini, ko aja. Saya yang akan bawa
escudo. Papa pasti ketawa kalo denger percakapan ini. Saya berdiri
didepan gucinya, pa, semuanya sudah selesai.
Kekerasan kepala papa sudah kita selesaikan, bubucaca menjadi milik papa. Ok?
Saya akan membawanya. Papa tidak perlu khawatir. Bubucaca tetap disini. Mobil
kesayangan papa. Mobil kebanggaan papa.
Hidup kita
tidak seindah yang orang bayangkan. Pada setiap jemaat yang papa layani,
beliau selalu menemukan kesalahan-kesalahan yang keluar dari aturan main.
Ketika beliau meluruskan, kita harus menjadi
korban. Jadi, jangan pernah bicara tentang susahnya hidup sebagai
pendeta. Kita sudah melewatinya. Sudah. Sudah banget. Jangan bilang bahwa
jemaat itu miskin, tidak ada jemaat yang miskin. Karena Yesus itu MAHAKAYA.
Berkat selalu ada, manusianya yang kurang
bijak mengelolanya.
Pernah
suatu waktu, seorang pendeta duduk dengan papa, dia bertanya tentang kita.
Papa bercerita tentang sekolah kita masing-masing. Sementara anaknya si
pendeta, tidak disuruh kuliah. Disuruh langsung kerja. Tau apa yang papa
bilang? Kenapa kamu begitu? Anak itu harus
jauh lebih hebat dari kamu. Mereka harus dikasih pendidikan yang baik. Si
pendeta menjawab sukseskan bukan dari sekolah
aja,bung. Papa sekolah tidak menjamin
kesuksesan, tapi sekolah membentuk cara berpikir yang intelektual dari
seseorang. Kamu kan anak hanya 1, masak 1 aja beratnya mau disekolahin. Kalo
saya, dirumah saya, tidak boleh ada orang goblok! Sebab untuk duduk dan
berdebat dengan saya, saya tidak mau otak kosong. See? Thats my noke!
Bila Yesus,
memberikan pilihan suatu hari nanti, apakah saya mau mengubah jalan cerita
hidup saya?
Saya tidak akan mengubah apapun. Saya mencintai
hidup saya yang sekarang. Saya mensyukuri setiap pergumulan yang kami lewati
dan kami menangkan sebagai keluarga. Disana, ada tangan tak terlihat yang
selalu terulur untuk membantu, tangan Yesus. Yesus tidak pernah sekalipun
meninggalkan kami. Disaat kami harus berjibaku melawan badai yang menerpa,
Yesus ada untuk menguatkan. Disaat semua orang memandang rendah Noke dan
menertawakannya, Yesus ada untuk menopang dan mengangkatnya.
Orang jujur mungkin tidak selalu hidup dalam
kemewahan atau berlimpah dalam materi. Namun sejauh yang saya liat, orang
jujur tidak pernah hidup dalam kekurangan. Tuhan selalu mencukupkan apa yang
dia butuhkan, dan melebihkan apa yang dia anggap kurang. Setidaknya belajarlah
hidup dengan sederhana dan tidak "memakan jerih lelah orang lain"
Sinsi.
Untuk apa lo nulis ini? Pengen benerin nama bokap lo
yang udah terlanjur jelek? Hahahahhahhahahaa.... Di GPIB ini, nama
IHALAUW ga pernah bener-bener bagus kok. Tenang aja. Saya ngga kaget kalo ada
orang yang nyebut beliau dengan sejumlah istilah mencemooh. Tapi tidak sedikit orang, yang diberkati melalui
hidupnya yang "jelek" itu. Dan itu sudah cukup untuk saya.
Bahwa dalam
hidupnya, papa sudah mengerjakan banyak hal untuk orang lain. Beliau membawa
perubahan bagi banyak orang. Beliau merendahkan dirinya untuk bisa mengisi
hidup orang lain. Dan saya tau, itu jauh lebih
baik daripada kamu yang hanya melihat dari kacamata seorang penonton.
Tulisan
ini, untuk mengingatkan kamu. Kamu yang berpikir, bahwa hidup kita terlihat
mudah dan selalu baik-baik saja.
Bahwa suatu waktu dulu, kami pernah mengalami
masa-masa sesulit itu. Naik turun bis kota untuk ke sekolah. Jalan kaki dari
rumah ke sekolah (*dan sebaliknya) karena uang jajan ga cukup untuk naik
angkot pulang. Makan seadanya. Bahkan selama 1 tahun itu, menu utama kami
hanya INDOMIE! Dan hal termewah yang bisa kami beli hanya martabak manis 8000
didepan pasar benhill. Kami naik mobil box, sempit dan panas.
Bersesak-sesakkan. Bahkan setiap kali menemani papa pembinaan, dan kita turun
dari mobil box, semua orang akan memandang kita dengan "tatapan
heran". Kami pernah berada dibawah. Kami pernah sesusah itu. Bahkan untuk
membeli jajan di indomaret aja, kami harus nabung berhari-hari. Kami pernah
tidak memiliki apa-apa, dan semua orang menjauh. Semua orang melihat kami
dengan sebelah mata, seolah apa yang dilakukan papa sudah sangat biadab. Tapi
inilah konsekuensi dari mempertahankan apa yang kamu yakini, iman dan ajaran
Yesus. Ini harus ditanggung. Sebab, Noke tidak akan mundur selangkahpun, bahkan
ketika taruhannya nyawa. Kami pernah diancam, diteriaki, dimaki, diusir,
ditulis disurat kabar online dan cetak. Noke pernah dihina, diludahi saat
sedang berdoa. Kami pernah melewati itu. Tapi, itulah hebatnya YESUS.
YESUS mengahadirkan situasi-situasi berat untuk mengajarkan kita, bahwa
menjadi pengikutnya tidak pernah segampang itu.
Bila kamu setia akan
perkara-perkara kecil, maka padamu akan diberikan perkara-perkara besar!
Hingga, saat mereka melihat kami yang hari ini. Mungkin
tidak ada yang percaya, bahwa dalam cerita hidup ini, kami pernah menjadi
menyedihkan seperti itu. Hahahhahahahahahhahahhaa...
Untuk menjadi hebat seperti hari ini, kami harus
melalui banyak hal yang menempa mentalmu.
Kenapa saya
berbagi? Karena saya tau, bagaimana rasanya
tidak memiliki apapun.
Terima
kasih Yesus, kami sudah menyelesaikan masalah
ini.
Hei,
bubucaca...
Lets do it
together! Selamanya kamu adalah bagian dari
kami. Dimulai dari hari dimana kamu dihadirkan untuk kami, hingga nanti. Kamu
sudah seperti anaknya Noke. Dan untuk itu, saya akan menjagamu seperti saya
menjaga amor dan eset.
Welcome home, bubucaca!
Untuk Noke,
Menebus escudo itu, sama seperti kembali
bernostalgia,nok.
Seperti menelusuri kembali cerita hidup kita belasan
tahun kebelakang.
Menemukan kepingan-kepingan ego, juga rindu, dan
haru pada tiap baitnya.
Papa harus tau, ketika pulang dan membawa escudo
itu, dia seperti memiliki jiwa.
Papa harus liat, karena Noke-nya selalu balap, dia
sudah lupa caranya "santai" dijalan.
Terima
kasih,pa.
Didalam keluarga, selalu ada salah yang dimaklumi.
Selalu ada cerita pahit yang coba dimaknai. Tapi, buatku, noke, sinsi, amor
dan eset, adalah rumah ternyaman.
Bila
setelah membaca ini, dan kekagumanmu luntur. Saya bisa memahaminya. Bukankah
sudah saya bilang, noke memiliki kekurangan. Tidak
ada manusia yang sempurna. Tulisan ini dibuat bukan untuk "excuse"
atau menjadi alasan. Tidak. Saya tau, cara
noke salah.
Dan, hari
itu, kami atas nama Alm. Pdt. A.R Ihalauw,
sudah meminta maaf dari Sinode dan Yayasan Kerja Penerbitan.
"Karna
hak-haknya beliau tidak dipenuhi?" tanya Ketua IV
"sudahlah,
kita sudah tidak akan mengungkit. Karena Pak Ihalauw, tidak suka membicarakan tentang uang. Saat itu, dia menuntut. Tapi
ternyata tidak di selesaikan dengan benar. Jadi kami akan menyelesaikan
masalah itu hari ini." Sinsi
"iya,
waktu itu sempat bicara dengan beliau. Cuman itulah, waktu itu sempat renggang
karena masalah Kasih Karunia. Lalu, dekat lagi karena pejambon. Tapi memang
kita juga lupa. Beliau juga tidak mengingatkan. Jadi ya inilah." Ketua IV
Boleh saya bertanya satu hal, satu saja, bila kamu
bisa "menyuruh", "memerintah", "menggunakan",
semua karya dan gagasan beliau, mengapa kamu tidak bisa memberikan penghargaan
yang layak untuk dia?
Dia bahkan tidak pernah berpikir dua kali untuk
membantu "PIMPINAN SINODE"nya. Bukan mengungkit. Hanya saja, sebagai
anak, saya selalu mempertanyakan itu, pada beliau. Kalian menemukan orang yang
dalam segala keras dan tegasnya, kasar dan loyalnya, hatinya penuh belas kasih
untuk membantu dan memberi sumbangsih bagi gereja. Orang yang berdiri paling
depan untuk membela persekutuan dan "pimpinan" gereja ini. Kamu
menggunakannya untuk kenyamananmu diatas sana, kamu menggunakannya untuk
kedudukanmu didalam sana. Kamu tau, beliau akan melakukan apa saja bila itu
untuk Yesus. Dan kamu, menemukan itu sebagai alat yang bagus untuk menuntutnya
bekerja.
Semoga Yesus mengampuni kamu. Sebab hidup seseorang
itu seperti putaran roda, ada kalanya kamu tertawa diatas, kenyamanan
membutakan pandanganmu tentang keadilan bertindak bagi orang lain, namun ada
waktunya kamu berada dibawah. Tidak ada pesta yang terus dirayakan selamanya.
Kamu tau, hidup dan tumbuh menjadi anaknya Noke,
berkembang ditengah pelayanannya, menjadi saksi akan perjalanan hidupnya, saya
bersyukur karena sejelek apapun penilaianmu terhadap Noke, beliau tetap
memiliki karya yang selamanya hidup, bagaimanapun kamu mematikan figur dan
karakternya!
Benyada
Remals "dyzcabz"
Kalo kamu ingat saya, jangan ingat baiknya saya,
ingat aja yang jelek-jeleknya. Biar kalo kamu ingat itu, kamu tersinggung abis
itu kamu berubah! Noke
Untuk orang
seluar biasa ini, cacat sekecil apapun akan
selamanya menjadi nila setitik yang meruntuhkan kekaguman dan hal baik yang
beliau lakukan!
Jadi buat apa lo tulis?
Untuk mengabadikannya, bila suatu hari nanti, mereka
masih saja mempermasalahkannya,
Saya punya buktinya, bahwa "utang" itu
sudah diputihkan dan dilunasi.
Mereka boleh
berpikir Noke sudah tidak ada, tapi jangan pernah berpikir bahwa anak-anaknya
akan diam saja melihat namanya dijelekkan.
Kita bukan tidak tau, kita tau, namun beliau yang
sudah menjadi abu itu, selalu berhasil menyabarkan kita.
Sinode bener bener nggak punya hati ya... Benci banget saya melihat ketua MS terima uang itu dari mama kamu. Gak punya hati banget. Ketua IV nya siapa sih.... SOMBONG AMAT.... Mungkin saat papa kamu dipenerbitan dia masih pake celana monyet.... Tapi omongannya kayak gitu.... Dasar GOBLOK TOLOL Benciiiii MONYET MONYET itu manusia ga tau diuntung.... KENAPA SIH MEREKA NGGA MENOLAK AJA UANG ITU DAN MEMBERIKANA bubucaca SEBAGAI PENGHARGAAN / KENANG KENANGAN buat papa kamu atas jasanya walaupun itu juga tidak seimbang...?? Dasar MONYET BABI.... Maaf ya saya jadi ngomong kasar.... Abis Saya gemes banget lihat foto foto itu... Rasanya saya mau banting banting barang yang ada di sekitar saya ini... Rasanya saya mau ngamuk... Ga bisa terima apa yang mereka lakukan untuk papa kamu (menerima uang itu dari mama kamu). Dasar Ga tau malu.
BalasHapusDari semua cerita tentang Noke... Cerita ini yang bikin saya paling marah... sampe mau ngamuk. Kalo saya laki2 pasti tembok udah saya tonjok tonjok nih... Rasanya semua kata kata kotor ingin saya ucapkan untuk mereka.
Yang bikin saya GEMES juga adalah KENAPA KALIAN MINTA MAAF A.N PAPA KALIAN ?? Bikin mereka tambah mangkak aja tau....!! Aduuuuh ibu Sien kenapa melakukan ituuu....!!! Dada saya sesak membacanya...
Pdt Ihalauw itu bukan orang matre jadi... kalo sampe beliau melakukan itu.... Mengambil bubucaca... Itu artinya kerja keras beliau SANGAT SANGAT KERAS hingga beliau merasa pantas mendapatkan hak selain gaji. Mereka nya aja yang ga tau diri. Makin benci saya sama MS .
Saya memang sudah gak respek secuilpun dengan MS sejak peresmian Petra Bogor. Sekarang sejak saya tau kisahnya bubucaca dan ketua MS yang GOBLOK itu mau terima uang dari mama kamu... Saya melihat mereka semua seperti melihat kotoran manusia... Bener ga bohong...!!! Manusia ga ada otak tapi pingin jadi FMS. Lihat aja kasus di Anugerah Bekasi membuat MS kehilangan wibawa, direndahkan... apalagi ternyata banyak juga masalah serupa di jemaat lain dan MS tidak mampu...karena gak punya otak. Padahal kamu tahu gaji mereka berapa ...?? @ 25... itupun saya dengar beberapa thn lalu mungkin sekarang sudah naik. Tapi prestasi kerja gak ada.
Kekaguman saya terhadap Pdt Ihalauw papa kamu GAK PERNAH luntur sebab saya tahu papa kamu bukan seperti penilaian orang lain. Saya percaya cerita kamu 1000%... Sebab kamu orang terdekat dia selain mama kamu.
Terima kasih ya sudah cerita in bubucaca. Saya akan simpan baik-baik cerita ini. Jika suatu saat ada orang sotoy akan saya jelaskan.... Supaya diam... "
Memang perbuatan papa kamu dimata manusia ga ada harganya tapi dimata Tuhan...?? Upah mu besar di surga... Kita lihat aja GPIB ke depan bagaimana.
Pesan saya. AMOR... JANGAN KASIH KESEMPATAN MEREKA MENGULANGINYA KEMBALI.