hari ini, 17 November.
17 November.
sabtu dan jaga, adalah 2 hal yang melemahkan saya.
karna jaga adalah waktu dimana saya biasa merepotkan papa.
sabtu adalah hari dimana, kita berkumpul bersama.
sabtu kali ini, kita mengingat kembali kejadian 17 mei, 6 bulan yang lalu...
kehilangan orang yang sangat kita cintai. ayah dan suami. teman bercanda. teman berdiskusi. sahabat. teman hidup. lawan debat. pendengar terbaik. pengambil keputusan.
pelawak dadakan. jagoan. bodyguard. Yang terbiasa dikenal Pdt. A.R Ihalauw, namun saya diberikan anugerah dari Yesus untuk memanggilnya PAPA.
benyada remals "dyzcabz"
Bila kamu bertanya, kenapa tidak memunculkan foto beliau yang terbujur kaku?
Kamu memang tidak akan menemukannya dimanapun. Itu hanya milik saya. Saya memang menolak semua foto yang ingin mengabadikan papa dan saya, untuk yang terakhir kali. Karna bukan begitu saya ingin mengenangnya! Bukan ketika tubuhnya kaku dan membiru. kenangan beliau akan abadi untuk saya, semasa hidupnya dengan saya, seumur hidup saya!
Seumur hidup saya, papa adalah jiwa yang penuh semangat dan raga yang pantang menyerah. Bila saya harus membingkainya didalam kenangan, saya akan selalu mengenang 30 tahun saya hidup dengan beliau, minus 3 hari itu.
Dia, papa saya, namanya NOKE. Suaminya Sinsi. Ayahnya Amor, El-khesed, Ben-Goel, dan AStrid. Saudaranya Ita dan Buce. Anaknya Yusuf dan Judith. Selamanya, hidup dalam setiap gerakan kita, selamanya tinggal, dalam setiap doa kita, dan selamanya hadir dalam setiap sisi "kita", bahwa NOKEnya sudah habis, sudah melebur dalam versi yang lebih hebat, anak-anaknya.
6 bulan lalu, tepat ditanggal yang sama, namun bulan berbeda.
papa meninggalkan kita.
papa memisahkan dirinya dari kita. pulang pada tempat kerinduannya.
tanpa pernah bisa kita cegah. kita hanya diam disisi pembaringan dan menghormati
apa yang papa putuskan. walaupun kita hancur melihat tubuh kaku papa.
syukur kepada YANG MAHA KUASA tetap terucap dengan pelan.
hari ini, 17 November.
dengan susah payah, kita melewati hari-hari pertama tanpa papa.
bahkan hari-hari setelahnya pun kian alot,pa,
namun, YANG MAHA KUASA, memastikan kita baik-baik saja, tanpa papa.
ini hanya mengenang,pa. bahwa ternyata sudah 6 bulan, kita hidup tanpa papa.
sudah 6 bulan kita bernafas dengan kerinduan tentang papa.
dan 6 bulan ini, segelintir orang masih menyebutkan "seandainya papa ada..."
pa, ternyata ditinggalkan jauh lebih menyedihkan. serius,pa. saya jadi ingat, setiap kali papa melepas keberangkatan kita ke tempat masing-masing saat di medan dulu.
Pulang ke rumah, mama pasti cerita papa sedih. Melihat kita pulang ke tempat masing-masing dan meninggalkan beliau. nyatanya? papa lah yang meninggalkan kita duluan dan selamanya!
semalam kita berdoa untuk kita. Tanggal kepindahan kita sudah dekat,pa. Barang-barang sudah siap, tinggal diangkut.
seperti yang saya bilang, pergi dari rumah itu, seperti meninggalkan "jejak" yang sulit dihapus. Kenangan bersama papa hidup dalam tiap sudut rumah itu,pa. waktu konser damai 70 thn GPIB, kita bertemu dengan Kak Yun Jauhari,pa. Dia memeluk saya dan eset. matanya berkaca-kaca melihat kita,pa. entah apa yang ada dipikirannya. saya pikir dia tau dan rasa, bagaimana kita sangat kehilangan papa. sangat kehilangan.
mama di rakerdal juga begtiu,pa. mereka memeluk mama dan menguatkan mama,pa. pertama kalinya, mama menghadiri event besar, tanpa papa ada. tanpa kehadiran papa. dan papa tau? apa yang mereka bilang tentang rakerdal itu? SEPI, tanpa "protesnya" IHALAUW. biasanya bung noke akan berdiri kalo si "ini" bicara ngalor ngidul ga jelas. Bung Noke selalu mengontrol kita semua, agar teologinya jelas. Senior seperti ihalauw sudah tidak ada lagi. Kalo acara kayak gini, harus dengerin debatnya Bung NOke, baru "berasak" serunya disana. lihat pakar dan pakar yang berbicara dengan dasar yang jelas!
saya tidak akan menuntut apapun, seperti biasa. atau mempertanyakannya lagi. saya hanya menceritakan kembali, apa yang mama bilang. Bahwa bukan hanya kita,pa. Namun diluar sana, ada juga orang, yang senantiasa mengingat papa.
bahkan amor bilang salah satu kakak kelasnya yang sedang Vikaris di Paulus, membicarakan masalah yang terjadi baru-baru ini dan dia bilang "kalo ada bokap lo. pastilah dia yang menengahi,"
pa, i miss you.
berbahagialah diatas sana,pa. semua akan baik-baik saja disini. kita akan belajar untuk menjadi kuat kembali. pasti,pa.
papa boleh pergi, tapi kenangan papa dengan kita, selamanya akan hidup dan menghidupi relung-relung hati kita yang kosong karena kepergiaan papa. Kenangan menjadi saksi, bahwa suatu waktu dulu, papa ada disini dengan kita, melewati cerita hidup dengan kita.
Selamat menikmati 6 bulan disana,papa. Jangan lupa untuk selalu memeluk kita ber4 dengan doamu dari sana. Tetaplah menjadi papa yang selalu kita rindukan. Kapanpun, hidup tidak seramah saat papa ada, saya selalu percaya, papa akan memeluk saya dari sana, itu sudah lebih dari cukup,pa!
17 November.
sabtu dan jaga, adalah 2 hal yang melemahkan saya.
karna jaga adalah waktu dimana saya biasa merepotkan papa.
sabtu adalah hari dimana, kita berkumpul bersama.
sabtu kali ini, kita mengingat kembali kejadian 17 mei, 6 bulan yang lalu...
kehilangan orang yang sangat kita cintai. ayah dan suami. teman bercanda. teman berdiskusi. sahabat. teman hidup. lawan debat. pendengar terbaik. pengambil keputusan.
pelawak dadakan. jagoan. bodyguard. Yang terbiasa dikenal Pdt. A.R Ihalauw, namun saya diberikan anugerah dari Yesus untuk memanggilnya PAPA.
benyada remals "dyzcabz"
Bila kamu bertanya, kenapa tidak memunculkan foto beliau yang terbujur kaku?
Kamu memang tidak akan menemukannya dimanapun. Itu hanya milik saya. Saya memang menolak semua foto yang ingin mengabadikan papa dan saya, untuk yang terakhir kali. Karna bukan begitu saya ingin mengenangnya! Bukan ketika tubuhnya kaku dan membiru. kenangan beliau akan abadi untuk saya, semasa hidupnya dengan saya, seumur hidup saya!
Seumur hidup saya, papa adalah jiwa yang penuh semangat dan raga yang pantang menyerah. Bila saya harus membingkainya didalam kenangan, saya akan selalu mengenang 30 tahun saya hidup dengan beliau, minus 3 hari itu.
Dia, papa saya, namanya NOKE. Suaminya Sinsi. Ayahnya Amor, El-khesed, Ben-Goel, dan AStrid. Saudaranya Ita dan Buce. Anaknya Yusuf dan Judith. Selamanya, hidup dalam setiap gerakan kita, selamanya tinggal, dalam setiap doa kita, dan selamanya hadir dalam setiap sisi "kita", bahwa NOKEnya sudah habis, sudah melebur dalam versi yang lebih hebat, anak-anaknya.
Komentar
Posting Komentar