Langsung ke konten utama

Senyaman "baju lama"

Hari ini, polisi datang untuk mengecek no.mesin si bubucaca. Intinya kita mengurus balik nama dan memperpanjang STNK serta pajak mobil, yang sudah mati cukup lama.

Saya menemani polisi itu mengecek no.mesin yang ternyata, ada dibagian dalam sekali. Harus digosok dulu, agar tau bahwa ini mobil aseli dan bukan bodong. Lumayan capek sih ya. Biasanya ini urusan papa. (*menghela nafas panjang)

Selesai perjuangan mencari dan menemukan lalu menggosok no mesin itu. Pak pol itu menatap saya.

"Ga mau dijual aja?"
Saya menggeleng mantap.
"Ini kenangan papa. Mobil kesayangan papa. Anak bungsunya papa. Lagian, dia masih terawat dan bagus. Kita ga ada niat untuk jual."
"Lumayan loh kalo mobil lama perawatannya."
Saya tertawa mendengarnya.
"Ngga papa,pak. Selama ini, dia belum pernah rewel. Ini tangan pertamanya ya papa saya. Beliau merawatnya 14 tahun, sendirian. Jadi, mobil ini sudah "menyatu" dengan kita. Untuk menggantikannya, saya ngga mau."
"Ini udah jarang soalnya, suzuki escudo. Keluaran 2004 ya? Pinter memang bapak ngerawat. Sampe masih sebagus ini. Ga sembarang orang bisa ngerawat mobil selama itu. 14 tahun. Harusnya pasti udah ngerti banget "slak-slak"nya."

Saya mengangguk. "Mobil ini udah lintas provinsi,pak."
Beliau terkejut. "Serius,mbak?"
Saya mengangguk lagi. "Iya, waktu papa pindah ke medan. Kita jalan darat, ganti2an nyetirnya sama papa. Udah ke bali, around jawa, lombok. Sumatera sampe aceh pernah."
"Jam terbangnya mobil ini gilak juga ya?"
Saya tertawa. "Mungkin tergantung ya g make kali ya? Karna ini mobil yang oake cuman papa dan kita. Itupun jarang2 kita pake. Seutuhnya sama papa."

Beliau mencatat sesuatu. "Boleh tolong dinyalain mesinnya?"
Saya menyalakan mesinnya.
"Masih mulus ya bunyinya."
"Ngga pak. Udah mulai kasar ini, udah waktunya turun mesin."
"Oh gitu, tapi masih OK kok bunyinya."
"Mgkin bapak baru denger, tapi biasanya lebih halus dari ini."
Beliau mengangguk2.

Sebelum pulang, beliau berdiri dipagar rumah.
"Ini no. Saya, seandainya mbak ada niat buat jual mobil ini, hubungi saya aja."
Saya tertawa lagi. "Ngga,pak. Makasih. Ini tidak akan dijual. Bahkan saat ada mobil barupun, ini akan selamanya dengan kita."

Saya mengunci pagar dan menghadap ke bubucaca. Lo akan selamanya disini. Aman dengan kita. Seperti saat papa ada. Jangan takut, bubucaca. Walaupun Noke udah bobo, masih ada kita. Selamanya lo bakalan ada dengan kita. Seperti Noke yang selalu merawat lo, kitapun begitu. Apa yang menjadi kesayangan Noke, selamanya akan kita jaga. Ok? Ayok kita mandi.

Bukan baru kali ini orang menyuruh kita menjual mobil ini. Bahkan saat disinodepun, mereka bilang begitu. Jual aja biar beli baru. Atau tukar tambah aja di showroom, bisa kok. Beli baru aja, biar ga repot biaya perawatannya.

Let me say this, beli mobil baru itu gampang. Tidak sulit. Hanya saja, kenangan yang ada di bubucaca itu tidak akan sama. Percaya atau ngga, bubucaca itu sangat amat mengerti kita. Dia ngga rewel. Dia bertahan dengan kita, well...Noke, 14 tahun loh! Bahkan Noke sempat kecelakaan dengan dia, tapi dia tetap survive!!!

Thats my bubucaca.

Kalo papa bilang "barang yang saya pake, harus mengerti saya." See? Bubucaca salah satunya.

Mungkin, bubucaca itu kalo dianalogi'kan, semacam baju lama yang begitu nyaman kita pake. Apapun dan bagaimanapun keadaannya, baju lama itu selalu lebih nyaman, karna disana ada "bau kita" dan memory yang tertinggal. Hingga bagaimanapun bagusnya baju baru, tempat sebuah baju lama tetap sulit digeser.

Dan, kami... Mengikuti "gayanya" papa, saat kami menyukai sesuatu barang. Kami tidak akan menggantikannya dalam waktu yang lama. Contoh nyata, kalo papa suka sama baju kaos, (*baju kuning belel yang bahkan udah pantas dimuseumkan), beliau akan selalu pake itu kemana aja. Bahkan ke kantor. See? Sangking cintanya sama tu kaos, kalo mama atau saya ndak protes bahwa "itu udah kotor" atau "papa kekantor pake itu?" Beliau cuek2 aja. Karna sama sperti Noke, kenyamanan adalah yang terutama. Bukan mahal, bukan branded, bukan keluaran terbaru. Memakai barang itu harus pintar menjaga dan merawat, karna barang itu pada akhirnya menjadi cerminan diri kita.

Jadi, tolong untuk yang selalu bertanya kenapa bubucaca ga dijual aja? Lalu beli baru?

Ga perlu dijelasin berkali2 kan ya?

Prinsipnya sih sesederhana ini, membeli baru itu mudah, tapi merawat yang lama menjadi tetap berkualitas "baru" itu susah.

Benyada Remals "dyzcabz"

Pa, everythings gonna be OK! I'll guarantee that. So, sleep tight over there and be happy. Ur lovely car is safe with US.

Juni 2004

Papa datang jemput ke sekolah SMAN I Jakarta dengan bubucaca, pertama kali melihatnya, saya tau, kita akan bersahabat baik untuk waktu yang lama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...