semua hal yang dilakukan oleh anak, adalah meniru dari orang dewasa.
bila kamu ingin anakmu menjadi orang yang baik dan benar,
maka berlakulah dengan baik dan benar didepannya.
bila kamu ingin anakmu menjadi kuat dan tegar,
ajarkanlah caranya, tunjukkanlah dihadapannya.
bukan hanya pemanis dibibir,
anak tidak menangkap cerita, anak meniru tingkah.
bila kamu ingin anakmu menjadi pengasih dan berbagi bagi sesama,
lakukanlah untuk sesamamu lebih dulu,
orang terdekatmu.
buatlah anak memahami dengan contohmu, bukan hanya dengan nasehatmu
hidup bukan selalu tentang teori. hidup itu praktek!
kamu boleh menasehati anakmu hingga mulutmu berbusa,
hingga rambutmu putih lalu ragamu lelah,
namun tanpa contoh yang kamu buat.
nasehat itu akan terbang bersama waktu. tanpa pernah hinggap.
mungkin beberapa menyerap dengan baik, tapi tidak menjadi pelaku yang benar.
hidup itu gerakan, bukan hanya cerita yang diceritakan.
sebanyak apapun dongeng yang kamu berikan, bila anakmu tidak mendapatinya
dalam hidupmu. maka sia-sialah ceritamu.
aku memberitahukan ini, bukan karena aku jauh lebih hebat atau lebih tau.
menikahpun belum. memiliki anakpun belum.
aku hanya menuliskan ini, karena aku mengalaminya bersama mereka yang kuhormati.
aku menuliskan ini, supaya kamu tau, ada banyak orang dikaruniai anugrah sebagai orang tua, namun hanya sedikit yang benar-benar mengerti bagaimana menjalankan peran itu.
menjadi orang tua, bukan hanya tentang contoh dan teladan.
namun kami sebagai anak, menginginkan kalian membuktikan apa yang kalian katakan sama dengan apa yang kalian perbuat!
lakukanlah, maka kami akan mengingat dan mencontohnya.
berbicaralah, maka kami akan mencerna dengan baik.
berdiskusilah dengan cara yang benar, maka kalian akan melatih kami, bagaimana menghadapi dunia.
komunikasi itu penting. tapi berinteraksi itu kebutuhan.
bercerita dan menasehati itu kewajiban. tapi melakukan dan menunjukkan itu keharusan.
2 hal yang saling melengkapi.
jadilah orang tua yang benar untuk anakmu. Ini bukan hanya nasehat. Ini peringatan.
benyada remals "dyzcabz"
ketika saya mendapati seorang anak yang tidak "kecil" lagi, bahkan beranjak remaja.
tidak mau berbagi makanannya dengan adiknya. dia makan dan membiarkan adiknya melihat dan mengiba "boleh saya minta?"
mungkin sebagian orang akan bilang trus itu salah orang tuanya? apa hubungannya dengan ajaran orang tuanya? ngapain lo sok tua banget nasehatin orang tua? lo kan belom jadi orang tua untuk protes cara mendidik orang tua.
gini ya...
itu adiknya, orang terdekatnya. bila pada adiknya saja, dia tidak mau belajar membagi yang dia punya. bagaimana cengan orang lain?
bila untuk adiknya saja, dia tidak mau belajar memberi. didikan siapa yang harus dipertanyakan?
kita berasal dari ayah-ibu kita. kita mewarisi gen mereka. kita mengikuti teladan mereka.
bagi saya pribadi, segala hal yang membentuk seorang anak, diajarkan dari rumah. Rumah adalah landasan bertutur, berujar, betindak dan berpikir anak. Rumah adalah tempat segala sesuatu dimulai.
pernah dengerkan umpatan dasar anak jalanan, kelakuannya ga terdidik. tapi apa pernah kamu mendengar dasar anak rumahan, ga diajar kali. jarang ya?
kenapa? karena dirumah, anak dibesarkan dengan "cara" masing-masing orang tua. disanalah, landasan tentang kasih ditanamkan dan disematkan. dasar dari segala hal yang membentuknya menjadi manusia adalah rumah. LIngkungan membentuk sebagian kepribadian, tapi rumahlah landasan.
ketika membicarakan rumah, jangan hanya berpikir tentang sebuah bangunan. bukan. yang saya maksud rumah itu keluarga! rumah yang saya tulis ini adalah rasa nyaman dimana kamu dikelilingi orag-orang terkasih.
bila didalam rumah saja. kamu tidak bisa menaruh kasih seorang terhadap yang lain.
bagaimana bisa kamu melakukan itu untuk orang luar. Yang tidak memiliki hubungan darah denganmu?
bukan bangunan yang menentukan karakter, tapi didikan yang membentuknya.
bahkan ketika kamu tinggal dipinggir kalipun, namun dididik dengan benar, kamu akan dihargai dengan baik oleh sesamamu. Sinsi.
bukan oleh harta, kamu melindungi anak-anakmu, tapi dengan ajaran dan contohmu,
sebab akan ada masa dimana mulutmu terkunci, nafasmu terhenti, waktumu usai. dengan apakah kamu menasehati mereka? mereka hidup dengan melihat apa yang kamu lakukan dan jalankan. itu adalah nasehat paling baik dari sekian banyak omongan bijak yang kamu lontarkan. Opa Ucu.
saya bilang untuk anak-anak saya, kamu boleh membohongi papa, tapi jangan pernah menyakiti Yesus. Noke.
aku menulis ini, bukan karena sok hebat. sok tua. sok ngerti. sok baik.
aku menulis ini, karena aku menemukan diriku ketika aku berada di "rumahku"
noke dan sinsi, memberikan alasan yang benar setiap kali mereka mendidik kami. mereka tidak mendidik dengan manja dan lembek. tapi, ketika kami dewasa, kami tau, bahwa didikan itu tinggal tetap dan bergeming didalam hati kami. Siapapun tidak bisa mematahkan kami dan mengubah cara kami memandang hidup.
dan hal berbagi ini, adalah hal pertama yang noke letakkan pada kami. beliau tidak menasehatinya, beliau melakukannya. beliau selalu bilang kamu boleh baku pukul didalam rumah, baku maki, dan berdebat dengan hebat, tapi ingat... keluar dari pintu rumah, kamu adalah keluarga! keluarga tidak boleh saling meniadakan, tidak juga saling menjatuhkan, keluarga itu saling mendukung! apa yang terjadi didalam rumah, tinggal didalam rumah.
dan itu yang terjadi, bahwa sehebat apapun marah saya pada amor dan eset. ketika mereka susah dan butuh saya, saya selalu ada untuk mereka. sehebat apapun kami berdebat tentang sesuatu hal, saling mendiamkan diri, emosi yang meluap hingga kata maaf yang dimentahkan, selesai dari itu... kami akan tetap saling merangkul. itulah keluarga. dimana hal-hal kecil dimulai dan diajarkan. dimana ego dan harga diri disandarkan. dimana kasih dan sayang dimulai. dimana kamu, menemukan dirimu dalam bentuk yang paling kacau, namun tetap dicintai dengan penuh.
ketika saya melihat anak itu dan adiknya, entah kenapa kok miris ya rasanya. Akhirnya, saya membelikan ice cream yang sama dengan milikinya dan memberinya untuk adiknya. si anak tampak terkejut. saya menatapnya.
harus belajar untuk berbagi dengan adik-adikmu. kamu tidak hidup sendiri.
dia hanya tediam menatap saya.
Mbul menggandeng lengan saya dan mengajak saya berlalu dari situ.
saya masih menoleh kebelakang dan mendapati senyum si adik yang menikmati ice cream itu. saya tertawa, kapan ya terakhir kali saya sepelit itu sama monet-monet kecil dirumah? hahahahahhahhaaa....
kalo itu terjadi pada kita bertiga, dan noke tau...
selesai hidup lo. dia akan mengeluarkan "auman dan amukan"nya. kamu akan berada pada level "kenapa saya berada dikeluarga ini" hahahahhahahahahahhahahaaa....
dari semua hal yang NOke dan Sinsi ajarkan kasih adalah yang terutama. Berbagi, memberi dan mengasihi adalah salah satu bentuk kasih.
jangan ngomong tentang berbagi untuk orang luar dulu deh.
liat aja dulu ke dalam rumahmu, keorang terdekatmu. sudahkah kamu melakukannya?
hal sesederhana memberi dan berbagi, bukanlah hal besar dan mewah, tapi hal kecil yang membahagiakan dan seharusnya menularkan.
berbicaralah dengan gerakan, bukan hanya ucapan. Ucapan mungkin memekakkan, tapi gerakan mengubah sesuatu.
Betul banget... Semua yang baik atau yang tidak baik dipelajari anak dari rumah bukan tempat lain... Termasuk buang sampah sembarangan atau bicara kotor atau bicara jujur dst...
BalasHapusbeberapa bulan lalu selesai ibadah minggu di konsistori si kakak yang gendut 6 th sedang memegang sebotol teh pucuk dingin sambil meminumnya sedikit sedikit sementara si adik yang kurus 5 thn melihat dengan muka pengen... Tapi sikakak cuek... Lalu kita meledek si kakak " iih itu kan minuman gak sehat... Ada pengawet nya...bisa bikin sakit...bisa bikin tambah gendut ..." hanya hitungan detik si kakak langsung menyodorkan botol itu ke adiknya "nih" lalu kita semua tertawa melihat tingkah lucu si kakak ... Anggap aja orang tuanya belum sempat mengajarkan mereka karena sibuk cari duit