Pertama, ga usah dibaca tulisan ini. Karna ga penting. Serius. Ini sama sekali ga penti ng.
Kedua, ini cuman opini tolol dari saya, yang merasa geli tentang sesuatu.
Ketiga, aseli, ini nyir-nyiran terbodoh, tapi entah kenapa, saya harus menulisnya.
Hmmmm....
Jadi, begini... (*Kalo tetep mau baca, tolong copotin hatinya, lalu pasang otaknya) Ada banyak orang, yang sering saya liat dan temukan, merasa "megalomen" banget kalo terlihat sering di SINODE. Untuk alasan apapun itu. Bahkan tanpa alasanpun, ya datang aja kesana, yang penting orang lain tau, DIA ADA DISINODE.
Well, SINODE ADALAH PIMPINAN TERTINGGI GPIB. Jadi, mungkin bagi sebagian orang, ya wajar2 aja, membanggakan dan selalu menyebutkan bawah DIRINYA LAGI DISINODE ATAU HABIS DARI SINODE ATAU ADA KEPERLUAN DISINODE. ATAU YA DARI SINODE KARNA KETUA 1,2,3,4,5,6,7,8,9 or whatever sedang PERLU BANTUANNYA, WALAUPUN BANTUAN ITU BUKAN SEBUAH HAL YANG URGENT ATAU MEMPENGARUHI KESTABILAN GPIB ATAU MANUSIA DISEKITARNYA.
Dan manusia2 seperti ini, adalah tipe manusia SOK SIBUK. YANG KEBERADAANNYA HARUS DIAKUI!!!
JADI lo lagi bicarain siapa?
Banyak. Siapa aja yang selalu merasa, apa2 selalu "dari sinode", "iya besok ke sinode", walaupun hanya melipir ke Dewan dan tanpa tujuan apapun. Walaupun hanya duduk2 tanpa ada kegiatan apapun. Yang penting terdengar ke SINODE.
LO SIRIK? wakakakakakakakakakkaakakakakakakak... Ngga. Sirik? Buat apa saya sirik, orang yang pergi ke tempat dimana respect saya hilang. Yaelah, sinode itu tempat main masa kecil saya kale, ketika jamannya Pdt. wuwungan jadi Ketum dan Noke sering banget dipanggil untuk diminta pendapat dan berdiskusi. Jadi sinode bukanlah hal baru dan istimewa bagi saya.
Cuman, beberapa bulan belakangan ini, eh...kayaknya sih. Ada satu ibu, kenalan mama, sebutnya saja Mawar (*hahahahahahahahahahaha) tiap kali, astaga serius ya.... Tiap kali kita ketemu dia, dimana aja, kapan aja, bahkan tanpa kita tanyapun, beliau dengan tidak malu, menyebutkan beliau kemaren dari sinode ketemu dengan ketua I. Besoknya kalo kebetulan jemput mama dan beliau ada, ucapannya itu lagi, tapi berubah jadi "ada latian tadi siang di sinode dengan dewan". Pokoknya, inti pembicaraan Ibu mawar itu hanyalah tentang Sinode. Ada sih, satu lagi yang kayak gini. Ckckckckckckckckckckckckckk...
Padahal, ibu ini, bukan siapa2, maksudnya bukan majelis jemaat, phmj, atau ketua pkp, atau anggota dewan "bae2 satu". Beliau hanya jemaat biasa. Nyed, thats sarkasm.
Gini ya, untuk Noke yang biasa dipanggil (*bukan mendatangkan dirinya sendiri, tanpa malu) ke SINODE, noke tuh ga pernah gembar-gemborin ke semua orang. Bahkan ketika Noke tau, semua masalah2 yang terjadi di GPIB, noke ga pernah seheboh itu dengan bilang "oh iya, saya baru ketemu dengan sinode". Bahkan ketika NOKE, bisa masuk langsung tanpa perlu "permisi" atau "daftar tunggu" dulu ke ruangan2 majelis sinode, saya ngga pernah denger papa saya, membicarakannya didepan khalayak.
Justru, saya selalu marah kalo papa kesana. Kalo papa diminta tolong kesana, karna ada pertemuan tentang kasus A, B,C, atau pertemuan departemen teologi atau membahas tentang tata gereja, atau tema2 GPIB. Atau yang terakhir ini, hut 70 tahun GPIB. Noke tidak pernah memberitahukan orang bahwa "eh saya dipanggil oleh sinode" hahahahahahahajahhaahhahahahah...
See? Beda kan, orang yang bener2 dibutuhkan dengan yang merasa dibutuhkan.
Nyed, itu hak dialah. Diakan warga jemaat. Iya, tau. Ngerti. Paham. Tapi gini ya, dalam beberapa bulan terakhir ini, setiap kali kesempatan bertemu dengan beliau, dan mama ada (*jemput mama), pasti....pasti....permulaan percakapannya begitu "Ibu pendeta kemaren ke sinode ya? Oh pantas, iya kemaren saya juga lagi disinode...." See? Bahkan kita ndak nanya, kita ndak butuh penjelasan lo. Kita ndak mau tau tentang apa kegiatan lo dan sinode.
Hmmmmmmmmmmm...
Lo sentimen banget sih sama sinode?
Saya bukan sentimen, tapi saya kehilangan respect pada mereka. Saya sih biasa aja ya sama mereka, tapi nilai mereka sebagai pimpinan yang harus dihormati sudah pudar dimata saya. Saya ga kaget kok liat mereka, ga berasa wow juga, kenapa? Karna Noke terlalu sering kesana dan bertemu, hingga kadang kita makan malam dengan mereka. Kita ketemu dengan mereka, jadi ikut mendngar pembahasan papa dgn mereka. Kita tau kok, mereka sering banget minta pendapat papa. Sering banget nelpon untuk dicarikan jalan keluar. Baik sinode yang sekarang, ataupun yang dulu2. Kantor sinode itu udah jadi kantor keduanya papa. Diimana, kalo beliau masuk, beliau bisa dengan "nyaman" untuk "naik langsung" keatas, minta tolong teh manis, minta tolong beli makan. Dan banyak lagi. Walaupun kadang, saya protes "pa, stop bikin malu, ini bukan kantor papa." Tapi papa itu manusia paling cuek.
Jadi, pliiiiisssss.... Saya cukup muak ngedenger alasan "dari sinode" beratus2 kali. Bahkan mama aja bilang kalo beberapa majelis juga "gerah", kenapa? Ya karena si ibu ini udah mulai over, lebai, dan satu lagi, udah mulai ga tau diri.
Nyed, stop! Okeh. See? Ini tulisan ga penting. Aseli, ga penting makanya saya juga ga berharap ini akan dibaca. Hahahahahahahahhahahaa....
Ini hanya tulisan bodoh tentang kegelian saya, pada seorang ibu, yang selalu dan selalu dan terus menggumamkan SINODE setiap kali bertemu. Bahkan ketika lo ngga nanya, dia akan menjelaskan itu. Tapi tetap dengan kata yang ga boleh dilupain, SINODE.
PERNAH suatu kali, ada acara di Imanuel gambir dan saya ikut. Sebenere ikut karna sekalian ketemu papa-mama dan pulang bareng. Saat itu saya masih koass. Ada bazaar apa gitu, saya lupa. Disana ada majelis sinode juga yang hadir. Lalu, beberapa ibu, minta tolong saya fotoin mereka dengan majelis sinode.
Selesai itu, saya kembali duduk. Lalu, teman baik saya, Oli, dia jemaat GPIB imanuel gambir. "Yed, mau difoto sama ketum ga? Mumpung lagi sendiri."
Saya menggeleng. "Ngga tertarik"
Saya menggeleng. "Ngga tertarik"
Dan, begitu juga ketika ada persidangan sinode tahunan. Ketika beberapa orang mau difoto dengan majelis sinode. Saat mama melihat saya, saya menggeleng. Saya tidak suka difoto, pada dasarnya. Apalagi difoto dengaan orang yang menurut saya ngga penting.
Fotokan hak orang nyet. Iya, silahkan. Kan ga saya larang. Hanya aja, bagi saya ga penting. Buat apa? Toh saya ngga ada kepentingan apapun. Jadi tidak ada alasan untuk mengabadikan momen dengan mereka. Begitu juga ketika papa meninggal, saya menolak untuk berfoto dengan mereka dipeti. Jadi hanya mama.
Ga usahlah sok bersedih, kamu hanya kehilangan senior dan kesetmu, orang yang pemikiran, ide, gagasan, renungan, tulisannya kamu pakai, tapi saya? Saya kehilangan papa. Orang yang saya cintai. Dan itu tidak akan sebanding dengan apa yang kamu rasa.
Untuk Ibu Mawar...
Saya ngga bermalasah sih, anda mau pergi bahkan tinggal di sinode. Bercengkrama dengan majelis2 sinode atau ketumnya. Bahkan selalu ada disana 24 jam-pun tidak ada masalah.
Saya ngga bermalasah sih, anda mau pergi bahkan tinggal di sinode. Bercengkrama dengan majelis2 sinode atau ketumnya. Bahkan selalu ada disana 24 jam-pun tidak ada masalah.
Hanya saja, jangan terlalu diumbar seolah2 seluruh dunia harus tau. Karna mungkin saja, bagi anda terdengar "ada disinode" itu sesuatu hal yang membanggakan. Tapi bisa saja bagi beberapa orang (*trutama saya), sinode bukan sesuatu hal yang hebat dan membanggakan. Bahkan terdengar biasa saja.
Karna suatu waktu dulu, pernah ada orang yang Tuhan pakai untuk menolong mereka tanpa pamrih, dan beliau tidak pernah dihargai dengan layak, tempatnya dibelakang layar saat masalah sinode slesai dengan baik, namun namanya menjadi keset pembersih juga "jaket" tahan caci maki untuk menutupi dan membela nama baik pemimpin yang anda banggakan. Orang itu sudah tidur, hingga saya bersyukur, beliau tidak perlu lagi menjadi tameng dan keset untuk permasalahan yang ada saat ini.
Karna, sampai hari ini, saya tidak pernah bisa melupakan bagaimana papa saya berjuang untuk menbuka gembok imanuel, agar sinode bisa kembali aktif pada saat itu. Lalu setelahnya, namanya dihujat oleh seantero dunia maya di FB yang menatasnamakan GPIB.
Di GPIB ini, ga pernah ada yang mau rugi atau berkorban untuk kepentingan bersama, bahkan kolegialitasnya sangat minus, tapi jika ada yang mau melakukan itu, dia akan jadi kambing hitam terbaik dan sasaran terempuk. Karna didalam "sini" semua orang selalu mengamankan dirinya sendiri.
Jadi,kamu pahamkan, kenapa saya tidak antusias jika itu tentang SINODE.
Benyada remals "dyzcabz"
Satu kata buat bu Mawar... NORAK....!!! Hahahaha....
BalasHapusDia mengidolakan sekelompok orang yang tidak pantas diidolakan... Ini menurut saya loh... Kalo ada yang marah... EGP....!! Sudah saya bilang Sejak peresmian gereja Petra Bogor respek saya ke mereka nol... Ga ada sisa.... Apalagi dengan adanya kasus Anugerah Bekasi semakin nyata kualitas mereka. Habis begimana mau berkualitas kalo setiap selesai PS yang saya dengar... mereka yang berambisi jadi FMS berpolitik ria kesana kemari yang penting dapat suara banyak.... Makanya kualitasnya segitu gitu aja. Apalagi saya juga dengar ada politik uang di sana.... OMG... ga percaya tapi katanya ada....
Lalu buat para pdt yang sering membantu menyelesaikan urusan mereka... aman.... artinya tidak akan keluar dari Jakarta supaya mudah mondar mandir ke sinode.
Pokoknya kalo ada orang yang bangga dekat dengan sinode... Buat saya NGGA deh...MAAP... ga ada harganya.... Eh KMJ saya sepertinya juga bangga dan dekat dengan sinode...maklum 3 thn lagi pensiun....Mereka sering datang ke pastori ntah itu acara bedah buku atau cuma ngobrol dan makan makan bahkan ada juga yang numpang mijid...