Langsung ke konten utama

Tentang Manusia.


Sifat manusia seperti 2 sisi mata uang.
Baik dan Buruk.

Bagaimana bila didalam seseorang manusia, kamu menemukan sebuah Ke"ironis"an yang Maha Kuasa.

Bahwa dalam segala kekurangannya, kamu menemukan Tuhan yang menyempurnakannya?

Kamu tidak salah mengagumi seorang manusia, hanya saja kamu tidak boleh menuhankannya.

Kagum akan karya, tindak, tutur, hingga setiap prestasinya adalah sebuah kewajaran.

Namun menemukan sisi buruknya lalu membencinya hingga tak bersisa, bukanlah hal yang bijak. Kenapa kamu bisa menyanjungnya untuk sisi hebatnya, namun meludahinya saat tau sisi kelamnya?

Dia manusia. Dia tidak sempurna. Dan tidak akan menjadi sempurna. Setiap hal yang dilakukannya adalah keinginan dan kebutuhan jiwanya. Sekalipun mungkin bertentangan dengan pola pikir dan cara pandang umumnya.

Menutupi sisi kelamnya adalah caranya bertahan. Menampilkannya hanya untuk mereka yang sangat mencintai dan menerima dia, sebagaimana adanya. Itulah hidup. Tidak selalu seindah yang kita pikirkan, semenarik apa yang dikatakan, mungkin saja sebrengsek, maling yang mencuri ditempat suci. Atau sekotor tikus yang mencari makan dari tumpukan sampah.

Tidak semua manusia mampu, menghidupi "diri"nya sendiri. Ada sisi lain, ada sisi gelap, ada sisi kelam, yang harus disembunyikan rapat dan tertutup. Terkadang, mereka meminjam "tempat" orang lain untuk memainkan peran ganda, agar terlihat baik. Normal tidak selalu positif. Ke"normal"an yang digemakan selalu tentang pola pikir kaum mayoritas. Aturan baku yang lahir karna budaya yang sudah lama dilakukan, secara turun temurun.

Salahkah, bila ada yang mangkir dari sebuah kenormalan sebuah peradaban?

Teriakkan saja, bahwa saya memihak. Katakan saja bahwa saya-pun tidak normal.

Senormal-normalnya manusia, dia tetap memiliki ke-abnormal-an yang menormalkan dia, sebagai makhluk yang tidak sempurna.

Bila sebagai manusia, kamu dianggap tidak normal, tidak sempurna, tidak sebiasa yang seharusnya dimata manusia lain,

Apakah nilaimu dimata Tuhan, berkurang?

Benyada Remals "dyzcabz"

Tuhan menciptakan hitam dan putih, namun kenapa abu2 kadang menjadi pilihan? Atau pelarian?
Tuhan menghadirkan gelap dan terang, tapi ada keremangan senja yang selalu membuat jatuh hati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...