Langsung ke konten utama

Kami tidak normal!!!


Bagi sebagian orang yang melihat kami, pasti berpikir keluarga kami "senormal" orang lain. Nope, kami tidak senormal keluarga lain, pada umumnya.

Ketidak-normalan kami, dimulai dari didikan super-duper keras, tegas, disiplin, yang ditanamkan oleh noke. (*Itu termasuk normal nyed!) Bukan, itu menjadikan kami tidak normal, teman kami sedikit, sahabat kami terbatas. Setiap orang yang diizinkan untuk masuk "ke-dalam-rumah" harus melewati "terasnya papa", tempat introgasi mutlak, dan pertanyaan2 mematikan yang selalu membuat banyak orang "tidak kembali" lagi ke rumah.

Cara kami bersahabat dengan orang lain pun, tidak normal. Bila kamu dianggap lebih dari sekedar kenalan, kamu dipersilahkan masuk hingga dapur. Kamu diperlakukan dengan "tidak sopan" dan sangat santai. Bila kamu datang, lalu kita "berlaku segan" atau "sangat sopan" untukmu, kamu tidak diterima dirumah kami.#ourrules Namun, bila kamu datang, lalu kita berlaku santai, (*silahkan ambil apapun yang kamu mau, bahkan ketika itu ada didalam kulkas) artinya kamu dipersilahkan masuk dan kamu lebih dari sekedar "seorang teman". Kamu sudah dianggap keluarga.

Mungkin aturan2 kasat mata yang diterapkan oleh noke ini, tidak banyak disadari oleh orang2 yang lalu lalang (*dengan izin noke) dirumah. Hingga, kita jauh lebih senang menghabiskan waktu hanya ber3, ber4 atau ber5. Tidak membuka pintu bagi sembarangan orang untuk masuk adalah alasan kenapa ada begitu banyak orang yang hanya singgah tapi tidak tinggal.

Kita tidak senormal keluarga lain. Karna di "jam2" tidurnya orang, kita justru jalan2 dan menghabiskan waktu. Fams time kita bukan diwaktu normal.

Kita memang tidak diajarkan untuk menjadi senormal manusia pada umumnya. Karna tidak setiap orang mampu menertawakan hal2 yang tidak umum untuk ditertawakan. Lelucon kita berbeda. Atau mungkin batas ambang konyol kita terlalu tinggi?
Kalau kamu bertanya, kenapa kalian bangga menjadi tidak normal?

Normal tidak selalu positif. Ke"normal"an yang digemakan selalu tentang pola pikir kaum mayoritas. Aturan baku yang lahir karna budaya yang sudah lama dilakukan, secara turun temurun.

Karna menjadi terlalu biasa cukup membosankan.

Bennu Bekhorah Jedijah. Ben-Goel. Benni Amor Salutavi Ekklesi. Benni Senii Pani El-khesed. Astrid.

(Dari namanya aja udah anehkan?) Hahahahaaha...

Benyada Remals "dyzcabz"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...