Cinta selalu hadir dalam berbagai bentuk.
Salah satunya dengan menghadirkan dia, bukan untuk
dimiliki.
Bila kamu
mencintainya dengan setulus hatimu. Mengapa hal
yang telah lewat menjadi momok besar bagimu? Bukankah cinta selalu menyediakan
maaf?
Bila kamu
menginginkannya disini dengan mu. Mengapa sulit
bagimu untuk menerima hal terpahit dalam hidupnya? Bukankah kalian harus
berbagi cerita ke depannya?
Bila saja,
hanya bila, seandainya bila... Kamu menerimanya sebagaimana adanya dia? Lalu apa alasanmu meninggalkannya tanpa sebuah
peringatan? Kamu ingin menyakitinya?
Temukan saja
manusia yang tidak punya kelemahan. Adakah? Cari saja manusia tanpa cacat cela.
Bisakah?
Jika kamu
menginginkan seseorang yang sempurna dan tidak memiliki masa lalu. Bilang saja pada semesta melahirkan seseorang yang
benar-benar tak bercela. Bahkan seorang Nabi-pun pernah memiliki salah. Tidak
ada manusia tanpa masa lalu.
Pantaskah
kamu menolaknya hanya karena masa lalunya tidak seindah yang kamu bayangkan.
Hanya karena dia tidak sehebat yang kamu sangka? Hanya karena dibelakang sana
ada noda yang sulit dihapus. Dan itu menjadi bagian dari masa depan kalian.
Sesuci itukah kamu? Sehingga dengan pongah
kamu menghentikan langkahnya disampingmu dan menolak berbagai alasannya untuk
melayakkan dirinya bersamamu.
Hanya karena
kamu tidak memiliki "cela" didalam hidupmu, bukan berarti kamu layak menghina hidup orang lain. Menghancurkan
seluruh keberadaannya. Menjadi manusia paling biadab dengan kata-kata yang
tidak terkontrol. Siapa kamu, sehingga layak untuk menghakimi?
Seorang
perempuan dengan masa lalu...
Dia salah. Kesalahan indah yang diatasnamakan cinta
itu. Membawa sebuah cerita lain dalam hidupnya. Cerita yang dianggap aib bagi
sebagian orang. Namun dinikmati secara gamblang oleh yang lainnya.
Dia tidak meminta belas kasihanmu untuk
melindunginya. Dia tidak mengiba agar kau ada disisinya. Kamu yang
mendatanginya dan menawarkan sebentuk hati untuknya. Dia mengenalmu sebagai
pelindungnya, cerita dan kisah cinta yang lain. Dia mengiramu sebagai pelabuhan
terakhirnya. Orang yang akan menerimanya, baik dan buruknya. Sepaket dengan
kisah kelam masa lalunya.
Jangan singgah, bila tak tinggal. Jangan sengaja
mampir, bila ingin meninggalkan. Karna menyembuhkan hati tidak semudah yang
kamu kira. Mengembalikan kepercayaan seseorang itu bukan sebuah permainan petak
umpet seperti yang kamu kira.
Mencintai kembali setelah terluka hebat bukan sebuah
candaan, yang leluconnya bisa kamu bangkitkan kembali setiap kali amarahmu
meledak!
Bila kamu
tidak bisa menerima masa lalunya, jangan berpikir menjadi masa depannya! Jangan
pernah datang dan memberi harapan tentang cerita yang baru.
Kamu tidak tau, bagaimana hebatnya dia berjuang
kembali. Menemukan dirinya. Mimpinya. Cintanya. Bagaimana dia menata kembali
apa yang sudah hancur berkeping-keping. Bila kamu hanya datang untuk
menghiburnya, jangan bertindak seperti pemilik. Tempatmu hanyalah digaris
terluar, sebagai seorang penonton.
Semua orang
memiliki masa lalu. Bila hidupmu baik-baik saja, tidak ada hal memalukan yang
terjadi dibelakang sana, bersyukurlah bahwa
semesta selalu tersenyum untukmu. Namun tolong, jangan buat dia sakit
dengan ulahmu. Jangan lagi, jangan lagi datang dan menghancurkannya. Dia pernah terluka sekali. Luka itu membawanya pergi
jauh dari segala hingar bingar. Memasungnya sebagai makhluk sosial. Saat hidup
sudah ramah padanya, kamu datang seolah peduli. Padahal tidak. Mungkin dari
awal memang tidak.
Jangan lagi.
Jangan. Melihatnya hancur waktu itu, saya tidak
sanggup. Bila kamu masih punya hati, pergilah. Jauhilah dia. Tinggalkan
dia sendiri. Sama seperti dulu, dia akan
baik-baik saja. Dia pernah terpuruk, jatuh sekali lagi pada cerita yang sama,
mungkin akan menghancurkannya sekali lagi. Namun dia selalu memiliki cara untuk
meredamnya. Bila dulu dia bisa, sekarangpun dia pasti jauh lebih dewasa
menghadapinya.
Tapi tolong, bila kamu benar-benar menyerah untuk
bersamanya. Jangan lagi, jangan datang lagi. Jangan bertanya lagi pada siapapun
juga. Jangan lagi memberinya harapan yang kamu tau tidak mungkin ada. Jangan
lagi membuatnya mengira-ngira. Pergilah. Tinggalkanlah dia dengan cara
yang lebih baik. Tidak perlu mengungkit alasan dan mencari pembenaran. Sebagai seorang yang gentle, selayaknya kamu
menyimpan alasanmu untukmu sendiri. Bila cinta itu pernah hadir sekali saja,
kamu pasti tidak ingin melihatnya terluka karena pembelaanmu.
Cinta,
selalu dihadirkan dalam berbagai cerita. Entah berakhir sedih atau senang. Sama seperti semesta yang selalu memiliki skenario
tak terduga. Semesta yang tidak tertebak. Dia yang melihat dari ketinggiannya,
mengatur sebuah cerita yang sulit untuk diikuti namun harus dijalani.
Hidup harus
terus dijalani. Sehebat apapun sakit yang tercipta karena cinta tidak lagi ditempat yang dia inginkan. Bila
saja, doraemon benar-benar nyata, bisakah kita meminjam lorong waktu untuk
melihat kejadian masa lalu? Memperbaikinya? Atau kejadian hari ini, untuk
menghindarinya? Atau masa depan? Untuk mempersiapkannya.
Doraemon
hanya sebuah dongeng. Sebuah cerita khayalan yang sampai hari ini masih tetap
menarik dimata sebagian orang termasuk saya. Kenapa? Karena sebagai manusia, saya, dia dan kamu, hanya ingin mengikuti apa
yang kita pikirkan. Apa yang kita inginkan secara instan. Doraemon adalah
gambaran nyata dari mimpi-mimpi kita yang tertunda.
Perempuan
dengan masa lalu...
Saya mengerti bagaimana terlukanya kamu karena dia.
Sayapun memahami sehebat apa kamu berjuang untuk mempertahankannya. Untuk
memantaskan dirimu bersamanya. Tapi bukankah kita pernah bercerita tentang hal
ini?
"Orang yang benar-benar mencintaimu, akan
menerima baik burukmu. Apa yang terjadi dibelakang sana, bukan lagi untuk
diributkan. Tidak juga untuk diperdebatkan. Yang tertinggal dibelakang sana
adalah pembelajaran bahwa suatu waktu dulu, kamu pernah melakukan hal yang
salah. Peringatan, bahwa sebagai manusia kamu tidak akan jatuh lagi pada salah
yang sama."
Menangislah
sekali lagi. Lagi dan lagi. Buanglah airmatamu, sedihmu dan sesalmu, karena mempercayakan hatimu pada orang yang tidak
bisa menghargainya dengan benar. Tapi jangan sampai kamu lupa, ada masa depan lain yang akan ditawarkan oleh DIA
yang DISIAPKAN oleh SEMESTA.
Jangan sampai airmatamu mengaburkan pandanganmu pada
masa depan. Melepaskan, kehilangan lalu merelakan adalah cerita sepaket
yang menyakitkan. Cinta tidak selamanya tentang
kata "saling", ada kalanya dia hadir diwaktu yang tidak terduga.
Mencintai dan dicintai juga sepaket. Kamu boleh mencintai segila apapun, namun
akan terasa kosong bila tidak dicintai balik. Kamu menginjinkan dirimu dicintai
oleh seseorang, namun apa untungnya bila hatimu tidak bergetar karenanya?
Jadi, mana yang lebih menyenangkan mencintai atau
dicintai???
Perempuan
dengan masa lalu...
Tegakkan
kepalamu. Kuatkan hatimu. Perluas pandanganmu. Hidup tidak berhenti hanya
karena dia meninggalkanmu.
Dalam setiap kepatah-hatian selalu ada kekuatan baru
untuk memperbaiki lalu menemukan kembali. Bagaimanapun ceritanya nanti, jangan
lupa... Tidak ada seorangpun yang layak membuat dirimu merasa tidak berharga!
Tidak ada.
Belajarlah menghargai dirimu sendiri. Orang tidak
dinilai dari masa lalu yang dibawanya. Orang dilihat dari bagaimana dia belajar
memperbaiki kesalahan masa lalu. Jangan merasa bersalah, karena kamu memiliki
masa lalu. Jangan merendah karena kata-kata bodoh yang dia keluarkan. Jangan
merasa malu, hanya karena kamu terlihat tidak pantas untuknya.
Menghargai masa lalumu, adalah bagian terpenting
dalam menjalani hidup. Bila dia menginginkanmu, seharusnya masa lalu bukanlah
sebuah penghalang. Kamu dan dia, hidup dimasa kini untuk berjuang di masa
depan. Tidak ada tempat untuk membahas masa yang lewat.
Jangan
bersedih terlalu lama. Semua hal dibawah langit
ada waktunya. Bahkan ketika kamu tidak menyadarinya. Dia mungkin meninggalkanmu
dengan berbagai alasan. Tapi, saya dan semua orang yang menyayangimu selama
tinggal disini. Selamanya ada untuk menguatkanmu. Selamanya memelukmu dengan
pelukan yang sama, bagaimanapun hidup mempermainkan cerita hidupmu.
27 September
Bahkan
segelas kopi hitam, tidak juga meredakan amarah saya untuk dia yang
ditinggalkan dengan alasan yang sangat bodoh.
Untukmu, kamu yang pergi...
Seharusnya dari awal, kamu tidak memainkan peran
pangeran tampan yang sok berhati mulia, karena pada akhirnya kamu cuman
pangeran kodok!
Itu hak
oranglah,nyet! Hak orang untuk memilih yang terbaik'kan?
Memang itu hak mu, namun tidak perlu terlalu lama kan
untuk memutuskan. Kenapa harus sampai 6 tahun baru kamu memutuskan untuk
meninggalkan dia? Kenapa bukan dari dulu?
Dari awal? Kenapa kamu patahkan hatinya, semangatnya,
percaya dirinya, setelah kamu berlagak sebagai seorang pelindung! Saya pikir
kamu rumahnya. Pelabuhan terkahirnya. Nyatanya kamu bukan rumah, kamu hanya
salah satu perhentian sementara yang harus dia singgahi. Perhentian terbodoh yang pernah dia pilih untuk hadir
dalam hidupnya!
Semoga kamu menemukan perempuan lain, yang pantas
disandingkan denganmu. Semoga pasanganmu kelak, bukanlah seorang perempuan
dengan masa lalu yang menyakitkan.
Semoga kamu berbahagia dengan apa yang kamu putuskan.
Benyada
Remals "dyzcabz"
Seorang
perempuan dengan masa lalu yang kelam, bukan
berarti dia tidak layak mendapatkan bahagia dimasa depannya 'kan?
Siapa yang berhak memutuskan, bagaimana dia menjalani
hidupnya. Benar atau salah.
Jangan menjadi Tuhan atas orang lain.
Sebelum kamu menghakimi, ada baiknya kamu berkaca
dengan teliti.
Sudah sempurnakah saya?
Komentar
Posting Komentar