Langsung ke konten utama

Perempuan dengan masa lalu

Cinta selalu hadir dalam berbagai bentuk.

Salah satunya dengan menghadirkan dia, bukan untuk dimiliki.

Bila kamu mencintainya dengan setulus hatimu. Mengapa hal yang telah lewat menjadi momok besar bagimu? Bukankah cinta selalu menyediakan maaf?

Bila kamu menginginkannya disini dengan mu. Mengapa sulit bagimu untuk menerima hal terpahit dalam hidupnya? Bukankah kalian harus berbagi cerita ke depannya?

Bila saja, hanya bila, seandainya bila... Kamu menerimanya sebagaimana adanya dia? Lalu apa alasanmu meninggalkannya tanpa sebuah peringatan? Kamu ingin menyakitinya?

Temukan saja manusia yang tidak punya kelemahan. Adakah? Cari saja manusia tanpa cacat cela. Bisakah?

Jika kamu menginginkan seseorang yang sempurna dan tidak memiliki masa lalu. Bilang saja pada semesta melahirkan seseorang yang benar-benar tak bercela. Bahkan seorang Nabi-pun pernah memiliki salah. Tidak ada manusia tanpa masa lalu.

Pantaskah kamu menolaknya hanya karena masa lalunya tidak seindah yang kamu bayangkan. Hanya karena dia tidak sehebat yang kamu sangka? Hanya karena dibelakang sana ada noda yang sulit dihapus. Dan itu menjadi bagian dari masa depan kalian.

Sesuci itukah kamu? Sehingga dengan pongah kamu menghentikan langkahnya disampingmu dan menolak berbagai alasannya untuk melayakkan dirinya bersamamu.

Hanya karena kamu tidak memiliki "cela" didalam hidupmu, bukan berarti kamu layak menghina hidup orang lain. Menghancurkan seluruh keberadaannya. Menjadi manusia paling biadab dengan kata-kata yang tidak terkontrol. Siapa kamu, sehingga layak untuk menghakimi?

Seorang perempuan dengan masa lalu...

Dia salah. Kesalahan indah yang diatasnamakan cinta itu. Membawa sebuah cerita lain dalam hidupnya. Cerita yang dianggap aib bagi sebagian orang. Namun dinikmati secara gamblang oleh yang lainnya.

Dia tidak meminta belas kasihanmu untuk melindunginya. Dia tidak mengiba agar kau ada disisinya. Kamu yang mendatanginya dan menawarkan sebentuk hati untuknya. Dia mengenalmu sebagai pelindungnya, cerita dan kisah cinta yang lain. Dia mengiramu sebagai pelabuhan terakhirnya. Orang yang akan menerimanya, baik dan buruknya. Sepaket dengan kisah kelam masa lalunya.

Jangan singgah, bila tak tinggal. Jangan sengaja mampir, bila ingin meninggalkan. Karna menyembuhkan hati tidak semudah yang kamu kira. Mengembalikan kepercayaan seseorang itu bukan sebuah permainan petak umpet seperti yang kamu kira.

Mencintai kembali setelah terluka hebat bukan sebuah candaan, yang leluconnya bisa kamu bangkitkan kembali setiap kali amarahmu meledak!

Bila kamu tidak bisa menerima masa lalunya, jangan berpikir menjadi masa depannya! Jangan pernah datang dan memberi harapan tentang cerita yang baru.

Kamu tidak tau, bagaimana hebatnya dia berjuang kembali. Menemukan dirinya. Mimpinya. Cintanya. Bagaimana dia menata kembali apa yang sudah hancur berkeping-keping. Bila kamu hanya datang untuk menghiburnya, jangan bertindak seperti pemilik. Tempatmu hanyalah digaris terluar, sebagai seorang penonton.

Semua orang memiliki masa lalu. Bila hidupmu baik-baik saja, tidak ada hal memalukan yang terjadi dibelakang sana, bersyukurlah bahwa semesta selalu tersenyum untukmu. Namun tolong, jangan buat dia sakit dengan ulahmu. Jangan lagi, jangan lagi datang dan menghancurkannya. Dia pernah terluka sekali. Luka itu membawanya pergi jauh dari segala hingar bingar. Memasungnya sebagai makhluk sosial. Saat hidup sudah ramah padanya, kamu datang seolah peduli. Padahal tidak. Mungkin dari awal memang tidak.

Jangan lagi. Jangan. Melihatnya hancur waktu itu, saya tidak sanggup. Bila kamu masih punya hati, pergilah. Jauhilah dia. Tinggalkan dia sendiri. Sama seperti dulu, dia akan baik-baik saja. Dia pernah terpuruk, jatuh sekali lagi pada cerita yang sama, mungkin akan menghancurkannya sekali lagi. Namun dia selalu memiliki cara untuk meredamnya. Bila dulu dia bisa, sekarangpun dia pasti jauh lebih dewasa menghadapinya.

Tapi tolong, bila kamu benar-benar menyerah untuk bersamanya. Jangan lagi, jangan datang lagi. Jangan bertanya lagi pada siapapun juga. Jangan lagi memberinya harapan yang kamu tau tidak mungkin ada. Jangan lagi membuatnya mengira-ngira. Pergilah. Tinggalkanlah dia dengan cara yang lebih baik. Tidak perlu mengungkit alasan dan mencari pembenaran. Sebagai seorang yang gentle, selayaknya kamu menyimpan alasanmu untukmu sendiri. Bila cinta itu pernah hadir sekali saja, kamu pasti tidak ingin melihatnya terluka karena pembelaanmu.


Cinta, selalu dihadirkan dalam berbagai cerita. Entah berakhir sedih atau senang. Sama seperti semesta yang selalu memiliki skenario tak terduga. Semesta yang tidak tertebak. Dia yang melihat dari ketinggiannya, mengatur sebuah cerita yang sulit untuk diikuti namun harus dijalani.

Hidup harus terus dijalani. Sehebat apapun sakit yang tercipta karena cinta tidak lagi ditempat yang dia inginkan. Bila saja, doraemon benar-benar nyata, bisakah kita meminjam lorong waktu untuk melihat kejadian masa lalu? Memperbaikinya? Atau kejadian hari ini, untuk menghindarinya? Atau masa depan? Untuk mempersiapkannya.

Doraemon hanya sebuah dongeng. Sebuah cerita khayalan yang sampai hari ini masih tetap menarik dimata sebagian orang termasuk saya. Kenapa? Karena sebagai manusia, saya, dia dan kamu, hanya ingin mengikuti apa yang kita pikirkan. Apa yang kita inginkan secara instan. Doraemon adalah gambaran nyata dari mimpi-mimpi kita yang tertunda.

Perempuan dengan masa lalu...

Saya mengerti bagaimana terlukanya kamu karena dia. Sayapun memahami sehebat apa kamu berjuang untuk mempertahankannya. Untuk memantaskan dirimu bersamanya. Tapi bukankah kita pernah bercerita tentang hal ini?

"Orang yang benar-benar mencintaimu, akan menerima baik burukmu. Apa yang terjadi dibelakang sana, bukan lagi untuk diributkan. Tidak juga untuk diperdebatkan. Yang tertinggal dibelakang sana adalah pembelajaran bahwa suatu waktu dulu, kamu pernah melakukan hal yang salah. Peringatan, bahwa sebagai manusia kamu tidak akan jatuh lagi pada salah yang sama."

Menangislah sekali lagi. Lagi dan lagi. Buanglah airmatamu, sedihmu dan sesalmu, karena mempercayakan hatimu pada orang yang tidak bisa menghargainya dengan benar. Tapi jangan sampai kamu lupa, ada masa depan lain yang akan ditawarkan oleh DIA yang DISIAPKAN oleh SEMESTA.

Jangan sampai airmatamu mengaburkan pandanganmu pada masa depan. Melepaskan, kehilangan lalu merelakan adalah cerita sepaket yang menyakitkan. Cinta tidak selamanya tentang kata "saling", ada kalanya dia hadir diwaktu yang tidak terduga. Mencintai dan dicintai juga sepaket. Kamu boleh mencintai segila apapun, namun akan terasa kosong bila tidak dicintai balik. Kamu menginjinkan dirimu dicintai oleh seseorang, namun apa untungnya bila hatimu tidak bergetar karenanya?

Jadi, mana yang lebih menyenangkan mencintai atau dicintai???

Perempuan dengan masa lalu...

Tegakkan kepalamu. Kuatkan hatimu. Perluas pandanganmu. Hidup tidak berhenti hanya karena dia meninggalkanmu.

Dalam setiap kepatah-hatian selalu ada kekuatan baru untuk memperbaiki lalu menemukan kembali. Bagaimanapun ceritanya nanti, jangan lupa... Tidak ada seorangpun yang layak membuat dirimu merasa tidak berharga! Tidak ada.

Belajarlah menghargai dirimu sendiri. Orang tidak dinilai dari masa lalu yang dibawanya. Orang dilihat dari bagaimana dia belajar memperbaiki kesalahan masa lalu. Jangan merasa bersalah, karena kamu memiliki masa lalu. Jangan merendah karena kata-kata bodoh yang dia keluarkan. Jangan merasa malu, hanya karena kamu terlihat tidak pantas untuknya.

Menghargai masa lalumu, adalah bagian terpenting dalam menjalani hidup. Bila dia menginginkanmu, seharusnya masa lalu bukanlah sebuah penghalang. Kamu dan dia, hidup dimasa kini untuk berjuang di masa depan. Tidak ada tempat untuk membahas masa yang lewat.


Jangan bersedih terlalu lama. Semua hal dibawah langit ada waktunya. Bahkan ketika kamu tidak menyadarinya. Dia mungkin meninggalkanmu dengan berbagai alasan. Tapi, saya dan semua orang yang menyayangimu selama tinggal disini. Selamanya ada untuk menguatkanmu. Selamanya memelukmu dengan pelukan yang sama, bagaimanapun hidup mempermainkan cerita hidupmu.


27  September

Bahkan segelas kopi hitam, tidak juga meredakan amarah saya untuk dia yang ditinggalkan dengan alasan yang sangat bodoh.

Untukmu, kamu yang pergi...
Seharusnya dari awal, kamu tidak memainkan peran pangeran tampan yang sok berhati mulia, karena pada akhirnya kamu cuman pangeran kodok!

Itu hak oranglah,nyet! Hak orang untuk memilih yang terbaik'kan?
Memang itu hak mu, namun tidak perlu terlalu lama kan untuk memutuskan. Kenapa harus sampai 6 tahun baru kamu memutuskan untuk meninggalkan dia? Kenapa bukan dari dulu?
Dari awal? Kenapa kamu patahkan hatinya, semangatnya, percaya dirinya, setelah kamu berlagak sebagai seorang pelindung! Saya pikir kamu rumahnya. Pelabuhan terkahirnya. Nyatanya kamu bukan rumah, kamu hanya salah satu perhentian sementara yang harus dia singgahi. Perhentian  terbodoh yang pernah dia pilih untuk hadir dalam hidupnya!

Semoga kamu menemukan perempuan lain, yang pantas disandingkan denganmu. Semoga pasanganmu kelak, bukanlah seorang perempuan dengan masa lalu yang menyakitkan.
Semoga kamu berbahagia dengan apa yang kamu putuskan.


Benyada Remals "dyzcabz"

Seorang perempuan dengan masa lalu yang kelam, bukan berarti dia tidak layak mendapatkan bahagia dimasa depannya 'kan?
Siapa yang berhak memutuskan, bagaimana dia menjalani hidupnya. Benar atau salah.
Jangan menjadi Tuhan atas orang lain.
Sebelum kamu menghakimi, ada baiknya kamu berkaca dengan teliti.
Sudah sempurnakah saya?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...