Please DON’T CALL me BACK…
Saturday, June 18, 2011
9:28 PM
Aku hanya coba mandiri, tapi kenapa itu
SALAH!
Aku kira menjadi seorang wanita yang
mandiri, mempunyai nilai PLUS dimata seorang PRIA…
Nyatanya AKU SALAH!
Dan kesalahanku, memporakporandakan
pertahananku,
Merengut HARIKU dan MENJATUHKAN KEPERCAYAAN
DIRIKU!
Inilah pelajaran berharga yang akan aku
INGAT!!!
*************************************************************************************************************************
Jam menunjukkan pukul 23.30
Okay ini sudah malam! Tengah malam bahkan!
What the hell…. Aku baru saja menyelesaikan tugasku dikantor majalah ini.maklum
aku editor disebuah majalah. Dan hari ini aku dituntut lembur karna sudah
dateline. Teman-temanku sudah pulang satu-persatu. Benar-benar hanya aku
sendiri disini.
Hp-ku berbunyi…
"Kamu masih dikantor?" suara
disebrang sana menyentakkanku.
"hm"
"aku jemput ya?"
"Ga usah,di. Aku bisa pulang sendiri
kok. Lagian juga kamu kan capek. Seharian dikantor. Aku bisa sendiri,di."
"Jangan! Ini terlalu malam buat kamu
puolang sendirian. Kalo baru jam 7 malam, gapapa,yang! Inikan udah jam 12-an.
Aku jemput ya? Okay, see you,yang. "
Belum sempat aku menolak Aldi sudah menutup
telepon. Itulah aldi. Dia pacarku. Kami sudah jadian hampir 1 tahun lebih. Dia
baik banget. Alasan klise semua cewe kan? Aldi, itu simpatik dan cuek. Aku
sangat menyukainya. Dia bilang, dia suka cewe yang mandiri. Dan karena itu, aku
ingin menjadi sesuatu yang dia suka. Cewe yang mandiri! Tidak salahkan?
30 menit kemudian…
Dia segera naik ke lantai 2, tempat dimana
aku bekerja. Membawakan coklat kesukaanku dan membawakanku setangkai MAWAR
PUTIH. How sweet!!! Secuek-cueknya dia, dia selalu tau BAGAIMANA MENCAIRKAN
ES!!! Aku tersenyum dan memeluknya. Sekeras apapun wanita itu, jika dia
diperlakukan dengan istimewa, dia pasti bertekuk lutut. Karna KEROMANTISAN
adalah SEBUAH SYARAT untuk MENDAPATKAN HATI seorang wanita, tidak DITUNTUT
namun lahir dari NALURI seorang PRIA yang mencintai pasangannya dengan TULUS.
Semoga dia yang terakhir…
Aku tersenyum salah tingkah! Tidak tau
harus bagaimana menghadapi sikap romantisnya… dia memelukku dan mengecup
hidungku!
"Bisa ga sih, ga capek! Kamu tuh besok
masih masuk loh."
"Tapi, kerjaku blom selesai,al."
"taauu,non! Tapi, aku ga suka liat
kamu pulang semalam ini."
"tuh kan, aku tadi udah bilang bisa
kok pulang sendiri, kamu ga percaya."
"Cowo mana sih yang tega biarin
cewenya pulang malam-malam sendirian?"
Okay, aku tidak mau untuk membantahnya
lagi! Cukup perdebatan ini. Karna kalau dilanjutkan, pasti merusak suasana
NYAMAN malam ini. Ya jelas aja, ada dimana sih PERDEBATAN yang ga merusak
suasana? Bahkan di ORANG-ORANG PINTER di DPR aja sampe berantem…
Waku dibesarkan sebagai anak sulung dari 3
bersaudara. Aku perempuan tunggal. Jadi, sudah dari sananya ADATKU memang
KERAS. Batu aja kalah. Aku selalu merasa bisa mengerjakan apapun sendiri.
Seolah aku tidak perlu hidup didampingi siapapun. Jika aku bisa melakukan hal
itu sendirian, kenapa aku harus merepotkan orang lain? Toh semua orang punya
kesibukan yang lain kan? Dibesarkan ditengah keluarga yang kebanyakan LAKI-LAKI
semua membuatku ditempa menjadi wanita yang tidak cengeng dan manja. Aku
belajar mandiri, sampai DOSIS MANDIRIKU kelewatan.
Aku kira, menjadi mandiri itu akan terlihat
HEBAT dimata cowo yang aku cintai. Ternyata, aku salah…
Kemandirianku menyinggung EGONYA sebagai
LAKI-LAKI!!!
*************************************************************************************************************************
Hari itu, aku pergi bersama teman-temanku
ke puncak. Aldi sedang ada tugas kantor di Bandung. Aku memang mau meneleponnya
untuk mengabarkan keadaanku dan keberadaanku. Namun, aku merasa tidak terlalu
pentinglah. Toh, dia juga pasti sibuk disana. Padahal sudah 1 hari lebih, aku
tidak menghubunginya. Okay, kau harus tau aku bukan tipe cewe yang mengekang
kebebasan pacarnya. Yang harus melapor setiap saat dimana aku berada dan dengan
siapa! Ini pacaran, bukan LAPORAN JAGA! Ternyata aku salah lagi…terkadang COWO
butuh DITANYA, sedang apa dia hari ini. Ini memang bukan laporan jaga seperti
yang aku pikirkan, INI BENTUK PERHATIAN yang MEREKA INGINKAN!
Malam hari di puncak…
Hp-ku berbunyi dan tertulis namanya disana.
"Hai..."
"Kamu lupa ya, kalo punya pacar?"
"…."
"…."
Astaga…salah lagi!
"aku nungguin kabar kamu seharian!
Masak harus aku yang telepon terus sih! Sebenernya kamu ngerti ga sih, aku
KANGEN!"
"Aku takut ganggu kerjaan kamu.
Terakhir kali aku telpon kamu, 'kan kamu yang bilang jangan telpon kalo kamu
lagi sibuk!"
"Tapi kan kamu bisa nanya,non! Kamu
bisa sms. Aku lagi apa! Masak sampe seharian aku ga denger kabar apapun dari
kamu?"
"…."
"Ya,udahlah. Have fun ya, sama
temen-temen. Love you."
"have fun juga ya. Semoga kerjanya
cepet selesai."
"Ga mungkin have fun lah. Orang kamu
ga disini!"
"Apaan sih,di!"
"take care ya,yang… I miss you"
KLIK. Aku memutuskan sambungannya, tanpa
membalas kata-kata I MISS YOUnya. Padahal dia selalu memintaku untuk mengatakan
I LOVE YOU setiap kali kita habis teleponan tapi bagiku itu terlalu MENJIJIKAN!
Romantisme itu hanya KAMUFLASEkan? Tidak semua hubungan harus dijalani DENGAN
SIKAP ROMANTISMEkan? Atau, ROMANTISME adalah PUPUK yang dibutuhkan agar SEBUAH
HUBUNGAN kian SUBUR?
Lama aku termenung di teras setelah
meneleponnya! Aku menatap jauh kelangit. Apa aku terlalu keras untuk diriku
sendiri? Aku terlalu takut untuk memulai sesuatu yang baru LAGI! Aku takut
untuk mencintai lagi. Tapi, aldi…adalah cowo yang baik. Dia menantiku setelah
sekian lama. Dia menungguku memungut sisa-sisa hatiku yang dulu hancur. Dia
menunggu hingga hatiku siap memberikan tempat yang baru untuknya, walaupun
sakit itu belum hilang. Masih terasa nyeri. Hingga kadang aku sering
mengacuhkannya. Aku sering menghancurkannya.
"kenapa lo?"
"bingung."
"karna?"
"…."
"Aldi?"
"hmmm… dia selalu menuntut gue menjadi
seseorang yang BUKAN GUE BANGET!"
"Maksudnya?"
"Gue ga bisa jadi cewe manja! Yang
kemana-mana minta dijemput, atau dianterin! Lo kan tau, dra… dari dulu, gue
selalu bisa ngerjain semuanya sendiri! Terkadang gue ngerasa tuntutnya terlalu
berlebihan!!"
Aku memperbaiki dudukku dan meneguk COCA
COLA yang terletak disampingku.
"hahahahhahahahahaaaa… kalo lo punya
COWO, jadi manja itu SYARAT utamanya!" ucap Sandra santai sambil mengisap
rokoknya.
"Ga semua cowokan suka sama cewe
manja?"
"heeeiiii… lo kan penulis novelkan?
Belajar dong dari cerita PICISAN lo itu? Bukannya lo yang selalu BILANG ya
ditulisan lo, bahwa KEMANDIRIAN WANITA terkadang MENYINGGUNG EGO para LELAKI!
Menyentakkan harga dirinya, karna merasa tersisihkan! Bukannya begitu,
GREETA???"
"hmmm… tapi ini beda! Aldi tuh, minta
gue sepenuhnya menjadi ornag lain! Harus nelpon dia setiap saat. Harus kasih
kabar. Ga boleh pulang sendiri malam-malam. What the hell!"
"Emang ada yang salah dengan itu
semua? Gue rasa itu wajar kok!"
"wajar apanya? Okay, sometimes itu
memang wajar! Tapi lama-kelamaan gue muak! Gue pengen bisa bebas menjalani apa
yang mau gue jalani. Ini bukan LAPORAN jaga!!! Ini PACARAN! Dan, kalo masih ada
taxi kenapa juga dia mesti repot jemput gue? Lagiankan gue baik dengan begitu, gue membuat SUPIR TAXI
itu punya penghasilan!" candaku.
"Karna supir taxi itu bukan PACAR
lo,nyoong! Kalo lo masih mau bebas PUTUSIN dia! Aldi tu sayang banget sama lo,
makanya dia begitu! Dia ga mau sesuatu menimpa lo! Secuek-cueknya cowo, dia ga
akan BISA PURA_PURA cuek, kalo itu tentang CEWE yang DIA SAYANG! Suka atau
ngga, lo harus tau itu, gree."
Aku terdiam dan memikirkan omongan Sandra. Terkadang omongan KONYOLnya ada benernya juga. Walaupun ga sedikit yang ABSTRAK!
Aku terdiam dan memikirkan omongan Sandra. Terkadang omongan KONYOLnya ada benernya juga. Walaupun ga sedikit yang ABSTRAK!
"Jadi lo mau apa?"
"gue ga mau apa-apa. Gue hanya pengen
jalanin hubungan ini dengan cara gue!"
"Pacaran itu DUET,preet! Bukan SOLO!
Kalo lo merasa BISA MANDIRI, lebih baik ga usah pacaran. Pacaran itu saling
ngerepotin! Contoh, kita selalu liat bahwa cowo paling sebel kalo nungguin
cewenya ke salon,kan? Tapi, begitu liat hasilnya, dia akan senyumkan? Dia akan puas,karna
penantiannyya ga sia-siakan? See? Cowo itu hanya keras diluarnya aja, tapi
begitu lo menyentuh hatinya… SALJU aja CAIR,nyoong!"
Kami berdua tertawa.
"kok lo ga pacaran?" tanyaku.
"Ngapain? Belum ada aja,COWO BERUNTUNG
yang DAPETIN GUE!"
"pengen tau cowo kayak gimana seeh,
yang bisa luluhin BATU KARANG kayak LO?" kelakarku.
Dia menjitak kepalaku.
"Yang asin kayak AIR LAUT!"
"Garam dong! Dra, gue
serius…seandainya suatu hari nanti LO PUNYA COWO, apa lo akan merubah sifat lo
demi dia?"
Sandra mematikan puntung rokoknya dengan
gayanya yang GENTLE. Menghembuskan asapnya dan tersenyum.
"Cinta itu buta tapi dia ga goblok! Lo
boleh berubah, tapi untuk HAL YANG PRINSIPIL itu ga bisa ditawar! Nyokap gue
selalu bilang, cinta itu nyatuin dua kepala bukan hanya dua hati. Makanya cinta
itu proses! Gue akan ikutin proses itu dan bertumbuh dengan proses itu!"
"Tumben otak lo beres!"
"Cieeeee…. Yang lagi bahas CINTA,
dalam banget tuh kayaknya!" teriak CICA dari dalam.
Sandra melemparnya dengan KALENG coca
colaku.
**************************************************************************************************************************
"Yang, mau dijemput ga?"
"ga usah. Ntar soalnya masih ada janji
lagi sama Bos, di Mc-D." ucapku tergesa
"Loh, sekarang kamu dimana?"
"Masih dikantor. Bentar lagi mau
jalan. Kamu?"
"Aku dijalan kekantor kamu! Udah
gaapapaa, lagian juga sekali jalanlah,aku lagi nganggur kok!"
"apa ngga ngerepotin kamu ya? Jauhkan bolak-baliknya?
Udahlah,AKU BISA SENDIRI! Okay?"
"yaudah, ati-ati ya? LOVE YOU..."
"hmmm..."
Dia belum menutup teleponnya. Dia masih
menunggu diseberang sana.
"Di? Kenapa?"
"kamu blom bilang LOVE YOU kan?"
"Astagaaaaa,ALDI!!!!! Udah
deh!!!!!!" ucapku gemas.
"Bilang dulu, kalo ngga aku ga
tutup!" tantangnya.
"Hmm..LOVE YOU too" bisikku
pelan.
"okay, have a nica day, non!"
Aku menutup teleponnya dan kembali
tenggelam dalam rutinitasku.
16.30 at MY OFFICE…
Adikku yang kedua meneleponku, minta di
jemput diRS.ABDI BANGSA, karna dia sudah selesai KOASS disana. Aku masih sibuk,
dan dia terus menggangguku. Aku menyuruhnya pulang naik taxi atau angkot aja,
namun dia menolak! Daaasaaaaarrr….MANJAAAAAA!!!!!!! Padahalkan dia tu
COWO!
Aku ragu untuk meminta bantuannya. Dia
sibuk ga ya??? Apa ntar ngerepotin ga ya???
Aku coba menelponnya, karna aku memang
benar-benar tidak bisa!
"Aldi? Kamu sibuk ga?"
"ngga,yang. Kenapa?"
"Boleh ngerepotin?"
"Iya. Kenapa?"
"tolong jemputin Gery dong di tempat
koassnya. Aku lagi sibuk banget. Gapapa ya?"
"Okay bos!"
Entah perasaanku yang BERLEBIHAN, namun aku
mendengar NADA BANGGA dalam suaranya! Ada rasa SENANG, dalam jawabannya.
Mungkin karena aku mempercayakan dia sesuatu hal??? Atau aku mengandalkannya
untuk melakukan sesuatu????
Aldi sangat bertanggung-jawab untuk semua
hal yang aku berikan untuk dia! Dia adalah laki-laki yang baik dan aku rasa dia
menjadi pujaan setiap wanita. Bagaimana tidak? Dia ganteng, mapan, tapi bukan
itu semua yang membuatku memilih dia! Aku tidak membutuhkan semua itu, saat
ini. Karna, dia sangat cuek dan apa adanya. Dia selalu tampil sebagaimana
adanya dia. Tidak berlebihan itu yang membuatku merasa nyaman berada disisinya.
Terkadang aku terlalu MANDIRI menurut semua
orang!
"Udah dikirim bukunya?" tanya
Aldi
"Blom"
"Aku yang kirimin aja ya? Kamukan lagi
sibuk banget"
"Ga perlu, ntar aja pas pulang
sekalian jalannya. Lagian juga kamukan lagi kerja ga enak ganggunya."
"Yaang, udahlah…aku bisakan kamu
andalin?"
"Ga perlu,di. Aku bisa kok.
Okay?"
Pembicaraan ini selesai. Aku tau, aldi
pasti kesal. Dia selalu kesal jika aku menolak permintaannya untuk ditolong.
Sebenarnya tidak salah. hanya saja, aku tdak mau terlalu bergantung pada orang.
Suatu waktu dulu, aku pernah melakukannya dan aku hancur karenanya! Aku
bagaikan tidak berkaki dan bertangan.
Aldi selalu bisa menerima semua alasan
penolakanku! Dia selalu mengerti bahwa aku dibesarkan dengan cara yang KERAS
dan DISIPLIN oleh papa. Sehingga dia banyak mengalahnya. Dia sangat memahami
watakku yang cuek.
Namun, aku lupa…ALDI tetaplah seorang
lelaki kan????
Ketika ada MAKHLUK LEMAH berjenis kelamin
yang sama denganku,mendekatinya…
MUNGKINKAH…aldiku tetap seperti adanya?
Atau aku akan mengulang sebuah KESALAHAN
yang sama????
***********************************************************************************************************************
Belakangan ini, aku dan Aldi sudah jarang
kontak. Bahkan sudah 3 minggu ini dia tiba-tiba hilang. Entah kemana! Aku tidak
begitu peduli, karna aku yakin Aldiku tidak akan kemana-mana. Mungkin dia lagi
sibuk dengan proyeknya diluar kota itu. Lagian juga terakhir bertemu, dia pamit
akan pergi ke kalimantan tengah untuk sebuah proyek yang dia tangani. Jadi
mungkin saja dia sangat sibukkan?
Aku tidak begitu mempersoalkan masalah ini,
sampai SANDRA mengejutkanku dengan pertanyaan KONYOL yang menyentil EGOKU!!!!
"Aldi mana? Tumben Hp lo sepi tanpa
panggilan dia?"
Aku masih sibuk mengetik TUGASKu dan tidak
terlalu memperhatikan kata-katanya.
"Gree? Are u okay? Im mean both of
you?" tekannya lagi. Kali ini CARANYA BERTANYA, mengingatkanku akan suatu
masa dulu, dimana LUKA ini DIMULAI!
"Maksud lo?" tanyaku, kali ini
tatapanku beralih dari laptopku kewajahnya.
SANdra meniup ROKOK dengan gaya COOL
seolah-olah dia seorang COWO GANTENG! Aahh…caranya mengisap ROKOK selalu
membuatku teringat dengan…
"Aldi dimana?"
"kalimantan"
"Lagi ngapain? Sama siapa aja? Berapa
lama?"
Aku menghentikan ketikanku dan meneguk
Vanila Latteku.
"Ada proyek,dra.ya sama temen-temen
kantornya."
"oh my God…lo pacarnya kan?"
"Iya..."
"dan lo ga tau apa-apa tentang dia?
Dimana dia sekarang? Untuk apa? Proyek apa? Sama siapa?"
Okaaay…perasaan itu kembali menghantuiku!
Perasaan yang sama ketika dulu, firasat buruk itu sampai kehatiku… dan mulai
meracuni OTAKKU!
"Gue percaya kok sama dia"
"Pacaran itu ga cukup hanya
percaya,greeta! Lo inget Galih dulu?"
"Lo ga perlu ungkit yang dulu,dra! Itu
beda!"
"Lo ga pernah belajar dari
kesalahan,gree!"
Darahku memuncak! Entah kenapa, setiap kali
nama bajingan itu disebut DARAHKU MENDIDIH! Dia pernah membuatku MENGUTUKI
SEMUA MAKHLUK BERJENIS KELAMIN LAKI_LAKI! Dan bersumpah akan membenci
mereka!!!!!!!
Aku berjalan keluar dan menyulut rokok!
"Lo ga bisa bertahan dengan kecuekkan
lo! Cowo itu butuh diperhatiin,gree"
"Lo lupa? Gue dulu sangat PERHATIAN
sama si bangsat itu! Gue selalu mau tau apa yang terjadi hari ini sama dia! Gue
selalu kepo dengan dia, bertanya semua hal tentang ini dan itu! Kalian semua
bilang, cowo butuh perhatian! See? What did I get? I get HURTS,san! Dia selingkuh!
Bahkan untuk semua itu dia bilang gue terlalu PROTEKTIF dan MANJA! What the
fuck off… Lo bilang gue ga belajar dari
kesalahan? Justru gue bangkit dari kesalahan! Gue belajar untuk tidak terlalu
perduli dan bersikap sewajarnya! Gue ga butuh cowo!!!!!" teriakku galau
Sandra mengambil rokokku dan membuangnya.
"Rokok bukan sahabat lo! Gue sahabat
lo!"
"gue udah coba hubungin dia kemaren
malam, tapi ga aktif. Mungkin sinyalnya ga ada kali. Gue yakin aldi bukan
GALIH!"
"Mereka COWO,gree! Dan cowo selalu
mudah digoda! Yang punya anak aja, pindah jalur! Apalagi yang ,masih
pacaran."
"Ga laah…gue tau kok, aldi bukan tipe
yang mudah selingkuh. Dia ngejar gue cukup lama kali."
"Lo tau ga kenapa cowo suka banget
gonta-ganti game pas main PS? Karna begitu satu game mudah mereka taklukin,
mereka bakalan pindah ke game yang lain..."
"Maaksud lo?"
"Mending lo pastiin,gree! Sebelum
semuanya terlambat."
"Ga akan terjadi apapun,san!"
Aku berusaha keras keluar dari ketakutanku!
Aku berusaha menenangkan PERASAANKU yang tiba-tiba kacau. Lama sekali aku tidak
merasakannya. Perasaan takut kehilangan. Aku tidak menanyakan kabar bukan
berarti aku tidak kangen kan? Aku tidak bilang sayang bukan berarti aku tidak
sayang kan? Toh, cinta yang tidak dikatakan namanya tetap cintakan? Lalu?
**************************************************************************************************************************
2 minggu setelah hari itu…
Aldi sudah pulang dari Kalimantan, dan
semuanya kembali seperti biasa. Dan ketakutanku pun TEREDAM! Aku tidak perlu
meragukannya toh semuanya masih berjalan seperti biasakan?
Walaupun kali ini, dia tidak terlalu
menuntutku untuk bersikap romantis seperti biasa. Dia tidak terlalu memaksa
untuk membantuku. Aku rasa dia sudah mulai terbiasa dengan kemandirianku. Dan
aku menghargai itu. Toh suatu saat, dia akan mengeti bahwa aku butuh waktu
untuk bisa kembali seperti dulu.
"Al, ntar sore ga usah jemput ya. Aku
mau bawain laporan dulu kerumahnya bos. Biar pulang sama Pak Tino.
Gapapakan?"
"Okay. Ati-ati ya?"
"Okay, take care."
Kenapa aku ga peka ya? Bahwa sesuatu telah
terjadi dibelakang sana? Kenapa aku membiarkan KESALAHAN ini terjadi lagi?
Kenapa?
Dan aku terdiam, saat semuanya terjadi
didepan mataku!
Hari itu, aku dan CICA sedang terburu-buru
ke carefour dekat rumahnya. Karena dirumahnya ada acara lamaran Mbak Tita. Jadi
kita bedua bertugas untuk menyiapkan segala hal. Kebetulan aku cukup mahir
dalam membuat sop buah, jadinya aku membutuhkan sirup dan beberapa jenis buahan
lagi. Untuk itu aku dan Cica segera pergi ke carefour. Disana aku dan CICA
berpencar biar lebih cepat, aku kearah buah-buah, sementara cica ke bagian
sirup dan buah kaleng. Serta bumbu - bumbu dapur.
Aku sedang melihat-lihat apel saat aku melihat…ALDI
dan wanita itu. Aku bukan hanya terkejut, namun aku terpukul. Memory itu
rasanya hidup kembali dalam alam bawah sadarku. Dia berputar dengan jelas. Dan
aku selalu menjadi KORBANNYA! Aku tidak mampu menggerakkan kakiku. Aku melihat
wanita itu merangkul mesra pinggang ALDI, suatu hal yang jarang aku lakukan.
Kemudian, Aldi mengecup keningnya. Runtuhlah pertahananku. Dunia terasa
berputar didepanku. Kenapa begini lagi TUHAN?
Aku menguatkan pertahananku. Bagaimanapun
aku tidak mau ada yang tahu! Aku harus melawan perasaan ini. Setidaknya, aku
tidak perlu cengeng didepan semua orang. Luka itu TERBUKA lagi! Aku kira waktu
telah menjahitnya dengan rapat. Ternyata aku salah. suatu waktu, HENTAKAN baru
dan MEMBUKANYA kembali. Kali ini, lebih hebat.
Aku melihat CICA datang kearahku.
"kenapa muka lo pucat
banget,gree?"
Aku hanya sanggup menggeleng.
"Udah dapat buahnya?"
Aku menggeleng seperti orang linglung. Aku
kehilangan seleraku. Namun, aku tidak boleh egois. Apapun yang terjadi aku
harus melakukan ini toh aku sudah janji dengan semuanya.
"Yuuuk, liat disana. Lo udah,ca?"
"yuuup!!!!"
Aku mengambil buah seadanya saja. Yang aku
butuhkan hanyalah berbaring dan minum ICE CREAM MOCCA! Atau aku ingin mengguyur
kepalaku dengan air dingin agar semuanya pudar. Aku tidak ingin FILM yang DULU
terputar lagi. Aku berusaha melawan perasaanku sendiri. Aku berusaha mencari
sisi abu-abu yang selalu hadir dalam diriku. Entah dimana hilangnya sisi
POSITIF diriku! Aku bahkan tidak bisa berpikir…
Aku tidak begitu FOKUS untuk meracik SOP
BUAH itu. Tanganku gemetar. Aku terpukul. Rasa KALAH yang dulu menghinggapiku
kini KELUAR dan seolah mengejekku. Ingin rasanya keluar dan BERTERIAK bahwa AKU
SALAH. mungkin mereka cuman temankan? Namun, teman apa yang merangkul PINGGANG?
Teman mana yang KENINGNYA dikecup???? Teman apa? Teman mesra? logikaku tidak
mau berkompromi. Dan hatiku pun menyetujuinya…
Bukankah seorang PEREMPUAN bisa merasakan
PERUBAHAN SIKAP dari KEKASIHNYA? Apalagi bila KEKASIHNYA punya IDAMAN lainkan?
Iyakan? Bukankah perasaan PEREMPUAN sangat PEKA ya tentang PERSELINGKUHAN?
Tuhan…SEMOGA ini HANYA MIMPI buruk!
Jangan hadiahkan LUKA ini lagi,
Bekas yang dulu saja belum mampu aku
HILANGKAN!
*****************************************************************************************************************************
Aku tidak langsung pulang rumah. Aku
menenangkan diri disudut jakarta. Tempat sepi dimana aku biasa mengalirkan
semua ide-ideku tentang pekerjaan. tempat ini juga yang menjadi saksi
TANGISANKU pecah ketika CINTAKU memilih yang lain. Aku terdiam dan menatap
segelas VODKA yang baru disajikan. Aku menyulut rokokku. Aku butuh penyaluran
bagi keteganganku. Aku butuh teman. Aku sedang tidak ingin didebat. Aku ingin
didengarkan.
Dan ingatan ku kembali ke masa itu, suatu
waktu dulu…
"Aku selingkuh dengan TITA. Dan aku
rasa, hubungan kita ga akan berhasil,gre." ucapnya sambil menyulut rokok
dengan GAYANYA yang AKU KAGUMI itu
Aku masih tidak percaya dengan
pendengaranku, kemaren semuanya masih baik-baik saja. Semuanya masih terlihat
sempurna sebagaimana mestinya.kenapa hari ini, seolah mimpi buruk untukku? Baru
kemaren dia bilang KITA AKAN BERSAMA SELAMANYA, dan hari ini dia bilang bahwa
DIA SELINGKUH? Memang dia gentle! Namun, bisakah tidak semendadak ini? Dia
kira, aku perempuan apa? Yang bisa dicampakkan begitu saja? Yang setelah kami
pacaran cukup lama, lalu ketika dia dapat MAINAN baru, aku dibuang?
"Kenapa dengan kita,lih? Apa yang salah?
kemaren bukankah semuanya masih baik-baik sajakan?"
"Aku bosan kamu atur-atur. Aku bosan
dengerin semua peraturan yang kamu buat. Aku ingin menjadi AKU yang UTUH. Kamu
tuh terlalu PROTEKTIF. Kamu terlalu POSESIF. aKu merasa ga punya privaci,gree!
Kamu ngerti? Aku tidak boleh main PS dengan teman-temanku. Kamu selalu ngawasin
aku 24 jam. Aku harus lapor ke kamu, apa yang aku buat. Hellloooowww….aku masih
mau bebas! Kita belom menikah aja aku udah kehilangan separoh dari privacyku.
Apalagi nanti kalo menikah? Kamu harus ngerti gree, bahwa cowo itu paling benci
di penjara dengan segala peraturan bulsheet itu!" bentaknya
Aku hanya terdiam disudut, seperti
pesakitan yang menunggu hukuman mati. Aku tidak banyak komentar. Aku hanya
diam. Kenyataan paling pahit apalagi yang harus kuterima, ketika PACARKU
SELINGKUH! Dan dia menyalahkanku untuk alasan PERSELINGKUHANNYA?. Aku posesif?
Tidak juga, aku merasa itu wajar… aku hanya menanyakan ADA DIMANA, SEDANG APA?
Sama siapa? Apakah itu terdengar seperti MENGINTEROGASI? Aku kan tidak bertanya
"PULANG NYA JAM BERAPA?" atau "KENAPA SAMPAI JAM SEGINI?"
atau "KENAPA HARUS DENGAN SI A atau SI B?" aku bertanya
sewajarnyakan? Pertanyaan KLASIK khas orang pacarankan? Lalu dimana salahku?
"Baik, jadi kamu mau kita putus?"
"Iya. Aku merasa bosan dengan SIKAP
dan SIFAT kamu,gre."
Dan kau tau, setelah itu dia mencium pipiku
dan berjalan pergi. Namun, dia berbalik untuk mengambil bungkus rokoknya…
Aku menatapnya. Ingin rasanya aku berteriak
didepannya dia tidak bisa memperlakukan aku seperti ini!
"Kalo ntar kamu punya cowo lagi,
jangan TERLALU POSESIF! Berikan dia kepercayaan."
"dan, JANGAN SELINGKUHI TITA. Sama
seperti yang KAMU BUAT untuk aku! Apapun alasannya SELINGKUH itu BUKAN JALAN
KELUAR!!!"
Kemudian dia berlalu…
Kau tau, hari itu. Aku minum hingga MABUK.
Aku berteriak dan meracau sembarangan. Aku benci GALIH! Aku bennciiiii makhluk
jenisnya! Aku benciiiiii…. Kenapa dia mesti memakai ALASAN KLASIK itu untuk
MENINGGALKANku! Kenapa? Tidak bisakah semuanya dibicarakan dengan BAIK? Kenapa
harus MAIN BELAKANG? Dan aku? Kenapa aku begitu NAIF sehingga aku tidak tau,
apa yang terjadi DIBELAKANG sana? Kenapa? Aku bennnncciiiiii…COWO!
Setelah putus dari GALIH, aku menjalani
kisah cintaku dengan MEMILUKAN. Aku menarik diri dari PERGAULAN. Aku tidak
pernah lagi pergi jalan dengan teman-temanku. Duniaku rasanya hancur. Hidupku
hanya sebatas KERJA dan KAMAR. Aku terlalu rapuh untuk MENGHADAPI kisah ini.
Kau tau, sampai hari ini sakit itu masih terasa. Setiap kali kalian menyebut
namanya, DADAKU masih terasa ngilu.
Dan, sekarang…ketika aku berusaha untuk
memperbaiki kesalahan konyol dimasa lalu. Dengan berusaha CUEK untuk ALDI.
Inikah yang harus aku terima? Perselingkuhan lagi? Lalu sekarang salahku lagi?
Karna aku tidak pernah perhatian sama dia? Iyakan? Dan untuk sekian kalinya,
aku selalu berada diposisi memilukan ini, DIPOSISI yang DISELINGKUHI! Kenapa
kalian tidak bisa setia pada satu cinta? Kenapa kalian harus MAIN BELAKANG?
Kenapa kalian harus meminta SESEORANG menempati HATI KALIAN, jika KALIAN belum
BISA untuk BERKOMITMEN! Kalian tidak akan tau bagaimana sakitnya dikhianati,
sampai SUATU SAAT kalian BERADA DIPOSISI ini. Menyakitkan. Kekalahan TELAK,
karna cinta memilih yang lain.
Tidak terasa, sudah 2 bungkus rokok habis.
Aku masih betah dengan kesepian ini. Disini aku bisa bebas mengekpresikan apa
yang aku mau. Aku menegak vodka itu berkali-kali. Aku memintanya LAGI dan LAGI.
Hingga TANGGUL KEWARASANKU ROBOH. Logikaku padam. Dan semua terlihat GELAP.
*****************************************************************************************************************************
Deg… dimana aku?
"Lo minum terlalu banyak,
gree..."
Suara itu? Suara itu…
Aku bangun dan menajamkan penglihatanku.
Dan aku mendapati GALIH tegak disana. Dengan tangan yang terlipat didadanya.
Gayanya yang COOL. Gaya yang DULU pernah AKU SUKAI. Dia menyodorkan segelas air
putih. Aku menepisnya.
"Dimana ni?" ucapku parau.
Kepalaku terasa pusing.
"Rumah gue. Lo lupa?"
"Gue mau balik."
Aku berusaha untuk berdiri, namun
keseimbanganku belum PULIH. Kepalaku masih terasa PUSING. Dan, aku kembali
duduk ditempat tidurnya.
"Stop sok kuat deh. Tidur lagi aja,
besok pagi baru pulang"
"Gue ga butuh dikasianin. Gue bisa
sendiri." ucapku tergetar. Aku berusaha bangun, aku tidak ingin tidur
ditempat BAJINGAN ini. Aku ga suka disini. Dia orang yang pernah MENGHANCURKAN
CINTAKU. Meremukkan RASA PERCAYAKU. Dan menghempaskanku kedalam GELAPNYA PATAH
HATI. Yang memasung rasa percaya diriku.
Namun, aku terjatuh lagi.
"STOP KERAS KEPALA deh. Lo ga bisa
pulang sekarang. Udah tidur sana. Ga perlu sok kuat."
"Gue emang kuat! Dan lo ga perlu SOK
PERHATIAN! Gue jijik dengernya. Gue mau PULANG" tekanku keras.
Aku tidak mau dia melihatku HANCUR untuk
KEDUA KALINYA. Dia tidak boleh tau, bahwa aku sedang PATAH HATI lagi. Aku tidak
mau dia tau.
Masih terdiam ditempat tidurnya. Aku
menatap SEPREI ini, ini adalah hadiah pemberianku, ketika kami setahun jadian.
Dan dia menyimpannya? Masih memakainya?
Kenapa? Seharusnya tidak begini kan?
Dialah pengkhianat itu… dialah orang yang
paling ingin aku enyahkan dari muka bumi ini! Orang benar-benar tidak akan
pernah aku TEMUI lagi…
Tidaaaak!!!!
"Gue balik. Tempat gue bukan
disini." ucapku dingin. Dia masih terpaku didepan pintu. Aku mengambil tas
dan blazerku, segera aku berjalan melewatinya.
Wanginya masih sama… wangi yang dulu aku
sukai.
Dia menahanku. "Biar gue anter!"
"GA PERLU SOK PEDULI! GA PERLU. GUE
BISA SENDIRI!"
"LO keras kepala banget sih? Lo bisa kecelakaan tau ga? Lo taukan sekarang keadaan lo ga fit,gree! Gue ga mau terjadi sesuatu sama lo"
"LO keras kepala banget sih? Lo bisa kecelakaan tau ga? Lo taukan sekarang keadaan lo ga fit,gree! Gue ga mau terjadi sesuatu sama lo"
"Lo pernah membiarkan sesuatu
terjadi,lang! dan gue mampu melewati semua itu. Jadi GA PERLU KHAWATIR"
"Kalo gitu kasih nomor cowo lo, biar
gue telepon dia. Dia yang harus jemput lo."
Aku bergegas LARI dan MENGGHINDAR. Dia
segera menangkap tanganku sekali lagi. Dan, dia melihat BUTIRAN BENING itu…
Butiran bening dengan ALASAN yang SAMA.
Dengan KISAH yang MIRIP namun AKTOR yang BERBEDA. Aku duduk di sofa dan
menunduk. Dia tegak disampingku.
"Gree? Are you OK?"
Perlukah aku berbohong lagi? Aku tidak bisa
menghindari tatapannya. Ada sesuatu yang menggerakkanku. Ada sesuatu yang
membuat semuanya TUMPAH dan MELUAP keluar begitu saja. Aku menangis dan
berteriak. Tidakkah aku sadar, aku telah memperlihatkan KETOLOLANku sebagai
WANITA didepannya? Tidakkah dia akan menertawaiku untuk KISAH yang GAGAL ini?
Tidakkah dia akan MENGEJEK kejatuhanku kali ini?
"ALDI SELINGKUH! Dia bermain
dibelakang sana."
"…."
"Puas? Sekarang lo bakalan ketawakan?
Bahwa gue emang perempuan yang GA PANTAS di cintaikan? Tempat gue hanya
PERHENTIAN SEMENTARA! Gue hanya PERAN PENGGANTI! Dan ketika kalian menemukan
PERAN UTAMA yang PAS, kalian MENG-CUT akting gue'kan? Tidak peduli seberapa
HEBATNYA gue mencintai PERAN itu!"
"….."
Aku tertawa dalam tangis. Tawa yang sangat
SUMBANG. Tawa yang keluar, ditengah PATAH HATI yang MENYAKITKAN. Itu bukan
TAWA, namun JERITAN SAKIT HATI…
"gue udah jadi cewe yang GA POSESIF!
Gue jadi cewe yang CUEK. Gue ga pernah bertanya tentang PERTANYAAN BASI KHAS
orang PACARAN! Gue mau berubah, biar gue tau bahwa gue emang layak dicintai.
Bahwa, cowo yang dulu ninggalin gue SALAH! ternyata? Kisah ini berulang
lagi!"
Dia hanya diam. Dia tidak membantah. Dia
seolah patung yang menatapku. Entah apa yang dia rasa, SENANGKAH? Perasaan
menangkah, bahwa mantannya ada didepannya dan menangis karena patah hati!
"Gue balik"
"Gue anter?"
"Bisakan, lo biarin gue sendiri? Gue ga
butuh rasa kasihan itu. Jangan. Ketawa,lih… gue emang panteskan dapetin semua
ini?"
**************************************************************************************************************************
Aku belum berani bertemu MUKA dengan ALDI.
Dia juga sudah begitu jarang menghubungiku. Mungkin hanya sesekali saja, untuk
menanyakan. Atau hanya UNTUK SEBUAH STATUS? Dia tidak lagi marah ketika, aku
tidak mengabarinya sama sekali. Atau aku tidak membalas SMS-nya. Tidak
mengangkat TELEPONNYA. Dia benar-benar, cuek. Inikah pelajaran yang harus
kuterima? Dia ingin MENGAJARI KU bagaimana TIDAK ENAKNYA berada DIPOSISI
terabaikan? Dia ingin aku tau bagaimana rasanya DICUEKKIN? Dan…dia ingin AKU
TAU, bagaimana SAKITNYA DIKHIANATI?
Ketika aku sudah menyelesaikan ARTIKEL
TERBARUku, aku segera pergi dan menemui kedua sahabat baikku. Sandra dan Cica.
Hari ini kami janjian untuk nonton bioskop. Cukup lama rasanya tidak menggila
bersama mereka. Tugas kantor memasungku dari HAVE FUN, sehingga kadang untuk makanpun
tidak sempat. Aku memang seorang workaholic, aku tidak membantah itu. Aku suka
sekali merasakan kesibukan yang padat dan menggila. Setidaknya itu dapat
mengghindarkanku dari segala PIKIRAN MELOW yang belakangan ini sering sekali
hinggap, ketika malam datang. Bahkan, coklat yang aku habiskan saja tidak cukup
untuk menghilangkan rasa sedih itu. Aku masih saja SEDIH, namun aku tidak
berani untuk MENGHADAPI KESEDIHAN itu. Aku malah bersembunyi.
"haaaiiiiii…."
"Lama ga berantem dan debat soal
masalah-masalah kon**l." ucap sandra, sambil mengecup pipiku
"haaaiiii sayaaangggkuuh. Ciuuum….
Aaah, bete deeeh, greee sekaarang sibuk!"
"Bukan pelariankan?" tanya Sandra
tiba-tiba
Aku menoleh TAKJUB dengan INTUISInya. Dia
selalu tau, apa yang AKU SEMBUNYIKAN. Mungkinkah di raut wajahku terbaca dengan
JELAS KESEDIHAN itu? Mungkin tidak TERSURAT, tapi TERSIRAT? Ataukah, dia memang
TERLAHIR dengan sixth sense itu?
"Nggalah… im fine! Ayo siiih nonton,
ga usah bahas yang aneh."
"Masih sama dengan Gree yang gue
benci. Nge-les!" gerutu Sandra sambil membuang rokoknya.
2 jam 15 menit…
"Makan yuk? Lapeer bangeeet!"
usul CICA
"Ayolah, dimana?"
"tempat biasa aja."
Kami bertiga menuju tempat tongkrongan
kami. Disana, kami biasanya bercerita hingga matahari hampir terbit. Dan tugas
ayam baru mau mulai. Setelah memesan,
kami memulai RITUAL PERDEBATAN itu. Perdebatan LOGIKA dan HATI.sandra selalu
mewakili LOGIKA dan kita berdua HATI. Lucu sih, melihat 3 wanita dewasa dengan
TINGKAH sedikit KEKANAKAN! Namun, inilah kami…
"Aldi mana? Kok dari tadi HP lo ga
bunyi? Tumben?" tanya Sandra
"Dia lembur. Tadi dia udah sms kok.
Dan gue juga udah bilang kalo mau nginap di kalian. Jadinya dia ga perlu jadi
satpam jugakan?"
"Oh, bukannya dia ITU KEPALA SATPAM
ya? Dan biasanya KEPALA SATPAM susah DIUSIR loh!" ledek sandra
"Udahlah, mungkin aja ALDI sekarang
udah mulai ngerti,kan?"
"Cowo itu BEBAL. Mereka tidak pandai
MENEBAK dan MENERKA, sayang! Mereka itu, harus DIBILANG dulu, baru ALARAMNYA
hidup!"
"tapikan, cowo selalu belajar,san.
Apapun itu, mereka selalu bergerak maju."
"ZIG-ZAG juga tetap MAJUKAN?"
"Maksudnya?"
"Oh come on, GREEE! Belajar dari GALIH dulu."
"STOP,san! Nafsu makan gue ilang. Bisakan, ga dibahas? Gue ga suka."
"STOP,san! Nafsu makan gue ilang. Bisakan, ga dibahas? Gue ga suka."
"Kenapa sih lo selalu LARI dari
MASALAH? HADAPI, gree! Itu masa lalu, jangan jadi CEWE deh!" ucap Sandra
lagi
"San, udahlah… lagian Aldi bukan Galih
kali" bela Cica
Aku hanya memainkan hp-ku. Aku menulikan
telingaku. Aku membutakan mata hatiku. Aku tidak ingin membahas ini. Bisakan?
**********************************************************************************************************************
4 hari kemudian…
Aku masih belum bertemu dengan ALDI. Entah
apa yang aku takutkan? Atau apa yang sedang aku hindari! Aku dan ALDI hanya
kontak melalui HP, itu saja. Dia juga sepertinya tidak ingin BERTEMU. Ataukah,
sudah ada tempat baru yang DI KUNJUNGI? Tempat yang lebih indah? Yang
memberikan dia begitu banyak perhatian? Tempat yang MELENGKAPI kekuranganku
sebagai PACAR? Bukankah tidak ada yang sempurnakan? Bahkan seorang ARTI S
TERKENALpun punya KELEMAHAN! Jika kau tidak bisa menerima KEKURANGAN SESEORANG,
bagaimana mungkin kau bisa MENCINTAI? Cintakan proses…
Pagi ini… AKU TELAAAAAT!!!!
Astaga, bagaimana ini???? Hari ini ada
rapat penting dengan BEBERAPA REDAKSI, dan aku harus MEMPRESENTASIKAN artikel
baruku untuk mereka semua. Apalagi hari ini, akan kedatangan tamu dikantor,
PUTRI DIREKTUR itu. Dan, kenapa aku bisa SEBODOH ini???? Aku bersiap dalam
HITUNGAN MENIT! Aku segera BERGEGAS ke mobil, namun…sesuatu menghentikanku!
Buket mawar??? Untuk siapa???
Aku menganggkatnya dan menghirup aroma
segarnya. Aku menyukai BUNGA. Apapun bentuknya, aku begitu menyukai benda
sentimentil itu. Sebuket mawar merah, ada di depan pintu rumahku? How sweet!
Aku tersenyum. Siapa yang kasih? Buat gue? Aahh….tolol! Aldi? Mana mungkin!
"Mbak Gree, tadi pagi ada yang narok
didepan pintu. Cowo." ucap Mbak Ipah tetangga sebelah
"oh ya?"
Pagi gree
Love u
Hanya dua kalimat itu yang tertulis
dikartunya. Siapa? ALDI? Aah, ini bukan dia. Aku tidak yakin. Siapa?
Astagaaa….TELAAAT!!!! Ngapain juga aku memikirkan hal TOLOL ini. Toh masih
banyak yang harus aku kerjain pagi ini. Aduuuh….bukan malah stag gini. Apaan
sih! Aku berusaha menjadi PEMBALAP pagi ini. Walaupun tampaknya sedikit
MUSTAHIL.
Aku turun dikantor dengan memegang BUKET
MAWAR itu. Tololkan? Sangking PANIKNYA, aku lupa untuk menaruhnya DIMOBIL. Aku
malah membawanya masuk keruanganku. Menaruhnya di VAS bungaku. Nice!
"Greeee, kampreet! Cepetan, udah
tungguin! Gila ya!" teriak NINO panik
Aku segera berlari kesana, keruang rapat
itu. Dan semua memang telah menungguku. Aku segera masuk dan duduk. Aku
tersenyum pada si OPA. Julukanku untuk DIREKTURKU. Setelah membahas semua
agenda penting itu, sekarang giliranku untuk presentasikan artikelku. Agak
gugup, namun aku cukup menguasainya dengan baik. Hei, itukan KARYAKU. Jadi, aku
harus bisa mempertanggung jawabkannya. Banyak pertanyaan dari OPA itu, namun
aku dapat mengatasinya. Ya iyalah, aku akan melakukan apapun itu untuk
mempertahankan pendapatku.
Setelah selesai…
Aku kembali ke kamar kerjaku. Dan menemukan
SEKOTAK COKLAT kesukaanku. Apa lagi ini? Siapa?
Jangan lupa makan, gree
Love u
****************************************************************************************************************************
Okay, ini cukup MEMUAKKAN. Karna sudah 1
minggu lewat, dan setiap pagi selalu ada BUNGA didepan rumahku. Dan, setiap
kali aku keluar untuk makan siang, selalu ada COKLAT di mejaku. Atau tidak, dia
menaruhnya saat sorenya. Siapa sih yang begitu iseng? Mungkinkah ini salah
alamat? Masak salah alamat bisa sampai berhari-hari? Aldi tidak mungkin
melakukan ini semua. Lagi pula, sudah 1 minggu… KITA LOST CONTACT. Entah,
bagaimana ujungnya permainan ini!
Yang pasti, untuk saat ini…aku tidak ingin
MENCINTAI. Luka itu masih berdarah. Dulu memang sempat sembuh, namun JAHITANNYA
TERBUKA lagi. Jadi, aku perlu waktu un…
"Siapa???" teriakku berlari
kearah pintu depan
Aku membukanya. Dan DIA tegak disana…
"Mau apa?" tanyaku datar
"Lo ga suruh gue masuk?"
"Ga perlu. Cepetan, mau apa? Gue lagi
masak."
"Masak?"
Aku segera menutup pintu itu kembali.
Namun, dia menahannya….
"Makan diluar yuk?"
"Gue lagi MASAK! Gue ga mau JALAN sama
LO! Ga LAGI! Ngga sampe KAPANPUN" bentakku
"kalo gitu gue boleh makan bareng
ya?"
Ni orang gila ya? Ngerti ga sih kalo gue ga suka diganggu? Ngerti ga sih? Aarrrggghhhh……BABBIIII!!!!!
Ni orang gila ya? Ngerti ga sih kalo gue ga suka diganggu? Ngerti ga sih? Aarrrggghhhh……BABBIIII!!!!!
"Pergi! Gue ga suka ngeliat lo ada
disini! PERGiiiiiiii!" teriakku marah
"Gue akan disini, sampe lo bolehin
masuk." tantangnya
"Mau lo apa sih?"
Dan, dari belakang…tercium bau GOSONG! Aku
segera berlari kebelakang, dan meninggalkannya. Yuuupppp…GOSONG! Aku hanya
berdiri menatap TELOR DADARKU yang MENGHITAM. Lebih mirip PANTAT PANCI daripada
MAKANAN MANUSIA. Dia tegak dibelakangku.
"Malam mingguan yuk?" ucapnya
santai, seolah dia hanya seorang sahabat lama yang TIDAK BERSALAH. Tahukah dia,
bahwa dia PERNAH MENGHANCURKANKU? Menempatkanku dalam TITIK TERENDAH? Pernah
membuangku?
"KELUAR dari RUMAH gue! Gue ga butuh
siapapun!!!! Keluar!!!"
"Lo masih benci sama gue?"
"Keluaaar!!! Gue ga mau liat LO!
Keelllluuuaaarrrrrr!!!!!!!!!! Lo ga berhak ada disini! Pergi!"
"gue"
Aku menamparnya. Aku memukulnya. Aku
mendorongnya ke dinding. Aku benci melihatnya ada didepanku. Bayangan masa lalu
itu begitu NYATA mengejekku. Mereka bermunculan bagai SLIDE yang siap diputar.
Cukup lama aku berjuang untuk keluar dari kesakit hatian itu. Sulit rasanya
kembali mencintai jika kau pernah terluka dan dikhianati. Bagaimanapun kuatnya
kau berusaha untuk keluar, lingkaran itu tetap ada dan SEOLAH MEMUTARIMU hingga
KAU SULIT LEPAS! Dan sekarang, kau datang dan seolah dulu tidak terjadi
apa-apa?
"Udah puas? Lo ga mau bunuh gue aja?
Kurang kali."
"Kenapa lo masih disini? Pergi, GALIH!
Gue ga butuh lo. Lo kesini buat NGEJEK guekan? Buat liatin bahwa GUE EMANG
PANTAS DIKHIANATINkan?"
"Gue ga sejahat itu. Gue beneran, mau
ajak lo keluar."
"…."
Aku duduk dimeja makan, dan menangis.
Jangan seperti ini. Jangan permainkan perasaanku. Aku mungkin, lemah dan
pasrah, namun aku tidak MURAHAN. Tempat kalian kembali, disaat MAINAN KALIAN
hilang. Aku bukanlah sampah, yang kalian PUNGUT lagi saat MAINAN yang BARU
sudah tidak menarik. Aku bukan itu! Aku manusia. Aku perempuan, dan aku sangat
PERASA. Tahukah kau, bahwa untuk TERSENYUM didepan kalian, terasa begitu PERIH?
"Mau apa? Ngga cukup dulu lo sakitin
gue? Lo hina gue, dengan selingkuh? Mau apa? Gue bukan tempat sampah, tempat
untuk lo balik kapanpun lo butuh. Gue punya harga."
"…..."
"Kita balas, cowo lo! Biar dia rasain,
apa yang LO RASAIN. Biar dia tau, gimana sakitnya DIKHIANATI." ucapnya
tegas
Aku menatapnya. "Buat apa? Kalo gue
balas, apa bedanya gue sama dia? Sama-sama pengkhianat? Yang lagi lo omongin
ini, HATI gue,gal! dan, hati bukan untuk sebuah permainan. Lo taukan, piano itu
bisa mengeluarkan musik dan menjadikan indah. Namun, jika yang memainkan tidak
mengerti CARANYA, melodi yang keluar itu HANCUR! Tidak layak untuk DINYANYIKAN!
Sama seperti HATI. Gue bukan PLAYER."
"Lo ga mau, balas sakit hati lo?"
"Untungnya buat lo apa?"
"Ini sebagai permintaan maaf."
"maaf untuk? Pengkhianatan itu?
Udahlah,gal. gue udah lupa, jangan diingetin lagi. Semuanya udah lewat."
"Bukan, gue… gue beneran mau bantu lo,
kita kasih dia pelajaran."
"Siapa lo? Tuhan? Apa hal lo marah
sama cowo gue? Lo pernah ngelakuin hal yang sama! Ini kayak MALING teriak
MALING tau ga?"
"….."
Diam. Kenapa harus seperti ini. Kenapa masa
lalu itu datang seperti HANTU? Kenapa? Kenapa tidak biarkan saja, aku patah
dalam kesendirian? Aku tidak biutuh belas kasihan siapapun itu! Tidak. Aku
baik-baik saja. Seandainya pun aku TIDAK BAIK, aku tetap kuat kok.
"ganti baju! Kita makan diluar."
********************************************************************************************************************
Entah permainan apa yang sedang kumainkan?
Entah SANDIWARA BODOH apa yang aku PERANKAN! Tapi aku sudah disini, duduk
disalah satu meja restoran dengan dia. GALIH. Orang yang pernah melukaiku.
Enggan untuk berbicara banyak, karena sulit kata terucap saat sakit masih ada.
Enggan untuk tersenyum, karna maaf masih melambung. Aku belum sepenuhnya
memaafkan dia. Hampir 2 tahun, sejak saat itu…
"Makan apa? Kayak dulu?"
"Gue ga laper, lo aja"
"Jangan gitu,gree. Gue ajak lo kesini
untuk makan bukan nontonin orang makan."
"Gue ga laper."
"Gree…ayolah. Makan. Ga mesti gue
suapkan?"
Bahkan tertawapun rasanya TAWAR! Aku tidak
bisa mengungkapkan bagaimana rasanya duduk didiepan GALIH. Orang yang pernah
ingin KU MUSNAHKAN dulu. Orang yang perrnah menenggelamkan aku dalam PATAH
HATI. Dan kini, dia datang untuk menolongku, keluar dari rasa yang sama. Harus
bagaimana aku menyikapi ini? Belakangan aku terlalu sentimentil. Melow. Apa ini
karena aku dikhianati terus menerus?
Akhirnya aku hanya makan seadanya. Bahkan,
aku tidak menghabiskan separohnya. Hanya beberapa sendok dan selesai. Aku tidak
menikmati makanan ini, memang enak dipandang, baunyapun harum, namun aku tidak
begitu tertarik.
"Lo mau kemana abis ini?" tanya
Galih
"pulanglah. Gue lagi males
ngapa-ngapain."
"Main Gokart yuk?"
"Gue males. Lo aja. Serius gal, gue
mau balik."
Namun, dia tidak mengantarku pulang. Dia
malah mengajakku bermain gokart. Apa sih yang dia mau? Gokart memang salah satu
mainan favoriteku. Aku begitu senang jika bisa mengalahkannya dulu. Namun,
dalam situasi sekarang. Naik dan mengendarai gokart, tidak ber-efek apapun
terhadapku. Sedih ya?
Setelah GOKART, dia mengajakku makan RUJAK.
Semua hal yang PERNAH TERLEWATKAN.dia mengajakku kembali ke masa itu. Dia
mengajakku makan di PUNCAK. Pokoknya seharian ini, aku bersama GALIH. Salahkah
aku? Ini kah selingkuh itu? Apakah sekarang aku sama seperti mereka? Aku juga
seorang pengkhianat?
"Udah, sampai gree..."
"Makasih"
"Gree, gue serius. Gue mau bantu lo
bales, cowo lo. Hanya itu."
"Tita, apa kabar?"
"Tita, apa kabar?"
"hem….Ba-ik..."
"Kalian masih sama-sama?"
"Iya, kenapa?"
"Apa yang kita buat,gal? gue ga mau
ada salah paham dengan TITA. Gue bisa sendiri. Gue ga butuh bantuan lo. Toh,
kalau ALDI ingin PUTUS, ya udah. Tidak perlu adegan balas-membalas. Itu
childish. Lagipula, kalo kita lanjutin APA BEDANYA gue SAMA TITA? Sama kan?
Dulu dia ngerebut COWO GUE, sekarang? Gue kan? Gue ga mau dinilai serendah itu.
Pulang gal, ada TITA disana. Dan jangan pernah datang lagi."
Aku turun dari mobilnya. Namun, cowo KERAS
KEPALA ini menghentikanku…
"Ada banyak hal yang ga pernah LO TAU,
tapi lo jalani. Ada banyak cerita yang LO LUPAIN! Gue ga mundur. Kita akan
balas, COWO BRENGSEK itu!"
************************************************************************************************************************
Hari ini, aku akan menemui ALDI. Aku harus
membicarakan kisah ini. Aku tidak bisa seperti ini. Aku tidk mau hidup dalam
ketidak jelasan. Hampir 1 bulan dan DIA DIAM. Dia tidak menghubungiku. Dia
tidak bertanya tentang KITA. Masihkah kita pacaran? Atau sudah selesai? Aku menyiapkan diriku,
untuk KEPUTUSAN yang terberat sekalipun. Aku siap. Aku sangat siap.
Aku menunggu di LOBI kantornya, kata
sekretarisnya ALDI sedang rapat. Aku menunggunya, sampai malam. Ternyata
menunggu itu tidak enak ya? Padahal aku begitu sering membuatnya menungguku.
Aah, itukan dulu saat semuanya masih indah. Saat segala hal terlihat begitu
menyenangkan! Mungkin, setelah ini, segalanya tidak akan sama lagi. Segalanya
akan berubahkan?
"Kenapa,gree?" tanyanya terkejut
"Bisa bicara bentar?"
"Okay, kita keruanganku aja ya? Mau
minum apa?"
"Ngga perlu,di. Aku cuman sebentar."
"Ada apa,gree?" tanyanya setelah
kita masuk diruangannya
"Aku rasa, hubungan ini tidak berjalan
dengan baik,al. aku tau, kamu mencintai orang lain! Aku tau kamu bukan lagi
punyaku. Iyakan?"
Aldi terdiam. Dia tidak berbicara. Dia
hanya menatap mejanya. Entah ada apa disana!
"Al? aku tidak apa-apa, kalo kamu
sudah ada yang LAIN. Aku kuat kok untuk terima itu. Aku justru minta maaf kalau
sikapku yang cuek selama ini adalah pemicunya. Seharusnya aku tau, bahwa kamu
butuh banyak perhatian. Seharusnya aku ada disaat kamu butuh."
"….."
"Siapa dia,AL?"
"Ini bukan salah LO,gree! Dari awal,
kita udah salah. LO adalah AJANG BALAS DENDAM gue KE GALIH! Karna dia MENYAKITI
TITA! Dia tidak menanggapi CINYA TITA. Padahal TITA melakukan SEGALA HAL untuk
DIA."
Tita? Menyakiti TITA? Apalagi ini? Ajang
BALAS DENDAM? Untuk GALIH?
Aku merasa semakin tersudut. Aku bahkan
tidak tau harus mengatakan apa. Bagaimana mungkin semua ini terjadi dalam waktu
yang singkat!
"Titakan pacaran sama GALIH! Tita yang
buat HUBUNGAN gue dan GALIH hancur. Iyakan?"
"Kata siapa mereka pacaran? Galih
justru tidak melihat TITA sama sekali. Dia menolaknya. Karna dia sudah punya
pacar. Namun kemudian, aku dengar dia mutusin pacarnya. Dan, aku pikir…sebagai
kakak yang baik, aku haru membalas sakit hati TITA. Dia begitu terpukul dan
terpuruk karena GALIH. Akhirnya dia pergi menjadi RELAWAN LSM ke AFRIKA. Dia
tidak ingin kembali kesini, bahkan ketika MAMA meninggal. Dia tidak datang, itu
semua karena GALIH!"
"Kenapa lo balas itu ke gue? Apa salah
gue sama lo? Dan TITA? Dia yang membuat gue patah harti! Kenapa gue yang
kena?kenapa jadi gue yang salah?"
"Aku tau, ini salah. aku baru tau,
kamu jadi korban ketika aku udah pacaran dengan kamu. Aku baru tau, bahwa kamu
diputusin sama GALIH."
"jadi ini semua permainan? Dan gue
korban?"
"Maaf,gree. Aku tau aku salah. tapi
perempuan yang kamu liat itu, dia adalah pacarku. Pacarku yang asli. Kami
pacaran 4 tahun."
"Apa aku pantas kalian mainin?"
"Maaf,gree. Aku salah. seharusnya
bukan kamu yang jadi korban."
"Jangan ADA KORBAN lagi! Jangan lagi!
Kalian ga tau gimana hancurnya gue. Jangan lagi!"
Aku segera keluar dan meninggalkan dia.
Beginilah cerita BODOH yang terjadi. Bagaimana mungkin aku bisa salah mengira?
Ternyata selama ini, GALIH tidak berkhianat. Lalu kenapa, dia meninggalkanku?
Kenapa? Dan sekarang dia datang untuk membalas ALDI? Kenapa aku terjebak dalam
situasi TOLOL ini?
*****************************************************************************************************************
Aku bergegas pulang. Aku ingin berendam di
bathub ku. Aku ingin SEGERA KELUAR dari semua kepenatan ini. Tolong tarik aku
keluar dari CERITA ANEH ini. Tolong siapa saja yang mendengarkanku, bisakah kau
MENARIKKU keluar.
Hpku berbunyi, nama SANDRA disana. Aku
mengacuhkannya. Aku ingin sendiri. Diam dan berpikir tentang MASA DEPAN. Aku
tidak ingin menempatkan siapapun disisiku. Aku hanya ingin sendiri. Terlalu
banyak kejadian, yang menyita waktuku dan menguras hatiku. Entah kapan aku bisa
melupakan ini semua.
Dan kejutan itu masih ada…
"Udah makan?"
PLAK! Aku menamparnya tepat. Bahkan aku
ingin MENCEKIKNYA. Aku ingin MEMUKULNYA hingga remuk. Aku ingin…. Kenapa dia
harus berbohong? Kenapa dia harus menjadikannya CACAT dimataku? Kenapa dia haru
menempatkan dirinya SEBAGAI orang jahat didepanku? Kenapa? Kenapa dia HARUS
MELUKAIKU? Kenapa?
"Apa salah gue, sampai kalian mainin
gue kayak gini? Gue manusia,GAL! gue punya HATI! Kenapa lo tega MAININ gue? Lo
ga pernahkan selingkuh sama TITA? Dan, ALDI? Dia, mau balas dendam sama gue?
Kenapa? Padahal gue-lah korban kalian. Tapi kenapa korban itu justru mendapat
BAGIAN yang BESAR dalam permainan ini? Salah gue dimana,GAL? dimana?"
isakku
Dia masih mematung didepan pintu. Aku masih
menatapnya dengan air mata yang semakin deras.
Aku masih menunggu apa yang ingin dia katakan. Aku masih ingin tau,
alasannya! Bagaimanapun aku berhak TAU, apa yang terjadi dengan KITA 2 tahun
yang lalu. Kenapa dia tiba-tiba pergi dariku. Kenapa dia berbohong hanya demi
putus denganku. Sebegitu JIJIKNYAkah dia padaku?
"Sebegitu bencinya lo sama gue, sampe
lo milih bohong hanya untuk putus dari gue? Lo tau,Gal… gue ga pernah bisa
benci sama lo, karna sebagaimanapun besarnya benci itu. Cinta gue lebih besar
dari rasa sakit gue. Lo pasti ketawakan? Kenapa ada perempuan setolol gue! Gue
ga ngerti, begitu banyak kesempatan dan orang yang singgah, namun gue ga pernah
bisa NGILANGIN lo dari sana. Bayangan lo selalu tegak dan jadi hantu disana.
Gue benci ngakuin semua ini. Tapi ini serius, gue ga pernah bisa lupain
lo."
"….."
"Pergi dari gue, GAL. cukup dengan
semua luka ini. Cukup. Gue pengen sendiri."
Aku melewatinya dan masuk kedalam. Dia
menahan pintu.
"2 tahun yang lalu, keluarga gue
hancur,gre. Papa selingkuh dengan teman lamanya. Mama pergi ninggalin gue sama
Laura sendiri. Gue bingung dengan perubahan yang begitu cepat. Gue ga tau harus
bagaimana. Disatu sisi, gue cinta sama lo. Tapi, disisi lain…bisa ga lo
ngertiin gue saat itu? Gue harus berjuang untuk hidupin laura. Dan melepas lo
adalah pilihan paling RASIONAL saat itu. Gue ga mau, lo ikut susah. Apa yang
bisa lo banggain dari gue? Apa? Mahasiswa Hukum tingkat akhir, yang skripsinya
ga jelas. Dan keluarganya broken? Saat itu TITA ada, dia adek kelas gue. Dia
ngejar gue terus-terusan, saat itu gue
lagi pusing dengan masalah rumah. Dan gue
bingung gimana cara ngejelasin ini semua ke lo. Akhirnya gue putusin
buat boongin lo. Gue ga mau liat lo sedih karena gue. Gue ga suka lo ada
disamping gue hanya karna sebuah keharusan. Apa yang bisa lo banggain dari
gue,gree?"
"Kenapa lo balik? Kenapa lo ga pergi
terus? Kenapa? Kalo saat itu, lo cerita… gue bertahan bukan karena KASIHAN!
Tapi karena gue SAYANG sama lo. Dan gue
ga akan pernah biarin LO HANCUR sendirian. Seharusnya lo pergi dan ga
kembali!"
"Gue ga suka orang lain jahat sama
lo"
"Kenapa? Karena hanya lo yang boleh
jahat sama gue? Lo merasa gue boneka lo?"
"Gree… gue masih cinta sama lo. Karna
itu gue disini. Mungkin lo..."
Aku memeluknya. Tidak perlu banyak kalimat
untuk mengungkapkanya. Karna aku tau, Galih bukan cowo romantis. Dia tidak bisa
gombal sebaik PLAYBOY.
Tanpa dia menjelaskan-pun…dia harusnya tau,
aku masih MILIKNYA. Dia masih disana, dan TETAP disana. Belum ada orang yang
mampu menggesernya.
Aku melepaskan pelukanku. Dia masih
menatapku.
"Aku mau kita PACARAN lagi,
gree!"
"Tapi tolong jangan BOHONG lagi.
Sekeras apapun COBAAN yang lo alami, tolong…percaya bahwa gue akan ada
disamping lo."
"Gue janji. Maaf gree untuk semua
ini."
Dia memelukku. Kami masuk kedalam. Aku
membuatkan sup hangat untuknya. Dia duduk diruang televisi. Sesekali aku
mengintip ke ruang televisi, biasanya dia akan tertidur sambil nonton. Atau dia
akan berteriak…"Geeee….buatin ROTI dong. Laper." aku tersenyum.
Membayangkan bahwa akhirnya DIALAH orang yang kembali KESINI. Dialah orang yang
AKAN MEMAKAN masakanku. Memang, aku belum pulih dari rasa sakitku. Namun,
jujur….ketika tau bahwa dia sebenarnya tidak berselingkuh, ada rasa LEGA. Bahwa
aku tidak mencintai ORANG YANG SALAH. hanya TUHAN membuat SKENARIO terlalu
rumit untuk aku perankan.
"Gal, makan dulu yuk. Supnya udah
jadi."
"Lo masih marah sama gue?"
"Sedikit!"
"Gee….serius, lo malu ga jadi istri
dari anak broken home. Sekarang, hanya laura yang gue punya. Dan Lo,gee. Gue ga
mau kehilangan lagi."
"Kenapa harus malu? Gue cinta sama
lo,gal. dan, ga ada manusia yang sempurna. Semua manusia pernah salah.
iyakan?"
"Geee…jangan tinggalin gue ya. Janji
kan?"
"gue ga pernah ninggalin lo, lo yang
pergi. Gue selalu ada ditempat yang seharusnya gue ada. Gue tetap ditempat
itu,Gal. gue ga pernah pindah."
"……."
"Makan yuk, supnya keburu dingin loh.
Telepon laura, biar kita makan bareng."
Mukanya penuh tanya. Mungkin dia bingung
kali ya? Kenapa harus mengajak adiknya.
Selesai makan, aku dan Galih duduk diteras
depan. Galih melabuhkanku kedalam pelukannya.
"Aku janji, aku akan ngejagain kamu.
Aku janji, aku akan buat cerita yang beda dari orang tuaku. Kalau mereka tidak
bisa HAPPY END, aku bisa. Kita harus bisa. Gree, maaf ya untuk semua ini. Aku
ga mau ulang dari awal, karna sebenernya kita udah sampai dipertengahan. Kita
hanya perlu mundur dan memperbaiki yang
salah. kamu maukan, ge?"
"Semua orang berhak dapat kesempatan
ke-2,kan? Aku sayang kamu,gal. dan, aku mau memperbaiki semuanya. Biar, cerita
kita tidak menjadi kisah yang salah. satu hal, jangan pernah bohong lagi.
Ketika, aku siap untuk mencintai kamu, itu artinya aku siap melewati apapun
dengan kamu. Hal terburuk sekalipun, aku akan melewatinya dengan kamu."
Dan, inilah akhir cerita itu…
Aku kembali pada GALIH, melabuhkan cintaku
untuk dia. Setelah semua hal yang aku lewati, dialah RUMAH TERHANGAT tempat aku
kembali.
Semua orang berhak mendapat kesempatan ke-2
kan?
*********************************the end*********************************
Benyada Remals “”dyzcabz””
Komentar
Posting Komentar