Langsung ke konten utama

Better to CALL it HOME than HOUSE


Better to CALL it HOME than HOUSE...
Friday, January 06, 2012
5:03 PM


RUMAH, apa yang KITA pikirkan saat MEMBICARAKAN tentang RUMAH?

Apakah KEMEWAHANNYA? Atau DESAINNYA yang MENAKJUBKAN?
Ooohhh…atau PERABOTANNYA? HIASAN dindingnya?
Apa?
BUKANKAH kita TERBIASA menilai RUMAH dari semua hal yang KITA LIHAT?
Bangunannya iyakan?
Kita akan berkata, rumah itu bagus, ketika kita tau dia bangun dengan MEWAH dan didesain oleh seorang ARSITEK TERNAMA, iyakan?
Atau saat kita melihat DI RUMAH itu, ada KOLAM RENANG, LAPANGAN BASKETNYA, KEBUN BUNGANYA, atau juga JOGGING TRACKNYA…
Itu tidak salah, kebanyakan orang selalu BERPIKIR SEPERTI ITU.

Namun, APA yang TERLIHAT, tidak selamanya MENYIMPULKAN apa yang DIRASA!

Hari ini, saia PERGI ke sebuah RUMAH ELIT dikawasan yang CUKUP TERKENAL dengan RUMAH-RUMAH gedongan,
Saia dan kawan2 selalu MENYEBUTNYA "KAWASAN RUMAH IMPIAN",
Rumah MEWAH dengan DESAIN yang KEREN banget, serta PENJAGAAN seketat MUNGKIN!
(*ya iyalah, kalo GUBUKKAN tidak mungkin DIJAGA,nyong!)
Saia menemani salah seorang teman saia untuk MENYERAH SEBUAH TUGASNYA, di rumah DOSEN itu.
Okaaay, SAIA BERDECAK KAGUM melihat DESAIN INTERIORNYA.
Aseli, KEREN banget!!!!
Salut saia untuk SEMUA ARSITEK, mereka EMANG JAGO…

Saia dan teman saia masih menunggu DOSENNYA di ruang tamu,
Saia berjalan melihat-lihat di sekeliling, dan membiarkan teman saia diam saja disana.
Saia berani jamin, bahwa GUCI-GUCI ini semua pasti IMPORT dari LUAR NEGERI.
Dan semua HIASAN dindingnya juga.
Lemari KACANYA, serta KOLEKSI yang ada didalamnya,
Mungkin, istrinya atau anaknya kali ya, yang gemar mengoleksi barang antik.
Disana ada GELAS MINUM PERTAMA anak sulungnya, serta SENDOKNYA,. (*unikkan?)
Ada begitu banyak BARANG MENABJUKKAN disana, namun satu hal yang saia tidak temukan…
FOTO KELUARGA!

Dinding yang putih itu, kosong tanpa ada WARNA LAIN…
Bukankah biasanya, KITA MEMAJANG FOTO KELUARGA?
Setidaknya FOTO anak-anak saat mereka KECIL, atau saat LIBURAN kemana kek?
Atau FOTO pernikahan? FOTO-FOTO jadul saat MASIH PACARAN mungkin?
Aah…saia lupa INI KAN bukan RUMAH SAIA!

Setelah CUKUP lama, akhirnya DOSEN itu MUNCUL juga…

Saia segera kembali ketempat duduk dan mengangguk dengan hormat ke arahnya.
Teman saia dengan segera memberikan tugasnya.
Dosen itu memeriksa dengan seksama, dan mengangguk.
Lalu dia menyuruh pembantunya untuk MENYEDIAKAN MINUMAN untuk kita.
Karena keadaannya CUKUP HENING, saiapun MULAI BERTANYA pada BELIAU.
(*terlalu sepi tidak MENYENANGKAN)

"Pajangan-pajangannya UNIK ya,pak?"
Dia mengangguk dan tersenyum. "Saia memang suka SOUVENIR, banyak yang dari luar"
"Oh, saia kira istri bapak yang koleksi ini semua, kan jarang pak… cowo suka hias-hias rumah."
"Yah…istri saia sudah pergi, sejak 8 tahun yang lalu."
"Oh,maaf"
Temanku mencubit tanganku, mungkin agar saia tidak melanjutkan pembicaraan konyol ini lagi. (*dan AGAR NILAINYA tidak TERANCAM)

"Jadi bapak tinggal sendirian?" tanyaku LAGI
"Iya. Anak-anak saia semuanya sudah keluar negeri, saatnya meraih masa depan masing-masing."
"Ya ampun, pasti sepi banget ya,pak. Tinggal dirumah sebesar ini sendirian." ucapku dengan santai
Aku melihatnya terdiam dan menatap SEKITARNYA. Okay, aku rasa aku salah BICARA. Karna, setelah itu untuk beberapa saat DIA TERDIAM.

Untuk memecah keheningannya, dia menyuruh pembantunya untuk menyediakan makanan ringan. Setelah itu, dia tersenyum ke arah kami.
"Anak-anakkan bukan milik orang tua setelah mereka dewasa. Mereka menentukan impian mereka sendiri. Kalau mereka ingat, mereka akan pulang. Namun, terkadang…mereka lebih suka suasana diluar rumah. Mungkin memang lebih banyak yang menarik di luar rumah, iyakan?"
"Bener sih,pak. Suatu saat anak-anak pasti memenuhi cita-cita dan impian mereka. Namun, menurut saia rumah adalah tempat yang akan selalu dirindukan. Tempat dimana anak-anak merindukan masa kecilnya, intinya tempat  dimana dia bertumbuh, disitulah rumah itu. Semenarik apapun hal yang dia lihat diluar rumah, tidak bisa membandingkan kehangatan yang tercipta saat ada di RUMAH itu." ucapku lagi
 dia mengangguk.

"bener. Mungkin, saia sudah salah memaknai arti RUMAH selama ini. Menyediakan semua hal yang mereka butuhkan. Apa saja yang mereka mau. Tanpa sadar bahwa RUMAH itu bukan tercipta karena BANGUNAN dan KEMEWAHANNYA, namun suasana kebersamaan dan berbagi itulah RUMAH itu."
Temanku mencubitku sekali lagi. Menghentikanku yang ingin menambahi lagi. Membuatku menggantungkan kata-kataku.

Minuman dan makanan ringan kami datang, dia mempersilahkan kami untuk menikmatinya.

"Saia terlalu sibuk dengan semua urusan saia, sehingga waktu untuk keluarga saia habis. Mereka hanya mendapatkan sisa-sisa waktu saia. Sekarang, giliran saia yang mengemis waktu mereka. Kadang, saia merasa sedih, melihat rumah ini kosong, saia baru tersadar berapa banyak waktu yang saia buang dengan sia-sia."
"Bukankah, semua anak selalu merindukan rumah mereka?" tanyaku lagi
"Tidak juga, tergantung apa yang mereka alami ketika mereka anak-anak. Rumah memang tempat kita kembali saat segala hal terlihat buruk. Tempat berlindung dari semua hal buruk, tapi saat yang kita alami lebih buruk didalamnya, bukankah lebih baik jika berada diluar?"ucapnya pelan
Aku mengangguk. Benar juga, kalau rumah tidak menyediakan SUASANA yang MENYENANGKAN! Bukannya, lebih baik TIDAK BERADA DIDALAMNYA,ya?

"Istri anda, juga tinggal diluar negeri? Maksud saia ikut sama anak-anak?" tanyaku LAGI
"Kami berpisah tapi tidak BERCERAI. Dia meninggalkan saia, karena semua kesibukkan SAIA memisahkan KAMI. Saia terobsesi menjadi ORANG SUKSES, tanpa saia sadari KELUARGA saia berantakan. Memang OBSESI saia tercapai, tapi setelah semua itu, hanya saia SENDIRI DISINI. Anak-anak saia lebih memilih pergi dari sini. Mereka jarang pulang, bahkan tidak pernah. Saat liburan tiba, saia tetap sendiri. Jarang lagi mendengar keributan anak-anak seperti dulu. Dulu, saia begitu marah ketika suara mereka mengganggu tidur saia, sekarang saia mau menukar apa saja untuk mendengar suara-suara itu lagi."

Aku melihat MATA itu BERKACA-KACA. Mungkin aku memang TERLALU LANCANG, aku menyentuh SESUATU yang TIDAK DILIHAT banyak ORANG. LUKA BATIN seorang AYAH. Sejenak aku terdiam, dan membiarkannya tenggelam dalam pikirannya sendiri.

"Ayahmu kerja dimana?" tanyanya untukku
"Pendeta,pak. Dia ada di MEDAN."
"Kamu sering pulang kesana."
"Saia tidak suka MENYEBUT KATA PULANG, karena saia bukan ORANG SANA. Saia dan adik-adik saia PERGI kesana setiap kami liburan SEMESTER. Pergi dan bertemu PAPA-MAMA itu hal yang SANGAT MENYENANGKAN. Itulah RUMAH yang SAIA MAKSUD. Bukan tentang BANGUNANNYA, tapi SUASANANYA." ucapku pelan
Dia mengangguk, kemudian tersenyum.
"Senang ya bertemu dengan PAPA dan MAMA. Memang seperti itulah seharusnya sebuah rumah. Saia salah memandang arti RUMAH. Obsesi yang berlebihan membuat saia GAGAL menjadi SEORANG AYAH  dan SUAMI yang BAIK. Jujur, kadang…saia takut untuk bertemu dengan mereka. Saia lebih sering menghindari mereka. Saia takut akan KEMARAHAN mereka TERHADAP saia. Rumah Tangga tidak bisa BERJALAN dengan baik, kalau KEPALA RUMAH TANGGA tidak berjalan dengan BENAR. Iyakan?"
"Pak, lebih sulit MENGHINDARI seseorang daripada BERHADAPAN secara langsung. Setahu saia, tapikan semua orang pernah BERBUAT SALAH,pak. Lebih baik selama masih ada waktu, bapak memperbaiki semuanya. Kata Papa saia, ga pernah ada kata TERLAMBAT untuk MEMULAI sesuatu yang BAIK. Saia serius,pak." ucapku sambil NYENGIR  KUDA

Temanku hanya diam mendengar PERCAKAPAN ini, dia bahkan tidak menambahkan sama sekali. Dia hanya TERUS MENCUBITKU agar aku tidak MENAMBAH-NAMBAH.

"Terima Kasih sudah datang menemani saia disini, setidaknya kedatangan kalian mengobati rindu saia pada anak-anak saia. Semoga suatu saat saia bisa menemukan kembali suara-suara yang dulu begitu mengganggu."
"Sama-sama,pak. Maaf kalo kami membangkitkan kembali kenangan lama bapak." ucap temanku
"Tenang,pak. Sejauh apapun anak-anak keluar, mereka pasti kembali ke sarangnya." ucapku SOK TUA

Kami pamit, dia tidak hanya bersalaman namun memeluk kami seperti anaknya. Dia mengantar kami sampai didepan, menunggu kami naik mobil dan melambai pada kami. Persis seperti seorang AYAH.

Dalam perjalanan pulang, aku mulai merenungkan ceritanya!

IRONIS memang, saat RUMAHMU mewah dengan SEGALA ISINYA, namun DALAMNYA terasa KOSONG.
Bukankah lebih baik TINGGAL didalam KESEDERHANAAN, namun BERLIMPAH kasih sayang?

Apa gunanya, PUNYA SEGALA HAL didunia,
Jika akhirnya KAU HANYA BISA DUDUK diam sendirian!
Tidak ada yang BISA DIAJAK BERBAGI bersama….

Rumah, bukan tentang KEMEWAHANNYA…
Bukan tentang SEGALA ISINYA, tidak itu definisi yang TERLALU SEMPIT,kawan.
Rumah itu SUASANA HANGATNYA KEBERSAMAAN.
Itu tidak akan PERNAH BISA TERGANTIKAN oleh APAPUN!

Rumah itu bukan tentang BANGUNAN dan BERAPA BANYAK MOBIL yang KAU MILIKI,
Namun, KEBAHAGIAAN yang TERCIPTA atas nama KELUARGA,
Itulah RUMAH!

Berbagi tawa, marah, sedih, kesal, tangisan dan kekecewaan,
Menemukan ORANG-ORANG yang selalu MENJADI TEMPAT bersandar,
Itulah RUMAH!

Bicara tentang RUMAH, jadi kangen sama MAMA, PAPA, AMOR , ESET!

Kangen main kejar-kejaran didalam RUMAH, sampai PAPA ga bISA TIDUR SIANG.
Kangen, bikinin TEH MANIS hangat buat PAPA, walaupun kadang ITU MENJENGKELKAN,
Apalagi kalo lagi NONTON,
Kangen dengerin SUARA MAMA yang NYURUH2 kesana untuk BELI BUMBU MASAK,
Kangen MERANCANG ide gila bersama amor dan eset,
Kangen KETAWA ampe BEGO sama mereka berdua, padahal ITU HANYA SEBUAH HAL SEDERHANA!
Kangen MALAM MINGGUAN rame-rame, abis PAPA pulang PELAYANAN!
Kangen bangeeet, KAOS-KAOSAN bareng PAPA lagi tiap bulan,
Kangen rebutan jajan sama AMOR dan ESET,
Kangen cerita-cerita sama MAMA sampe jam 4 pagi,
Kangen tidur sambil peluk mama,
Kangen becanda sama PAPA, dan membujuknya MEMBELIKAN SEPATU BARU,
Kangen jalan BER2 sama MAMA, untuk BELI hal2 TENTANG CEWE,

Haaaaaaaahhhhh….

Bicara tentang RUMAH, selalu ADA RASA KANGEN yang sulit aku CERITAKAN.
Sehebat apapun RUMAH-RUMAH orang yang AKU DATANGI,
Tidak bisa MEMBUAT aku LUPA akan RUMAHKU!
Mungkin rumahku bukanlah SEBUAH ISTANA yang HEBAT,
Yang dibangun dengan DESAIN dari ARSITEK terkenal…
Atau BAHANNYA kualitas NO.1.
Rumahku hanyalah RUMAH ORANG BIASA,
Namun didalamnya ADA CERITA tentang KEBERSAMAAN yang LUAR BIASA!
Ada rasa SALING MEMILIKI yang selalu MEMBUAT KAMI ingin KE SANA.

Aku adalah orang yang HOMESICK!

Aku tidak bisa JAUH dari RUMAHKU, selalu ada RINDU untuk PULANG kesana…
Bukan hanya aku, tapi AMOR dan ESET juga!
Papa menanamkan untuk KAMI bahwa SALING MENYAYANGI antara ADIK dan KAKAK tidak boleh PUTUS!
Sekalipun PAPA dan MAMA tidak ada, IKATAN SAUDARA itu TIDAK BOLEH LEPAS!
Dan aku pikir, ITU KEREN!

Kasian BAPAK itu, dia pikir dia orang YANG KAYA, tapi untukku DIA hanyalah SEORANG AYAH yang KALAH akan EGONYA! Dia memang MEMILIKI semua hal…hanya saja DIA LUPA, bahwa KELUARGA adalah HARTA yang PALING BERHARGA! Tidak ada yang BISA MENGGANTIKAN hal itu. Tidak juga UANG dan KEMEWAHAN.

Semua anak MEMBUTUHKAN PERHATIAN, ini adalah POINT PENTING.
Sekalipun sebagai orang tua kalian SIBUK BEKERJA untuk ANAK,
Setidaknya, sempatkanlah untuk MENANYAKAN kabarnya HARI itu, apa yang sudah DIA BUAT,
Tanyakan APA MIMPINYA! Apa yang dia SUKAI…
Sebentuk PERHATIAN kecil itu, membuat ANAK tidak MERASA diLUPAKAN.

Hal yang paling MENYAKITKAN itu saat KAU LUPA, bagaimana CARA MEMBAHAGIAKAN orang yang KAU SAYANGI! Kami, anak-anak…tidak MEMINTA waktumu yang BANYAK dan SIBUK itu,
Kami hanya MEMINTA sedikit PERHATIAN, agar KAMI TAU bahwa KAMI berharga UNTUKMU!

Banyak, anak yang LARI ke NARKOBA karena KURANGNYA PERHATIAN orang tua,
Ini MENYEDIHKAN!
Sebagai orang tua, kalian lah yang MENGHADIRKAN kami didunia ini…
Tapi, saat kami ADA, kalian TIDAK MENGANGGAPNYA!
Kalian merasa KAMI harus SELALU mengerti semua KESIBUKKAN kalian,
Pernahkah kalian TAHU, bahwa ada BEGITU banyak TANYA, yang KAMI ingin KALIAN JAWAB!
Kalian selalu MEMINTA kami untuk MENGALAH dari KEPENTINGAN kalian,
Sampai akhirnya, kalian TIDAK SADAR bahwa KEEGOISAN kalian yang MENYEBABKAN JURANG ini.
Sebagai anak, kami hanya diam...  
Tidak PERNAH terbersit untuk MEMBENCI kalian, sebagai ORANG TUA,
Hanya saja, kami butuh DUKUNGAN kalian untuk MENGHADAPI HARI ESOK!
Kami butuh PELUKAN hangat KALIAN, saat kami MERASA dunia begitu MENGECEWAKAN,
Namun lagi-lagi…kami tidak MENEMUKAN KALIAN!
Kalian hanya SIBUK dengan URUSAN kalian, MEETING, PROYEK LUAR KOTA,
Ceritakan ayah, dimana TEMPAT KAMI?
Dibalik setumpuk KERTAS itukah? Atau diterselip DIBAWAH arsip-arsip penting itu? Dimana tempat kami sebagai ANAK? Kalian tidak pernah MENJELASKANNYA…
Kalian bahkan MARAH saat KAMI meminta PERHATIAN kalian dengan KERIBUTAN kami,
Kalian MENYURUH kami diam, karena kalian BUTUH ISTIRAHAT!
Dan sekarang, ketika KAMI tumbuh DEWASA, dan kalian sadar bahwa KAMI telah MELANGKAH jauh dari kalian,
Kalian menuntut KAMI untuk KEMBALI menjadi ANAK KECIL,
Bagaimana bisa?
Saat KAMI KECIL, kalian MENGACUHKAN kami dengan ALASAN "demi masa depan kalian"
Saat KAMI DEWASA, kalian ingin MENGEMBALIKAN masa kecil itu lagi dengan ALIBI "Kenapa waktu cepat berlalu!"

Bukan, ayah…
Bukan WAKTU yang CEPAT berlalu, WAKTU sudah MENUNGGUMU untuk MENCINTAI KAMI,
Tapi EGOMU mematikan ARTIMU sebagai ORANG TUA!
Tidak,ayah….
Bukan salah siapapun, INI tentang KESIAPANMU berbagi PERAN.
Kau belum MEMAHAMI secara BAIK, peranmu sebagai AYAH!
Kami butuh PERHATIANMU, kami butuh PELUKANMU, kami butuh KATA-KATA PENENANG saat kami JATUH, kami butuh dukunganmu saat KAMI TERPURUK, karena kami tau KAULAH TEMPAT BERSANDAR!
Bukan AYAH…
Bukan MUSIM yang CEPAT datang,
Kadang KAMI menantikan KAU datang dan MENGETUK pintu kamar kami, lalu bertanya tentang APA YANG KAMI LEWATI hari ini!
Kadang, kami melihat IBU menangis, karena MERINDUKANMU…
Kami,hanyalah ANAK-ANAK, dengan PIKIRAN POLOS.
Coba KALIAN sebagai ORANG TUA mengerti POSISI kami,
Apa yang KALIAN rasakan, saat KAMI tidak DATANG dihari PENTING kalian?
Itulah yang KAMI RASAKAN saat kalian MENGABAIKAN ULANG TAHUN kami,
Melupakan HARI SPESIAL kami!
Bisakah kali ini, KAMI minta PENGERTIAN kalian,
Seperti BIASA yang KALIAN LAKUKAN?
Kadang, kami HANYA INGIN, kalian TAU sakitnya DIABAIKAN!

Mungkin, aku MASIH lebih BERUNTUNG ketimbang MEREKA…
Aku MEMILIKI mama dan papa yang sangat MENCINTAI kami ber-5!
Dan aku bersyukur akan HAL ITU!

Untuk semua ORANG TUA,
Janganlah MENERBITKAN AMARAH di HATI ANAKMU,
Kasihi dan CINTAILAH mereka dengan TULUS,
Berikan PERHATIAN kalian,
Di masa PERTUMBUHANNYA, anak MEMBUTUHKAN KALIAN,
Karna bagi MEREKA, kalianlah PENUNTUN itu,
Boleh MENGEJAR IMPIAN kalian tentang MASA DEPAN mereka,
Tapi, sisakanlah sedikit WAKTU untuk MEREKA,
Kehadiran mereka adalah ANUGRAH dari TUHAN,
Jangan sia-siakan MEREKA!
Suatu waktu, saat MEREKA pergi MENINGGALKAN KALIAN untuk IMPIANNYA,
Kalian tidak BISA menangkap MEREKA lagi,
Karena itu GUNAKANLAH waktu BERSAMA mereka SEBAIK MUNGKIN,
Agar RUMAH itu TERASA HANGAT,
Dan…sejauh APAPUN HIDUP menuntun MEREKA,
Kau TETAP bisa MENEMUKAN anakMU, didalam RUMAHMU…

Untuk semua ANAK,
HORMATILAH AYAH dan IBU, agar LANJUT UMURMU diTANAH yang DIJANJIKAN…
Kadang, kita harus MENGERTI bahwa KESIBUKKAN mereka untuk MEMBAHAGIAKAN kita
Walaupun kadang, aku tau BEGITU MENYAKITKAN saat MEREKA tidak MENGERTI BETAPA rindunya seorang anak,
Aku ingin KITA belajar untuk MEMAHAMI ORANG TUA kita,
Bagaimanapun, KITA ADALAH ANAK!
Tanpa MEREKA, kita tidak ada…
Kita adalah GAMBARAN diri MEREKA,
Dan bagaimanapun SAKIT HATI yang MEREKA buat untuk KITA,
Sebagai ANAK, kita harus MEMAAFKAN!

Selama perjalanan pulang, aku masih tidak habis pikir, aku kira cerita seperti ini hanya ada di SINETRON KHAS INDONESIA. Ternyata tidak, INI ASLI. Aku tidak bisa membayangkan BETAPA SEPI harinya TANPA ada CANDA TAWA.

Ketika aku menyelesaikan TULISAN BODOH ini, ditemani OVALTINE DINGIN dan BISKUIT SELAMAT,
Aku hanya ingin berpesan pada SEMUA KELUARGA…

Bangunlah RUMAH dengan KESEDERHAANAN,
Berikanlah CINTA KASIH pada DASARNYA,
Topanglah dengan KEHANGATAN, PERHATIAN, KESABARAN dan DIDIKAN yang baik,
Sehingga ANAK-ANAK yang TUMBUH di dalam RUMAH itu,
Dapat MENJADI BERKAT bagi SESAMANYA!

Sebab RUMAH yang BAIK, bukanlah DILIHAT dari BANGUNANNYA,
Namun, KEHANGATAN KELUARGA yang TERPANCAR disana,
Rumah bukan SEKEDAR PERSINGGAHAN,
Rumah itu TEMPAT BERBAGI BERSAMA semua hal yang MEMBAHAGIAKAN atau MENYEDIHKAN,
Jangan JADIKAN RUMAH sebuah OBSESI untuk MENUNJUKKAN KEHEBATAN kalian,
Jika itu kalian LAKUKAN, ANAK kalian tidak akan PERNAH MERASA NYAMAN!
Tumbuhlah bersama ANAK-ANAK saat MEREKA KECIL,
Berjalanlah menemani mereka SAAT mereka REMAJA,
Dan…Peluklah MEREKA saat KEDEWASAAN menghampiri MEREKA!
Dengan begitu, KAPANPUN  itu…
Anak kalian akan berkata "There's NO PLACE LIKE HOME!"

That's why I BETTER to CALL it HOME than HOUSE…

Dedicated : untuk semua ANAK yang MERASA dilupakan, dan setiap ORANG TUA yang merasa DITINGGALKAN!

(Benyada Remals "dyzcabz")


Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...