Langsung ke konten utama

ketika MEMILIKI harus MENCINTAI

Thursday, July 01, 2010
5:48 PM


Entah apa yang terjadi padaku sore itu….
Aku mengiyakan saat Raka melamarku,aku hanya mampu menganggukkan kepala dan tersenyum!
Padahal HATIKU KOSONG. Aku tidak mencintainya,tidak pernah!
Aku mau menikah dengannya karna kebaikkan hati papanya terhadap keluargaku.
Papanya yang menolong orang tuaku untuk memulai suatu usaha baru dibidang perhotelan yang kini berkembang cukup pesat. Dan,Raka memang baik padaku,entah dia mencintaiku atau tidak. Yang pasti dia sikapnya sangat manis padaku.

Jika waktu bisa kuputar lagi…
Aku ingin kembali kemasa dimana,
Aku memiliki hati untuk mencintai orang yang AKU SUKA!
Aku ingin menikmati rasanya MEMILIKI CINTA,
Yang memang aku cintai!
Bukan terpaksa aku jalani,
Karna sebuah HUTANG BUDI,itu menyakitkan!

Aku tidak begitu antusias untuk menyiapkan segala hal tentang pernikahanku. Padahal semua temanku selalu berucap,"lo bakalan ngerasaain asyiknya dan capeknya nyiapin segala hal about ur wedding,sal..."
Mereka semua mensupportku ketika tau aku akan menikah dengan RAKA. 
Tidak ada yang tau mengapa aku memilih raka. Tidak ada yang tau alasan aku mau menikah dengannya. Kecuali aku dan Tuhan. 

Raka tidak pernah memaksaku. Dia bertanya dan aku menjawab. Dia meminta dan aku mengiyakan. Dia tidak salah. hanya aku,TIDAK MENCINTAInya. Salahkah aku???
********************************************************************************

Raka terlihat begitu bersemangat untuk menyiapkan segala hal tentang THE DAY. Dia sibuk bertanya padaku tentang "apa mauku untuk HARI KAMI",namun lagi-lagi aku bilang "TERSERAH aja..."
Entah Raka menyadari atau tidak. Namun aku tidak pernah BERSEMANGAt tentang pernikahan itu. Aku hanya diam dan berpikir tepatkah keputusan ini. Menjalani sisa hidupku bersama orang yang tidak aku cintai????

Mama sepertinya tau ada yang tidak beres denganku. Karna,setiap kali Raka kerumah untuk bertanya tentang rencana-rencana pernikahan,jawabanku datar tanpa ekspresi. Aku tidak menunjukkan semangat yang sama seperti yang dia miliki. Aku hanya tersenyum dan menyetujui setiap ide yang dia cetuskan tanpa berniat untuk mendebatnya atau mengusulkan ideku. Aku berlaku seolah-olah ini bukan pernikahanku. Dan Raka hanya meminta pendapatku sebagai konsulen pre-wedding. Aku tidak sadar ternyata mama mengamatiku.

Malam itu setelah Raka pulang,mama mengetuk pintu kamarku.
"belum tidur,sal?"
"belum ngantuk,mam. Kenapa?"
"lagi mikirin resepsi dan konsep pernikahanmu ya?"
Aku terkejut dengan pertanyaan mama. Aku tidak menjawab,aku hanya melengos menghindari tatapan mama.
"kok,mama liat… Kamu tidak terlalu antusias mengahadapi pernikahan ini?"
"ma,pernikahan its just about THE DAY,setelah itu? Semua kembali biasakan? Toh,yang namanya menikah itukan bukan hanya satu hari itu. Iyakan?"
"mama tau,sal! Tapi,selama ini…mama hanya melihat RASA MEMILIKI itu dari mata Raka,Sali! Mama melihat kamu seolah dingin dan acuh setiap kali dia membicarakan tentang hari pernikahan kaiian."
"ma,aku tu sibuk di kantor,toh…raka bilang biar dia yang ngurus semua! Jadi ya udah biarin aja dia yang repot." 
"tapi,kamu menikah dengan RAKA! Dan raka ga mungkin menikah sendirikan? Mama mulai bingung,sebenarnya kenapa sih tiba-tiba kamu mau menerima raka?"

Pertanyaan mama sukses membuatku terkejut…
Aku pura-pura sibuk menata buku-buku yang berserakan diatas meja kerjaku. Aku tau mama menunggu jawabanku. 
"bukan karena terpaksakan? Kamu mencintainya kan,Sali?"
Aku masih terdiam. 
"apapun alasan kamu, itu memang hak-mu,nak. Tapi,jangan sakiti raka. Mama tau dia anak yang baik. Dia mencintaimu,Sali. Perlakukan dia sebagaimana kau ingin diperlakukan. Dia calon suamimu."
Lama kami berdua terdiam dan tenggelam dalam pikiran masing-masing. Hingga saat,mama mau keluar…
"Sali memang tidak mencintai raka,ma!"ucapku pelan.
Mama menatapku dalam. Dia tidak berkomentar apapun. Dia hanya diam. Kemudian...
"itu pilihanmu,nak. Kau yang menulis jalan hidupmu. Mama hanya mau pesan,jangan salah mengambil langkah. Waktu tidak mungkin kembali,kemasa yang sama. Jangan sampai kau menyesalinya,sal. "
*********************************************************************************

Sejak hari itu….
Aku begitu merasa bersalah pada Raka. Aku merasa aku membohonginya. Aku merasa begitu jahat padanya. Tapi apa yang bisa aku lakukan? Membatalkan pernikahan ini? Dan membuat malu? Atau??? Menjalaninya? Otakku hampir gila memikirkan ini semua. Sementara waktu pernikahanku semakin dekat H-2. dan aku masih disini tanpa melakukan apa-apa!

Aku tidak tau harus bagaimana…
Aku hanya mampu bercerita pada FELIS,sahabat baikku. Dan dia hampir mencekikku. Dia marah,atas kekonyolanku. Belakangan ini,aku baru menyadari aku telah melakukan sebuah kesalahan besar,yaitu menikah atas dasar HUTANG BUDI! 
"lo tu bakalan ngabisin sisa hidup lo dengan diaaaaaaa,SALI! Dan lo ngelakuin semua itu hanya berdasarkan UTANG BUDI? Are u crazy,SALI???? What the teribble thing of YOU!!!!" teriak Felis waktu itu.

Mama juga tidak banyak bicara lagi denganku. Aku tau dia kecewa. Aku tau,perbuatan konyol ini menyakitinya. 

Jadi apa yang harus aku lakukan???????
*****************************************************************************

Setelah berpikir dengan cukup WARAS,akhirnya aku ada disini…
Disalah satu kafe di pinggiran kalimantan. Kau tau,ini H-1 hari pernikahanku…
Besok adalah hari terbesar dalam hidupku. Raka mau kami menikah dipinggir pantai SENGGIGI. View,yang sangat romantis dan unik!!!!
Dia mau kami mengucapkan janji,tepat disana SUNRISE…dan resepsinya pada saat SUNSET,
Menurut raka…cintanya akan selalu pasti seperti mentari yang terbit dari timur!!!!

Aku memang menyukai pantai,apalagi SUNSET…
Menikmatinya begitu menggugah nuraniku. Menyadari betapa hebatnya sang PENCIPTA…

Raka heran melihatku…
"ada apa,Sal? Ada yang tidak beres? Kenapa harus bertemu hari ini? Toh,besok kita menikahkan?"
Aku mengangguk. Tiba-tiba saja…jantungku berdegup kencang,aku takut. Aku takut,ketika dia mendengar ini,dia akan membatalkan semuanya. Haruskah aku jujur,tentang perasaanku???

Aku mengajaknya berkeliling,sambil menikmati indahnya SUNSET…
"aku mau ngomong sesuatu sama kamu..."
"bicaralah,aku dengerin."
Dia menggenggam tanganku.
Aku menghela nafas berat,entah harus kumulai darimana? Bingung aku!!!
Diapun hanya terdiam dan menungguku.

"raka,kalau aku bilang sebenarnya…aku tidak mencintaimu? Apa itu akan…."
Kalimatku menggantung. Aku menatap kearahnya. Dia hanya diam. Dia tidak berkomentar apapun,tanganku masih tetap dalam genggamannya.
"maafin,aku….raka. Aku harus jujur. Aku mau menikah dengan kamu,bukan karena cinta. Tapi,karena keluargamu begitu baik untuk keluargaku. Aku…aku…me--ra--sa hu-----tang buuu---di!"tegasku walau agak terbata.
Dia tetap diam.

Setelah itu kami terdiam cukup lama. Aku menatap kearahnya,dia datar. Diwajahnya tidak ada ekspresi marah ataupun kesal,biasa saja.

Dia mengajakku duduk disalah satu warung kecil dipinggiran pantai. Aku pikir,dia akan berbicara tentang HAL INI. Dia tidak mengungkitnya sama sekali. Dia diam. Lagi-lagi DIAM. Dia hanya fokus dengan air mineral dan pisang goreng didepannya.
"Raka? Apa aku menyakitimu?"
Dia tersenyum. Hanya itu. Hanya tersenyum dan diam lagi. 
"raka,marah?"
Dia hanya menatap kearahku.
"seandainya kamu diposisi aku,apa yang akan kamu buat? Satu hari sebelum menikah,cowomu bilang bahwa DIA TIDAK MENCINTAIMU,dia MENIKAHIMU hanya KARENA HUTANG BUDI. Apa yang akan kau lakukan,sal?"
Giliranku terdiam. 
"apa kau akan pulang dan tidak jadi menikah? Dan membuat seluruh keluargamu malu? Atau,besok kau akan mengumumkan didepan semua orang,bahwa cowomu tidak mencintaimu! Dan setelah itu,semua hancur? Menurutmu,apa yang harus aku buat? Berkemas dan pergi dari sini? Karna tau kau tidak niat menikahiku? Atau,malam ini berterus terang pada papaku,supaya dia stroke lalu meninggal? Atau,kita jalani saja dulu….setelah 3 tahun…KITA CERAI."
Aku terkejut mendengar kata-kata terakhirnya! CERAI??? Itu tidak pernah tertulis dalam kamusku!
Itu tidak pernah menjadi impianku! CERAI???????

"jadi,besok kita tetap menikah?"tanyaku pelan.
Dia menatapku heran. 
"kenapa,kamu maunya kita bubar? Seandainya,kamu bilang ini 1 bulan yang lalu…aku yakinin kamu,aku bakalan batalin semua ini,sal! Tapi,kalo hari ini kamu ngomongnya,aku bukan orang gila! Ini janji aku buat kamu,KITA AKAN CERAI setelah 3 tahun! Aku janji. Karna aku tau,cinta ga mungkin bisa kamu paksa! Dan hidup bersama seseorang yang tidak kamu cintai itu konyol!"
"deal? Anggap aja ini sebuah kontrak kerja! Ada waktunya kontrak itu selesaikan? Senang berbisnis dengan anda,ELIZABET PARAMITHA"

Setelah itu,dia berdiri dan mengajakku pulang.

Perasaanku bercampur aduk,salahkah aku yang berusaha jujur? Apa seharusnya,aku memberikan waktu pada dia untuk bisa merebut hatiku? Toh,lambat laun cinta itu akan tumbuh karna terbiasa bersamakan? Kenapa aku ini! Kenapa aku harus melukainya…. Benarkah dia terluka???
********************************************************************************

Setelah pernikahan itu….
Terjadi perubahan yang cukup besar dalam hidupku!!!!!

Raka membatalkan BULAN MADU kami. Dia memutuskan untuk tidak pergi kemanapun. Dia memboyongku untuk tinggal dirumah kami. Rumah yang selama ini dia persiapkan untuk ISTRINYA. Aku sedih saat dia membatalkan,Bulan MADU itu. Namun,apa yang bisa kulakukan,ini semua salahku jugakan??????

2 hari setelah pernikahan…
Aku sedang menyiapkan sarapan pagi untuk kami. Aku melihatnya turun dari kamarnya. Oya,kau tau…kamar kami terpisah,dari awal. Itu maunya RAKA. Aku rasa dia sangat terluka dengan PENGAKUANku. Dan,sampai hari ini aku merasa BERSALAH…..

Dia menatap kearahku dengan DINGIN.
"Lo ga perlu repot-repot. Ada BI MINAH. Lagipula gue ga mau HUTANG BUDI! "
Setelah mengucapkan itu. Dia pergi. Kata-katanya menusuk hatiku. Membuatku terdiam cukup lama. Aku tau dia membalikkan kata-kataku! Dan itu menyakitkan….

Entah mengapa denganku????
Setiap pagi aku tetap saja menyiapkan makanan untukknya. Dan setiap malam saat dia belum pulang kantor,aku akan menunggunya pulang. Entah untuk sekedar membukakan pintu atau bertanya apakah dia mau makan atau tidak. Aku benar-benar menjalani peranku sebagai ISTRI dan jujur aku sangat menikmatinya.

Suatu malam,ketika dia pulang kantor tengah malam…
Aku bergegas membukakan pintu untuknya,dia terkejut melihatku. Memang ini bukan yang pertama kali,hanya saja aku tau…dia TERKEJUT.

"kenapa lo belom tidur? Ga perlu nunggu gue. Lain kali biarin BI MINAH aja yang bukain pintu."
"Bi Minah,bukan istri lo kan?" jawabku.
"emang lo,istri gue? Bukannya ini semua sandiwara ya? Bukannya lo ga pernah mau married sama gue? Jangan sibuukin diri lo,dengan hal yang GA AKAN PERNAH LO MILIKIN,Sali!"
Setelah berucap itu,dia naik kekamar.

Dan kau,tau…
Aku menangis!!!!!!
Lama aku terdiam,dan menyadari bahwa AKU TELAH SALAH…
Seharusnya mulutku tidak terlalu BODOH untuk mengatakan HAL ITU!!!
Aku belum menjalaninya!
Tapi aku telah MENGUTUKINYA,
AKU BENCI KEBODOHANKU!!!!
********************************************************************************

Raka benar-benar,menepati janjinya. Dia tidak mengangguku dengan semua aktivitasku. Aku mau pergi kemana kek,atau mau nginap ditempat siapa kek. Dia tidak perduli. Dia benar-benar tidak bertanya tentang kegiatanku hari ini. Atau apakah aku ada masalah dikantor atau tidak. Dia benar-benar membuat jurang pemisah diantara kami berdua. Dan itu membuatku terluka…

Karna,setiap kali aku jalan dengan teman-temanku…
Suami mereka akan menelpon dan bertanya,ada dimana dan kapan pulang! Sedang aku??? Raka tidak pernah menelponku,kecuali kalau ada acara keluarga. Itu juga kita pergi,sendiri-sendiri. MENYEDIHKAN,bukan? Seharusnya,PERNIKAHAN KAMI SEDANG INDAH-INDAHNYA…
Semua ini SALAHKU!!!!

Suatu hari ketika marahku MELEDAK!!!!
Jam didinding telah BERDENTANG 3 kali. Aku khawatir kenapa Raka belum datang juga. Ada apa dengan dia??? Aku gelisah,takut terjadi sesuatu dengan dia. Aku mencoba menghubungi Hpnya,tapi tidak dijawab. 

Tiba-tiba aku mendengar MOBILnya masuk garasi…

"Kamu dari mana aja sih!" bentakku
Dia hanya menatapku dengan HERAN.
"AKU nanya,KAMU darimana aja!"
"urusan lo apa? Gue mau pulang kapan kek! Ga pulang kek. ITU HAK GUE,bukannya GUE udah pernah bilang. KITA BERDUA CUMAN KONTRAK!!! LO GA PERLU NGURUSIN MASALAH GUE,dan GUE PUN BEGITU. Jadi ga usah RIBET!!!!"
Aku menamparnya!

Kemudian aku berlari kekamar!

Haruskah aku bertahan???
Bukankah aku memang tidak mencintainya kan?
Lalu kenapa aku harus menangisi kata-kata kasarnya?
Karna perasaanku halus? Dan mudah tersinggung???
Atau,cinta itu telah ada???
Hanya saja baru kusadari…

Bagaimana mungkin,kau bisa khawatir tentang SESEORANG…
Jika dia tidak mempunyai TEMPAT ISTIMEWA diHATImukan???
*******************************************************************************

Sejak hari PENAMPARAN itu….
Aku mulai, MENYADARI bahwa…
Aku MENCINTAI RAKA!!!!!!!

Namun,aku tidak tau…bagaimana caranya untuk berterus terang!!!!
Aku telah menyakitinya…
Dan aku melakukan itu,disaaat terpenting untuk kami berdua!
Apa dia mau memaafkan aku?
Atau dia akan begitu membenciku???

Hari ini,ulang tahun RAKA…
Aku berusaha memberikan yang terbaik untuknya,
Aku menghiasi rumah dengan semua mainan ROBOT-ROBOT transformer kesukaannya. Aku menyiapkan surprise untuk nya. Namun,bukan aku yang ada disisinya. Setelah selesai dengan kejutan itu. Aku pergi dari rumah. Aku meninggalkan rumah. Aku tidak mau,hari bahagianya menjadi hari buruknya…
Jika aku ada!!!!

Jadi,aku memutuskan untuk JALAN-JALAN sendiri…
Sambil mengira-ngira apa yang akan dia katakan,jika melihat semua hadiah itu?
Atau apa dia cukup senang dengan semua itu????
Toh,ada papanya,ada teman-temannya,ada saudara-saudaranya!
Buat apa aku disitu…

Aku hanyalah,sebutir pasir kecil…
Didalam dunianya!!!
Mungkin dulu,akulah pusat dunianya,
Namun kebodohanku,telah membuatnya MEMBENCIKU…
Aku tau itu. Jadi lebih baik,aku tidak ada disana.
Biarkan semuanya berjalan dengan BAIK tanpa AKU!!!
Itu lebih adil dan baik untuk kami.
Iyakan???
Toh,ini hanya sebuah KONTRAK KERJA yang akan berakhir dengan PHK….

Aku menghela nafas berat…
Tak teraaasa butiran bening itu jatuh!
Aku tau,aku sedih…
Disaat orang yang kau cintai merayakan hari bahagianya,
Bukankah seharusnya kau disisinya?
Mendapatkan FIRST CAKENYA?
Mendapatkan ciumannya?
Mendengar tawa bahagianyakan?????
Bukankah begitukan???

Tapi aku?
Aku diam dan sendiri disini,melihat lalu lalang orang,
Sambil membayangkan PESTA KEJUTAN dirumah!!!!
Huuhhffppphhhh…..

JAM 04.15<subuh>
Aku masuk rumah. Semua terlihat sepi.
Aku terkejut,melihatnya duuduuk sendiri didepan kue ulang tahunnya! Dengan lilin yang masih menyala sempurna dan belum ditiup…

Aku bergegas naik keatas. Aku tidak berharap dia menungguku!
Aku tidak berharap dia akan memanggilku.
Tidaaaaak. Aku tidak pernah brharap!!!!!
Dan,aku tidak mau…
Menyakitinya!!!

"Darimana?" tanyanya
Aku menoleh. "Dari mama..."
"Kenapa ga nunggu aku pulang?"
Aku terdiam. Mataku basah. Pengen rasanya lari dan meluk dia.
"Aku tau,kamu ga pernah harapin aku adakan? Jadi dari pada,aku ngerusak hari ini. Mending ga usah dirumah sekalian."
"Justru aku nunggu kamu pulang. Buat niup lilin bareng."
Jantungku berdebar HEBAT!!! DIA NUNGGU AKU?????????

Dia menarik tanganku dan membawaku duduk disebelahnya…
"Make a wish dulu ya?"
Aku mengangguk.
"semoga PERNIKAHAN ini LANGGENG! Amin!"
Aku menatapnya terkejut! LANGGENG???? Bukannya kemaren dia baru bilang,kalo…ini hanya sebuah kontrak????

Dia memotong kue itu,dan menyuapkan untukku!!!
Aku langsung memeluknya!
Aku menagis sekencang-kencangnya!!!
Dia membelai kepalaku.

Dengan terisak,akhirnya aku mengakui…
"aku cinta kamu,raka….
Maaf ya,untuk yang waktu itu. Maafin aku yaaa,yang udah merusak suasana pernikahan kita. Maaf yaaa,karna aku terlalu cepat megambil keputusan untuk ga cinta kamu. Ternyata,aku cintaaaa kamu!!!"

Dia melepaskan pelukanku dan mencium keningku.
Dia tersenyum…

"aku tau! Aku tau itu,saat kamu MENAMPARKU! Aku sadar,kamu sayang aku. Aku tau itu,saat aku melihat kamu ketiduran disofa untuk nunggu aku pulang kantor. Aku tau itu,saat aku melihat setiap pagi kamu menyiapkan sarapan pagi untukku. Aku aku sadari itu,saat mendengar nada khawatir kamu, malam itu. Dan hari ini,ketika semua orang ada untuk ngasih surprise,aku ga ngeliat kamu. Padahal BI MINAH bilang,kamulah yang menyiapkan semua ini. Aku ga butuhin semua orang ada disisiku,sal. Aku mau kamu yang ada. Makanya,tadi…aku ga mau tiup lilin dan motong kue. Karna buatku,FIRST CAKE itu harus dimiliki oleh ISTRIKU. Karna ini ulang tahun pertama,disaat aku memiliki KAMU!"

Aku tersenyum dan mencium pipinya.
"Makasih yaaa! Mau nunggu aku. Suka sama robot-robotnya???"
"suka. Udah aku atur diruang kerjaku."
Aku tertawa.

"udah makan?" tanyaku
"belom. Kan nunggu kamu?"
"mau aku masakin apa???"
"indomie aja,tapi…..disuapin ya?"
Aku menjewer telinganya.

Aku berdiri ke dapur.
Namun sesaat aku berbalik..
"kontrak 3 tahun kita,gimana???"
"aku lupa kalo itu…KONTRAKNYA SEUMUR HIDUP!!! MAAF yaaa..."

Ketika aku kembali,dia sedang sibuk mengurusi ROBOT-ROBOT itu…
Persis seperti anak kecil!
Aku menyuapinya! Dan merasa geli akan hal ini…
Setelah selesai makan…
"tidur yuk… Aku capek"ajaknya

Ketika sampai diatas,aku berjalan menuju kamarku…
Dia menarikku."kamu salah jalan. Kamar kamu disini!"
Dia menarikku kekamarnya!
Aku tertawa. Dasasssaaaaaaaar……..

Lampupun padam...
Aku berada dipelukkannya. 
Semuanya berjalan seperti yang aku mau!!!
Dan,KONTRAK SEUMUR HIDUP inipun BERLANJUT hingga MAUT memisahkan...
Jangan MENOLAK sesuatu yang BELUM KAU JALANI!!!
Segala sesuatu sudah diatur olehNYA,
Jadi,kita hanya memainkan peran yang diberikan!

***********************the end**********************************


(Ben-Yada Remals "dyzcabz")

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...