Langsung ke konten utama

FOREVER and EVER


FOREVER and EVER....
Saturday, October 22, 2011
7:41 AM

Aku tidak pernah menyangka aku akan ada didalam sini…
Terjerumus kedalam KHAYALAN KONYOL ini!!!!!

Ive been married and I was 22 tahun…

Its so complicated!!!!

**********************************************************************************

Dira tidak pernah siap dengan kehidupan barunya sebagai seorang istri. Bukan tidak SIAP, belum siap! Tapi apa pun yang terjadi…DIA TELAH MENIKAH!!!! Dan disinilah perannya dituntut, dimana SEBUAH KEMATANGAN MENTAL sangat penting…

Saat kau berlayar jauh, kau  harus mempersiapkan banyak hal!
Karna dalam perjalanan itu yang kau temui bukan hanya perjalanan yang indah!
Ada badai, angin topan, dan berbagai hambatan!

Dan, untuk wanita muda seLABIL Dira itu tidak mudah…


"Kita menikah?????" teriak Dira panik
"Papa maunya gitu..."
"Tapi, aku baru 22 tahun, RAS!!!! Kamu gila ya?"
"Aku serius. Kalo ngga kita bisa nunda pernikahan Karla dengan Bram. Aku ga mau mereka ngelangkahin aku!"
"Tapi aku bakalan ngelangkahin Mbak Dini!!!!!! Dan aku masih mau kuliah! Aku masih punya banyak mimpi! Aku mau jadi dokter bedah!!!!!"
"Oh come on, dira. Kamu udah jadi dokter! Kamu udah kerja dan aku juga. Kita bisa mewujudkan impian itu. Lagian juga papa bakalan bantuin kamu untuk mewujudkan itu!"
"Rascccoooo,married isnt simple think!!!!" teriak Dira.
"I know it, but I love you!"
"Ga cukup hanya cinta!" ucap dira lesu.

Bukan tidak mempercayai cinta, hanya saja aku merasa cukup konyol…jika hanya karna cinta dan aku harus menikah segeera!!!! Aku punya banyak impian! Aku punya banyak cita-cita. Aku masih ingin bebas dan lepas, selayaknya manusia single. Aku masih ingin melihat dan menikmati banyak hal. Aku bleum mau terikat pada pengabdian seumur hidup itu. Lagipula aku merasa belum cukup umur untuk menikah. Aku masih terlalu childish dalam banyak hal. Aku masih sering bermanja-manja pada papa. Aku masih sering ngambek pada mama. Padahal aku sudah sarjana! Dan hari ini, Rasco memintaku untuk menikah dengan dia?

Aku menghela nafas dalam dan menghembuskannya perlahan. Aku membayangkan hari-hariku selanjutnya. Mengurusi anak dan sibuk didapur. Okay,mungkin aku bisa membayar pembantu. Namun, secara mental aku belum siap untuk terjun langsung sebagai PANGLIMA BESAR didalam rumah tanggaku nanti. Aku tau, rasco telah ,mapan dan sangat siap untuk berumah tangga. Aku tidak meragukan itu. Hanya saja aku meragukan diriku sendiri. Entah kenapa aku merasa, aku sangat tidak siap. Namun, papanya rasco memaksa dan memintaku!

Aku terjepit diantara dua dunia! Aku tidak tau harus menjawab apa…

Disatu sisi, aku masih ingin sendiri dan merasakan nikmatnya menjadi dokter…
Namun,disatu sisi…aku mencintai kekasihku! Namun aku belum ingin terikat sepenuhnya pada dia!

*************************************************************************************

Pacaran yang LAMA tidak MENENTUKAN keberhasilan sebuah PERNIKAHAN…

Aku masih terngiang akan omongan papa tadi. Berat memang membuat keputusan ini. Berat rasanya, tidak bangun di tempat tidur ini lagi… karena aku terbiasa tidur disini! Berat rasanya, aku belum siap….

Hari ini, aku mengurus tentang PTT ku, entah dapat dimana. Namun, aku ingin segera mengurusnya. Setidaknya aku ada alasan untuk keluarga Rasco, sehingga pernikahan ini bisa ditunda 1-2 tahun lagi. Ketika aku telah dewasa dalam sikap dan pemikiran. Aku bukan tipe wanita yang KONSERVATIF, dan aku bukan penganut paham NIKAH MUDA itu baik! Aku adalah orang yang sangat mempercayai INTUISIku sebvagai perempuan.  Jika aku rasa belum siap, aku tidak akan menjalaninya. Sebab menikah, bukan hanya satu hari…tapi seumur hidup! Kau harus memikirkan dengan matang. Siapa yang akan menemanimu hidup hingga maut memisahkan. Apapkah orang itu bisa mengerti dirimu dengan sangat baik? Apakah dia menerimamu apa adanya? Bahkan bagian terburukmu juga dia terima?

Aku melihat begitu banyak pernikahan yang kandas ditengah jalan…

"Kamu udah mikirin masak-masak,dir?" tanya mama ketika kami berdua jalan-jalan sore.
"tentang apa?"
"Pernikahanmu dengan rasco!"
"Ma, I want to be your little princess ever after… I don’t want to grew up for somelife!!!!"
Aku merangkul tangan mama.
"Dira, semua anak perempuan akan pergi jika WAKTUNYA tiba. Mereka akan tinggal dan hidup dengan suami mereka. Kamu juga. Hanya saja, pikirkan kembali ya? Mama tidak marah. Mama mendukung kamu,ra."
"Maaa, aku masih punya banyak mimpi. Inget kan, kau pernah bilang, aku bakalan ngajak mama keliling eropa. Pergi ke menara eifel, jam big ben, the lost world, air terjun niagara, roma, dan banyak lagikan?"
"terkadang, sulit untuk mama percaya, gadis kecil itu telah menjadi wanita dewasa."

Mama dan papa tidak memaksaku! Mereka menyerahkan semuanya padaku.

Hari ini, aku dan Rasco janji untuk bertemu disalah satu kafe favorite kami…

Sejenak aku melihat Rasco berjalan kearahku. Aku mengamatinya dengan seksama. That he  is??? The only one whose I  share the night with…? The man which part of my bed later??? This is he???? The choosen one for me from GOD?

"Hai…maaf lama"
"Gapapa. Udah aku pesenin."
"Gimana PTTnya berhasil?"
"Ngga, aku ga diterima."
"Jadinya?"
"Ga tau, mungkin untuk sementara aku mau kerja dulu dirumah sakit. Ntar baru coba lagi."
"Kenapa sih kita ga menikah aja?"
"Co, jangan mulai! Menikah itu keputusan yang kompleks! Bukan kayak kita beli sepatu! Menikah itu sekali seumur hidup. Bukannya permainan, ketika kau bosan, kau bisa keluar dari permainan itu!"
"Trus? Kamu pikir aku becanda? Aku serius! Aku yang akan biayain semua sekolah kamu,dira!"

Aku ga meragukan itu,rasco! Hanya saja, aku belum siap untuk masuk dalam kehidupan baru itu….

"Aku kasih kamu waktu 1 bulan untuk mikir tentang ini semua! Kalau kamu memang mau, bilang iya!"

Rasco berjalan menjaih dan meninggalkanku.

*******************************************************************************

Sahabat SELALU bisa menjadi PEGANGAN!!!

Aku bercerita pada NIKITA dan Reta, sahabat baikku…

Reta dengan semangat bercerita tentang pernikahannya yang telah berjalan selama 3 tahun. Bahkan dia memutuska untuk tidak melanjutkan kuliah kedokterannya untuk sebuah impian konyol tentang MENIKAH MUDA! Sekarang dia hanya menajdi IBU RUMAH TANGGA yang baik. Dan aku tidak mau seperti itu. Aku ingin mandiri. Aku ingin punya karier sendiri. Aku mencintai bidang ini, KEDOKTERAN! Aku ingin tetap BERKARYA bukan hanya mati dengan predikat ISTRI YANG BAIK, tapi DOKTER YANG HEBAT!

"Nikah itu enak banget! Ada yang nemenin tidur. Setiap hal bisa berbagi."
Aku menatap tajam dalam mata Reta yang bersemangat bercerita.
"kalian ga pernah ada masalah?"
"Adalah,dira. Tapi ada masalahkan ga berarti lo ga sayang sama suami lo lagikan? Berantem itu soal biasa,ra. Justru dari sana akan timbul pembelajaran baru tentang banyak hal yang sebelumnya lo ga tau tentang suami lo!"
"tapi gue ga siaaaap!!!! Mental gue tuh masih anak-anak banget!"
"Gue juga ga siap pas Nando ngajak nikah. Tapi, yang gue pikirin hanya gue akan menghabiskan hidup gue dengan cowo yang gue sayang. Melayani dan mencintai dia! Dan ill love it…."
"apa sih yang lo buat selama ini pas abis nikah?"
"melayani dia, dimeja makan dan dikamar! Siapin segala hal kebutuhan dia! Masak buat dia, nunggu dia pulang kantor. Being moms! Ngerawat anak kalian. Banyak hal baru yang LO TEMUIN ketika lo menikah! Percaya deh! Lo bakalan kaget sendiri kalo tau betapa egoisnya lo!!!!!!"
"dan lo betah????"
"oh come on,INDIRA!!!! Lo ngelakuin semua itu untuk SESEORANg YANG MENCINTAI dengan semua hal terbaik yang dia punya! Dan menurut lo…dia ga pantas gitu mendapat yang lebih dari itu????"
Aku terdiam.

"Dir, semua keputusan ada ditangan lo! Apa yang menurut lo baik, pilihalah… life is all about what your choice!" ucap Niki dengan BIJAK.
"Lo ga bakalan tau, kalo lo ga masuk coba"
"Nikah bukan sebuah PERCOBAAN, ret" ucapku ketus
"Yaaaa…lo bener! Tapi ketika lo married nanti lo akan rasakan…apa yang gue maksud dengan COBA-COBA!!!!"
"Sebenere nikah itu enak ga sih? We don’t talk about having sex with! But I wanna hear all about ur experience..."
"ENAK! Enak banget!!!!!"
"Masak sech?"

Aku hanya terdiam menatap Reta. Entah kenapa penjelasannnya cukup menenangkan ketakutanku yang sangat berlebihan ini! Mungkin benar aku harus menjalaninya… tapi, menikah??? Disaat yang lain masi sibuk CLUBBING??? Menikah??? Disaat yang lain masih bisa shopping ampe GILA??? Menikah? Aku cuman punya pilihan untuk menikah? What the hell going on in here???

***********************************************************************************

Baiklah sekarang aku disini…

Dengan cinta dan pemahaman yang DANGKAL tentang MENIKAH…
Aku memutuskan untuk menghabiskan WAKTUku bersama  RASCO!!!
Unik memang…awalnya aku sangat takut…
Namun Rasco berhasil membuatku KUAT, dan aku ingin menyenangkan banyak orang!
Aku ingin melihat mama dan papa bahagia untukku!

Okay…aku menjalaninya!

Damn!!!!
Kenyataan dan IMPIANku tentang sebuah pernikahan begitu bertolak belakang ya? Aku tidak melihat sisi romantis RASCO sama sekali. Begitu berbeda dengan SUAMI yang aku impikan! Tapi aku tidak bisa menukarnyakan? Bukankah barang yang dibeli tidak bisa dikembalikan? Sekalipun setelah kau membelinya, ternyata dia tidak sebagus yang kau kira itu????

Aku memang sekolah dengan biaya dari suamiku. Aku beruntung karena hal itu. Papa mertuaku juga membantu untuk membiayai sekolahku. Ini sangat menyenangkan bukan??? Aku bisa bersekolah laggi, namun aku bukan single lagi. Aku tidak bisa bebas pergi keluar rumah. Karna aku punya tugas sebagai seorang istri. Rasco memang tidak rewel tentang hal itu, namun mamanya selalu memonitorku setiap saat. Itu membuatku sedikit streess.  Aku memang mau menikah dengan Rasco, namun aku butuh proses untuk menyadari secara utuh bahwa TUGASKU adalah melayani suamiku.

Bukankah pernikahan itu sebuah PROSESkan???

Pagi ini, aku mulai PROSES pendewasaan itu….

"Kok kemeja ku ga ada ya?"

Aku masih berguling-guling ditempat tidur, nyawaku belum utuh sepenuhnya. Aku mendengar dia menggerutu di balik lemari bajunnya. Aku malas menanggapinya toh itukan tugas pembantu. Jadinya aku mendiamkannya saja. Secara tadi malam aku baru tidur jam 02.30 pagi. Jadinya kau belum bisa membuka mata DENGAN BENAR dan BAIK!!!!! Aku capek!!!!!

Aku mendengar langkahnya semakin dekat kearah tempat tidur.

"Ra… kamu liatin dong bajuku! Masak kamu tidur aja…." ucapnya dengan NADA PELAN,
Entah aku yang terlalu sensitif atau apa! Nada  itu terdengar seperti MENYINDIRKU!!!!
"Ya minta sama,mbak lah! Aku tu baru pulang jam setengah tiga pagi semalam. Aku capek!"
"Ya aku tau… tapikan, seenggaknya kamu bisa nemenin  aku sarapanlah."

Aku keluar dari selimut dan menatapnya dengan TATAPAN SEDATAR-DATARNYA.

"Nemenin sarapan???"
"..."
Aku melihatnya segera keluar kamar.

Kenapa jadi ribet betul ya???? Kalo punya suami???? Bukannya malah enak kok MALAH NGERASA NYUSAHIN ya???? Harus nemenin makan pagi lah??? Padahal biasanya NGGA KOK!!!! Preeeet…

Aku bergegas untuk turun dan menemaninya sarapan. Dengan sangat malas dan muka yang BETE. Seharusnya kan aku tidak begitu ya??? Bukankah seorang istri selalu harus menemani suaminya ya? Okay,but NOT NOW!!! Disaat kepalaku sedang pusing karena CASE belom jadi dan harus dipresentasikan BESOK!!! Atau disaat DIAGNOSA blom dapat ditegakkan karena gejala-gejala yang tidak jelas! Aku butuh sendiri dulu… setidaknya tidak direpotkan oleh hal-hal KECIL bin KONYOL seperti pagi ini…

"Gimana kuliahnya?"
"flat..."
"Oia presentasinya udah?"
"blom"
Aku meneguk coklat panasku dengan tidak bersemangat.
"Kamu sakit,dir?"
"Ngga…NGANTUK!" ucapku ketus.

         Dia menatapku dan terdiam. Dia tidak mengahbiskan rotinya dan nescafenya. Dia segera bangkit, mencium keningku dan berangkat. Aku terkejut untuk langkahnya yang begitu cepat.

Mungkin, aku bukan orang yang PEKA! Aku belum bisa mengenal ALARM SIGN pada sebuah pernikahan! Karna itu aku hanya diam dan menjalani saja semua itu… SANGAT MEMBOSANKAN! Tidak seperti dulu ketika aku da RASCO masih berpacaran. Semuanya terasa begitu menyenangkan. Semua begitu hidup dan bergairah. Ada telpon-telponan sampai jauh tengah malam. Ada sms-smsan sampai pagi dan inbox penuh. Ada chatting tiap minggu. Semua terasa begitu HIDUP. Sekarang segala hal itu MATI. Aku tidak perlu menelponnya toh dia ada didekatku. Aku tidak perlu sms-smsan toh pulang juga ketemu.

ADA APA dengan KITA????

************************************************************************************

"Ra, jalan yuk? Dah lama loh kita ga malam mingguan"
"Tugasku banyak,co"
"Ayolah bentar aja kok… ga lama lah, lagiankan pulangnya kamu bisa lanjut ngerjain tugasmu…."
" tapikan…?"
Okay, aku mengalah dan mengikuti maunya… Toh,tidak ada salahnya jugakan aku jalan-jalan sebentar saja.

Kami pergi kesalah satu kafe favorite kami ketika pacaran dulu. Namun dengan suasana dan status yang berbeda. Tapi bukannya semakin romantis malah semakin SEPI! Suasananya semakin dingin. Apa yang salah????

Dia bercerita tentang keadaan dikantornya dan salah satu kantor cabangnya yang mau dibuka di salah satu negara bagian Amerika. Dia bercerita tentang perjalanan panjangnya ketika dia mau membuka usaha ini. Dia bercerita begitu banyak hal. Dan aku? Setiap kali aku ingin bercerita, dia sudah mendahuluinya. Aku hanya menjadi pendengar yang baik, seolah-olah sedang PSIKOTHERAPI SUPORTIF. Aku hanya diam. Itu sangat membosankan kau tau???

Apalagi disaat aku butuh UNTUK DIDENGARKAN!!!! Aaaahhhh….bukan tidak ada, dia malah sedang ingin didengarkan! Kata mama, menikah itu tentang keseimbangankan? Kenapa sepertinya TIMPANG SEBELAH ya???

Okaaay, aku memang menunda untuk punya ANAK dulu… kenapa? Karna aku belum mau repot untuk mengurusnya. Aku masih ingin BEBAS! Hellow im 22 years old!!!! And im pregnant???? Not now! Dan, rasco menginginkan anak! Dia merasa sudah saatnya untuk memiliki anak. Aku tidak siap. Aku belum siap. Aku masih punya banyak mimpi. Oh damn….

Sejenak aku bangun dari tempat tidur dan menatap RASCO yang berbaring disebelahku…

Sebenernya keputusan kita tuh tepat ga seeeh buat menikah?
Kenapa setelah married everythings gonna change…
Kenapa ga semenarik dulu ya?

Aku hanya terdiam sebentar dan entah kebodohan dari mana…
Aku MENANGIS!!!!!!!
Aku seperti menyesali semua keputusan ini…
Aku tidak siap!

Daaan tangisaanku membangunkan DIA…

"Kamu kenapa?"
"Aku ga siaaap menikah!!!!!"
"kamu ngigo ya?"
"AKU SERIUS!!!"
"Udahlah ayok tidur lagi..."
"Aku ga kuaaaat!!!!!"
"Kamu kenapa sih???"
"Aku ngerasa SETELAH MENIKAH,justru hidupku semakin HANCUR!!!!!!"
"Jadi kamu mau apa?"
"Aku ga taauuuuu… tapi aku ngerasaaaaa bener-bener terjepit dengan keadaan BODOH ini! Aku ngerasa semua orang jauh dari aku! Aku ngerasa bahwa aku ga akan bisa sama kayak dulu lagi!!!!"
"Kamu ngomong apa sih?"
"AKU GA SIAP dengan PERUBAHAN ini!!!!!"

Aku berdiri dari tempat tidur dan berlari keluar kamar. Aku meninggalkannya bengong ditempat tidur, terkadang aku tau…aku merasa sangat amat CHILDISH!!! Seharusnya aku tidak beginikan????

Aku duduk dan menangis diruang TV. Entah mengapa airmataku tidak mau berhenti mengalir.

Aku mendengar langkah kakinya mendekatiku. Aku menengadah kearahnya. Aku mendapatinya duduk didepanku dengan muka yang sama kusutnya dengan mukaku! Dengan muka yang sama jenuhnya dengan aku!

"Kita kenapa sih? Ada apa sih dengan kita?" tanyanya dengan pelan.
"aku belum siaaaap!!!! Aku tidak siap menghadapi peran baruku,RASCO! Aku masih ingin bebas dan lepas. Aku membahagiakan semua orang dengan mengiyakan menikahi kamu. Tapi jauh didalam hatiku, aku ga siap! Aku belum bisa menerima keadaan ini. Aku sayang kamu, tapi aku belum siap untuk mengikat sebuah janji yang sakral ini. Aku masih ingin HAPPY-HAPPY dengan teman-temanku. Aku masih ingin melihat luasnya dunia ini. Aku belum siap menjadi seorang istri seperti yang mama kamu mau! Aku belum siap untuk memberikan pengabdianku yang seumur hidup untuk kamu."
Dia diam. Aku tau dia tertekan. Tapi aku harus mengatakannya. Aku tidak bisa untuk berpura-pura tersenyum lagi. Aku tidak bisa berpura-pura bahwa everything under my control! Bahwa aku sangat senang menjalani ini semua. Aku tersiksa dengan semua hal ini. Aku merasa sesak dengan aturan yang dibuat oleh mama mertuaku. Bahwa aku harus selalu melayani suami dengan baik. Okay, suatu saat aku pasti melakukan itu tapi bisakah dia tidak menekanku seperti ini? Bisakah dia tidak mencampuri kehidupan pernikahan ku????

"Mau kamu apa?"
"I need space! I need my privacy back!"
Dia mengangkat mukanya dan menatapku.

"kamu ngerasa aku mengganggu?" ucapnya dengan nada pelan, seolah setiap katanya akan menghancurkanku.
Aku menatapnya tanpa berkata apapun. Hanya air mataku yang mengalir perlahan.
"…."

Dia segera naik keatas dan meninggalkanku. Sesaat kemudia, dia turun dengan tas ranselnya. Aku menatapnya dengan terkejut.
"Kamu mau kemana?" tanyaku dengan suara parau.
"Mungkin kamu bener, kamu butuh waktu untuk sadar, kalo kamu udah nikah."
"co… "
"aku nikah sama kamu, karna aku pikir, akan sangat menyenangkan kalo tiap pagi aku bisa liat kamu disamping aku. Tanpa perlu ngebayangin lagi apa ya, kamu pagi ini… tapi kamu bener, nikah itu proses!"
"Tapi,kamu mau kemana?"
"untuk sementara kita pisah rumah dulu aja. Nikmatilah proses yang kamu mau itu, aku akan nunggu sampai kamu sadar, bahwa ada suami yang nunggu kamu balik ke dia!"

Dia segera berjalan kearah pintu depan. Dia meninggalkanku yang mematung diruangan itu.

Proses apa sih yang aku mau???
Kenapa aku malah menyakitinya? Pernikahankan 2 jiwa, kenapa aku terlihat sangat egois dengan memikirkan diriku sendiri? Kenapa tidak pernah terpikir olehku,kalau dia juga terluka oleh tingkah konyolku? Kenapa aku hanya melihat dari sisiku???? Kenapa aku hanya mau tau tentang bagaimana perassaanku,tentang bagaimana ketakutanku… tapi aku tidak pernah bertanya tentang apa yang dia rasakan! Aku malah makin menjauhinya… aku membuat benteng tinggi yang memisahkan kami berdua! Ada apa denganku?

Aku semakin menangis sejadi-jadinya. Melihatnya pergi dari balik pintu itu, aku merasa kehilangan separuh tenagaku. Kau bayangkan, aku baru menikah selama 3 bulan dan kejadian buruk ini sudah menimpaku. Aku merasa badanku lemas semuanya dan semuanya menjadi gelap….

***********************************************************************************

Selamaaat pagiiiii…..

Aku bangun dan menemukan diriku ada ditempat tidur, kepalaku terasa sangat pusing. Aku tidak bisa membuka mata dengan baik. Aku memanggil pembantu rumah yang biasa ku panggil Madam Mim. Perempuan separuh baya itu datang kearahku dan membawakan segelas coklat hangat.

"Kenapa aku bisa ada disini,mim?"
"Tuan Rasco yang mengangkat nona dari bawah tadi pagi. Dia datang untuk melihat keadaanmu."

Deg! Rasco? Datang? Astagaaaaa,,,,diakan sudah pergi dari rumah ini! Kenapa aku bisa lupa ya?

"rasco bilang apa, mim?"
"tidak, dia tidak menitipkan pesan khusus untukmu."
"dia sarapan pagi disini?"
"Tidak, dia bilang dia tidak selera sarapan pagi ini."

Aku masih terdiam ditempat tidur. Aku memutuskan untuk tidak masuk dulu, aku butuh waktu untuk sendiri. Aku butuh waktu untuk tenang dulu. Aku butuh waktu, untuk berpikir ulang tentang semua hal ini. Aku menarik nafas dalam dan panjang, membuangnya perlahan disertai luruhnya airmataku perlahan.

"Jangan menangis. Masalah tidak berhenti hanya karena kau menangis, bahkan dunia pun tidak akan kasian ,hanya untuk tangisan itu!" hardik Mim tegas. Ucapannya itu seperti menampar EGOku!

Aku menatapnya tajam. Aku menemukan mukanya yang mengeriput sedang menatapku dengan tajam dan dalam.

"Aku terjebak dengan pilihanku,mim. Tapi kau tidak bisa lari dari sini."
"Pilihan? Pernikahan ini maksudmu?" katanya heran.
Aku mengangguk. Aku menengadah agar menahan tumpahnya air mataku. Namun aku gagal, semakin ditahan dia justru tumpah dengan sempurnanya!
"aku belum siap menikah,mim"
"Lalu?"
"Entahlah… aku merasa tidak siap dengan situasi baru ini!"
Dia duduk diseberangku sambil melipat pakaian yang jatuh dilantai.

"Aku juga tidak pernah siap ketika aku disuruh menikah dulu! Kau tau berapa umurku saat menikah dulu? 16 tahun. Apa yang bisa dipikirkan seorang anak ingusan tentang SEBUAH PERNIKAHAN! Apa? Aku hanya memasuki sebuah pernikahan dengan IMPIAN DANGKAL bahwa aku akan tidur bersama dia setiap hari. Itu saja. Aku mencintai,joy. Itu saja. Aku tidak pernah berpikir lain, selain mencintai dia. Itu saja."
"16 tahun????'' teriakku ngeri.
"ya,16 tahun. Aku belajar mengerti tentang arti pernikahan. Aku merangkak dan memulai sebuah proses itu dengan cara yang sangat sederhana, MENCINTAI dan MELAYANI dia. Hanya itu. Ibuku tidak pernah mengajarkan hal lain selain MENCINTAI dan MELAYANI. Katanya, jika cinta hadir dengan tulus, maka kita akan melayani dengan senang hati. Aku tau, tidak pernah cukup hanya cinta. Namun, ketika cinta menjadi landasan yang kokoh,,,maka kesetiaan dan kejujuran akan hadir didalamnya. Karna ketika kau belajar untuk mencintai seseorang kau akan belajar artinya menghargai sebuah KOMITMEN. Kau akan mengerti arti KESETIAAN itu. Hanya dari pengertian sederhana itu, aku mempertahankan pernikahanku sampai hampir 26 tahun."
Aku terhenyak mendengar kata-katanya. Aku menatapnya dengan sendu. Tidak tau mau berkata apapun.

"Kau tidak pernah bertengkar?" tanyaku pada akhirnya setelah cukup lama terdiam.
"Tidak ada pernikahan yang berjalan tanpa cacat! Seperti ketika kau membuat sebuah cangkir, kau ditempa berkali-kali. Hingga kau belajar untuk menjadi orang yang kuat dan sabar, untuk keutuhan komitmen yang kau jaga. Aku tidak pernah menyerah dan tidak mau menyerahkan pernikahanku untuk siapapun! Awal pernikahanku, aku dan joy tidak pernah bisa menyamakan pendapat kami. Selalu saja beda. Kadang aku terlalu cemburu, atau dia terlalu cuek. Karna itu kau perlu bertengkar! Setelah kalian bertengkar, kalian akan mengambil waktu untuk menyendiri, saat itu kalian akan berpikir jernih, kalian akan melihat masalah bukan dari sisi kalian saja. Setelah itu, kalian akan belajar menjadi lebih baik. Satu ciuman setelah pertengkaran kemaren adalah obat yang baik."

Aku tersenyum mendengar perkataan terakhirnya.

"apa kau selalu melayani suamimu dengan baik dulu? Maksudku apa kau selalu menyiapkan sarapannya? Apa kau menyiapkan bajunya? Menemaninya sarapan? Apa itu sebuah keharusan???"

Dia tertawa.

"Ya, sampai sekarang pun tetap begitu!"
"Harus kah?"
"tidak ada aturannya,non. Itu pilihan. Namun, sebagai istri yang mencintai suaminya, bukankah kita selalu ingin ada disampingnya? Kau akan tau, bahwa sarapan pagi bersama itu sangat menyenangkan! Itu  tidak tertulis dimanapun, hanya saja saat kau memutuskan menjadi istri, nalurimu akan berkata bahwa kau tidak akan tega membiarkan suamimu pergi kerja tanpa sarapan."
"Apa suamimu pernah protes tentang masakanmu?"
"SELALU! Bahkan jika dia tidak protes malah aku yang terkejut!"
"Kau tidak marah?"
"Aku juga sering memprotesnya, jika tidak bisa menaruh sesuatu pada tempatnya. Seimbangkan?"
"apa…hmmmm….apa…kau pernah berpikir untuk bercerai?"
Dia terdiam. Dia berdiri dan menaruh pakaian-pakaian itu ke tempat pakaian kotor.

"Mim?" panggilku pelan.
"Ketika aku memutuskan mencintai joy, aku bahkan tidak tau bagaimana jika aku tanpa dia! Pernikahan itu sekali, jangan permainkan sebuah janji jika kau belum siap. Non,semakin banyak masalah yang datang, pernikahan itu semakin matang. Suatu saat nanti, kalian akan tertawa bersama dan menyadari betapa sederhananya masalah itu!!!"

*********************************************************************************

Pagi ini, adalah hari ke-3, aku  pisah rumah dengan RASCO!

Jujur, aku mulai merasa kehilangan. Walaupun setiap pagi Rasco akan datang dan melihat keadaanku, walaupun dia tidak datang langsung untukku. Dia hanya bertanya pada MIM. Tapi tetap saja itu membuatku merasa diperhatikan.

Hari ini, papa dan mama datang dari Indonesia. Agak bingung kalau mereka tau apa yang terjadi…

Aku mengajak Rasco bertemu, untuk membicarakannya.

"Co, ntar siang mama dan papa datang."
"Lalu?"
"Aku ga mau mereka tau, kita ada masalah."
"jadi kamu maunya gimana?"
"kamu pulanglah, sampe mereka pulang aja."
Rasco menatapku dan terdiam.

"Kenapa sih, kamu selalu mikirin yang baik untuk kamu?" tanyanya pelan
"…."
"Aku ada urusan. Bye."
Rasco segera berdiri dan pergi menjauh. Aku menatap punggungnya yang makin lama makin hilang.

Apa rasco udah ga sayang sama gue lagi ya?
Apa jangan-jangan dia ga mau tidur sama dia lagi????
Apa…

Sore hari….

Aku memutuskan untuk menjemput mama dan papa di airport sendiri. Kau pasrah jika akhirnya mereka tau bahwa kami sedang bermasalah. Setelah menjemput mereka, aku segera pulang rumah.

Aku sangat terkejut menemukan Rasco ada dirumah, dia telah membeli makan malam untuk kami semua. Namun, dia tidak berbicara sama sekali denganku. Dia menyapa papa dan mama, mengajak mereka bercerita namun dia mengabaikanku. Selesaai makan malam, papa dan Rasco bermain catur diruang keluarga. Aku dan mama ngobrol dikamarku.

"Ra, mama bawain ini buat Rasco. Dia suka ga ya? "
Mama mengeluarkan kemeja kotak-kotak coklat dari dalam kopernya.
"Makasih,ma. Mama inget aja. Buat aku mana?"
"Kamu tuu, nih buat suamimu dulu"

Mama dan aku bercerita tentang banyak hal, untungnya mama tidak menyinggung tentang pernikahanku. Sebenarnya aku sengaja ngobrol lama-lama dengan mama, biar aku bisa ketiduran disini, jadinya ga perlu kembali ke kamarku. Karna disana ada RASCO!!!! Dan aku sedang malas berdebat!

"Loh,kok kamu belum kembali kekamar,ra?" tanya papa yang datang tiba-tiba.
"eh…ehmmmm"
"Rasco udah masuk tidur dari tadi, kasian dia bilang ada kerja besok pagi." jelas papa membuatku semakin salah tingkah.
"Ya udah, aku tidur dulu ya,,maaa, paaa..."

Aku bergegas masuk kamarku. Aku melihatnya sedang nonton TV.

"Makasih ya..."
"…."
"Lo mau datang, dan bersikap baik sama mama-papa..."
"Mereka juga orangtuaku kan?"
Aku mengangguk.
"Oia, mama kasih kemeja ini buat kamu."
"Makasih..."

Kenapa jadi kikuk gini seeeeh????? Udah nikah belom seeeh????


Kedatangan mama membuatku BELAJAR BANYAK….!!!!
How to be great WIFE!!!

Pagi ini, seperti biasanya…
Aku melihat Rasco sedang bersiap-siap dan seperti biasa juga dia tidak meminta tolong. Apa seharusnya aku yang menolongnya????
Dia turun untuk sarapan. Aku masih meringkuk dibalik selimut hangatku. Malas beranjak bangun. Baru saja aku mau menutup mataku kembali, aku terkejut mendengar suara pintu kamarku terbuka!

"DIRA! Bangun! Suamimu mau berangkat kerja! Kok kamu masih tidur?" bentak mama.
"Maaaa….rasco udah gede!" elakku.
"BANGUN dira! Temanin suamimu sarapan! Buatin dia teeh atau kopi! Bangun dira! Mama tidak akan berhenti ngomong sebelum kamu bangun! Kamu ga malu apa, masak pembantumu yang siapin sarapan pagi untuk suamimu? Dia atau kamu sih yang menikah dengan RASCO!"
Aku bangun dan menatap mama dengan heran. Baru pertama kali aku melihat mama marah begitu hebatnya untukku!

Aku turun dan melihat Rasco sedang makan rotinya. Aku duduk disampingnya.

"Mau roti lagi?" tanyaku kikuk. Dia menggeleng.
"Mau teeh atau kopi?" tanyaku lagi.
"Mim udah buatin coklat panas kok."
Aku mengangguk.
"kamu ga perlu bangun kok, aku bisa sarapan sendiri!" ucapnya dingin.
Aku menatapnya.
"Ntar makan siang dimana?"
"Dikantor"
"Ga mau makan siang sama mama-papa?"
"Kalo sempet."

Dia segera menghabiskan coklat panasnya dan beranjak pergi. Namun, tiba-tiba dia balik…

"Lupa kunci mobil" ucapnya
Dan dia mencium keningku!

Aku sempat ke ge-eran, namun segera kutepis…aku tau dia berbuat begitu karna, kebetulan mama sedang berjalan kearah ruang makan. Seandainya mama tidak ada, mungkin dia tidak akan melakukannya!

SIANG HARI…

Aku memang pulang cepat dari rumah sakit untuk makan siang bersama papa-mama. Kali ini aku tidak menemukan Rasco dirumah. Akhirnya hanya kita bertiga yang makan siang dirumah.

Setelah makan, mama memanggilku sebentar….

"Kamu tau kenapa tadi pagi mama marah?"
"Ya,ma. Karna aku ga siapin makan buat rasco."
"menurut kamu mama bener ga?"
"Ya,ma. Tapi rasco bisa sarapan sendiri!"
"ini bukan soal bisa atau tidak! Bagaimanapun ceritanya seorang istri harus menemani suaminya sarapan! Dia harus mengantarkan suaminya memulai harinya yang baru. Suami itu IMAM dikeluarga,ra! Jadi bagaimanapun itu, kamu harus menghormati dia!"
"Maaaaa….can I go know?"
"Pokoknya mulai besok, mama ga mau liat kamu tidur disaat suami kamu pergi kerja ya? Kalau sampe mama liat, mama pasti BANGUNIN KAMU!!!!!!" ancam mama.

******************************************************************************

Presentasiku KACAU total! Aku tidak bisa mempertanggung-jawabkan diagnosis yang aku buat! Totally BLANK! Dan aku benci itu. Aku jarang gagal. Bahkan aku tidak pernah begini. Aku selalu menjadi yang terbaik! Dan hari ini, aku bahkan tidak bisa mempertanggung jawabkan sesuatu yang aku tulis, dan AKU ADALAH SEORANG DOKTER! Kalau aku hanya seorang SEKRETARIS (*bukan meremehkan….), ketika terjadi sebuah kesalahan, aku tidak akan membunuh, hanya memperbaiki sebuah kesalahan! Itu saja. Tapi aku DOKTER, yang ditanganku bergantung sebuah nyawa. Dan aku harus bisa mempertanggung jawabkan itu!

Aku hanya terdiam, ketika Profesorku menatap kecewa kearahku dan berkata… "Dira,you waste my time for stupid situation! Don’t be silly!"
Aku hanya terdiam dan menahan air mataku!
Aku berjalan lunglai di koridor rumah sakit, melewati taman besar ini. Aku duduk disalah satu bangku taman ini.

"Ayo, bantu mama menyiapkan makan malam untuk Rasco dan papa. Kamu ngapain sih?"
"Ma,aku mau belajar buat presentasi besok!!!!" elakku.
"Abis itu kan kamu bisa belajar dulu,dira! Ayolah…jangan banyak alasan kamu. Mama ga suka dengarnya."
Sehebat apapun alasanku untuk menolak, aku tetap harus berdiri dan menemani mama untuk membuat makan malam itu! Padahal aku sedang ingin sendiri dan belajar tentang presentasi besok. Inilah yang aku benci, ketika kau tidak bisa menjalani apa yang kau suka! Akhirnya aku berdiri didapur dengan mama, aku membantunya menyiapkan makan malam untuk kami semua.

Rasco belum pulang kantor, aku juga tidak tahu apa alasannya. Hanya saja, aku tidak mungkin mengatakan bahwa aku tidak tau kan untuk mama??? Dan aku tidak mungkin tidur duluankan??? Karna mama pasti akan membangunkanku dan menceramahiku tentang kewajiban seorang istri ga sih? Jadinya aku tidak tidur dan menunggu dia pulang. Ini sangat menyebalkan!!!! Okay, aku tau ini tidak sesulit yang aku kira. Namun, aku perlu belajar dan entah kenapa aku tidak bisa tenang sama sekali! Aku deg-degan ga jelas gini. Aku ingin menantikan apa respon Rasco melihatku menunggunya pulang kantor, sesuatu yang begitu jarang aku lakukan dulu sekali. Aku ingin dia tahu bahwa aku mencoba menyiapkan makan malam untuknya. Dan karena aku terlalu sibuk memikirkan apa responya itu, makanya aku tidak fokus belajar.

Dan tanggapan SEPERTI INI yang aku dapat!!!!!!

"Baru pulang?" tanyaku.
"Blom tidur? Tumben…." jawabnya dingin.
"Mau makan?"
" ga udah kenyang."
Dan dia berlalu begitu saja. Tanpa menoleh sama sekali! Beraninya dia berbuat begitu!!!! Aku menunggunya pulang dengan harapan bahwa dia akan terkejut dengan menemukanku MENUNGGUNYA pulang! Aku bahkan mau belajar masak untuk dia! Aku mau melakukan semua itu hanya untuk dia! Dan tanggapannya hanya seperti itu?????

Kampreeeeet!!!!!! What the F**K…. Ini yang harus gue terima? Setelah gue mau berkorban semuanya dan mulai menyadari tugas aku sebagai seorang istri! Inikah yang harus aku terima? Perlakuan dingin dan cueknya???

Aku menatap rasco yang naik keatas. Aku membanting piring dengan jengkel! Mim terkejut  dan berlari kearahku. Untung mama dan papa tidak terrbangun. Aku tidak masuk kamar hingga subuh tiba. Hatiku sakit akan tanggapannya. Tidak bisakah dia menghargai sedikit semua yang aku buat! Bisakah dia bersikap basa-basi busuk sedikit saja agar hatiku tidak terlalu sakit untuk melihat ini semua????

Dan hasilnya adalah AKU TIDAK ADA PERSIAPAN SAMA SEKALI untuk presentasi!


Back to THE BAD DAY….

Aku terkejut mendengar bunyi Hpku…
Mama memanggil, aku membiarkannya berbunyi. Aku malas berbicara dengan siapapun. Rupanya mama tidak menyerah, dia terus saja menelponku.

"Napa,ma?"
"Kamu belum pulang? Ga makan siang bareng? Rasco bilang dia"
"MA, AKU SIBUK!" bentakku keras.

Aku mematikan hpku dan tidak berniat untuk mengaktifkannya dulu. Aku ingin sendiri! Semua ini semakin membuatku merasa terpuruk. Aku seolah hilang dan tidak ada jalan untuk kembali sama sekali. Pernikahanku tidak berjalan seindah yang aku bayangkan, dan kuliahkupun stag!!!! Any body out there please take me out from this violence!!!!!

Aku melanjutkan tugasku dirumah sakit sampai sore dan selanjutnya aku jalan-jalan dengan teman-temanku. Aku ikut clubbing dengan mereka. Yeah, ditempat ini aku bisa meneriakkan makianku dengan leluasa. Aku bisa menjadi diriku yang seutuhnya. Aku bisa lepas dari semua hal yang menyesakkan. Aku bisa menjadi DIRA yang seutuhnya bukan lagi DIRA istrinya SI RASCO, atau DIRA si RESIDEN BEDAH itu! Aku adalah AKU!

Aku lupa…
Aku emang DIRA secara pribadi, aku bebas menentukan pendapatku! Namun, sekarang aku bukan single lagi. Aku sudah mempunyai tanggung jawab baru sebagai seorang istri. Dan aku melewatkan itu…

"DIRA!!! PULANG!" hardik Rasco dengan tegas.
Dia menarikku keluar dari club itu. Dia mengembalikanku pada dunia nyata itu. Dia membuatku kembali pada PERANKU sebagai istri. Dia memang tidak memarahiku, dia mendiamkanku.

"Darimana kamu tau aku disini?" tanyaku pelan
"Dunia seperti ini yang kamu mau? Aku mengalah supaya kamu berpikir tentang KITA, bukan untuk seneng-seneng sendiri,ra!"
"Iya,aku butuh dunia seperti ini. Dimana aku bebas dan lepas menjadi seorang DIRA, tanpa diikuti predikat apapun itu!" tegasku.
"okay, aku ga larang. Tapi apa kamu sadar, mama-papa ada dirumah? Dan mereka nunggu sampe anaknya pulang? Mereka nanya ke aku, dan aku ga bisa hubungin kamu sama sekali! Kamu minta aku balik kerumah supaya semua terlihat baik-baik aja kan? Tapi liat, hari ini kamu menghancurkan semuanya."
Aku terdiam. Dan entah kenapa tiba-tiba aku menangis…

"Kenapa sih kamu ga tanya gimana kabar aku hari ini? Kenapa sampe aku bisa ada disini? Kenapa sih? Kamu selalu ngomong tentang kamu! Pernah nanya tentang gimana aku ngelewatin hari ini???? PRESENTASIKU HANCUR!!!!! Puaaaasssss????????" teriakku histeria.
Tangisanku pecah begitu saja. Dia diam. Dia hanya diam.

"Aku berusaha belajar jadi istri yang baik! Walaupun aku ga bisa, aku belajar!!!!! Pernah kamu coba ngerti???? Semalam aku nungguin kamu pulang kantor biar kita bisa makan bareng! Aku belajar masak buat kamu, sampe aku ga ngerjain presentasiku! Dan liat apa tanggapan kamu tentang semau itu? Kamu hanya CUEK dan berjalan sambil lalu! Aku belajar untuk menjadi apa yang KALIAN SEMUA MINTA! Walaupun secara mental aku belum siap! Tapi bisakan kalian semua ngerti, aku butuh ruangku sendiri! Saat dimana aku ingin sendiri dan tidak diganggu sama sekali! Aku butuh itu!"

Kami terdiam hingga sampai dirumah.

Ketika masuk rumah, aku segera naik kekamar dan mengacuhkan panggilan mama. Aku segera berlari keatas. Aku menjatuhkan diriku ditempat tidur dan tangisku semakin meledak. Entah Rasco pergi kemana. Dia tidak naik kekamar, mungkin dia sudah tidak peduli lagi. Setelah capek, aku memutuskan untuk mandi.

Selesai mandi, aku menemukan Rasco sedang duduk sofa dan membaca buku. Dia melihatku keluar kamar mandi, aku tidak berbicara apapun.

" mau aku buatin coklat hangat? " tanyanya pelan
"………."
"Maaf,dir. Aku ga tau kalau kamu nunggu aku pulang untuk makan bareng. Maaf,dir. Aku ga bermaksud kayak gitu. Aku... "
"………."
"Aku ambilin kamu makanan ya?"
"Aku ga laper!"

Aku segera berganti baju dan sembunyi dibalik selimut tebalku. Aku ttidak mau mendengar apapun lagi. Tidak mau. Aku hanya ingin tidur, sapa tau dengan begitu aku bisa mengurangi kekcewaanku akan hari ini.

"JAAAAAANGAAAAAAANNNNNNN….. TOOOLLLLLOOOOOONGGGG!!!!!!! RAAAAAAASSSSS….."

Aku terbangun dari tidurku dan mendapati Rasco tengah memelukku.

"Kamu mimpi buruk,ra."
Aku mengangguk. "Aku haus."
"Ntar ya, aku ambilin minum." ucap rasco.
"Cooo…aku takut sendirian!" rengekku.
"Mau ikut ke bawah?"
Aku mengangguk. Rasco segera mengulurkan tangannya dan menuntun langkahku keluar dari kamar. Aku melihat jam, 04.00. astaga…SUBUH!!!!!

Rasco menyuruhku duduk diruang tv dan dia mengambilkan aku segelas air putih.

"Nih…minumnya pelan-pelan,ntar kamu keselek!" ucap Rasco lembut.
Aku hanya mengangguk. Kami terdiam.

"Besok, kamu ga perlu nyiapin sarapan buat aku. Istirahat ajalah, nanti aku jelasin ke mama, kamu sakit."
"………."
"Udah agak enak?"
Aku mengangguk lagi.
"Maaf,ra buat presentasi kamu."
"Udahlah, toh aku yang salah juga. Kenapa aku ga siap."
Dan kami diam lagi.

"Raaa…mungkin kamu bener, sebenernya kita belom siap untuk menikah!" ucap Rasco perlahan.
"mungkin aku terlalu maksa kamu menjadi APA yang AKU MAU." lanjutnya
"………."
"aku ngerti, kamu masih butuh waktu untuk belajar tentang semua ini, sama aku juga. Hmmmmm……. Aku rasa, setelah mama-papa pulang, kita pisah rumah aja dulu, aku ga mau ganggu study kamu. Aku tau, inikan cita-cita kamu. Dan udah lama kamu perjuangin, aku ga mau jadi penghalang untuk kamu. Aku seneng kalo kamu jadi dokter bedah yang hebat."
"………."
"Mau tidur lagi?"
"Ras, makasih ya…."

Kenapa aku tidak menahannya????
Kenapa aku membiarkan pisah rumah itu terjadi????
Apapun yang terjadi, tinggal bersama itu lebih baik…
Bagaimana kau bisa mengenali pasanganmu jika kalian hidup secara terpisah????

*****************************************************************************

Setiap pagi, selama mama ada dirumah aku rutin membuatkan sarapan dan menemaninya sarapan pagi. Awalnya aku masih agak kaku dan kikuk, namun lama-kelamaan aku mulai menyukai rutinitas baru ini. Bangun pagi, dan memilihkan baju kantornya, memastikan kaos kakinya sudah diganti, sapu tangannya baru, dasinya cocok, dan ban pinggangnya ada. Menyiapkan rotinya, teeh hangat nya dan koran paginya.

Pagi setelah hari itu,
RASCO sangat terkejut ketika melihat aku sudah bangun keesokan paginya dan menyambutnya di meja makan.

"Pagi" ucapku kaku
"Loh, kan tadi malam aku udah bilang, kamu ga perlu repot untuk nyiapin sarapan buatku,ra."
Aku tersenyum kaku.
"Kalo ga sekarang, sampe kapan aku belajarnya?"
Rasco hanya menatapku tanpa berkata.
"Oia, aku ga tau kamu mau pake kemeja yang mana, tapi udah aku taruh dikamar."
"nanti aku pake."

Dan jawabannya membuat jantungku berdetak lebih kencang, dan membuatku tersenyum sendiri….

"Hari ini, kamu pulang jam berapa?" tanya rasco
"Seperti biasam,besok baru aku jaga malam. Kenapa?"
"Ngga,biar kita ajak papa-mama makan diluarlah."
"ya udah."

Ketika aku sedang membereskan meja makan, aku melihatnya turun dengan kemeja yang aku pilihkan untuknya. Dia terlihat sangat GANTENG, ow damn…ITU SUAMIKU!!!!! Dia tersenyum kearahku.

"Makasih udah dipilihin."
"……."
Dia berjalan kearahku, mencium keningku dan berucap "Kita akan melewati semua ini sama-sama,ra!"
Aku mengikutinya berjalan sampai keteras depan dan mengamatinya duduk dibelakang kemudi, ketika mobilnya merayap pelan, aku melambai kearahnya dan dia tersenyum kearahku. Dan untuk hal kecil itu, harus kuakui ada sesuatu yang MENYEJUKKAN mengaliri hatiku!!!!

Melayani suami????
How sweeeet….


Malam ini dia menepati janjinya untuk membawa mama-papa makan diluar bersama mami-papi. Kami semua makan malam bersama. Ini sangat menyenangkan, entah mengapa sikap mamanya sangat manis untukku. Dia tidak lagi cerewet seperti biasanya. Apa mungkin karena ada mama-papaku??? Entahlah,apapun yang sedang aku jalani saat ini akan aku nikmati… just smile!!!!

Ketika pulang dari makan malam….

"Ra, aku balik kekantor sebentar ya? Mau ambil, proposal yang ketinggalan biar kerjain dirumah aja."
"Ma---u aa---aa---ku te--men---nin?" ucapku ragu.
"Ga repotin kamu?"
"Cuma ambil ajakan?"
"Iya sih, ya udah kita mampir sebentar ya…."

Dia menyuruhku tunggu dimobil saja, dan dia naik sebentar kekantornya. Dia memang tidak lama. Ketika dia kembali, dia membawa banyak kertas dan sebuah kotak cukup besar. Dia memberikan kotak itu untukku.

"apa?"
"Liatlah..."
Aku membukanya dan menemukan COKLAT kesukaanku! VAN HOUTTEN!!!!
"Makaassseeeeehhhh,ras…."
Aku segera mencium pipinya.
"Kamu masih inget???"
"Ya iyalah..."
"Makasih yaaa…."
"Kan aku janji, kita bakalan sama-sama belajar untuk pernikahan ini…."

*****************************************************************************

Hari ini…

Mama dan papa akan balik ke indonesia!

Setelah hampir 3 minggu disini…

Aku dan Rasco mengantar mereka kebandara. Aku dan mama berjalan perlahan dibelakang rasco dan papa.  Mama menggenggam tanganku erat.

"jadilah istri yang baik ketika kamu bersama suamimu. Sebab jika kamu pulang kerumah, kamu akan selalu menjadi GADIS KECIL papa dan mama. Namun,didalam rumah tanggamu sendiri, kamu bukan lagi seorang DADDYS LITTLE GIRL, tapi kamu adalah seorang wanita dewasa. Jangan, kecewakan pria sebaik Rasco. Mama, yakin kamu bisa melayani suamimu dengan baik. Ingat,Dira…untuk setiap hal kecil yang kamu lakukan kenakanlah cintamu. Cinta mampu membunuh egomu! Mama sudah melewati banyak hal dengan papamu. Suatu waktu nanti, kau akan memahami bahwa pernikahan adalah PETUALANGAN tanpa akhir! Saat dimana kau mengira semuanya telah selesai justru saat itulah kau memulainya… jangan gengsi untuk mengatakan sayang! Jangan lupa satu kecupan selamat malam sebelum tidur! Percaya sama mama, hal-hal kecil itu sangat berharga…"

Mama mencium pipiku.

"Makasih,ma..."

Papa memeluk Rasco, dan mencium keningku. Kemudian mereka berdua berjalan menuju pintu masuk. Sesaat papa berbalik ke arah Rasco dan mengangkat jempolnya! Rasco juga melakukan hal yang sama. Aku menatapnya dengan heran.

"Aku antar kamu pulang dulu, baru aku pindah."
Aku menatap Rasco dengan terkejut. Dia masih niat pindah????

Didalam mobilnya… Kami hanya diam!!!!!

RUMAH….

Rasco segera bergegas turun dan naik keatas. Aku mengikutinya dari belakang.

"Kamu jadi pergi?"
"Bukankah kita sepakat kan?"
"……..."

Shiiiitttt,,,,apa yang harus aku bilang supaya dia ga pergi! Apaaaaa?????? Aku ga maaauuu sendiri!!!!!!

"aku janji, aku ga akan nyerah untuk belajar menjadi istri yang baik… siapapun, ga ada yang bisa membuat aku mengakhiri pernikahan ini! Aku ga mau kamu pergi rasco! Aku tau, selama ini aku terlalu childish! aku hanya menilai dari sisiku saja. Tanpa aku sadari bahwa sebenernya, kamu juga terluka dengan sikap egoisku! Maaf,ras..."

"Loh, aku emang ga mau pergi dari sini!l Yang bilang aku mau pindah keluar sapa???" ucapnya geli

"rAAAAASSSSSCCOOOOOO!!!!!! Ga lucu!!!!!!!"

Dia menarikku dalam pelukannya. Aku memeluknya dan menangis.

"Trus ngapain beres-beres?" tanyaku pelan
"Soalnya, ada yang SUKA NGOMEL kalo aku berantakan!"

Aku mencubit lengannya. Dia mencium keningku lagi.

"apapun yang terjadi, kamu harus janji satu hal sama aku, ra…
Semarah apapun kita berdua, kita tidak boleh keluar dari RUMAH INI! Disinilah istana kita, disini kita membangun semua impian kita…
Dan, satu hal….apapun yang terjadi nanti, jangan pernah berpikir kamu akan berjalan sendirian,ra! Aku selalu ada, buat kamu. Kita akan belajar membina rumah tangga ini dengan pengertian sederhana tentang CINTA. Setuju?"

"Rasco,aku sayaaang kamu!!!!!!!!"

"mau punya rasco junior sekarang????"

Aku mengacak rambutnya, dan mencium keningnya….

"Aku ga akan nyerah untuk kita!"

Malam ini, kita berdua pacaran lagi…

Nonton bioskop dan nongkrong dipinggir jalan persis seperti pacaran dulu.

Mim dan mama benar…

Pernikahan adalah sebuah proses!!!
Sebab menyatukan 2 kepala tidak semudah dengan mencampurkan telor dan terigu…

Dan,kau harus menyadari….
Bahwa keindahan sebuah pernikahan bukan terletak pada betapa megah perayaannya,
Namun…pada PROSES bagaimana kau dan dia menyatukan PERSEPSI hingga akhir waktu!!

Karna menikah itu PERJALANAN PANJANG…
Bukan PULANG PERGI!
Dan aku tidak bisa berhenti sesuka ku, ketika aku JENUH,
Atau aku tidak bisa kembali untuk PULANG ke tempat asalku!

Sebab ada seseorang yang berkata untukku…

"menikah adalah sebuah petualangan, menikah adalah AWAL bukan AKHIR…...
Awal sebuah TANGGUNG JAWAB baru, saat dimana aku beralih dari gadis kecil menjadi WANITA DEWASA yang berTANGGUNG JAWAB"


Forever and ever through good and bad weather
our love will remain even though the seasons may change
Forever and ever for worse or for better
our love will remain even though the seasons may change
From this day I find this day your mines
From this day I'm sure about what love has done
From this day a dream this day a team
From this day God has bless me with everything and then some
I remember people say it wouldn't be
but with my tux on and your beautiful gown
we'll make history



   ********* *************the end***********************

(Benyada Remals "dyzcabz")

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...