"I love you"
Kalimat sederhana.
Bagi sebagian orang seperti sebuah mantra tak bermakna.
3 kata sederhana.
Bagi sebagian orang lagu wajib yang terus di dengungkan tanpa dimaknai.
I love you.
Kamu tidak perlu mengatakannya beratus kali, hingga aku hafal.
Kamu juga tidak perlu membuatnya terlihat murah dengan mengumbarnya setiap kali kita bertemu.
I love you.
Bila kamu tidak bisa memaknainya dengan benar dan mengartikannya dengan rasa.
Jangan sembarangan berucap!
Kalimat itu sederhana namun memiliki kekuatan magis. Yang dalam tiap pelafalannya, mampu mengejutkan seluruh sistem simpatis.
Yang bahkan, ketika kamu mengucapkannya tanpa makna apapun, kamu telah melumpuhkan seseorang yang ada di hadapanmu.
Yang bahkan, saat kamu melantunkannya dengan bohongpun, kamu telah memenangkan hati si pemilik senyum itu.
Jangan, jangan sembarangan mengucapkannya.
Aku bukan manusia yang percaya akan kebetulan-kebetulan. Semua sudah ada dalam rancangannya. Manusia menebak, menerka, namun pada akhirnya pasrah mengikuti.
**************************************
Hari itu kamu tegak didepanku, tersenyum canggung seperti dulu. Tanganmu memegang seikat bunga dan coklat.
Kamu menatapku dalam diam, kamu terlalu canggung untuk memulai dan aku terlalu bosan untuk menunggu. Bukankah kita selalu seperti ini?
Di menit ke 20, kamu mengucapkan kalimat sederhana itu. Kalimat yang aku sangkal keberadaannya.
Aku pernah jatuh cinta, aku tau bagaimana itu cinta, aku hidup karena mencintai, sayangnya aku tidak pintar untuk menerima hal-hal seperti dicintai kembali.
Setelah pernyataan sederhana itu, kamu berlari ke mobilmu dan berlalu. Meninggalkanku dengan seikat buket bunga dan coklat.
Aku merenungi cerita kita. Kisah lama kita. Mungkin sebaiknya begini. Kamu dengan semua kesibukkanmu dan akupun begitu. Kita bertemu dalam sebuah persimpangan jalan, tadinya kita berpikir semesta membuatnya untuk mempertemukan kita, nyatanya tidak, semesta melewatkanmu padaku, menghadiahkanmu pada perempuan yang sebentar lagi akan memilikimu dengan utuh.
Aku berbahagia untukmu. Bukan hanya untuk hari itu, tapi pada setiap hari dimana kita pernah menjalani cerita bersama. Keberadaanmu pernah menguatkanku, pada setiap kejutan waktu yang tidak siap aku hadapi.
Aku berbahagia untukmu. Bukan saja untuk setiap pernyataan sederhana yang pernah kamu ucapkan. Namun untuk setiap nasehat, diskusi, juga obrolan bermakna yanng pernah kita jalani.
Cafe itu masih sama. Masih seperti dulu, ketika kita menghabiskan waktu disana.
Cafe ini selalu menjadi tempat favoriteku setelah kamu pergi. Bukan hanya karena tempatnya nyaman, karena cerita tentangmu adalah paragraf favorite dalam cerita hidupku.
******************************************
Kini kamu tegak didepanku, menyerahkan undanganmu. Undangan berwarna broken white dengan ukira emas yang menarik. Kamu selalu tau mana yang bagus.
Tidak adalagi kecanggungan seperti waktu dulu. Hubungan kita tidak pernah benar-benar berhasil. Waktu kita tersita untuk kepentingan banyak orang. Waktu yang tersisa tidak sanggup menyelamatkan cerita kita.
Hingga pada satu titik, kita berhenti tentang kita. Keluar dan pergi mencari kemungkinan yang lain.
Tidak, aku tidak menyesali apapun tentang kita. Jika aku melihatmu yang sekarang, aku bersyukur pernah menjadi bagian dalam cerita hebat hidupmu.
Kamu sudah menemukan belahan hatimu yang hilang. Dan aku bahagia untukmu...
Lanjutkan hidupmu, berbahagialah dengan perempuan yang memilihmu. Jangan sisakan tempat untuk ragu.
Cintailah cintamu dengan benar dan bijak.
Ucapkanlah kalimat sederhana itu dengan benar, maknailah dengan tepat, namun lebih dari itu buktikanlah dalam tindakanmu.
Kadang, sebagai perempuan kami ingin dengar bawa kami dicintai, itu pengakuan yang manis, namun jauh lebih manis, ketika kamu membuatku merasakan artinya dicintai melalui perlakuan.
Apa yang dilakukan hati, selalu menyentuh hati.
******************************************
"Friends?"
Aku menjabat tangannya dan memeluknya.
Terima kasih semesta,
Telah melewatkannya untukku,
Lalu menaruhnya pada orang tepat.
Pada suatu masa dalam hidupku, laki-laki ini adalah tempat pulang ternyaman.
Pada suatu masa dalam hidupnya, bahunya adalah tempat terbaik melepaskan gundah.
Untukmu,
Ucapkanlah apa yang kamu pikirkan dan rasakan. Jangan menebak. Hidup cuman sekali, jalani dan nikmatilah bersama belahan hatimu.
Untuk kalian,
Berbahagialah, sebab itulah tujuan kita hidup.
Selamat memasuki fase baru dalam hidup, sampai maut memisahkan.
Benyada remals "dyzcabz"
Tidak lagi menjadi kekasih bukan berarti tidak bisa menjadi teman.
Cinta punya banyak versi. Ini salah satunya, menjadi teman setelah putus. Dan tetap berteman baik sekalipun sudah memiliki pilihan masing2.
I love you,friend.
Bahkam ketika hidup punya cetakan kedua, cerita ini akan selamamya begini.
Dan kamu, akan selalu menjadi teman baik.
Komentar
Posting Komentar