Langsung ke konten utama

Melepasmu.

Bila dia menginginkanmu,
Dia akan tinggal,
Sehebat apapun tantangannya,
Dia akan selalu menemukan alasan untuk menetap.

Karna kamu terlalu berharga untuk dilepaskan.

Namun, bila dia menyerah.
Menyerah pada KITA.
Sekuat apapun kita saling mempertahankann dan memperjuangkan,

Dia akan selalu menemukan alasan untuk pergi.

Perpisahan terjadi bukan hanya karena orang ketiga, keempat, kelima,
Tapi karena kita,
Kamu dan aku, menyerah untuk menyelamatkan kita.

Karena kita, tidak siap menghadapi masalah.
Karena kita, belum cukup dewasa untuk berpikir tentang KITA.
Karena kita, kita tidak menghargai sebuah komitmen "kenapa kita memilih untuk bersama?"

Perpisahan terjadi karena ego yang mengental,
Karna salah satu dari kita, menyerah pada keadaan.
Membiarkan celah bagi masalah dan orang lain mengambil alih.

Karena kita, terlalu fokus pada apa yang kita kejar sebagai individu,
Bukan sebagai pasangan.
Karena kita, kehilangan "rasa memiliki" yang entah kita titipkan dimana.

Perpisahan bukan jalan terbaik,
Tapi bisa jadi, pilihan terbaik.

Buat apa tinggal, bila saling menyakiti?
Untuk apa terlihat harmonis, bila tujuan kita sudah beda?
Apa gunanya berpura-pura bahagia, sedangkan kita sama-sama tau, bahwa ada yang lain disana.

Kamu akan selalu menemukan alasan-alasan lain untuk pergi.

Bila tidak hari ini, mungkin besok, bisa juha lusa.

Ketika hatimu tidak lagi disini, sekalipun aku menahan ragamu,
Aku tidak akan pernah memilikimu.

Aku tau itu.

Bukankah itu cukup menyakitkan?

Lepaskanlah. Pergilah.
Aku tidak akan menahanmu tinggal.

Kamu tau, dimana menemukanku, seandainya harapan itu masih ada.

Hanya saja, aku mengerti, sangat mengerti, kamu sudah berkemas. Hatimu sudah tidak disini. Cintamu? Mungkin juga sudah terjatuh ditempat lain.

Bagaimana caraku memulangkan hatimu kembali?
Bukankah aku terdengar begitu menyedihkan?

Kamu bisa pergi. Aku melepaskanmu.

Bila untuk obsesimu pada dunia yang begitu kamu cintai, lakukanlah dengan benar.
Bila akhirnya kamu menemukan orang lain diluar sana, lakukanlah dengan baik.
Bila hanya untuk mengambil jarak, agar kamu bisa memikirkan kemungkinan tentang KITA lagi, lakukanlah dengan bijak.

Aku bisa menunggu.
Tapi aku tidak bisa berjanji bahwa besok, kamu akan menemukan aku yang dulu.

KITA, memiliki hak yang sama, kebebasan yang sama.

Untukmu,
Jangan kembali, bila hatimu tidak bisa kamu kembalikan disini.
Harga diriku tidak mengijinkanmu, untuk memilikiku dengan serpihan yang tersisa.

Jangan kembali, bila pikirmu aku tidak bisa hidup tanpamu.
Belas kasihan bukan bagian dari cinta dann tidak akan kuijinkan ada dalam ceritaku.

Walau aku sangsi,
Kembalilah dengan hati yang utuh, hati yang dulu membuatku jatuh cinta.
Hati yang aku kenal, pemiliknya.

________________________________________

Sedih ya?

Hati saya patah, ketika mendengar salah seorang yang saya banggakan, hormati bahkan idolakan, memilih untuk menyudahi pernikahan mereka.

Saya tidak akan bertanya kenapa. Kok bisa. Sayang banget. Atau menceramahi mereka. 16 tahun bersama. Rasanya bukan waktu yang sebentar.

Suatu sore,
McD Thamrin.

Kami berdua duduk menikmati macetnya jaakarta. Mc Sundae Coklat 3. Frenchfries 4.

Dia : nyed, dont judge me.
Saya mengangguk.
Dia : im ready for split up.
Saya menatapnya dengan kaget. Namun tidak satupun kata keluar dari mulut saya.

Perempuan didepan saya ini adalah salah satu contoh hidup dimana saya percaya bahwa pernikahan adalah rencana masa depan.

Dia : gue ngacauin semuanya.
Saya masih diam. Matanya basah. Namun senyumnya masih tinggal disana.
Dia : im a bad person.
Saya : Nope, youre my muse!
Dia menggeleng.
Dia : bahkan memperbaiki kembali rasanya sulit,nyed. Nemuin kenyataan bahwa suami lo jatuh cinta lagi dan bukan lo orangnya, rasanya kiamat.
Saya terdiam.

Dia menatap kearah jalan diluar sana.
"Hidup selalu punya kejutan nyed. Yesus memang sutradara paling rumit yang gue tau."
Saya : kaka, ngga bisa maafin?
Dia : gue ngorbanin semua,nyed. Semua. Karir. Mimpi. Cita-cita. Semua. Gue mulai dari awal, karena percaya dengan dia. See? 16 tahun kemudian, dia nemuin alasan lain untuk senyum.
Saya : jadi?
Dia tertawa. "Jadi gini hidup gue. Diakhir 40an janda. Gue bahkan malu sama mama,nyed."
Saya : kaka ngga mau perjuangin sekali lagi?

Dia menatap saya.
"Lo bisa maafin pengkhianatan?"
Saya : tapi lo married kak? Kita beda.
Dia : bedanya, gue udah sah,nyed. Jawab gue.
Saya tertawa. "Kaka pasti tau jawabnya. Sampah harus dibuang ditempatnya."
Dia mengangguk.
Saya : kak, tapi kan kalian udah menikah lama dan gue pikir, sebaiknya kalian konseling.
Dia : ngga usah ngajarin gue. Gue bahkan ngga kenal lagi, dia siapa. Gimana bisa gue nikah sama dia. Gue bahkan mempertanyakan kembali alasan kita nikah.

20.15

Dia : jadi lo dijemput rendra?
Saya : ngga. Im yours
Kita tertawa.
Dia : jalan kaki yuk. Lama banget ngga jalan.
Saya tertawa. "kemana kita?"
Dia : Martabak pasar benhill masih buka kan?
Saya tertawa. "Harganya udah 4 kali lipat,kak."
Dia : nyed, kenal baik-baik cowo yang ngajak lo nikah. Jangan kayak gue. Modal cinta, percaya.  Bangke.
Saya : nikah? Sejenis makanan?
Kita tertawa lagi.

Dan kami berjalan kaki dari McD Thamrin hingga Benhill. Lumayan jauh? Banget. Hahahahahhahaaa...

Like old times. Dulu, dia selalu ada untuk kami. Setiap mama papa pergi, dia selalu datang untuk menjaga kami. Hingga suatu hari, dia bilang pada papa, dia mau menikah.

Dan 2 bulan lalu, dia datang ke rumah dengan cerita yang menghancurkan hati.

Married is a big deal!

Ketika sampe di Pasar Benhill, hanya ada satu martabak yang buka. Kami membelinya lalu berjalan kaki lagi ke arah RS Mintoharjo.

Lalu, kita pulang.
________________________________________

Tidak ada yang bisa menebak apa yang disediakan semesta untuk hari esok.
Ceritanya apa dan bagaimana, tentang siapa dan dimana, semuanya adalah hak semesta.

Bila saya bisa meminta, untuk setiap orang yang memilih berkomitmen dalam sebuah pernikahan, setialah.

Karena janji didepan Tuhan, dalam suka dan duka hingga maut memisahkan, bukan hanya dongeng.

Cinta menyediakan maaf. Tapi, untuk kesalahan yang bagaimana dulu,nyed? (*I love that!)

Benyada Remals "dyzcabz"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...