Langsung ke konten utama

Karna kamu tidak bertanya.

Karna kamu tidak bertanya.

Dia tidak perlu menjelaskan, apa yang dirasa. Bahkan untuk semua orang yang merasa dekat dengannya.

Shes introvert. Badly introvert.

Dia tidak merasa wajib untuk bercerita tentang kesedihannya pada orang lain. Begitu juga berita bahagianya. Anda tidak bertanya? Diapun enggan beercerita.

Bahkan ketika anda bertanyapun, dia benar2 mempertimbangkan "perlu ga" anda tau, hal yang tidak setiap orang harus tau.

Dia sangat menjaga privacynya. Terhadap siapa saja dan tentang apa saja. Dia tidak sembarangan bercerita tentang hal2 yang tidak mungkin kita tertawakan bersama. Apalagi kita tangisi bersama.

Dia menangis sendiri. Tertawapun lebih menyenangkan sendiri. Mungkin, dia butuh beberapa orang yang di percaya utk berbagi kesenangan. Tapi tidak kesedihan.

She's introvert. Bahkan ketika kediamannya mengganggu sebagian orang. Karna bagi mereka, berita sedih, cerita ttg "musibah" atau "cobaan" sebaiknya dibagi, bukan dipendam. Namun, dia adalah pribadi yang lain.

Dia akan bercerita, ketika siap untuk itu. Mungkin ketika masalahnya sudah lewat. Sudah selesai. Dia hanya bercerita, untuk sekedar saja. Dia tidak butuh pendapat. Dia tidak mendengar masukkan, baahkan dalam keadaannya tidak sedang baik2 saja. Didalam kediamannya, dia memikirkan segala hal dengan baik. Dia akan bertanya, pada orang2 ahli, tapi tidak orang2 twrdekat. Dia butuh logika, bukan sentimentil. Dia butuh kerasionalan dalam sebuah pemikiran, bukan hanya kata penenang yang kadang terasa tawar.

Bercerita pada orang lain adalah keabnormalan dalam dunianya. Dia tau, apa yang dia mau. Dia paham, apa yang dia perlu. Dia hanya akan bertanya bila dia benar2 membutuhkan. Bila dia buntu untuk berpikir.

Mungkin orang berpikir, ini sebuah arogansi yang memuakkan.

Mereka tidak pernah tau, bahwa ini adalah bagian dari didikan. Didalam rumahnya, "meminta tolong" adalah bagian paling akhir dalam ceritanya. Bertahan dan berpikir untuk berjuang adalah 3/4 dari cerita itu. Ayahnya selalu bilang "berpikirlah sendiri dengan TuhanMU, kamu lahir sendiri, kamu berkembang sendiri ketika kamu matipun, kamu menghadap DIA dalam kesendirian"

Jadi, ketika kemarin...
Kamu bertanya "kamu baik2 saja?"
Itu pertanyaan yang tidak perlu dijawab.

Dia adalah pribadi yang sulit kalian pahami. Dia tidak akan berbicara pada orang asing. Dia selalu berusaha menjadi bodoh untuk menciptakan sebuah obrolan, bila itu dengan orang2 terdekatnya. Dia tidak suka keramaian. Dia menyukai hujan dan jatuh cinta pada malam. Dia nyaman dalam gelap. Dia enggan jauh dari rumah. Dia tidak bercerita pada keramaian. Dia tertawa pada orang yang dia percaya. Dia membenci perhatian yang berlebihan. Dia menyelesaikan masalah dalam diam. Dia tidak berteriak saat sedih. Dia berbagi suka tapi tidak duka. Dia membatasi orang yang masuk didalam dunianya. Bersentuhan dengan orang asing bukan kegemarannya. Semenyenangkan apapun itu. Dia berbasa basi untuk menghargai pendapat yang aneh bagi logikanya. Dia menghargai orang yang kerja keras dan mengagumi orang yang mengakui kesalahannya. Dia bersedia direpotkan untuk orang2 terdekatnya. Dia alergi pada penjilat dan munafik. Dia berterus terang tentang apa yang dia suka dan tidak. Bahkan dalam cara yang paling haluspun, dia akan tetap jujur ttg apa yang ada di pikirannya. Dia membenci pembicaraan yang mudah ditebak alurnya. Dia mudah bosan. Dia tidak suka menunggu. Dia menata segala hal, memikirkan segala langkah, namun tidak terkejut bila segalanya tidak sesuai perkiraannya. Dia benci kejutan. Dia tidak nyaman pada pesta. Dia tidak berusaha menjadi baik, dia hanya ingin menjadi dirinya dalam versi yang lebih bener.

Dia akan minta maaf bila salah, untuk kesalahan sekecil apapun itu. Dia menilai orang dari caranya menyampaikan sesuatu, dia tidak tertarik pada outlook. Wlw kadang dia suka membuatnya jadi sebuah perbincangan absurd. Dia tidak suka dengan keribetan yang tidak perlu ada. Dia tidak mendengar penilaian orang, nasehat yang membangunpun tidak. Dia cukup puas, menjadi invisible. Dia pendendam. Dia sulit melupakan perbuatan atau perkataan orang yang menyakitinya. Dia melupakan, tapi tidak memaafkan. Dia sering berpikir, namun jarang merasa. Dia mudah tertawa, namun sulit menangis. Dia tidak berpikir bahwa hidupnya jauh lebih baik sehingga layak menasehati orang lain. Dia tidak memakai ukurannya untuk melihat masalah oranglain. Dia mennghargai perbedaan pendapat dan prinsip.

Kamu mungkin tau dia, tapi tidak mengenalnya.

Ini adalah tulisan egois. Egosentris. Ke"aku"an dia dalam dunia yang kita hidupi. Bila kamu merasa mengenal dia dengan baik, kamu pasti paham "keAKUan" dia. Kamu adalah kalian, yang berpikir bahwa dia adalah bagian dari sebuah pertemanan, namun sulit untuk diajak berteman.

Dia berkenalan dengan semua orang, tapi tidak berteman dengan siapa saja.

Ketika kita bisa menertawakan lelucon yang sama, kamu adalah teman. Ketika dia menceritakan hal paling buruk tentang dirinya, kamu adalah sodara.

Bagi dia, teman selamanya teman. Mereka dibtuhkan untuk have fun. Sodara akan selalu ada, dikeadaan paling buruk. Untuk menemani, untuk mendengarkan, untuk diam disini sekalipun tidak dibutuhkan.

Benyada Remals "dyzcabz"

Jangan menebak ini untuk siapa. Apalagi mengira ini dtujukan pada siapa. Setiap orang yang membaca boleh merasa "serasa" dengan tulisan ini. Tidak untuk siapapun. Hanya untuk mereka yang gagal berteman disaat mulai merasa dekat.

Berteman itu saling. Bukan satu arah. Bersahabat itu melengkapi. Bukan menghilangkan.

Ada banyak orang yang singgah namun tidak tinggal. Mungkin, karena saat singgah, mereka tidak menyamankan dirinya lalu pergi tanpa pamit. Atau dia tidak mengijinkan mereka tinggal, karena sendiri adalah hal termewah yang digemarinya.

Keramaian tidak menyedihkan, namun kadang menyakitkan. Kesendirian adalah hadiah terbaik, bagi mereka yang sulit dimenangkan hatinya. Paham ya?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...