Langsung ke konten utama

Tentang Noke #9


16 hari tanpa papa.

Orang menguatkan saya. Mereka mengatakan mereka bisa merasakan. Tapi bagi saya, tidak ada yang bisa merasakan, menggambarkan, bahkan memahami bagaimana rasanya kehilangan seorang noke.
.
.
Papa memahami saya. Bahkan disaat kita berdebat tentang banyak hal. Papa mengerti saya, bahkan disaat kekerasan kepala saya dan ego saya, membuat papa marah. Papa mengalah untuk saya. Saya tidak perlu meminta, karna Papa selalu memberi, tepat disaat saya menginginkan. Papa tidak mengeluh bahkan disaat saya terlalu banyak menuntut lebih dari amor dan eset. Papa selalu mendahulukan saya, memenangkan ego saya. Saya selalu tau, papa ada dipihak saya. .
.
Komandan. Boss. My banker of everything. Teman cerita. Guru untuk ngecengin orang. Bodyguard. My unconditional love. Lawan diskusi yang alot. Pasien yang "ngeyel". Mr.Cocacola & Tn. Teh Manis. Teman satu tongkrongan (*Ohlala always) My favorite "Pendeta" forever. Penasehat yang bijak. Tempat ngadu saya. Pembela saya. Mine. Mr.Grumpy. Mr.Donatur sana-sini. The Old testament. Montir yang handal. Kebanggaan saya. Valet yang telaten. Pembalap yang keren.  My everything.

Semua tidak akan sama lagi. Karna orang yang selalu mengatur semuanya, memastikan segalanya terkontrol, menempatkan segala hal pada lajurnya, sudah kembali pada Yesus. .
.
Ketika, papanya Tom2 meninggal, dia bilang "kehilangan ayah itu seperti kehilangan ego dan martabat lo,nyed"

Kehilangan papa, sama seperti kehilangan "ego" saya.
.
Kehilangan ini akan menyisakan ruang kosong disini, tapi tidak akan mengaburkan cita2 papa tentang masa depan kita.
Segala hal dibawah langit, ada waktunya. Sudah waktunya, papa beristirahat. Setelah lelah bekerja. ..
Yesus akan menguatkan kami, melewati duka hari ini dan menyongsong masa depan kami.
..
..
Rest in love, Nok. 🙏
..
Semua akan baik2 saja,non. (*Seperti yang selalu papa bilang) 🤗
..
17.Mei.2018. 12.03. WIB

Benyada Remals "dyzcabz"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...