69 hari tanpa noke.
Amor's bornday,pa. Ulang tahun pertama dari kita b4 tanpa papa disini. Tanpa papa. Untuk pertama kalinya, kita merayakannya b4.
Pa, tanpa papa, kita merayakan ke tempat dimana papa selalu ajak kita. Oh la la kafe. Tempat yang wajib kita datangi setiap kali, salah satu dari kita ulang tahun. Kita duduk disana, dengan formasi tidak lengkap, karna papa tidak ada lagi.
Tanpa papa.
Pa, hari ini untuk pertama kalinya, kita merayakannya tanpa papa. Selalu ada hal yang pertamakan,pa? Supaya perlahan saya belajar menjalani hari2nya tanpa papa.
Tidak mudah,pa. Awalnya selalu lebih berat,pa. Biasanya berhadapan diseberang meja dengan papa. Mendengar nasehat papa. Menertawai rasa haru papa yang tiba2 terbit. Dengan papa, selalu ada cerita. Selalu ada peristiwa kocak yang selamanya akan kita kenang.
Pa, duduk disana, membuat saya memutar kembali kenangan kita. Saya seperti masuk kedalam waktu dimana, papa duduk ditengah kita. Bercanda. Menerbitkan rindu yang sulit diobati.
Saya mensyukuri hari ini, untuk hasil mama yang baik serta pertambahan usia amor.
Serta, untuk seseorang yang begitu saya rindukan, yang sudah kembali pada Yesus.
Saya mulai belajar untuk memaknai sebuah kehilangan sebagai sebuah ungkapan syukur untuk menguatkan iman, bahwa dalam segalanya haruslah kamu mengucap syukur.
Bukan hanya pada waktu Tuhan mendatangkan nasib baik, namun pada waktu Tuhan mengijinkan duka menaungi hidup karna sebuah perpisahan.
Hidup yang benar adalah mengucap syukur senantiasa.
(*Saya akan selalu merindukan papa, namun dalam versi yang lebih waras saya bersyukur papa berada pada tempat yang lebih indah)
I love you,nok!
Benyada Remals "dyzcabz"
Bila Yesus, mengijinkan papa bertemu sebentar saja dengan saya, satu hal yang saya ingin papa dengar bahwa saya sangat mencintai papa.
Hal ini mungkin terdengar sangat sederhana. Namun, papa harus mendengar hal yang selama ini tidak pernah tersampaikan secara lisan. Saya menuliskannya, namun tidak mengucapkan.
Apa artinya pintar berteori namun nol saat praktek?
Ketika, mereka yang kamu cintai masih bernafas, segala ungkapan syukur bahwa kamu masih bersamanya, terasa canggung untuk diungkapkan. Namun, saat raganya tidak lagi ada, kamu akan menyesali setiap detik berharga yang terlewati, tanpa ungkapan betapa baiknya Tuhan meminjamkan mereka untuk menemanimu.
Sedih banget sih... Jika orang lain merasa kehilangan apalagi kamu anak kesayangan pastilah berat... Saya iri atas kedekatan kamu dengan papa kamu... Tuhan Yesus menguatkan kamu
BalasHapus