40 hari.
Banyak yang bertanya "ada ibadah?"
Lalu dengan santai plus kocak, kita menjawab "ga perlu, papa udah jadi abu"
Mungkin sebagian orang akan terkejut, tapi papa akan tertawa. Karna begitulah papa berpikir. Seperti ketika oma, opa, meninggal. Papa bilang "yang sudah mati, sudah selesai dibumi, tidak perlu ada banyak ibadah2, cukup pengucapan syukur setelah duka".
Sisi teologinya? Aduh, yang pakarnya udah di guci, bukan kompetensi saya menjelaskan. Intinya, 40 harinya Noke, kami hanya berdoa saja dirumah. Mama, amor, eset, Tante Telly. Thats it. Tidak ada perayaan apapun. Cukup kita dan Yesus.
Semangat, didikan, cinta, kasih sayang, prinsip hidup, semua yang papa ajarkan selamanya tinggal didalam kita. Bertumbuh lalu berkembang menjadi jauh lebih baik dari kemaren. Menghidupkan noke2 junior dalam versi yang "jauh lebih hebat".
Yesus tidak akan menggantikan papa, karna Yesus sudah ada disini lebih dulu, juga ketika papa ada. Yesus menemani, menjaga, menyertai kita, setelah papa pergi. Sama seperti sebelumnya.
Saya tidak suka, kata itu "Ada Yesus yang menggantikan papa", Yesus selalu dan selamanya ada, tidak perlu menggantikan siapapun. Yesus melebihi siapapun dan apapun. Papa selamanya papa, yang tidak bisa digantikan. Begitu juga Ke"MAHAKUASAAN" Yesus, yang tidak tergantikan dan bukan menggantikan.
40 hari,nok.
Duka perlahan melewati kami, sukapun belum sepenuhnya menaungi, namun damai sejahtera Yesus senantiasa melingkupi.
Setiap kenangan yang terbersit, selalu menerbitkan rindu, lalu setiap kerinduan menyapa, doa selalu terlantun, karna Yesus ada disini, memeluk kita dengan kasih setianya.
"Walau badai mengamuk, dan gelombang menerpan, Tuhan Yesus setia"
Benyada Remals "dyzcabz"
Komentar
Posting Komentar