Langsung ke konten utama

Tentang Noke #7


"Lo ga foto bareng bokap buat yang terakhir kali?"

udah, cuman untuk saya aja. Bahkan untuk menunjukkan dan melihatkan foto saya bersama papa untuk yang terakhir kali, adalah hal yang sulit. Bukan karna saya tidak mau menerima.

Saya hanya ingin menghidupkan kenangan bersama beliau dimasa hidupnya. Bukan 3 hari yang lalu. 3 hari yang memisahkan kita selamanya. 3 hari yang memeteraikan saya sebagai anak yatim.

Hanya foto keluarga disamping peti papa yang saya mau untuk "ada" didalam foto itu. Tapi kebanyakkan orang yang meminta saya untuk berfoto di peti papa, saya tolak. Saya hanya ingin memiliki kenangan yang hidup. Bukan ketika beliau terbaring kaku dipeti kayu dan mulutnya tidak lagi memanggil saya.

Saya tidak membenci keadaan. Juga tidak merutuki keputusan semesta. Saya hanya ingin mengenang papa, sebagai orang yang selalu saya banggakan. Energiknya. Nyentriknya. Grumpynya. Ngeyelnya. Ketawanya. Kekonyolannya.

Kematian adalah perjalanan setelah hidup yang panjang dibumi. Berbeda dimensi. Namun, bagi saya, kematian adalah waktu Tuhan untuk papa kembali pada penciptanya. Seperti kerinduannya.

Saya memang tidak berniat memunculkan dan menampilkan foto itu. Itu hanya untuk saya. Milik saya. Seperti yang selalu saya katakan, papa hanya milik saya. Milik saya, yang dipinjamkan oleh Yesus, Sang Pemilik Hidup. Sekalipun semua orang bilang, papa juga milik jemaatnya, bagi saya, noke hanya milik saya. Milik yang saya bagi, dengan mama, amor, eset. Dan sekarang, saya harus membaginya dengan Goel dan Astrid.

Yup, saya seegois itu. Saya sebrengsek itu. Saya semanja itu. Karna dengan noke, saya tau, kapan saya bisa berteriak marah tanpa dibantah, juga menangis merengek tanpa dilarang. Papa selalu mengerti bagaimana saya dan apa yang saya mau.

Benyada Remals "dyzcabz"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...