Belakangan ini, saya menjadi lebih sibuk. Lebih sering jaga ugd dan klinik. Double kerjanya.
Iya. Saya sangat sibuk. Belum lagi, setiap kali saya off jaga yang cuman beberapa hari itu, saya gunain untuk mempersiapkan segala sesuatu tentang mimpi besar saya.
Akhirnya?
Saya kehilangan waktu untuk santai. Bercerita dan bercanda dengan monet2 kecil saya. saya kehilangan waktu untuk bergosip dan mendengar cerita konyol mama. Saya kehilangan waktu untuk ME TIME. Seluruh waktu, bukan...hampir sluruh waktu yang saya miliki, saya habiskan untuk kerja. Kerja. Kerja. Kerja. Belajar. Belajar. Bahkan saya kehilangan waktu untuk nongkrong dan ngebeer bareng tom2, rasta, nita, rara, mbul. Saya miss my horay zone. I miss My Mr Comfy. Saya rindu suasana nyaman dimana saya adalah saya dengan segala kesantaian yang saya miliki.
Saya jaga klinik 24 jam, selama 4 hari FULL. Gajinya? Sangat amat lumayan. Hampir full gaji PTT. Belom lagi saya juga jaga UGD, dengan gaji yang lumayan. Kalo digabungin gajinya, bolehlah dan wort it lah untuk menolak PTT lagi di daerah ber-insentif lumayan.
Tapi, hari ini saya merasa kehilangan sesuatu. Berlebihan mungkin. Tapi ini bener2 yang saya rasain.
Saya baru pulang jaga klinik. Tidur 4 jam. Untuk lanjut lagi jaga UGD almost 1 day. Ditambah ekstafet 36 jam lagi. Lalu saya menemukan monet2 kecil itu terbaring ditempat tidur.
Saya memasak makanan buat mereka. Karena mama lagi pergi keluar kota. Papa belom pulang. Saya merapikan rumah dan mencuci piring. Menyiapkan makan siang buat mereka,biar pas bangun mereka langsung makan. Lalu bersiap berangkat jaga lagi
Ketika saya akan keluar pintu. Amor blg "kemana lagi sih,kak?" saya tertawa mendengarnya. "Cari duit, be superhero." lalu saya menutup pintu dan berlalu
Kurang lebih 1 mggu lalu, ketika saya pulang. Papa dan mama sedang sarapan. Saya ikut duduk sarapan bersama mereka. Bagaimanapun ceritanya, Cokelat panas buatan mama, ngalahin hot chochonya siapapun. Even yang ada diamigosnya Venesia. Seriuously, eventhought its always be my dreamed!
Papa menatap, mata saya yang terlihat lebih cekung, karna kurang tidur, lalu lingkarang hitam disekitar mata yang semakin mempertegas eyeliner saya. Smooky eyes yang natural banget!
"Pasien banyak ya?" tanya papa pelan
Saya mengangguk. Sambil mengeluh pelan dalam hati. Kenapa juga pasien bisa datang serame itu. Dijam2nya tidur. Tapi, karna itukan lo jadi dokter, untuk diganggu disaat yang penting.
"Ingat,non. Dokter juga manusia. Butuh istirahat. Bukan robot. Jaga kesehatan."
Saya mengangguk sambil mengaduk oat milk saya.
Kita bertiga sarapan dengan backsound suara berita ditv disertai cerita papa tentang beberapa hal. Damn, i love this feeling. Iya, bangun pagi trus sarapan bareng, ketawa dan gosip bareng. Trus nonton dan menyamankan diri sendiri. Dengan hal2 yang menyenangkan, kayak ide creambath bareng mama, belanja baju baru, sampe nyobain jajanan baru, trus mampir ke kantor papa. Yeah, thats how i miss my holiday routine!
"Papa kayak udah jarang ya, liat nona dirumah?"
Saya tertawa mendengarnya. Iyalah. Saya pulang, papa masih digereja. Saya tidur papa pulang. Saya berangkat, papa masih tidur. Begitu seterusnya. Giliran saya off, papa kadang ada pelayanan pagi sehingga kita memang begitu sulit bertemu padahal kami serumah!
Inilah hidup. Bahwa usia membawa kita untuk beranjak dewasa dengan tanggung jawab berbeda. Waktu bahkan tidak memberikan jeda untuk sekedar merasai adanya sebuah temu dibalik rindu yang mengintip. Sehebat apapun saya berusaha untuk mensejajari langkah atau memelankan langkah, sudah beginilah ceritanya. Tidak ada yang salah, hanya saja anak2 kecil papa sudh beranjak dewasa dengan sejuta kesibukkannya. Kita bukan lagi anak2 yang akan merong-rong papa dan mama kesana kemari. Bila dulu, kita selalu meminta sedikit waktu papa dan mama, sekarang kita berusaha menyempatkanbwaktu untuk membentuk sebuah kualitas pertemuan. Saling mengerti. Bahwa waktu tidak lagi diciptakan untuk moment tidak penting seperti perdebatan, namun dihargai sebagai sebuah award dari kesibukan yang menyita perhatian.
Betul, bila sebagian orang berkata, hebat ya...pak pendeta, anaknya dokter, gajinya besar, bla...bla...bla...
Dibalik sebuah kesuksesan selalu ada hati yang dikorbankan. Selalu ada perasaan yang mau mengerti. Selalu ada keikhlasan untuk melepaskan tanpa harus menuntut lebih. Selalu ada maaf saat waktu penting terlewati. Selalu ada cerita tentang kesabaran serta pengertian yang luas,dibalik sebuah kesuksesan.
Iya, terima kasih untuk kalian yang selalu mengerti bagaimana jam kerja saya.
Terima kasih karna tidak menuntut terlalu banyak.
Selama saya bisa untuk direpotkan, saya akan melakukan apapun untuk kalian.
Sebanyak hal yang selalu kalian berikan dan perjuangkan agar saya bisa seprti sekarang.
Saya akan melakukan apa saja untuk kalian.
Bahkan bila untuk itu saya harus membunuh, saya akan melakukan itu...
Menjadi pribadi dewasa dengan kebebasan penuh serta tanggung jawab besar,
Kadang dibutuhkan hati yang legowo untuk menerimanya!
Bukan tentang seberapa besar harga yang dibayarkan pada apa yang saya lakukan,
Bukan tentang materi yang mampu saya beli,
Bukan pula tentang gengsi bahwa saya hebat,
Lebih kepada, maukah saya menggunakan keilmuan yang dariNYA, saya dipercayakan, untuk melayani mereka yang menderita dan sengsara oleh sebuah penyakit. Maukah saya melakukan yang terbaik sebagai pelayanan pada DIA yang menciptakan saya dan memberkati saya.
Maukah saya, melayani dengan sungguh untuk mereka yang datang membutuhkan pertolongan, sekalipun untuk hal itu, saya akan kehilangan kuantitas sebuah pertemuan dengan mereka yang saya cintai?
Apa jawab saya?
Ya, saya bersedia. Ya, sanggup dengan segenap hati.
Karna saya sudah disini. Karna Yesus, saya menjadi dokter.
Saya akan mencintai DIA dengan segenap akal budi saya, segenap hati saya dan segenap jiwa saya.
Hal sederhana yang mampu saya lakukan untukNYA, menggunakan apa yang DIA berikan untuk saya pakai melayani banyak orang, demi KemuliaanNYA.
Untuk, semua orang yang merasa bahwa saya mulai sibuk dan sulit ditemui. Sulit meluangkan waktu. Sulit diajak nongkrong.
Saya akan berusaha membagi waktu saya dengan baik. Supaya, apa yang sukai dan apa yang saya dapatkan, bisa berjalan dengan seimbang dan benar.
30 Agustus
Saya sedang jaga UGD 16 hours later.
Hari dimana saya benar2 merasa begitu sibuk, sehingga untuk makan bertiga bersama monet2 kecil saja terasa begitu sulit.
Benyada Remals "dyzcabz"
Komentar
Posting Komentar