FRIENDSHIP!!!
Demi bermain bersama kita duakan segalanya,
Merdeka kita, kita merdeka!
Kejadian yang saya anggap musibah ini. Kenapa saya bilang saya anggap musibah? Karena, memang ini musibah dan kelalaian eset dalam mengendarai motor. Terlepas dari salah atau tidaknya eset. Bagi saya, eset harus belajar lebih banyak lagi. Karena ada beberapa orang yang menghubungkan kejadian ini dengan tafsiran-tafsiran yang aneh. Entahlah, saya sih tidak percaya tentang hal itu. Bagaimanapun juga, segala hal harus dipandang dari sisi positif.
Bagaimana kita mau mengambil hikmah dan pelajaran,kalo yang ada dipikiran kita hanya sisi negatif.
Ayolah, Tuhan kita adalah Tuhan yang baik. Bahkan, melalui kejadian ini... Tuhan menegur saya dan mengingatkan saya bahwa sehebat apapun prognosis yang saya katakan atau dokter lain ungkapkan. Tidak ada yang bisa melebihi kuasa dan mujizat Yesus. Thats the point!
YESUS mau bilang untuk saya, ketakutan-ketakutan yang saya hadapi saat kondisi eset memburuk tidak terbukti. Sebab, Yesus yang mempunyai hidup,telah mengembalikan eset disini.
Jadi, eset hidup kembali bukan hanya karena alat dan pengobatan medis yang dilakukan oleh para dokter.
Bukan para dokter itu yang menyelamatkan. Tapi, Yesus yang menghidupkan kembali. Tidak adakuasa yang jauh lebih hebat dan lebih kuat dibandingkan dahsyatnya Yesus kita!
Tapi, saya tidak akan membahas hal ini lebih lanjut lagi.
Kuasa dan muzijat Yesus, cukup DIAMINKAN. Tidak perlu dipertanyakan atau diperdebatkan.
Yang mau saya bagikan adalah cerita tentang persahabatan eset...
ESET yang saya kenal adalah eset yang sangat menyayangi teman-temannya. Eset selalu nongkrong dibengkel kesayangannya. Tempat dia memperbaiki yang bahkan sudah baik dariLa Costra Nostra nama motornya. Atau eset nongkronh di pejambon. Tempat dimana kami tinggal cukup lama. Tempat eset dan amor menghabiskan masa bermain mereka. masa anak-anak remaja. Tempat yang ikut membentuk kepribadian mereka, sebagian kecil. Tempat sahabat-sahabat terdekat eset ada dan tinggal.
Hari ketika kecelakaan ini terjadi, adalah hari dimana pandangan saya tentang cara eset bergaul dan siapa teman-temannya berubah. HAri dimana saya sadar, inilah artisebuah persahabatan dan persaudaraan. Hari dimana saya merasa memiliki banyak orang yang ikut mendoakan dan ikut khawatir tentang eset. Hari dimana, saya tau bahwa eset memiliki saudara-saudara yang lain,selain saya dan amor.
Saya begitu terharu, saat melihat teman-teman Trisaktinya datang dan meminta izin untukberdoa disisi eset, berdoa menurut iman yang dia yakini. Mereka menangis dan memeluk mama. Mereka memanggil eset. Mereka berbisik untuk eset. Bahkan ada yang meninggalkan Rosarionya disamping eset. Doa mereka sama seperti saya, Tuhan tolong kembalikan eset!
Bukan hanya teman angkatannya di Trisakti, tapi kaka tingkatnyapun datang saat tau kondisikritis eset. Mereka berdoa disisi tempat tidur eset. Lalu dengan isak salah satu kaka tingkatnya bercerita pada saya dan mama "Benni ini satu-satunya adek tingkat yang berani main sama kaka tingkat. Berani nongkrong bareng. Mau diajak acara baksos dan ngga malu untuk gabung sama kaka tingkatnya. Hanya benni,tante. Saya kaget denger dia kayak gini. Semoga benni cepet sadar dan pulih,tante. Saya doain ya."
Saya menatapnya dan mengangguk. Terima kasih untuk perhatian dan doanya.
Bukan hanya anak-anak kuliahan yang datang. Bahkan, maaf...anak-anak gembel dipinggir kalipun juga ikut menangis dan berdoa untuk eset.
Bahkan salah satu pemilik warung kopi, di Pejambon namanya Teh Opi. Dia datang dan menangis disamping eset. Dia cerita ke mama, "eset itu anak bae,tante. Ga pernah dia beda-bedain orang. Mau bergaul dengan sapa aja. Disuruh makan dirumah, biarpun seadanya mah tetep aja dia mau. Eset ini anak bae. Dia yang nasehatin anak saya, yang tadinya bandelnya minta ampun, pas dikasi tau sama eset langsunh jadi baik. Eset maaah baik banget anaknya.. Ya,Allah semoga eset diberikan kesembuhan. Dipulihkan dari segala penyakitnya." Kemudian dia mendoakan eset dengan iman dan kepercayaannya.
Sahabat terdekat eset dari kecil,namanya Anton. Dia kerja sebagai Chef disalah satu perusahaan daerah meruya. Saat eset kecelakaan, anton sedang kerja. Bahkan lusanya dia dipromosikan naik jabatan dan dipindahkan ke surabaya. Tapi, demi melihat dan menunggui eset, dia membatalkan itu. Dia menangis dikaki eset. Dia mengusap tangan eset. "BAngun ben. Ben,bangun. Nanti gue masakin makanan lo." Percaya atau tidak, dia adalah salah seorang yang ikut tidur dan menunggui eset selama di ICU. Sehabis pulang kerja, dia ikut jaga eset. Dia bersedia kalo diminta tolong apa saja. Misalnya tolong belikan sarapan kita. Tolong tungguin eset sebentar saat kita nebus obat diapotik. Makasih ya... makasih anton. Setidaknya saya lega, bahwa eset berteman dengan anak2 baik.
PENGUNJUNG ESET bukan main banyaknya. Bahkan setiap kali jam berkunjung, satpam selalu harus siaga nengawasi. Karna memang ada batasnya untuk pengunjung. Bahkan lobby dirumah sakit ini sudah hafal kalo ada yang datang dan bertanya, dimanaruangan benni. Eset cukup terkenal.
Bukan hanya teman bermain dan nongkronh eset yang datang menjenguk. Mndoakan. Danikut menangis. Tukang nasi goreng gila. Tukang es kopi. Tukang bengkelnya eset. Abang-abang yang sempet kenal. Sampe temen-temen amor juga datang. Mereka ikut mendoakaneset.
Hal yang paling menguatkan adalah saat kita tau, kita tidak berdoa sendirian, bahwa dalam usaha membujuk Tuhan, ada banyak doa yang terlantun ke atas. Agar Tuhan tahu, betapa kami semua begitu mencintai eset. Kami blum siap kehilangan eset.
Kalian tau, disaat kondisi eset drop...
Papa melantunkan doa penyerahan,
Eset, bila Tuhan Yesus membuka tangannya dan memanggil ade pulang,
Dan ade sudah terlalu lelah untuk bertahan. Pulanglah ikut Tuhan Yesus. Papa , mama dan kaka-kaka siap untuk itu.
Tapi, bila ade masih menyayangi kami. Ade bilang sama Tuhan Yesus, ade masih mau pulang sama papa dan mama.
Kami semua pasrah. Apa yang bisa kami lakukan? Berharap dan berdoa! Sebab kekuatan untuk bertahan dan keikhlasan untuk menjalani datang dari DIA yang memiliki HIDUP.
Oia, teman-teman eset...
Percaya ngga, setiap malam mulai dari eset masuk ICU sampe eset keluar rumah sakit. Mereka selalu nemenin eset secara bergantian. Mereka menunjukkan pada saya, kualitas hidup tidak melunturkan rasa persaudaraan itu. Memang mereka bukan anak-anak kuliahan, bukan lahir dari kekuarga harmonis ataupun berkecukupan. Tapi empati, solidaritas serta loyalti mereka lebih tinggi dari sekedar sebuah hal-hal prestisius yang selalu dinilai dan digengunkan. Bukankah, kebanyakan dari kita selalu melarang dan mempertanyakan, bila adek atau ankkita bergaul dengan kalangan2 yang sekolahnya tidak jelas. Yang kerjanya semrawutan. Yang asal-usulnya dipertanyakan.
Tapi,anak-anak ini yang ikut menjaga eset. Ikut menangis saat eset dalam kondisi kritis. Untuk menunggu saat eset operasi. Ikut memanjatkan doa untuk kesembuhan eset. Ikut menjaga eset saat eset sudah mulai pulih. Ikut menyemangati eset saat eset terpukul akan kondisinya. Orang yang bersedia dimintai tolong. Mereka yang bisa dipercaya untuk gantian jaga eset. Mereka ada disaat kami sulit. Thats what friends are for,kan?
Mereka menolak saat diajak makan. Mereka bilang, mereka kesini untuk jaga eset. Mereka sudah makan dan ada uang. Mereka tidak minta apapun. Saat amor bertanya pada salah satu dari mereka, ini jawabnya "kalo gue yang ada diposisi ini,gue yakin eset pasti buat kayak gini ke gue. Eset tuh setiakawan,mor. Ga pernah dia ninggalin temennya"
Eset ga pernah ninggalin temennya. Eset ga pernah milih-milih dalam berteman. Eset selalumau bantu siapaaja. Eset ga jijikan orangnya. Eset suka becanda. Eset suka bikin rame. Eset ga sombong.
Banyak hal yang baru saya lihat dengan jelas setelah kejadian ini. Pertemanan. Iya,friendship. Eset dicintai oleh banyak orang. Banyak orang yang mendoakannya. Banyak orang yang ikut meminta dan memohonnpada Tuhan, agar eset kembali.
Satu hal yang saya pelajari dengan mahal, persahabatan bukan dinilai dari banyaknya pertemuan, banyaknya hadiah, tapi dari hal kecil dan sederhana.
Sesederhana anton yang membawa kue ulang tahun untuk eset, mungkin bukan kue mewah yang dibeli ditokokue merek terkenal. Namun, perhatian dan sayang seorang sahabat yang tidak mampu dibeli oleh siapapun.
Atau... sesederhana oboi, si anak pesantren yang senantiasa ikut jaga eset baik diICU atau di kamar perawatan. Sesederhana ucapan tulus yang keluar dari mulut ari, ketika eset ulang tahun "cepet sembuh set, biar bisaketawa bareng lagi" setidaknya, ESET TAU BAHWA MEREKA SEMUA ADA DISINI DENGAN DIA. MEMBANTU DIA UNTUK MENGINGAT SEBAGIAN KECILYANG MASIH HILANG ENTAH DIMANA.
Atau mungkin saja, sesederhana bagus, teman kuliahan eset...yang bersedia datang sampai jauh malam untuk menemani kami dirumah sakit saat eset sedang diicu. Sesederhana ucapan selamatnya saat eset mulai membuka mata dan berangsur pulih. Ucapan itu begitu sederhana. "MAKASIH YA ALLAH, eset udah bangun" ,namun saat saya mendengarnya saya yakin Dia adalah salah satu orang yang ikut melayangkan doa sesuai dengan imannya kepada Tuhan yang ESA.
Sesederhana perhatian kecil dari Kak Heri yang senantiasa ada disamping eset selain kami. Menawarkan apa eset mau susu, atau air putih. Tawaran yang sangat sederhana, namun begitu bermakna.
Sesederhana lawakan konyol dari agus dan azka, saat mereka menjenguk,cukup menerbitkan senyum diwajah layu milik eset. Membuat eset menggeleng-geleng geli.
Sesederhana bantuan tasya saat saya harus mengecek ke beberapa rumah sakit tentang ICU yang kosong. Makasih banyak,dek.
Sesederhana tawaran tante ita untuk dibawain makanan buat yang jagain, biar ga banyak duit yang keluar. Makasih banyak,tante...
Itulah sebuah kisah dibalik musibah besar ini!
Terserah bagaimana cara beberapa orang menafsirkan mengapa ini terjadi. Saya lebih suka melihat betapa banyak kebaikkan yang sederhana namun sangat menyentuh.
Kadang masa sulit mengajarkan kita begitu banyak hal baik yang jarang kita sadari.
Atas nama keluarga besar Ihalauw, mewakili papa,mama,amor, terutama eset...
Saya mengucapkan banyak terimakasih untuk segala bentuk perhatian. Baik secara materiil maupun non-materiil.
Terimakasih untuk tetap ada disini dengan eset. Menujukkan perhatian kalian, empati, simpati serta kasih sayang kalian. Baik yang mengucapkan langsunh saat datang menjenguk maupun yang ikut mengirim doa dari jauh. Semuanya sama berharganya!
Semoga eset lekas pulih. Seperti sedia kala. Karna, saya yakin bukan cuma kita yang rindu segala hal konyol dan ajaib yang di buatnya. Tapi,kalian juga rindu tentang itu.
2 JUNI
Terima kasih, Yesus...
Masih ada orang yang mau ikut berbagi rasa atas musibah ini.
Makasih untuk semua teman-teman eset, atas bantuannya!
Makasih karena kesederhanaan sebuah persahabatan mampu kalian tunjukkan pada saya...
Bahwa sahabat yang benar adalah mereka yang tidak menjauh saat kita tertinggal dibelakang. Dia akan memanggilmu untuk tetao ada dengannya. Sesulit apapun itu, sahabat yang benar tidak pernah meninggalkan dengan alasan, tapi datang dengan bantuan!
Benyada Remals "dyzcabz"
Komentar
Posting Komentar