Saya begitu menyukai postingan ini, saya men-sharekan ini beberapa waktu lalu saat eset sudah pulang dirumah. Saya, amor dan eset sedang duduk menikmati sorenya kota metropolitan. Bukan disebuah kafe mewah nan elit.
Hanya didepan rumah. Amor serius dengan bacaannya, dan gooddaynya. Eset dan saya, memainkan gadget kami, sambil menyeruput jus sehat, yang saya buat. Mama dan papa lagi pergi pelayanan.
Bukankah bahagia itu, sangat sederhana?
Sesederhana kami duduk dan bercerita tentang semua kejadian belakangan ini,
Mengingatkan apa yang terlewatkan oleh si bungsu.
Sesederhana, ungkapan syukur bahwa kami masih bisa seperti ini...
Berkumpul.tertawa. bercanda. Saling menertawai. Saling menjaga. Saling mengingatkan.
Semua orang bertanya, kenapa amor dan saya, menangis begitu hebat saat eset kritis,
Saya dan amor menjawab "karena adik kami cuman dia. Kami tidak pernah bayangkan rasanya tanpa dia. Apapun akan kami usahakan agar eset masih disini"
"Bahkan, kalau perlu melakukan tawar menawar dengan Tuhan, saya akan lakukan itu" tambah amor
Sore ini, kami masih bertiga.
Waktu mungkin akan berlari dan berlalu. Cerita tentang hidup dan peristiwa akan usang ditelan masa, lalu terekam dalam sebuah album bernama kenangan. Kenangan menjadi saksi bahwa suatu waktu dulu, kita pernah berada dalam moment terberat dalam hidup, tapi kenangan juga akan mengingatkan betapa pelukan seorang saudara begitu menguatkan. Cerita ini, tidak bisa dilupakan, karena untuk kami, kembalinya eset adalah mujizat yang selalu kami syukuri.
Bila suatu waktu nanti sesuatu yang buruk harus terjadi,
Saya tidak meminta apapun TUHAN,
Saya tidak akan memintamu UNTUK MEMPERHITUNGKAN APAPUN kebaikkan yang telah saya lakukan,
Sehingga SESUATU yang BURUK itu bisa kau ANGKAT lalu pindahkan untuk yang lain,
Saya hanya memintaMU,
MENGUATKAN saya, memberikan KEIKHLASAN untuk menghadapinya…
Menganugerahkan KETEGARAN berlapis-lapis,
Mendatangkan KESABARAN berlipat ganda,
Untuk menghadapinya!
Sebab papa pernah bilang…
"hidup yang benar dalah MENGUCAP SYUKUR, baik dalam keadaan SUSAH maupun SENANG.
Baik ketika hasil panenmu melimpah ataupun saat badai memporak-porandakannya,
HIDUP yang BENAR, adalah menerima APA yang TUHAN IZINKAN TERJADI.
Bukan hanya untuk KESENANGAN yang TUHAN hadirkan,
Namun SAAT AIRMATA TUHAN jatuhkan.
Karena TUHAN tidak pernah MENJANJIKAN PELANGI yang terbit.
TUHAN menjanjikan PENYERTAANNYA dalam setiap HAL yang TUHAN BUAT.
Karena APAPUN yang TERJADI dalam HIDUP KITA, TUHAN ADA disana, bahkan sebelum KITA BERSERU memanggilnya"
Terima kasih Yesus, untuk semua hal yang terjadi dan terlewati...
Terima kasih untuk kekuatan serta penghiburan,
Dan terima kasih, kami tetap dapat bersyukur dan bersukacita ditengah kemalangan ini!
Sebab kami tau, Tuhan yang kami imani dan sembah, TIDAK PERNAH GAGAL...
Welcome home, BENNI SENII PANI EL-KHESED (*anak laki-lakiku yang memandang wajah Tuhan dan mendapat kasih karunia)
Tenang sayang,
Suatu hari nanti,kita akan duduk bersama dan mengenang "kuatnya kita menghadapi ini",
Sabar,dek...semua butuh proses!
Ingat, untuk segala sesuatu ada massanya...
Benyada Remals "dyzcabz"
Komentar
Posting Komentar