Happy blessday, Nok.
29 juli ke 3, tanpa yang punya hari.
Have a good day up there, dad.
Pa,
28 juli kemaren, mama sudah menjalani check up I di tahun ketiga post histerektomi radikal ec ca cervix stadium I.
Hasilnya baik. Semua bersih. Tidak ada apapun juga. Nanti minggu depan hasil PAnya keluar. Semua baik2 saja, pa.
Semoga papa masih ingat cerita tentang 27 Juli 3 tahun lalu. Saat mama di operasi untuk 3 kalinya dalam hidupnya.
Tuhan Yesus sangat baik. Tuhan Yesus ajaib, pa.
Bila saja hari itu mama tidak terpeleset ke kamar mandi, mungkin kita tidak bisa menemukan "cerita lain" yang sekarang kita syukuri, iyakan, pa?
10 juli 2017
Mama jatuh di kamar mandi. Ada flex sedikit di CD beliau. Flex berupa garis kecil merah kecoklatan, selama 3 hari lalu berhenti.
14 juli 2017
Saya dan mama ke RS Hermina Depok. Saya memaksa mama untuk periksa. Bukan karena jatuhnya, tapi flex yang keluar itu.
Firasat? Buruk.
16 Juli 2017
Mama di biopsi. dr.SpoG itu memanggil saya ke dalam ruang ok, menjelaskan kemungkinan2 yang seharusnya saya siap hadapi. Saya menatap beliau, dan cukup lega saat beliau bilang 'ini baru stadium O, baru awal mau tumbuh'
Rasanya seperti diberi kesempatan untuk hidup kembali.
Yesus itu Mahadashyat. Yesus begitu Ajaib untuk kami.
20 Juli 2017
Hasil PA keluar, seperti yang di bilang CA Cervix stadium dini. Belum ada penyebaran kemanapun. Lesi minimal. Tidak ditemukan pembengkakan pada KGB dimanapun.
Saya memberitahu papa. Papa? Menangis. Ketakutan. Papa berdoa dengan kita. Papa menyerahkan keputusan apapun yang terbaik bagi mama.
21 Juli 2017
Kami memeriksa ke RSPAD disana ada salah satu dokter yang di kenal oleh sepupu papa. dr. Toto SpOG.Onk (K) Beliau memeriksa mama, lalu menjelaskan sekali lagi untuk kita. Ketika beliau tau saya dokter, beliau tersenyum untuk saya, baru mulai, baru tumbuh. Kabar baiknya bisa di angkat seluruhnya. Tanpa perlu kemo atau radioterapi.
Beliau menjadwalkan mama masuk OK untuk histerektomi radikal tanggal 27 Juli. Mama masuk RS tanggal 25 Juli. Bahkan, saat itu kita masih sempat ngerayain ultah amor.
Kalo papa yang sakit, kita udah biasa ya. Karna memang kita tau, papa memiliki gula dan dableg kalo di kasi tau. Beda halnya sama mama. Mama itu manusia yang jarang sakit. Sakitnya mama hanya asam urat kalo kebanyakan kacang, coklat, atau yang lain. Mama tuh jarang ngeluh.
Papa berdoa sebelum pergi ke RSPAD.
Mungkin banyak yang bertanya, kenapa yang jaga mama cuman kita bertiga. Ganti2an. Kenapa papa justru tetap ke Petra atau menemani teman2nya dari ambon.
Saya yang bilang papa tidak perlu khawatir dengan mama. Saya akan menjaga mama dengan baik. Daripada papa ribet juga di RS sebaiknya papa bertugas aja seperti biasa. Mama akan ada dengan saya, amor, eset.
Walaupun, papa juga datang, setiap selesai kerja dan sebelum berangkat kerja. Karna papa itukan grumpy ya, segala hal tuh harus banget di komen sama beliau. Lalu, papa tuh juga resek bin ribet. Jadinya, sebaiknya papa nda perlu terlalu capek dan sibuk dengan mama. Biar saya aja. Kita aja.
Disuruh ngga ribet aja tetep juga ribet. Nelpon mama tiap beberapa jam. Nanyain mama, ya iyalah istrinya nyed. Hahahahahahahahahaaaa...
Nah ini hal yang membedakan saya dan papa. Saya tuh ngga suka hal2 yang meribetkan. Ngeribetin saya. Ok? Papa sebaliknya, suka banget menyibukkan dirinya dan manusia sekitarnya.
25 Juli 2017
Mama masuk RS. Ngga banyak yang tau ya mama sakit. Karna, kita bukan tipe manusia sosmed untuk harus memberitahukan segala hal di sosmed, kecuali bapaknya saya dan amor.
Kayaknya papa ada posting deh tentang mama sakit, minta di doakan. Shit...thats my dad. Yang tau hanya kerabat terdekat saja. Pdt. Toosye Hatumesen (*beliau sahabat mama dari kecil, sama2 merantau dari sorong), Tante Ratna Hutagaol (*sahabat mama), Tante Ina Apono (*jemaat GPIB Imanuel Depok), Tante Mieke (*jemaat GPIB Imanuel Depok), Pdt.Novi, Pdt. Leny Mihabalo. Ini yang ngunjungin mama di RS ya.
Sama teman2 SMAnya papa dari ambon.
Dikit ya? Hahahahahahahahaaaa... terlalu banyak juga ngga nguntungin apapun. Abis operasi sebaiknya istirahat yang cukup bukan di ajak duduk dan cerita omong kosong. Support? Doa cukup kok.
27 juli 2017
Mama masuk ruang OK. Mama berkeras nunggu papa datang. Operasinya jam 15.30. Mama sudah di dorong ke OK jam 13.00. Papa belum datang ketika mama di dorong ke OK. Saya diizinkan menemani mama diruang tunggu OK, sebelum masuk ke teaternya.
Papa tiba2 masuk. Papa memeluk mama dan menangis. Mama meminta papa berdoa. Namun, papa masih terus menangis.
Saya marah sama papa ....stop menangis! Papa harusnya tenangin mama, kuatin mama, itu yang mama butuh. Ada apa dengan menangis! Stop menangis. Lap air mata. Berdoa untuk mama, supaya semua lancar. Suara saya sangat keras untuk didengarkan sampe ke ruang ganti di sebelah.
Papa berdoa. Selesai itu. Susternya mendorong mama masuk. Papa? Memeluk saya. Menangis.
Saya pa, stop deh. Bukan hanya papa yang takut. Mama juga. Kita juga. Jangan buat psikisnya mama semakin down.
Saya dan eset menunggu mama sampai selesai operasi. Bersama tante2 yang tadi itu.
Setelah selesai, dr. Toto memanggil saya ke ruang OK. Menjelaskan apa yang terjadi, lebih terperinci. Ini, uterus ibu kamu, ini liat ini, baru mulai tumbuh sel ganasnya. Baru sangat awal. Ini mujizat, karna sangat jarang, ditemukan pada waktu baru mulai tumbuh. Ini masih stadium O, bahkan stadium I juga sudah terlalu jauh.
Saya mama perlu tindakan lanjutan?
Beliau ngga. Operasi ini cukup. Tapi, follow up terus ya.
Saya keluar dengan mata yang sembab. Terima kasih bahkan tidak cukup untuk kebaikkan Yesus atas kami.
Sejak hari itu, mama tidak lagi makan daging, kecuali ikan. Udah hanya ikan aja dagingnya mama. Mama lebih banyak sayur. Minum jus buah apel hijau dan buah naga, sejak hari itu sampai detik ini. Tidak lagi cat rambut. Rutin olahtubuh.
Hingga tahun ke 3, mama tetap stabil dan sehat.
Terima kasih Tuhan Yesus. Terima kasih banyak2nya. Terima kasih.
Mungkin orang kalo liat mama, ngga akan percaya bahwa beliau sakit. Karna yang terlihat selalu senang, sukacita, energik, tegas, ramah. Namun, cerita hidup kami tidak selalu baik2 saja. Ada cerita ini dalam perjalanan hidup kami.
Satu yang pasti, saat mama didiagnosa cancer, kami tidak mengeluh. Apapun juga tidak. Kami memasrahkan diri dan hidup hanya untuk Tuhan. Saya? Dengan keilmuan saya, saya bersujud di hadapan Yesus, bukan untuk menunjukkan kehebatan saya. Namun, meminta belas kasih Yesus untuk mama. Agar mama boleh tinggal disini lebih lama dengan kami.
Seperti yang papa bilang buat mama, malam menjelang kepergiannya ...Yesus lebih sayang nona. Yesus maunya nona dengan anak2. Yesus lebih sayang nona.
Kenapa saya perlu menulis ini?
Untuk mengenang dan bersyukur senantiasa.
Yesus, melewatkan petaka dari kami.
Yesus, membuat keajaiban terjadi dalam keluarga kami.
Yesus, mendengarkan apa yang kami pinta.
Yesus, merancangkan hal yang luar biasa bagi mama.
Mama... Yesus adalah perancang yang ajaib bagiku.
Sampai hari ini,
Saya selalu mengucap syukur setiap kali mengingat kejadian mama, 3 tahun lalu.
Benyada Remals 'dyzcabz'
Rahim.
Tempat tidur ternyaman pertama bagi gumpalan darah yang berdenyut. Bertumbuh lalu berkembang menjadi anak manusia. Doa yang dijawab oleh Sang Maha Kuasa. Jawaban untuk setiap teriakan dikala sujud maupun syafaat. Doa yang dilantunkan dengan penuh kepasrahan untuk mendengar kabar bahagia tentang seorang anak.
Rahim.
Tempat seorang perempuan mengerti artinya jatuh cinta tanpa melihat. Merasakan. Berbagi bagian dirinya dengan apa yang menjadi miliknya sedari awal. Belajar percaya keagungan kuasa Tuhan, melalui proses demi proses perkembangan babynya. Dari organ sekecil itu bisa bertumbuh kembang baby hingga menjadi anak manusia.
.
Jadi, manusiakah seorang ibu bila dia mengakhiri kehidupan bayinya? (*Kcl indikasi medis)
Rahim.
Tanda mutlak keperempuanan. Hadiah terhebat yang dirancang semesta untuk melanjutkan populasi makhluk hidup. Tanpanya, tidak ada kehidupan regenerasi. Namun, apakah dia bukan wanita,bila rahimnya diangkat? .
Seiring berjalannya waktu, hadiah terhebat itu, bisa berubah menjadi ketakutan terburuk. Kanker Mulut Rahim. Sebaiknya diketahui sedini mungkin. Untuk menghindarkan segala kemungkinan2 lain,termasuk penyebarannya. Aware! Kenali gejalanya, periksakan secara berkala. Tidak ada gejala, tidak ada riwayat dalam keluarga, atau menjaga pola makan pun tidak menjadi patokan mutlak. Memang sudah ada vaksinnya. Namun, alangkah bijaknya, bila kita tetap berjaga2 dan berhati2.
..
Rahim.
Tanpanya keperempuanan dipertanyakan. Adanya melengkapi garis hidup sebagai perempuan. Ah, bahkan ketika keberadaannya pun "ada", nilai seorang perempuan tetap dipertanyakan. Padahal yang meniupkan kehidupan ada gumpalan darah itu adalah Tuhan. Apa salahnya hingga keperempuannya dipertanyakan?
..
Terima kasih, karna pernah menjadi tempat kami singgah sebentar. Membentuk awal mula detak jantung kami. Terima kasih, karna didalam mu, kami mengenal kuasa agung yang tak terlhat dan mengenal malaikat Tuhan yang tak lelah menjaga kami.
..
Terima kasih, rumah masa kecilku.
Histerektomi Radikal.
Kamis, 27 Juli. RSPAD Gatot Subroto.
Semoga segala hal akan selalu baik adanya. Bahkan ketika tidak terlihat seperti apa yang saya inginkan.
GOD ALWAYS GOOD ALL THE TIME.
Bagi saya, menjadi kuat itu bukan berarti siap menghadapi segala sesuatu,
Namun, mampu untuk menghidupi segala sesuatu dengan cara yang bijak. Melihat dari sisi yang tidak biasa.
Seperti, menceritakan kembali kisah yang pada harinya, begitu sulit untuk dihadapi bahkan dihidupi.
Kuat versi saya adalah duduk bercerita tentang kisah lalu, dimana kita pernah ada saling menguatkan untuk melewati segala hal.
Menertawakan kisah yang memilukan adalah esensi sebuah kedewasaan.
Segala yang telah lewat itu, mendewasakan pikirmu, imanmu dan lakumu.
Sebab, iman bukan hanya tentang ketaatan beribadah, namun selayaknya ada dalam setiap kegerakkanmu.
Hidup tidak selalu baik2 saja.
Tapi, dalam menghidupinya kamu harus bisa baik2 saja.
Sekalipun, ceritanya menghantammu, pastikan satu hal, kamu baik2 saja.
Terbentur, terbentur, terbentuk.
Dear papa,
Hari ini, kami bersyukur untuk 2 hal,
Hasil mama yang baik,
Kenangan papa yang selamanya hidup dalam kita.
I miss you, pa.
I do.
Komentar
Posting Komentar