Ada sebuah email yang masuk ke inbox papa. Tapi lucunya ditujukan untuk saya.
Subject : "Buku Tentang Noke"
pengirim emailnya bernama capri_***13@gmail.com
Entah siapa ini. Berada dalam daftar kontak emailnya papapun tidak.
Hanya saja isi emailnya unik,
"Benyada, anak Pdt.Ihalauw.
Sebaiknya tulisan tentang noke dibukukan. Tambahkan foto-foto pelayanan bapak pendeta juga gereja tempat layan, dan juga renungan pendeta yang sering ditulis. Sebagai pengobat rindu bagi jemaatnya."
Siapapun, anda. Oh Maaf, kamu...
Terima kasih sudah menuliskan ini. Terima kasih untuk pehatiannya untuk papa.
Tentang Noke adalah "keegoisan" saya tentang ayah saya. Dimana papa, hanya milik saya. Tentang Noke adalah dunia yang saya bentuk dan ciptakan untuk rindu saya pada papa.
Iya, saya seegois itu. Didalam hidupnya, saya harus membagi beliau dengan jemaatnya, membiarkan beliau dimiliki oleh banyak orang yang membutuhkannya, ketika beliau pergi, kenangannya selalu hidup bersama saya. Dan karena itu, saya membangun dunia dimana kenangan itu akan selalu abadi bersama saya, itulah tentang noke.
Saya tidak menulis buku atau apapun yang boleh dibagikan bagi banyak orang. Terserah sebagus apapun pujian kalian tentang tulisan2 ini. Karena ini adalah milik saya untuk papa.
Karena ini adalah sebagian diri saya, yang masih hilang bersama kepergian papa. Dan tidak boleh sembarangan orang mencampuri hal yang sangat pribadi antara saya, papa saya dan seluruh kenangan kami.
Tentang Noke bukan untuk dipublikasikan. Tidak untuk diperjual belikan. Tidak juga untuk dibaca oleh umum. Betul, saya menulisnya di blog, sehingga mungkin bisa ditemukan oleh orang lain. Tapi saya tidak pernah berniat dan berpikir bahwa tulisan ini akan dibaca. Ini milik saya.
Saya bertetima kasih atas perhatiannya, tapi saya menolak sarannya.
Kamu mungkin merindukan papa saya sebagai pendeta, yang biasa kamu dengarkan khotbahnya dan baca renungannya. Tapi bukankah pernah saya jelaskan? Saya tidak akan mengotak-atik renungan beliau. Karena yang jauh lebih berkompeten tentang itu adalah adik saya,Amor. Saya menata rapi dan menyimpannya untuk dia. Seperti yang papa mau.
Jadi kalo mau bicra dan bertanya tentang renungan dan khotbah, baca aja di FBnya atau Blog papa. FBnya sengaja saya buka supaya renungan-renungan, Tata ibadah, Bahan Khotbah serta pemikiran-pemikiran Teologi papa bisa tetap dilihat dan dibaca.
Saya pikir, hanya itu aja yang bisa saya lakukan untuk mengobati kerinduan jemaatnya akan pendeta yang sudah tidur ini.
Kalo papa ada, lalu dia dengar ada yang suruh saya nulis buku, dia adalah orang pertama yang bakalan memaksa saya untuk menyanggupi.
Darah menulis ini, menurun dari beliau. Karena darah terlalu kental untuk disangkal ya? Sehingga kami mewarisi seluruh kebaikkan, keunikkan, kepintaran dan karakter beliau.
Maaf,
Bila mengecewakan.
Namun, sekali lagi saya tegaskan,
Tentang Noke adalah keegoisan saya atas papa saya. Papa milik saya. Papa hanya boleh untuk saya. Semasa beliau hidup, kamu begitu banyak menikmati karyanya, waktunya, pikirannya, pengabdiannya, semua yang terbaik beliau beri untuk pelayanannya. Hingga saya hanya mendapatkan bagian sisa dari apa yanng beliau punya.
Saya terdengar menyedihkan ya?
Kamu menikmati segala yang terbaik dari beliau. Walaupun sebagian dari kamu, mencacinya atas ketidaksempurnaannya sebagai manusia.
Saya tidak menyalahkan pendapat orang lain untuk papa saya. Hanya saja, beliau sudah tenang. Pekerjaannya sudah selesai. Hidupnya sudah menyentuh hidup banyak orang.
Bolehkan bila saya menjadi egois atas kenangannya. Saya membaginya denganmu saat nafasnya masih ada, saat raganya tidur, kenangannya adalah milik saya. Membaginya? Membukukannya? Tidak. Papa milik saya. Dan selamanya begitu.
Ini terdengar seperti sebuah obsesi bodoh untukmu.
Tapi kamu, tidak akan pernah memahami rasanya hidup tanpa dia. Karena kamu tidak pernah tahu indahnya hidup bersama Noke.
Ada bagian dari diri saya, yang sulit memahami keadaan ini secara dewasa, bagian itu hilang dan belum saya temukan.
Saya hidup dalam bagian yang lain, bagian yang cukup untuk "menunggu" kembalinya bagian yang lain.
Hidup tanpa makna. Berjalan tanpa rasa. Bernafas tanpa cerita. Sehancur itulah saya.
Bagian yang kamu inginkan untuk ditunjukkan pada dunia adalah bagiann yang setengah mati saya kembalikan.
Bagian itu hidup dalam setiap tukisan saya tebtang noke. Karena setiap kali saya menulis tentang noke, saya memanggil pulang bagian itu, membuat saya mrnjadi saya yang dulu papa kenal.
Dan, saya, tidak akan membiarkan siapapun mengambil bagian penting itu dan menjadikannya sebuah tontonan.
Terima kasih sudah berempati.
Tapi jauh lebih baik bila kamu tidak ikut campur dalam setiap cerita ini. Bahkan menyarankanpun jangan.
Saya tidak butuh saran dan tidak meminta pendapat.
Terkadang orang lupa, siapa dia, dimana dia, hingga merasa begitu benar untuk bisa berpendapat tentang orang lain.
Kehilangan yang saya alami tidak bisa kamu bandingkan dengan kehilangan yang kamu rasakan.
Setiap kali orang lain menyebut papa, menceritakan papa, saya hanya diam, karena jauh didalam hati saya, saya hancur mendengarnya.
Saya tau, papa memiliki banyak kenangan untuk orang lain, mereka tidak hidup dengan dia.
Ketika kamu menyebut nama ayah saya, kamu menyentuh sakit saya, sakit yang berusaha saya sembuhkan, luka yang berusaha saya tutup.
Jangan lagi datang dengan ide2 gila, seolah kita dekat, bersahabat dan kenal. Saya bukan orang yang suka dikenal dan senang menambah teman.
Bila kamu membaca ini, jauhkan pikiranmu tentang hal ini. Sama seperti kamu yang tidak ingin diusik "rasa sakitmu", seperti itulah saya saat ini.
Tentang Noke adalah kegilaan saya dalam kewarasan yang saya tinggali.
Kamu tau?
Hal paling menyakitkan bagi saya?
Ketika kamu berpikir, saya ingin membagikan "tempat rahasia" saya untuk khalayak atas nama kerinduan mereka tentang papa saya.
Tentang Noke adalah terasnya saya dan papa. Tempat ternyaman untuk bercerita dan berkeluh kesah. Menemukan papa dalam setiap cerita yang saya tulis dan menemukan diri saya dalam rasa yang utuh.
Tentang Noke adalah sebagian diri saya yang belum kembali.
Benyada remals "dyzcabz"
Komentar
Posting Komentar