Langsung ke konten utama

Ini tentang pagiku.


Pagi.

Saya membenci terang. Saya? Terlalu mencintai remang senja dan pekat malam.

Tapi pagi ini,
Saya harus berteman dengan situasi ini.

Pagi, bangsal, visit.
Mendengar, memeriksa, memotivasi.

Begitulah hidup dan cerita saya bergulir pada pagi.

Pagi.
Menghadirkan sisi lain dari saya.

Sisi dimana gerak harus memiliki makna, tertinggal dalam sebuah luka tidak boleh menahan laju kehidupan.

Karena cerita hidup, bukan hanya tentang pekatnya malam.

Pagi.
Kopi. Roti. Biskuit. Salad. Segelas air hangat.
Begitu banyak cerita yang disediakan kala mentari menjamah bumi.
Kehidupan mulai bergerak. Cerita mulai berdengung. Hingga pemeran kembali berlakon.

Pagi.
Selalu menyediakan dosa baru untuk digeluti secara bijak.
Dalam tutur, tindak, pikir, langkah, guyon, bahkan mengedipkan matapun, bisa menjadi sebuah dosa.

Pagi.
Ketiadaannya membuat sebuah hari menjadi nelangsa. Keberadaannya menghidupkan suasana.

Kamu tidak mungkin sampai pada malam, tanpa melewati hiruk pikuknya sebuah pagi.

Kamu tidak bisa mencumbui romantisnya senja, tanpa melangkahi keistimewaan sebuah pagi.

Pagi.
Aku tidak membencimu. Tidak juga menghindarimu. Apalagi mengalpakanmu.

Hanya saja, pagi terkadang membuatku sadar, bahwa kehilangan demi kehilangan yang sudah kulewati. Membawa kabar seberapa jauh aku berjalan tanpa beliau.

Sejak, pagi itu.
Pagi ku tidak pernah sama lagi. Kekosongan, kehampaan, ketidak-biasaan, menjadi pembuka pada pagiku.

Aku membiasakan kopi pada pagiku yang sekarang. Chocolate rasanya terlalu menipu.

Pagiku kadang sepahit kopiku. Kopi tanpa gula. Kopi hitam. Pekat. Klasik.

Agar aku kuat, pada setiap rasa dan cerita yang ditawarakn pagi untukku.

Pagi.
Selalu datang dengan cerita baru. Selalu dimulai dengan kejutan-kejutan tawar. Hingga penawaran yang membius.

Kenapa aku mencintai malam?
Karena gelap, tidak punya cerita. Dia adalah keabsolutan dimana cahaya padam. Cahayanya bukan meredup, tapi padam.

Ini cerita tentang pagi dari kacamataku,
Tentang aku yang selalu enggan berpisah pada malam, namun pagi adalah alasan terbaik untuk tetap hidup.

Benyada Remals "dyzcabz"

Tulisan bodoh ini ditulis dari atas tempat tidurku kala pagi menyapa, matahari merona malu, pendarnya menghangatkan bumi, menggeser kekalutan akan malam.

Pagi ini, aku harus hidup, alarm menyala, JAGA PAGI. Berpisah dengan malam selalu berat, namun untuk alasan yang tepat, aku bersedia menjadi pagi, yang menerangi orang lain.

Ini tentang aku, pagiku, kopiku dan sekelumit cerita dibalik pagi.

Bagiku, pagi adalah cerita tentang bagaimana aku memaknai hidup, lalu malam adalah dongeng tentang caraku menikmati hidup.

Pagi selalu menjadi alarm perpisahan terhadap malam, karena didalam pagi, ada cerita yang harus dijalankan.

Malam selalu menjadi obat penenang setelah pagi terlewati, karena dengannya, ada penat yang harus disudahi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...