Langsung ke konten utama

Kalo laper, suka nglindur.


How to be a good writer?

Saya selalu menulis "perasaan" atau pemikiran, pendapat atau apa saja tentang apa saja di IG story saya.

Hingga beberapa teman SMA, maupun Kuliah saya bertanya, nyed, gimana caranya menjadi penulis?

I dont have any capacity or credibility to do so.

Saya selalu suka menulis. Apa saja. Dimana saja. Tentang apa saja.

Saya selalu melatih diri saya untuk bisa mengutarakan pendapat serta pemikiran, secara tulisan.

Itu latihan saya.

Terlebih dari itu, saya suka meng-imajinasikan sebuah cerita. Baik itu kejadian nyata pada saya, pada orang-orang terdekat sayya, ataupun cerita fiksi yang bermain vulgar pada otak saya.

Entahlah, apa kriteria yang benar bagi seorang penulis?

Namun, bila kamu mau menulis, satu hal yang penting untuk saya...

Kamu harus jujur pada tulisanmu. Kamu harus berempati pada cerita yang akan kamu tuangkan. Kamu harus memiliki rasa terhadap apa yang ingin kamu jabarkan.

Apa yang dilakukan dengan hati, pasti menyentuh hati.

Saya tidak punya role model untuk dunia tulis-menulis ini, hanya saja saya suka membaca banyak buku, novel, bahkan cerpen-cerpen yang kadang luput dari perhatian.

Saya membaca poskota, lampu merah, tapi tetap KOMPAS, MEDIA INDONESIA, majalah-majalan kedokteran, otomotif, bussines (*kadang sih), atau tentang desain interior.

Karena bagi saya, setiap penulis memiliki "caranya" sendiri. Mereka punya cara untuk membahasakan sesuatu dengan elegan. Dan cara serta kekhasan itulah, yang menghidupkan imajinasi si pembaca.

Misalnya ada kejadian tabrak lari, lalu ada beberapa orang hadir disana. Tidak mungkin semua yang hadir akan menceritakannya atau membahasakannya dengan "cara" yang sama, walaupun isi penyampaiannya adalah sama.

Banyaklah membaca, banyaklah berteman, gunakanlah google untuk memajukan wawasan bukan untuk menuntaskan klimaksmu.

Tidak ada syarat yang baku untuk menulis.

Jadilah penulis yang mampu menerjemahkan bahasa hati, pikiran dan tindakan agar indera juga imajinasi pembacamu terbuka serta berkembang.

Ragamu akan menua, lalu menjadi debu, namun ceritamu akan tinggal, pada setiap pemikiran dan rasa yang hidup oleh caramu membahasakan sebuah cerita melalui tulisan.

Mengapa menulis itu menyenangkan,nyed?

Karena saya menjadi tuhan atas cerita yang saya buat. Saya menentukan apa yang saya inginkan untuk ada.

Berceritalah sebanyak pasir dipantai.
Berimajinasilah sebanyak oksigen yang menghidupimu.
Bila harimu mulai meredup,
Tuliskanlah ceritamu pada langit, setiap mentari mulai pulang,
Ceritamu selamanya akan tinggal disana.

Ketika mentari baru terbit,
Hari itu selalu dimulai dengan semangat yang kamu biaskan lewat kata yang dituliskan.

Kamu akan selalu hidup, sekalipun kamu mati.

Karna tulisanmu adalah pembuktianmu bahwa pernah disuatu masa, kamu hidup untuk menghidupi kehidupan dan hidupmu berarti untuk kehidupan disekelilingmu.

Benyada Remals "dyzcabz"

(*Catatan bodoh ini ngga usah diseriusi. Ini dibuat saat saya dengan menahan kelaparan tingkat dewa, karena mas g****dnya lamaaaaaa banget. Banget.)

Dari saya yang membayangkan double choco pie....

Opss...happy weekend.

Benyada, anak Noke.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...