Langsung ke konten utama

belajar lebih baik


Rasanya Yedijah, harus belajar tentang banyak hal.

Nyed, hidup tidak selalu baik2 saja. Paham ya?

Dan tidak semua orang mampu memahami orang lain dengan baik. 

Nyed, kamu tidak harus tumbuh menjadi yang terhebat, ngga. Bukan begitu yang diajarkan. Namun, kamu harus bertumbuh menjadi berkat bagi orang lain. 

Hidup ngga perlu neko2, walau kadang harus niku2. 

Mendengar banyak hal hari ini, yang menghancurkan hati saya. 

Hidup tidak selalu baik2 saja, iyakan, Nok?

Tapi, apapun cerita, hidup harus dihidupi dengan sikap hidup yang benar. Menjadi orang baik yang benar. Menjadi orang waras yang nggenah. 

Hey, nyed. Take a deep breath. Just inhale. Exhale. 

Setiap orang punya cerita. Dan cerita punya sudut pandang yang dimengerti oleh setiap kepala yang mengalami. 

Ada orang yang memiliki beban berat di pundaknya, namun dia menjalani harinya dengan luar biasa bersemangat. Tanpa terlihat beban berat disana. 

Namun pada setiap harinya, dia menangis dalam sujud dan syafaatnya. Kapan ini berakhir. 

Kita tidak pernah bisa mengukur atau menimbang, seberapa besar masalah orang lain, dan lantas menjadi hakim yang memutuskan bagaimana cara menghadapinya. 

Setiap orang memiliki batasnya. Caranya menghandle masalah. Caranya mengatasi stressnya. Caranya berdamai dengan dirinya. Hingga akhirnya, dia menjadi resisten pada kesusahan yang di hadapi. 

Akhirnya, yedijah paham, kalimat yang selalu dilantunkan oleh manusia2 bijak diluar sana, terlalu sering terbentur, akhirnya terbentuk. 

Mereka, yang terlihat cuek dan bodo amat, adalah orang2 yang pernah memperjuangkan dan berupaya untuk menyelesaikan masalahnya dengan sekuat yang mereka mampu. 

Hanya saja, mereka tidak di dengarkan. Mereka tidak terlihat. Lalu, teriakkan dan usahanya hanyalah gaung kosong pada ruang kosong. Bergema, namun tidak menyelesaikan. 


Kamu, siapapun kamu, yang sedang menghadapi masalah berat. Apapun masalahmu, jangan menyerah. Jangan putus asa ya. Jangan pernah kehilangan pengharapan. 

Mulai dari terbitnya matahari, masalah sudah dimulai. 

Ketika harapan kita terbentur pada realita, sekecil apapun realita yang kita hadapi, tetap akan menjadi masalah yang dihidupi.

Saya tidak berusaha untuk menjadi bijak ataupun sok bijak. Nope


Tapi, beneran deh, kalian yang berhasil menyelesaikan setiap masalah2 yang kalian hadapi dengan baik. Salut saya untuk kalian.

Dan untukmu, yang masih berjuang menyelesaikan setiap masalah2,
God always be with you. #pelukerat

Saya mungkin tidak bisa membantu banyak, namun saya akan mendengarkanmu. Semua yang ingin kamu ceritakan, akan ku dengarkan dengan baik. 

Karna itulah tugas seorang teman, menjadi pendengar yang baik, tanpa menjadi hakim yang timpang. 


Benyada Remals "nyed"


Dia yang terlihat selalu tertawa disana, dia sedang tidak baik2 saja. Dia butuh teman cerita. Dia butuh didengarkan dan dikuatkan. 

Pikirku, hidupnya nyaman dan damai, nyatanya menghadapi masalah pelik, bukan hanya membutuhkan peluk hangat, namun juga jiwa yang lapang untuk menundukan ego yang membatu. 


Sebuah kesalahan tidak hanya selesai dengan kata maaf. Maaf hanyalah kamuflase terbaik untuk menutupi rasa sakit. 

Kalau kamu salah, bukan hanya maaf yang kamu ucapkan, tapi tolong berlakulah dengan benar sesuai dengan "maaf" yang terucap. 

Tidak ada manusia yang sempurna. 

Setidaknya, sebelum menyakiti orang lain, bisa kan belajar menjadi manusia? 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...