Langsung ke konten utama

Tentang Noke #56



I miss you, pa.


Setelah hari yang berat dan melelahkan di rumah sakit,
Yang saya mau, menemukan papa di rumah,
Mendengarkan cerita papa, grumpynya papa, duduk di teras dan membahas banyak hal.

Itu adalah hidup yang lengkap versi saya.

Menemukan bahwa segala sesuatu kembali seperti dulu.

Kehilangan papa seperti pulang tanpa pernah kembali. Saya tau, itu rumah kita, namun rasanya tidak akan kembali pada tempat yang sama.

Pulang tanpa kembali, itu sangat menyakitkan, pa.

Seperti pulang ke rumah tanpa menemukan omelan-omelan papa. Tanpa menemukan suara papa memanggil saya. Tanpa tangan papa papa merangkul saya.

Pulang tanpa kembali, 
Saya tau itu rumah tempat saya saya pulang,
Hanya saja, "rasanya" asing berada disana, tanpa laki-laki tua yang saya rindukan itu.

Selamanya, saya akan selalu pulang tanpa pernah kembali.

Bila saja hidup menawarkan saya, satu kesempatan.

Saya hanya ingin membisikkan satu hal untuk papa,

" Tinggal terus dengan kita, pa"




Benyada Remals "dyzcabz"


Saya jaga malam, saya laper, saya mager,
Saya mengambil hp dan menelpon papa,
(*Iya saya segoblok itu)

Saya berharap, bisa mendengar suara beratnya sekali saja. "Nona mau dibawa mcd?"

Tidak ada yang mengangkat, bahkan no.itu sudah tidak aktif.

Lalu saya menemukan diri saya menangis di kamar jaga. 

Papa begitu siap untuk pergi, tanpa pernah tau, bahwa saya tidak pernah siap menjadi dewasa tanpa papa.

Kedewasaan yang saya inginkan, adalah bertumbuh bersama papa yang menua disisi saya. 

Disisi saya, pa. Bukan dengan goel dan astrid.


Bagi sebagian orang, saya harus memiliki pasangan untuk keluar sejenak dari "nelangsa" berkepanjangan ini.

Namun bagi saya, ada hal yang tidak bisa, dan tidak akan pernah bisa diisi oleh siapapun, karna disana hanya papa yang tau bagaimana caranya menghadapi saya, putrinya yang manja dan dan keras kepala ini.

Untukmu, saya bukan tidak mau, saya belum bisa menenangkan hati saya dan memenangkan diri saya untuk kembali pada "dulunya" saya.

Kamu menemukan saya, dikala hati saya patah dan hancur karna kepergiaan ayah saya, untuk mengembalikan saya, butuh waktu, tidak sebentar.


Sebab yang pergi, adalah selamanya yang saya miliki. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...