Mengidolakan vs Meng"kultus"kan seseorang bedanya setipis kulit ari.
Terkadang, yang dilihat bukanlah "dia sebagai alat yang dipakai untuk"... Tapi lebih kepada "karena dia, permintaan saya dikabulkan"...
Kamu tidak melihat DIA yang MENAUNGINYA, tapi "dia" yang dipakainya.
Lucu ya?
Begitu dia melakukan kesalahan, kelarlah hidupnya. Segala caci maki terarah untuknya.
Padahal, sebagai alat, tempatnya tidak lebih dari seorang pemeran pendukung. Diapun tunduk pada jalan cerita Sang Sutradara.
Hanya karena Semesta meloloskan permintaanmu melalui doanya, bukan berarti nilainya berubah menjadi "semesta".
Paham ya?
Benyada Remals "dyzcabz"
#myrandomthought
Komentar
Posting Komentar