Langsung ke konten utama

Postingan

Tentang Noke #58

Dunia ternyata "sekecil" ini, pa... Saya sedang nunggu KRL pulang jaga. Disebelah saya, ada seorang cewe, sepertinya dia, Orang Ambon atau Timur lah ya. Hanya kita berdua yang duduk dikursi itu. Dia memulai percakapan. "Pulang kerja, mba?" Saya mengangguk. "Tinggal dimana?" "Kota" "Ooo kota tua. Ada gereja tua disitu ya?" Saya mengangguk. "Mba, aseli jakarta?" Saya : iya, saya lahir dan besar disini. Tapi darah saya, ambon. Dia : ooo, saya juga ambon, tapi merantau disini. Tinggal di manggarai. Ngobrol ngalur ngidul. Entah kenapa kereta belom muncul juga. Sampai pada... Dia : saya sering masuk GPIB, kalo mba? Saya : jarang masuk gereja. Dia mengangguk. "Ada satu pendeta GPIB tapi udah lama sekali. Kalo khotbah suka loncat-loncat dimimbar, lucu orangnya, kalo khotbah ngga ada amin, tapi sudah lama ngga denger beliau khotbah." Saya hanya diam. Dia : kayaknya sih ambon ya, pendeta itu. Kadang suka pak...

Emeritus.

Pelatihan Pra- Emeritus. Pelatihan menjelang pensiun. Apa yang harus dilatih ya? Apa yang harus dipersiapkan ya? Ngapain aja ya? Oh, okay. Katakanlah saya sangat SKEPTIK. Tapi, apa iya, harus ada pelatihan itu? Kok, dulu, waktu papa ada kok ngga ada ya? Atau saya yang baru denger ya? Atau papa yang ngga ikut? Bukankah, melayani hingga umur 65 tahun dalam kepegawaian yang aktif sudah lebih dari cukup? Haruskah atau apakah diperlukan pelatihan pra-emeritus ini? Kenapa? Apa sebagian besar yang emeritus mengalami post power syndrome? Atau? Kebanyakkan senior2 pendeta yang sudah emeritus masih "maniso" ikut campur pelayanan gereja setempat dimana dia berdomisili? Hm? Kalo dibilang persiapan pra-emeritus, mungkin terdengar lebih logis untuk saya. Kenapa? Karna "persiapan" itu bisa digunakan untuk memberitahukan apa saja hak2 yang didapat, apa saja tunjangan, apa saja yang perlu disiapkan untuk mengurus keperluan pensiun, juga penyediaan rumah bagi pendeta yang me...

Tentang Noke #57

I love you so much. Papa : kak, ngapain? Saya : ngga lagi ngapa-ngapain. Papa : yuk, jalan sama papa cari bunga. _______________________________________ Saya : pa, ngga kantor? Papa : sore aja sekalian ada persiapan. Saya : temenin ke gramed ya? Papa : ayok, papa mau beli juga _______________________________________ Papa : ayok, kita creambath? Nona udah lama ngga creambath ya? Saya : *ngangguk Papa : abis itu kita jalan liat nona pu jam ya? Saya : *jingkrak2 (*papa selalu tau, tanpa saya beritahu) ________________________________________ Papa : kemaren, papa liat sepatu hak warna bludru, nona suka? Saya : berapa centi, pa? Papa : tinggilah, kayak yang biasa nona pake lah. Saya : bagus? Papa : kalo jelek ngga mungkin papa bilang. Saya : kapan mau beli? Papa : *tertawa ________________________________________ Saya : papa mau kemana? Papa : pembinaan di *************, mau ikut? Saya : oke, tapi jangan kelamaan ya Papa : loh gimana sih, kalo mereka tanya ya papa...

Tentang Noke #56

I miss you, pa. Setelah hari yang berat dan melelahkan di rumah sakit, Yang saya mau, menemukan papa di rumah, Mendengarkan cerita papa, grumpynya papa, duduk di teras dan membahas banyak hal. Itu adalah hidup yang lengkap versi saya. Menemukan bahwa segala sesuatu kembali seperti dulu. Kehilangan papa seperti pulang tanpa pernah kembali. Saya tau, itu rumah kita, namun rasanya tidak akan kembali pada tempat yang sama. Pulang tanpa kembali, itu sangat menyakitkan, pa. Seperti pulang ke rumah tanpa menemukan omelan-omelan papa. Tanpa menemukan suara papa memanggil saya. Tanpa tangan papa papa merangkul saya. Pulang tanpa kembali,  Saya tau itu rumah tempat saya saya pulang, Hanya saja, "rasanya" asing berada disana, tanpa laki-laki tua yang saya rindukan itu. Selamanya, saya akan selalu pulang tanpa pernah kembali. Bila saja hidup menawarkan saya, satu kesempatan. Saya hanya ingin membisikkan satu hal untuk papa, " Tinggal terus dengan kita, ...

Sinsi dan Makassar.

My Sinsi. 03.15 Kita antar mama ke bandara, karena mama mau menghadiri acara nikahan Edon. Sampai di bandara 03.56 Check in. Mama ke kamar mandi, entah kenapa mama lama banget di kamar mandi. Mama balik dari kamar mandi 04.25. Kami masih bercerita dengan santai dan tertawa-tawa. Saya : ma, masuk udah. Udah jamnya. Mama : bentar aja lagi. 04.40 mama masuk, boarding time di tiket 04.30, tapi mama kan tinggal berada di ruang tunggu karena udah selesai check in dan boarding pass udah ditangan. Mama masuk, ternyata sudah "panggilan terakhir", entah gimana ceritanya, tidak ada pemberitahuan sebelumnya bahwa jam keberangkatan dimajukan. Ditiket jam berangkat 05.20. nyatanya berangkat jam 05.00, Nih yang lucunya, mama masuk itu kan masih panggilan terakhir ya? Berartikan seharusnya mama masih bisa ditunggu, kalo mereka bilang berangkatnya jam 05.00. nyatanya, mama sampe dipintu terakhir menuju pesawat itu jam 04.52 dan "pesawatnya sudah jalan, bu" kata petugas dip...

Dia, YANG PERTAMA.

15 tahun lalu, saya bertemu dengan DIA. Seorang pemusik, setidaknya begitulah yang saya tau tentangnya. Pacaran? Hm, nope. Saya pikir, kita cuman teman dekat. Karna sampai akhirnya kita "jauh" tidak pernah ada pernyataan khusus darinya. Walaupun, "jauh"nya kita membuat saya nelangsa. Bila kamu berpikir, cinta pertama saya adalah SMA, nope... Kamu salah, DIA, pemusik itu cinta pertama saya. Laki-laki pertama yang mampu membuat saya salah tingkah didepannya. Hahahahahahahhahahaaa... 15 tahun. Tanpa kabarnya. Tanpa ceritanya. Tanpa pernah bertanya dia dimana. Walau kadang rindu itu hadir, hanya ingin tau, masihkah dia bermusik? Masihkah dia memainkan saxophone nya? Masihkah dia melagukan lirik yang pernah kita tulis? Masihkah gitar tua hadiah dari ayahnya dia mainkan? Atau keyboard yamaha itu masih disana? Keyboard yang dia dapatkan dari menjual motor kesayangannya. Kok lo tau, nyed? Karena saya ada disana, disampingnya, saat semua itu terjadi. Saya. Teman baiknya...

Tentang Noke #55 (*sweater noke)

Sweater Papa Hahahahahahahahahhaaa... Tolong ijinin saya ketawa dulu. Karna bagian tentang "sweater papa" tu selalu kocak. Amor mau keluar jalan... Masuk ke kamar papa, buka lemari baju, ambil sweater baru papa. Keluar kamar udah siap dengan "sweater baru papa" jadi hak milik. Hahahahahahahahaa... Papa lagi nonton hanya melongo, lalu... "Loh bang, papa punya kan?" "Memangnya ga boleh pake?" Amor "Ya udah ambillah. Kamu ini orang tua punya. Ambillah." Ucap papa lesu hahahahhahahahahahahaa... Kali lain... Saya siap2 jalan. Keluar kamar dan tanya ke papa "paaaa, sweater yang baru itu mana?" Papa menatap saya. "Sweater mana?" "Yang ituloh pa, yang kemaren papa beli, yang abu2 loh,pa." "Dimobil, nona mau apa?" "Mau pake,pa." Papa hanya menatap saya ketika saya kembali sudah dalam balutan sweater baru itu. Hahahahahahahahahahahhaahaa.... Kali lain lagi... Papa buka lemari pakaia...