Langsung ke konten utama

Postingan

Mengenang itu menyenangkan.

Mengenang itu menyenangkan. Dari aku, Aku yang tegak didepanmu, namun tidak bergerak menggapaimu. Aku tidak tau, apa yang sedang dirancang oleh semesta. Yang aku inginkan, kamu bahagia. Itu saja. Bahkan rindu yang mengintippun, aku haramkan untuk ada. Aku mengerti, kamu harus melanjutkan ceritamu. Orang bilang, rasa yang belum pudar, selalu menahan cerita diseberang sana untuk terbang. Aku menghilangkan segala rasa tentangmu. Meletakkan ceritamu, pada sebuah kotak hitam yang aku lempar disudut terjauh hatiku. Tidak untuk diingat lagi. Tidak untuk dibuka kembali. Bahkan tidak untuk disentuh. Mendung yang terlihat, melukis gurat gelisah diwajahmu. Kita duduk dalam sebuah tempat dimana, cerita itu pernah dilewati disini. Kebisingan yang beranjak reda, hilir mudik yang kian lengang. Kita, pada sudut ruangan. Dibawah lampu tua yang biasanya bergoyang, setiap kali derit pintu terbuka. Berapa lama, kita saling mengasingkan? Bahkan anginpun, enggan meniupkan namamu, serta cerita...

Nasehat yang baik.

Terima kasih, karena mau mengerti. Bergayalah sesuai dengan isi dompetmu. Berucaplah sebesar isi pengetahuanmu. Bertingkahlah sebagaimana adamu. Kamu bernilai sebagaimana kamu bertutur, berpikir, bertindak serta apa yang mampu kamu karyakan. Kamu berpikir maka kamu ada. Esensi sebuah hidup. Hiduplah untuk menghidupkan orang lain. Kamu tidak perlu terlihat kaya, bila hidupmu memang sederhana. Kamu tidak perlu memaksa bergaya berada, bila hidupmu sejujurnya biasa saja. Orang tidak akan mati, hanya karna jujur tentang keberadaannya. Orang menjadi sulit, saat dia bergaya dan bertingkah diluar batas kemampuannya. Kamu tidak pantas menyombongkan apapun yang ada padamu, karna udara yang kamu hirup adalah gratis dari Sang Pencipta. Kamu belum sampai pada tingkat, dimana kamu harus membayar setiap liter O2 demi sebuah kehidupan. Kamu tidak harus, apalagi mengharuskan dirimu mengikuti segala peradaban modern atau perubahan jaman bila kamu tidak memiliki cukup kemampuan untuk mengik...

Cerita tentang orang jujur

Mama. Saya. 2 gelas lemon tea. 2 mangkok bakso komplit. Pangsit goreng. Ritual wajib yang kita berdua sukai. Tentunya sambil membahas hal-hal ga penting, seedikit penting dan benar-benar penting.  Hari ini, kami bercerita tentang banyak hal. Banyak kenalan mama. Juga kenalan papa. Beberapa diantaranya saya tau dan kenal dengan baik. Mama selalu punya cara bercerita dengan baik. Yang unik. Mama tau caranya menciptakan hal biasa menjadi hal yang patut untuk ditertawakan bersama.  Didalam setiap obrolan dengan mama. Selalu ada nasehat yang tersirat ataupun yang tersurat. Mama selalu tau bagaimana caranya menyampaikan hal baik, diwaktu yang tepat.  Mama bercerita tentang orang-orang yang mama kenal baik. Senior mama dalam pelayanannya. Orang-orang yang jujur dalam hidupnya. Tidak pernah memperhitungkan materi yang didapatnya. Tidak mengeluhkan tentang gaji bulanannya. Mereka melayani dengan tulus. Tanpa harus menjilat atasan untuk mendpaatkan "tempat basah", tanpa harus m...

Indonesia berani (*kami tidak takut)

Indonesia berani! Kaget? Iya! Jam setengah 11 lewat, tadi pagi. Saya berada di Sabang, saya dan teman saya. Kita baru selesai sarapan di Resto Arab disitu. Rencananya kita mau ke Sarinah. Lalu cabz ke EX. Ada yang mau kita liat disana. Berjalan ke arah mobil, tiba-tiba sebuah ledakan besar terjadi. 2kali. Kita kaget melihat begitu banyak orang berhamburan berlari kearah jl.Sabang. Tiba-tiba dentuman itu bunyi lagi. Kali ini diikuti suara tembakan. Entah apa yang terjadi disini. Saya dan teman saya, masuk dan berlindung dalam sebuah resto. Kaget. Takut. Panik. Saya menoleh pada seorang bapak disamping kami, saya bertanya. Dia menjawab dnegan gemetar "Teror disarinah". Masih terdengar baku tembak yang lumayan lama. Tiba-tiba, terdengar kembali ledakan. 2 kali, susul menyusul. Seketika jalan sabang sunyi. Saya melihat begitu banyak Polisi dan Densus berlarian. Jalan menuju Sarina dan Starbuck ditutup. Saya masih didalam resto. Jujur, kaki saya lemas. 1 jam lebih. Kita didal...

Its okay, not to be okay.

Its okay, not to be okay. Kamu tidak perlu berusaha keras untuk mengerti tentang segala hal yang melemahkan hati apalagi meruntuhkan logika. Kamu tidak perlu untuk selalu harus kuat dalam setiap hal yang membuatmu bergeming tentang hidup dan pilihan yang kamu buat. Kamu tidak harus mengerti sebanyak yang mereka harapkan, tentang sesuatu yang membuatmu hancur, ataupun bersedih. Kamu tidak harus menghapus airmatamu, lalu berlaku layaknya pahlawan hanya untuk kesenangan atau bahkan ketenangan sebagian orang. Kamu tidak pantas, menginjak harga dirimu dengan selalu memaafkan mereka, bahkan mempersilahkan mereka melakukan hal yang menyakitimu. Kamu tidak harus terlihat baik, saat kondisimu tidak baik bahkan untuk menghadapi hari terbaik sekalipun. Kamu tidak harus selalu menjadi orang munafik, agar situasi terlihat kondusif dari kacamatamu. Kamu, jadilah kamu, sebagaimana adaMU. Marahlah dalam kadar yang secukupnya. Menangislah sekuat yang mampu kamu lakukan. Makilah sebanyak kata y...

Dear, Januari...

Dear, Januari. Selamat datang 2016. Senang sekali memulai hari pertama ditahun ini, Dengan rutinitas yang biasanya. Dear, Januari. Semoga banyak kejutan manis yang menanti didepan sana. Semoga setiap rencana yang sudah disusun, bisa diawali dengan langkah pasti dibulan ini. Semoga semua yang sedang menantikan hasil, bisa puas dengan apa yang sudah dikerjakan. 2016. Tahun rahmat Tuhan. Tahun yang penuh dengan rancangan Tuhan. Siapapun kamu, apapun agamamu, bagaimanapun caramu beribadah, bekerjalah dengan giat serta tekun, berbuat baiklah pada sesamamu, perkuatlah imanmu pada Penciptamu, teguhkanlah pijakanmu, bagikanlah hal yang baik pada sekitar, berlaku adillah pada alam yang menjagamu, mulailah segala hal yang baik dari dirimu sendiri. Saya hanya menginginkan hal sederhana ditahun ini, Apapun keputusan dan pencapaian yang saya dapat nanti, saya harus selalu mengucap syukur. "Memulai segala hal yang baik dari diri sendiri" Membuka hari pertama ditahun 2016, Den...

Penghujung tahun 2015

Penghujung tahun 2015 31 desember, 22.00 2015. 18 Januari, Jalan-jalan ke Raja Ampat 20 Januari, Mama Mi pulang ke Tuhan Yesus. Febuari-Maret, mondar-mandir ngurus surat rekomendasi dan SMB. 27 Maret, Ke Manokwari urus SMB. 6 April, Oma Yo pulang ke Tuhan Yesus. 13 April, Pulang ke Jakarta dengan Mama. 29 April, Eset kecelakaan. 6 Mei, Operasi I eset, tulang selangka yang patah. 13 Mei, Operasi II eset, rahang bawah dan "engsel"nya. Mulut eset dikunci untuk 6 minggu ke depan. 19 Juni, Operasi III eset, buka kuncian pada rahangnya 30 Juni, Om Lucky pulang ke Tuhan Yesus. Agustus-Oktober, bulan yang cukup berat untuk dilewati. Segala hal tentang bertahan dan berkuat, ada dibulan ini. 22 Oktober, Opa Ucu 90 tahun. 17 desember, pertama kalinya tidak ada perayaan wajib "ulang tahun oma" 23 desember, Om Alex Youtleli pulang ke Tuhan Yesus. Duka menaungi kami di 2015. Airmata tumpah, hati yang sedih dan kecewa, kemarahan, sakit hati, ketakutan, khawatir. ...