Penghujung tahun 2015
31 desember, 22.00
2015.
18 Januari, Jalan-jalan ke Raja Ampat
20 Januari, Mama Mi pulang ke Tuhan Yesus.
Febuari-Maret, mondar-mandir ngurus surat rekomendasi dan SMB.
27 Maret, Ke Manokwari urus SMB.
6 April, Oma Yo pulang ke Tuhan Yesus.
13 April, Pulang ke Jakarta dengan Mama.
29 April, Eset kecelakaan.
6 Mei, Operasi I eset, tulang selangka yang patah.
13 Mei, Operasi II eset, rahang bawah dan "engsel"nya. Mulut eset dikunci untuk 6 minggu ke depan.
19 Juni, Operasi III eset, buka kuncian pada rahangnya
30 Juni, Om Lucky pulang ke Tuhan Yesus.
Agustus-Oktober, bulan yang cukup berat untuk dilewati. Segala hal tentang bertahan dan berkuat, ada dibulan ini.
22 Oktober, Opa Ucu 90 tahun.
17 desember, pertama kalinya tidak ada perayaan wajib "ulang tahun oma"
23 desember, Om Alex Youtleli pulang ke Tuhan Yesus.
Duka menaungi kami di 2015. Airmata tumpah, hati yang sedih dan kecewa, kemarahan, sakit hati, ketakutan, khawatir. Tahun 2015, adalah perjalanan terberat yang saya lalui selama saya hidup. Bila biasanya, saya mengunjungi kearabat papa dan mama yang meninggal, tapi ditahun ini kami adalah keluarga yang berduka. Keluarga yang ditinggalkan. Kehilangan mereka yang saya cintai dan hormati. Mereka yang biasanya ada disetiap cerita hidup yang saya lewati. Mereka yang biasanya datang dengan segudang pengalaman untuk menenangkan dan menasehati.
Mereka pergi. Bukan hanya sebentar, lalu kembali. Sehingga saya masih bisa memanggil namanya dan memegang raganya. Mereka pergi. Bukan, mereka pulanf kerumah yang kekal, bersama Sang penciptanya.
2015.
Saya tidak akan melupakan cerita yang tertulis disini. Tahun ini mengajarkan banyak hal untuk saya. Ya, hidup sedang menempa saya menjadi pribadi yang kuat dan tegar. Mengalami banyak hal, artinya belajar banyak. Saya tau bagaimana rasanya berada diposisi keluarga pasien yang panik, ketika kondisi keluarganya kritis. Saya tau bagaimana rasanya dihujat, dihina, dimaki, difitnah untuk kesalahan yang dibuat-buat. Saya tau bagaimana rasanya menjadi keset untuk membersihkam nama orang lain. Saya juga tau, bagaimana Yesus menjawab segala kekhawatiran dengan keajaiban yang nyata. Ya, muzijat itu nyata ketika kita percaya. Saya percaya kekuatan sebuah doa yang mampu mengubah dan menguatkan IMAN. Saya percaya bahwa menemukan seseorang adalah sebuah proses. Saya akhirnya mengerti artinya ditinggalkan oleh sahabat. Saya juga paham, bahwa setiap orang memiliki mimpi yang harus diperjuangkan. Saya akhirnya mengerti bahwa lawan, tidak selamanya harus dimusuhi dan diperlakukan dengam jahat. Sebab akan ada masanya, hidup membenturkan kita pada satu cerita dimana kita harus bisa "menjadi teman" demi tujuan yang baik. Sama seperti, teman tidak selamanya harus dipercaya. Tapi, sahabat seterusnya sampai selamanya akan tinggal.
2015.
Mengakhirimu, sama seperti berjalan dan bernostalgi kembali pada awal saya memasuki tahun itu. Duduk, digereja Malam Akhir Tahun, saya merenungi semua yang saya lewati. Setiap peristiwa seolah bermain dengan apik dalam ingatan, seprti menonton sebuah film. Segala rasa bercampur aduk. Hingga dentangan lonceng gereja berbunyi, tanda ibadah dimulai.
Terima kasih,2015.
Diantara banyak dukacita, masih terselip kabar baik dan gema sukacita yang terasa. Bahwa setiap hari yang diciptakan adalah baik. Tergantung bagaimana kita memaknai dan melewatinya. Menjadikannya BadDay, itu juga sebuah pilihan. Tapi, Yesus tidak menciptakan nasib malang bagi kita. Keteledoran kita, yang membuat segala hal menjadi sulit.
Selamat tinggal,2015.
Senang sekali pernah menjalani hari didalam tahunMU.
Saya tidak ingin memutar kembali waktu, untuk memperbaiki apa yang sudah terjadi.
Kadang, saya bersyukur bahwa Tuhan menahan keinginan saya untuk terkabul, sebab Tuhan tau apa yang saya butuhkan dihari esok.
Menutup bab terakhir di buku 2015.
Apa yang tertinggal dibelakang sana, akan menjadi kenangan dan pelajaran.
Apa yang ada didepan sana, harus dicapai.
Benyada Remals "dyzcabz"
00.01, langit berpendar cahaya warna warni, kembang api mengilat dihitamnya langit, berbagai warna, berbagai bentuk, kemeriahan serta teriakan menggema dimana-mana. Setiap orang saling bersalaman "happy new year", setiap orang saling menyemangati.
2016, Selamat tahun baru untuk mereka yang merayakannya bersama Sang Pencipta diatas sana. Tinggalkan disana, jadilah bintang yang selalu menghiasi malam, agar kami tau setiap kali kami merindukan kalian, bintang kalian akan selalu bersinar terang. Setidaknya, kami tau, kalian selalu menjaga kami sekalipun tidak menyentuh dan tidak terlihat.
Komentar
Posting Komentar