Langsung ke konten utama

Its okay, not to be okay.

Its okay, not to be okay.

Kamu tidak perlu berusaha keras untuk mengerti tentang segala hal yang melemahkan hati apalagi meruntuhkan logika.

Kamu tidak perlu untuk selalu harus kuat dalam setiap hal yang membuatmu bergeming tentang hidup dan pilihan yang kamu buat.

Kamu tidak harus mengerti sebanyak yang mereka harapkan, tentang sesuatu yang membuatmu hancur, ataupun bersedih.

Kamu tidak harus menghapus airmatamu, lalu berlaku layaknya pahlawan hanya untuk kesenangan atau bahkan ketenangan sebagian orang.

Kamu tidak pantas, menginjak harga dirimu dengan selalu memaafkan mereka, bahkan mempersilahkan mereka melakukan hal yang menyakitimu.

Kamu tidak harus terlihat baik, saat kondisimu tidak baik bahkan untuk menghadapi hari terbaik sekalipun.

Kamu tidak harus selalu menjadi orang munafik, agar situasi terlihat kondusif dari kacamatamu.

Kamu, jadilah kamu, sebagaimana adaMU.

Marahlah dalam kadar yang secukupnya. Menangislah sekuat yang mampu kamu lakukan. Makilah sebanyak kata yang bisa kamu ucapkan. Teriaklah. Ungkapkan kegelisahanmu. Kekecewaanmu. Ketidakbaikkanmu. Kelemahanmu. Kebencianmu.

Jujurlah pada dirimu sendiri. Tentang apa yang kamu rasa. Tentang apa yang kamu pikirkan. Tentang apa yang kamu inginkan.

Terlalu sering, terlihat hebat, kuat, perfect, tidak lantas menjadikanmu seseorang yang sempurna.

Kadang, lebih nyaman menjadi kita yang dibenci, daripada menyamankan orang lain lalu menjadi asing dari kita sendiri.

Kamu tidak diharuskan untuk selalu bisa memahami, tentang perasaan orang lain, bahkan disaat kamu-pun terluka dan dilukai.

Tidak ada alasan wajib bahwa kamu layak menjadi keset untuk semua orang yang kamu tau dan kenal. Apa ini terdengar jahat?

Katakanlah begitu. Tapi, menjadi orang yang selalu kuat, selalu mengerti dan memahami orang lain, mungkin membuatmu terlihat hebat dan mengagumkan bagi mereeka. Namun jauh didalam hatimu, pernah kamu merasa lelah? Bahwa kesedihan yang sebenarnya terjadi adalah mereka tidak tau dan tidak perduli bagaimana keadaanmu. Tidak ada yang akan bertanya, apa yang kamu rasa? Apa.kamu baik2 saja? Apa yang terjadi? Karna mereka tau, kamu kuat. Kamu hebat. Kamu tidak terkalahkan.

Its okay, not to be okay.

Bagi saya, sebagaimana adamu, begitulah saya melihatmu. Tidak harus selalu tampil "menjadi hebat" atau memakai topeng agar terlihat baik. Jadilah kamu, kamu yang sebenarnya. Kamu yang saya kenal. Kamu yang saya kagumi.

Kekaguman saya tidak akan luntur, sekalipun kamu melepas topeng kehebatan yang selama ini kamu pakai.

Benyada Remals "dyzcabz"

"Sebelum menyenangkan orang lain, bagaimana bila menyamankan diri sendiri dulu?"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...