Its okay, not to be okay.
Kamu tidak perlu berusaha keras untuk mengerti tentang segala hal yang melemahkan hati apalagi meruntuhkan logika.
Kamu tidak perlu untuk selalu harus kuat dalam setiap hal yang membuatmu bergeming tentang hidup dan pilihan yang kamu buat.
Kamu tidak harus mengerti sebanyak yang mereka harapkan, tentang sesuatu yang membuatmu hancur, ataupun bersedih.
Kamu tidak harus menghapus airmatamu, lalu berlaku layaknya pahlawan hanya untuk kesenangan atau bahkan ketenangan sebagian orang.
Kamu tidak pantas, menginjak harga dirimu dengan selalu memaafkan mereka, bahkan mempersilahkan mereka melakukan hal yang menyakitimu.
Kamu tidak harus terlihat baik, saat kondisimu tidak baik bahkan untuk menghadapi hari terbaik sekalipun.
Kamu tidak harus selalu menjadi orang munafik, agar situasi terlihat kondusif dari kacamatamu.
Kamu, jadilah kamu, sebagaimana adaMU.
Marahlah dalam kadar yang secukupnya. Menangislah sekuat yang mampu kamu lakukan. Makilah sebanyak kata yang bisa kamu ucapkan. Teriaklah. Ungkapkan kegelisahanmu. Kekecewaanmu. Ketidakbaikkanmu. Kelemahanmu. Kebencianmu.
Jujurlah pada dirimu sendiri. Tentang apa yang kamu rasa. Tentang apa yang kamu pikirkan. Tentang apa yang kamu inginkan.
Terlalu sering, terlihat hebat, kuat, perfect, tidak lantas menjadikanmu seseorang yang sempurna.
Kadang, lebih nyaman menjadi kita yang dibenci, daripada menyamankan orang lain lalu menjadi asing dari kita sendiri.
Kamu tidak diharuskan untuk selalu bisa memahami, tentang perasaan orang lain, bahkan disaat kamu-pun terluka dan dilukai.
Tidak ada alasan wajib bahwa kamu layak menjadi keset untuk semua orang yang kamu tau dan kenal. Apa ini terdengar jahat?
Katakanlah begitu. Tapi, menjadi orang yang selalu kuat, selalu mengerti dan memahami orang lain, mungkin membuatmu terlihat hebat dan mengagumkan bagi mereeka. Namun jauh didalam hatimu, pernah kamu merasa lelah? Bahwa kesedihan yang sebenarnya terjadi adalah mereka tidak tau dan tidak perduli bagaimana keadaanmu. Tidak ada yang akan bertanya, apa yang kamu rasa? Apa.kamu baik2 saja? Apa yang terjadi? Karna mereka tau, kamu kuat. Kamu hebat. Kamu tidak terkalahkan.
Its okay, not to be okay.
Bagi saya, sebagaimana adamu, begitulah saya melihatmu. Tidak harus selalu tampil "menjadi hebat" atau memakai topeng agar terlihat baik. Jadilah kamu, kamu yang sebenarnya. Kamu yang saya kenal. Kamu yang saya kagumi.
Kekaguman saya tidak akan luntur, sekalipun kamu melepas topeng kehebatan yang selama ini kamu pakai.
Benyada Remals "dyzcabz"
"Sebelum menyenangkan orang lain, bagaimana bila menyamankan diri sendiri dulu?"
Komentar
Posting Komentar