Hari ini, saya pulang dari RS,
Dan lalu, saya menemukan diri saya menangis.
Saya rindu papa. Saya mau dengar suara papa. Saya mau peluk papa.
Ngga ada lagi yang bertanya, tentang gimana harinya saya, pa. Ngga ada lagi yang membela saya, pa. Ngga ada yang mendengarkan semua kecengengan tolol saya.
Kapan aja, saya bisa mengeluh pa. Kapan aja. Saya tau, papa saya selalu mendengarkan. Saya ngga pernah merasa sejauh ini dengan papa. Bahkan ketika kita terpisah jarak, pa.
Mereka yang mengenal papa hanya sekedarnya, tidak akan pernah mengerti. Kerinduan saya, papa.
Saya, bisa menjadi anak kecil dengan papa. Merengek. Manja. Marah. Saya bisa.
Papa akan memaklumi itu.
Papa, saya rasa papa jauh sekali pa.
Jauh sekali, pa...
Saya membuka FB lama saya hanya untuk membaca inbox ini.
Bahwa suatu saat dulu, saya selalu menjadi anak manjanya papa noke. Dan papa, tidak pernah marah untuk direpotkan. Sedewasa apapun saya.
Ayah saya, selalu membackup saya.
Benyadanya papa, kangen sama papanya.
Sayang papa sampe mana?
Jantong hati!!!
Benyada Remals "dyzcabz"
Seandainya saja merelakan sebuah kepergian, seringan melepaskan sendal kesayangan saya yang sudah rusak.
Saya tidak mungkin menangisi setiap kerinduan yang datang,
Dan saya tau, bahkan memeluknya saja tidak mungkin...
Ayah saya, noke namanya,
Dia pergi, dia begitu siap untuk pulang pada Yesus,
Namun, tidak pernah bertanya pada kami,
Siapkah kami melangkah tanpa dia.
Memahami pikiran Allah, adalah hal yang masih saya gumuli hingga detik ini.
Papa, apa kabar disana?
Ditahun ke 3 tanpa kita...
Komentar
Posting Komentar