Langsung ke konten utama

Belum bisa merem.

2020.

2 bulan pertama.

Begitu banyak kejadian yang menyesakkan hati.


Bulan ke 3, sudah mengintip.

Semoga saja, kebaikkan Tuhan menyertai kita.

Tidak selalu harus menyenangkan untuk di jalani,
Setidaknya kuat untuk di hadapi. 

2020.

Tahun perjuangan dan memperjuangkan.

Tahun rahmat Tuhan.

Semoga, segala mimpi berlabuh pada tujuan yang benar.

Apa yang di harapkan menjadi nyata dan benar.

Apa yang di perjuangkan, tidak terhenti lalu lenyap.
Namun, memasuki tahap baru yang jauh lebih menyenangkan untuk di lewati.


Come on, nyed. You can do it.

Sampai sejauh ini, ada Yesus disini.
Sampai sehebat ini, karena Yesus bersama kita.


Benyada Remals "dyzcabz"

Saya, tidak bisa terlelap, ketika tanya, belum terjawab. 

Saya, tidak mampu terpejam, bila pikir tidak selesai dengan solusi.

Saya, menangguhkan laju saya, untuk memenangkan orang lain. 

Sebagai bentuk janji saya, pada beliau yang saya hormati.

Dan saya, harus mempelajari dengan benar,
Bagaimana menghadapi hidup dengan menghidupkan hidup agar kehidupan ini cukup bermakna untuk orang lain.

Karena tidak semua rencana harus terealisasikan sesuai dengan keinginan,
Kadang di tengahnya ada kejutan-kejutan indah yang harus di lalui.

Bukan berarti rencana itu gagal,
Hanya saja, kita harus melihat lebih jauh,
Bahwa dalam setiap gambar besar yang di sajikan oleh semesta, 
Ada perbaikkan2 ajaib yang DI LAKUKANNYA,
sesuai dengan kehendakNYA.

Ada amin, nyed?

(*gih tidur, bentar lagi ayam bangun)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...