2 Desember.
Advent I. Ibadah Pengutusan Pdt. Fransien Ihalauw-Hukom.
5 tahun 10 bulan yang lalu, SK penempatan SINSI dialamatkan di GPIB IMMANUEL DEPOK. bersamaan dengan itu, SK NOKE di GPIB PETRA CILUAR BOGOR.
Di sini, Sinsi melayani dan bergumul bersama jemaat. Ada banyak cerita yang terjadi disini. Ada banyak kenangan yang sulit dibahasakan dan terhapus ditempat ini.
Disini, Sinsi kehilangan NOKE. Hidup menyediakan cerita lain tentang perjalanan masa depan kita. MENJADI SINGEL PARENTS. Dikala berat dan sulit untuk keluar dari luka kehilangan yang terkasih, IMMANUEL menguatkan sinsi. Menjadi teman dan rekan sepelayanan yang bersahabat.
Disini, SINSI adalah sahabat bagi mereka yang berkeluh kesah. Ibu bagi mereka yang membutuhkan nasehat juga solusi. Kakak bagi mereka yang terasingkan. Saudara bagi setiap mereka yang tersisih dan kehilangan.
Sinsi adalah pengayom, penengah, pemersatu, pencari jalan keluar, dan pelayan untuk segenap jemaat GPIB IMMANUEL.
ketika IBADAH PENGUTUSAN itu berlangsung, SINSI tertunduk sedih. Beliau terharu melihat begitu banyak jemaat yang mencintainya dan mendukungnya. Salah satu lagu yang diciptakan oleh Sinsi tentang GPIB IMMANUEL DEPOK yang berjudul IMMANUEL, adalah lagu kenangan yang beliau buat ketika beliau mengingat jemaat ini. Orang yang pertama kali mendengar lagu itu adalah NOKE. Teman hidupnya. Sinsi mendengarkannya pada NOKE, ketika itu terdengar bahwa SK Sinsi akan keluar ke GPIB SHALOOM DEPOK. Namun, GPIB IMMANUEL DEPOK begtu mencintai Sinsi, hingga mereka menahan SInsi selama 2 tahun.
Namun, Yesus memiliki skenarionya sendiri. Yesus meluluskan keinginan NOKE sekaligus dalam 2 hal, kepulangannya menuju RUMAH BAPA dan keinginannya agar NONA-NYA kembali menjadi KMJ, diakhir masa tugasnya. Hingga 3 bulan setelah kepergian NOKE, SK baru diturunkan SINSI ditempatkan menjadi KMJ GPIB SION JAKARTA. Hidup memang selucu ini kan? Dia menyediakan lelucon yang tidak terduga dan sulit ditebak.
Ketika menemani Sinsi berdiri didepan untuk sambutan, saya tau, Sinsi begitu berat meninggalkan Jemaat ini. Karna bagi SINSI, ada banyak kenangan yang tertinggal dan abadi disini. Sinsi terharu dan meneteskan airmatanya. Beliau berterima-kasih dalam segala hal bagi semua pihak yang turut berperan dan ikut mendukung pelayanannya selama hampir 6 tahun.
Saya jarang melihat SINSI menangis. Beliau adalah perempuan terkuat dan terhebat yang saya kagumi dan saya cintai. Tapi kemarin, saat saya melihat SInsi menangis, saya mengerti, JEMAAT ini sudah menempati bagian tersendiri dihatinya. Sebab tidak mungkin ada tangisan dan haru yang mengyelimuti sebuah perpisahan, tanpa keterikatan emosi yang begitu kental dan kuat.
Jemaat yang hadir didalam IBADAH PENGUTUSAN kemarin, memeluk Sinsi dan menangis. Mereka enggan melepasnya pada tempat tugas yang baru. Bahkan beberapa anak PA yang terbiasa bercanda dengan sinsi ikut memeluknya dan menangis. Saya menatap Sinsi dan mengelus pundaknya. Bukankah beginilah cerita hidup,ma? Selalu ada perpisahan yang mendampingi perjumpaan.
Pelayanan Sinsi menyentuh hati banyak orang. Membangun ikatan persaudaraan yang sulit disangkal. Ikatan yang terbangun dengan baik selama hampir 6 tahun. Sinsi yang saya tau adalah SINSI yang ketika mereka mengetuk pintu rumah kita, subuh dan berkata ada yang gawat di RS, minta tolong didoakan, beliau akan bergegas bangun. Sinsi yang ketika ada kematian, dan diminta ibadah penghiburan jam 1 malam, beliau akan mengiyakan. Sinsi yang selalu tersenyum dalam menjalankan tugasnya, mulai adri persiapaan majelis, PA, PT, GP, Ibadah Syukur, Kunjungan dalam seharipun, beliau tidak akan menolaknya. Sinsi yang menjalankan semuanya dengan penuh sukacita dan legowo. Sinsi yang mengatasi segala sesuatunya dengan sigap, namun tidak pernah menempatkan dirinya melebihi pemimpin didalamnya. Sinsi yanhg selalu menguatkan mereka yang kehilangan, bersama mereka yang susah dan hancur hatinya. Sinsi yang selalu bisa mencairkan suasana. Sinsi yang selalu positif dalam berpikir. Sinsi yang selalu ada menyeimbangkan perannya sebagai PJ, IBU dan ISTRI, hingga kita tidak pernah merasa kehilangan mama sesibuk apapun beliau.
Nok, seharusnya kamu ada disini. Menemani Sinsimu melewati hari ini. Menguatkannya menghadapi haru yang tiba-tiba menyeruak datang tanpa ampun. Nok, sinsi sedih. Meninggalkan tempat ini, artinya meletakkan sebagian memory tentangmu disini. Hatinya tau bahwa tugas dan panggilan Yesus tidak boleh diabaikan, namun sisi lainya mengamuk karena kenanganmu ada disini. Pergi dari sini, artinya menitipkan sebagian kisahmu disini. Saat-saat terakhirmu, ada ditempat ini.
Selesai IBADAH PENGUTUSAN, majelis jemaat menyediakan ramah-tamah untuk jemaat, sekaligus acara penyerahan tanda kasih kepada SInsi. Mendekati akhir acara, tiba-tiba SINSI terduduk dan menangis. Saya dan Eset berlari kedepan melihat Sinsi. Saya memeluk SINSI. "Ma, mama kenapa? Mama tidak boleh sedih,ma. Ini panggilan dan pengutusan mama sebagai pendeta. Jangan sedih,ma. Kalo mama sedih, jemaat ini akan jauh lebih sedih lagi,ma. Kita tidak terpisah jauh,ma. Tinggal naik kereta dan sampe." Sinsi mengangguk dan masih sesegukkan. Eset berdiri didepannya "Kenapa,nona? Ada apa,Nona? Kenapa NOna su menangis?" Sinsi tertawa mendengarnya. Namun, didetik berikutnya, beliau kembali menangis. Saya melayangkan pandang kesekitar dan menemukan beberapa orang juga menyeka matanya. Bahkan beberapa ibu-ibu dan oma-oma, terduduk sambil menangis. Hal yang dilakukan oleh hati pasti menyentuh hati. Saya kembali memeluk Sinsi, "Ma, stop! Mama jangan kayak gini. Kalo papa ada disini, dia pasti marah liat mama begini. Ingat, mama masih dibutuhkan untuk melayani Tuhan Yesus,ma. Tugas dan panggilan mama lebih penting,ma."
Setelah tangisnya mereda, Amor datang ke belakang Sinsi. "Nona, kenapa. Hei, Nona, kamu ada apa ya?" AMor berbisik sambil menirukan suara NOKE. Kita tertawa. "Amor jangan gituin mama, mama sedih." Didalam rumah, NOKE selalu memanggil Sinsi dengan sebutan NONA. Makanya kenapa, saya menuliskan bahwa SINSI itu NONA-nya NOKE. Panggilan itu selalu menjadi milik sinsi, dimanapun mereka berada, Noke selalu menyebut Sinsi dengan panggilan NONA.
Saat pulang kerumah, SINSI bilang pada saya alasannya menangis, ternyata beliau melihat NOKE berdiri dipintu masuk dan tersenyum kearahnya, sambil mengacungkan jempol dan mengatakan "nona kuat". Sinsi terharu sekaligus sedih, bahwa didalam perpisahannya NOKE ada disana, walau tidak terlihat. NOKE tau, bagaimana NONANYA. NOKE mengenal betul SINSINYA dengan baik. Bukankah mereka pasangan yang sepadan?
Saya, mewakili keluarga Ihalauw-Hukom, mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh presbiter, PHMJ, Komisi juga PELKAT2, Pegawai, dan jemaat GPIB IMMANUEL DEPOK atas kebersamaannya dan kebaikkannya kepada kami, sekeluarga. Terima kasih untuk sokongan doa dan support baik secara materil maupun non materil, kepada kami. Kebaikkan kalian, biarlah TUHAN SEMESTA ALAM yang membahasnya.
Sebagai, pelayan, SINSI bukanlah seorang yang sempurna tanpa cacat cela. Bila dalam pelayanannya ada hal yang kurang berkenan dihati jemaat sekalian, atau dalam tutur tindak, juga candaan yang kiranya menyakiti, baik itu disengaja ataupun tidak. Saya memohon maaf atas nama keluarga Ihalauw Hukom.
Ketika sambutan oleh Ketua IV PHMJ, beliau menyebutkan bahwa SINSI adalah paket lengkap. Dan, kita sebagai anak harus bersyukur karena memiliki IBU seperti SINSI. GPIB IMMANUEL DEPOK sangat kehilangan sosok yang selama ini menjadi panutan, idola dan kesayangan semua jemaat. Thats why ive told you, SINSI is ADORABLE. ISNT SHE LOVELY?
SAMPAI sejauh ini, Tuhan ada disini dengan kita, ma. Sampai selama-lamanya, Yesus tidk akan berubah,ma. YESUS akan selamanya ada untuk menemani kita,ma.
Saya mengucap syukur, Yesus menenun saya dirahim seorang perempuan hebat, Sinsi namanya. Sampai didetik ini, saya tidak pernah berhenti mengaguminya sebagai keindahan dan kebaikkan TUHAN yang menyentuh hidup saya secara nyata. TErima kasih, selama hidup saya, sudah menjadi rolemodel yang patut saya contoh. Ketika, mereka sibuk mencari panutan, dan superheronya, saya menemukannya dengan mudah didalam rumah saya, NOKE dan SINSI.
Nok, terima kasih sudah menemukan SINSI diantara sekian banyak orang yang lalu lalang. Terima kasih sudah memilihnya menjadi teman hidupmu, yang menghadirkan berkat untuk banyak orang yang sudah kalian layani. dan, terima kasih, sudah mempercayakannya menjadi IBU dari anak-anakmu. Kamu tau,Nok? Kamu tidak pernah salah dalam menilai seseorang. Karna SINSIMU, adalah hal terbaik yang terjadi didalam hidupmu dan hidupku.
Terima kasih, untuk mereka yang sudah membuatku ada, hingga hari ini,
orang menyebutnya NOKE, BUNG NOK, Pdt. A.R IHALAUW. Pdt. IHALAUW. Pdt. ARI.
sebagian mengenalnya USI SIN, Pdt. SIN. Ses FRANSIEN. KAK SIN. Pdt. FRANSIEN IHALAUW HUKOM.
tapi aku, aku diberikat anugrah tak terhingga dengan nyebut mereka, MAMA dan PAPA.
selamanya, selamanya, aku tidak akan berhenti mengucap syukur atas keberadaan mereka yang melengkapi hidupku.
I love you, SINSI and NOKE. I love both.
ada banyak cara Tuhan memanggil, memilih, memakai serta mengutus hambanya ditengah dunia ini. Salah satunya, menariknya dan menempatkannya pada sebuah ladang baru yang harus digarap dengan kasih, setia dan kejujuran.
Bila kamu setia pada perkara-perkara kecil, padamu akan dilimpahkan perkara-perkara besar. Aku, Tuhan, Allahmu, menciptakan rancangan-rancangan damai sejahtera untukmu. Barang siapa percaya kepadaKU, jerih lelahnya tidak sia-sia dan DIA tidak akan mendapat malu.
Ma, selamat bertugas ditempat yang baru. Saya selalu percaya, mama bisa mengatasi segala hal. Saya selalu yakin, Yesus ada menguatkan dan menopang mama. Saya selalu tau, pengalaman2 mama melayani 34 tahun adalah landasan yang baik, untuk menghadapi setiap keunikkan jemaat2 yang akan mama tempati. Setiap jemaat punya ceritanya sendiri. Bergumul dan berjuanglah bersama mereka,ma. Kita ber3 akan ada disamping mama untuk menemani dan mendukung mama. Dan, mantan pacar mama, NOKE, beliau akan melihat dari atas sanan, memeluk mama dengan cinta dan doanya.
Dear, NOKE.
Papa, pasti tau lagu ini, ENGKAU ADA BERSAMAKU, DI SETIAP MUSIM HIDUPKU. TAK PERNAH KAU BIARKAN, KU SENDIRI. KEKUATAN DI JIWAKU ADALAH BERSAMAMU. TAK PERNAH KURAGUKAN KASIHMU.
BERSAMAMU BAPA. KULEWATI SEMUA. PERKENANANMU YANG TEGUHKAN HATIKU. ENGKAU YANG BERTINDAK MEMBERI PERTOLONGAN. ANUGRAHMU BESAR MELIMPAH BAGIKU.
saat komisi germasa itu melantunkannya pada IBADAH semalam, saya menangis,pa.
Tiba2 sekelebat bayangan papa tersenyum melintasi pikir saya.
17 Mei adalah hari paling bersejarah dalam hidup saya. Karna orang yang saya cintai, terbujur kaku dipeti, dan semua itu terjadi dengan PERKENANAN YESUS.
Banyak hal yang kita lewati disini,pa. Kenangan papa dengan kita, akan tetap ada disini,pa. Jemaat ini, ikut menangis bersama kita, ketika papa terbaring kaku,pa. Mereka memeluk mama, menguatkan beliau, bahwa Yesus ada disini menguatkan kita. Mereka menopang kita dengan doa,pa. Mereka mengasihi papa, seperti mereka mencintai mama.
Ketika mama menangis, saya tau, mama merasa sendiri,pa. Sekalipun kita ber3 ada, mama tetap merasa papa seharusnya disini. DIA, butuh NOKEnya. Setelah ini, kami ber4 akan memulai sebuah langkah baru ditempat yang baru. Menjadi asing dan memulai beradaptasi kembali. Bila biasanya, papa adalah paradoks yang kuat dan mama adalah penenang yang handal, kini mama harus menjadi keduanya sekaligus.
Pa, i still miss you. I miss you,pa.
Benyada Remals "dyzcabz"
Kemarin, kita pake bajunya "Sewarna",pa. Biasanya kalo papa ada, papa selalu menjadi "beda" sendiri dengan berbagai alasan. Iyakan, Mr. Grumpy?
Kepergiaan kita dari Depok, menjelaskan sesuatu hal yang terasa kabur dan berat, bahwa dalam hidup tidak ada yang abadi. Kehilangan papa adalah fakta yang harus ditolerir dengan sejumlah kemungkinan-kemungkinan dan hati yang patah. Lalu, penempatan mama pada jemaat baru dengan jabatan baru, menjelaskan bahwa Yesus memiliki rencana indah untuk masa depan kita.
Berbahagialah disana,NOK. NONAmu aman bersama kita.
Pada akhirnya, semua hal yang kamu inginkan sedang diperjuangkan. Bila saatnya sudah tiba dan keinnginanmu satu persatu terwujud, KITA akan melepasmu dengan benar. Saat itu, bukan lagi tangis kehilangan, tapi syukur yang terlantun, bahwa AKHIRNYA KAMU BISA TERTAWA LEPAS disertai tangisan haru, karena KITA BERHASIL MELAKUKANNYA untuk MEMULIAKAN YESUS dan MEMBANGGAKANMU.
Saya memang tidak mengenal mama kamu seperti saya mengenal Pdt Ihalauw tapi saya percaya beliau sama seperti papa kamu yang melayani dengan hati yang tulus tanpa pamrih karena itulah yang seharusnya dilakukan seorang hamba kepada TUANNYA dan berkat itu akan datang dengan sendirinya melengkapi kehidupan hambaNya.
BalasHapusCintanya yang besar pada istrinya membuat NOKE hadir walaupun tidak terlihat... Dan saya yakin suatu saat nanti... papa tercinta yang begitu amat menyayangi puteri satu satunya yang sangat dia banggakan pasti juga hadir menggandeng kamu menuju ke altar walaupun tidak terlihat tapi kamu akan bisa merasakannya.
Seperti kamu saya juga yakin dengan pengalaman 34 tahun melayani bermacam karakter jemaat mama kamu pasti bisa memimpin dengan baik. Tuhan mengutus... Dia juga memampukan.
Sekali lagi selamat ibu Pdt Sien Ihalauw Hukom. Sehat selalu ya bu.