Langsung ke konten utama

Cerpen random #5

Cinta sudah selesai.

Malam itu, kamu datang. Aku menanti seperti biasa. Yang aku tau, kita punya janji hari itu.

Sekalipun langit tak menerbitkan pelangi setelah hujan seharian, aku juga tak berprasangka tentangMU.

Kita duduk berhadapan pada ruang kosong itu. Menatap malam yang kian pekat serta dingin yang kian merambat. Sunyi. Entah kenapa aku bergidik, "ada yang salah?" Ah, sinting, atau insting? Cuman beda penempatan,kan?. Bagaimana bisa pada moment penting ini aku malah merasa "kita selesai" 
Kamu duduk dihadapanku. Tanpa senyum. Tanpa gerakan. Kamu memainkan telepon genggammu. Tanpa memulai sebuah obrolan. Aku masih berpikir, kamu terlalu sibuk. Dan aku terlalu manja. Aku rindu melihatmu, apa itu salah?

Beberapa kali, pelayan menawarkan minum. Kamu tidak menjawab. Kamu melemparkan pandang kesekeliling. Apa yang hilang? Apa yang kamu cari? Hatimu tidak lagi pada tempatnya? Atau? Rasamu telah menguap? Atau cinta itu sudah ganti nama?

Lalu aku? Aku bergeming. Mendung. Gelap. Tiba2 aku merasa begitu jauh. Mulutku yang biasanya berceloteh ringan, kini terasa berat untuk berkata. Bahkan untuk sekedar menanyakanmu. Mengganggumu. Kita sudah selesai? Tanyaku pada hatiku, teriakku pada otakku.

Ah, dasar sinting. Aku menguatkan hatiku. Kita sudah bersama selama 1 dekade. Bukan waktu yang pendek untuk dijalani. Aku mengenalmu. Aku memahamimu. Semua tentangMU. Jadi, bagaimana bisa kita selesai,iyakan?

"Makanlah. Biar kita ga kelamaan disini." Ucapmu kaku, dingin? Atau hanya telingaku yang terlalu sensitif? Tidak terdengar nada "perhatian", ah kamu bukan orang romantis, kataku kembali pada hatiku.

Malam itu, malam terakhir aku melihatmu. Malam terakhir kita melewati malam sebagai pasangan yang sudah diberkati. Karna malam2 setelah itu, kamu tidak disini. Bukan, hatimu tidak lagi disini. Entah kamu tinggalkan pada siapa? Atau mungkin kamu jatuhkan dimana? Atau kamu titipkan pada yang lain?

1 minggu setelah malam itu,
Aku menerima surat dari pengacaramu. Tanyaku terjawab, kamu menyelesaikan KITA. Aku tertawa membacanya. Karna, aku tidak tahu, hatiku hancur atau diriku yang menyangkalnya. Ini kejutankan?

Malam2 yang aku lewati itu terasa bias. Bagaimana bisa laki2 yang aku cintai, meninggalkanku tanpa kata, tanpa tanya, tanpa peringatan. Kamu seperti hantu. Kamu yang aku kenal, bukan seperti kamu yang beberapa minggu lalu duduk dihadapanku. Sebegitu bencikah kamu, hingga untuk datang dan membicarakan ini terasa begitu menyakitkanmu? Apa hanya kamu yang punya hati, sehingga kamu bisa melukai aku seenaknya? Apa hanya kamu yang bisa marah, sehingga pergi tanpa alasan adalah hukumanmu?

Kamu hanya meninggalkan pesan singkat, "semuanya boleh kamu ambil"
Aku tertawa lebih keras lagi. Kali ini kamu memperlakukanku layaknya pelacur.

Benyada Remals "dyzcabz"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...