Langsung ke konten utama

Postingan

Abege is another annoying story

Growing up is painfull. Shout out to Inside Out 2. (*keren banget) Saya selalu suka film2 kartun. Nontonnya ngga perlu mikir. Cukup dinikmati aja. Tapi, inside out 2 is another story. Cerita tentang anak kecil yang mulai memasuki pubertas dan mulai beradaptasi dengan "anxiety". Relate banget. Anak2 ABG yang gelisah tentang "penerimaan lingkungan" terhadap dirinya.  Perasaan bahwa "menyenangkan orang lain" adalah sebuah kewajiban, agar diterima oleh "orang lain". Growns up is suck! (*yeah, i know) Padahal, dalam berkembangnya waktu, hal terpenting adalah penerimaan terhadap dirimu sendiri dulu.  Hidup adalah cerita tentang sebuah moment. Bagaimana kamu menghidupi setiap situasi yang terjadi dengan sikap yang baik. Ga semua bakalan baik2 aja, tapi setidaknya sikapnya harus tetap baik. Terima kasih untuk film Inside Out, yang memanggil pulang memory masa remaja, dimana si anak rebel ini, bener2 "susah dibilangin", semua nasehat2 rasanya me...

saya selalu merepotkan YESUS

  Yesus adalah Allah yang menyediakan dan mencukupkan. Saya tidak tau, bagaimana memulai note ini. Saya hanya ingin menulis, apa yang syukuri dan pengalaman saya sepanjang hidup, tentang Kemurahan dan Belas Kasih Yesus. entahlah, saya udah pernah nulis ini belom ya? Kalau pun udah, ya udahlah. Hahahahahhaaa... Saya hanya ingin berbagi cerita. Tentang semua hal yang dapatkan dalam hidup saya.  semua hal yang orang pikir, "saya mendapatkannya dengan gratis" dan mungkin juga mereka berpikir, saya selalu mendapatkan apa yang saya inginkan.  saya lulus SMA dan lanjut FK UKRIDA. Menjadi anak kedokteran. No life. No play, just breathe and study. Ngga juga kok. Saya menikmati hidup dengan baik di FK. Bolos. Nilai jelek. Sp. Tapi, saya lulus tepat waktu. Hanya saja, pelantikan saya harus mundur, karna IKM ngga lulus. hahahahahahhaaa...  (*sumpah saya sepatah-hati itu) Beneran saya nangis saat itu, bukan karena ngga jadi di lantik ya. Cuman, saya ngga bisa menghadapi papa. Say...

holla june

Sekali kali, boleh ya... Pulang kuliah. Sore kearah malam. Ngerjain tugas. Upload syarat2 SIP yang sungguhlah cukup ribet dan entah kenapa, saya berasak mei terlalu panjang untuk dilewati. Dan lalu, saya duduk di tepi tempat tidur. Merenung. Entah sudah berapa lama, saya tidak "me time" lagi. Tidak menikmati hidup. Bahkan, tidak melihat "saya" di kaca. Tidak mencermati hal2 yang berubah pada saya. Kerja saya cuman kuliah, ngerjain tugas, cakupan dan belajar.  Ya memang belum serepot itu. Tapi, ya repot juga. Saya menikmatinya. Makasih ya, Yesus untuk kemurahanNYA. Dan entah kenapa, saya mengambil hp dan selfie. Sekedar ingin melihat saya aja. Saya dalam bingkai sebuah kamera. (*efek kamera bagus sih) #deletesoon Dan lalu, saya berbisik pada diri saya sendiri... I love you, nyed. Terima kasih ya sudah berjalan sejauh ini. Terima kasih untuk tetap menjadi waras ditengah kegilaan ini. Untuk tetap mau belajar banyak hal. Terima kasih untuk tetap menemukan ha...

its not okay

Its not okay, to be not okay all the time. Mei.  Plis, berbaik hatilah pada saya. Sejauh ini, semua tidak selalu harus baik2 saja dan saya baik2 saja dengan ketidak baik-baikan saja itu.  Rumit ya? Ahahahahahahahaa.... Bagian mana dari seorang perempuan yang tidak akan membuatmu bingung?  Oh well, may... Seharusnya kamu jauh lebih baik iyakan? April sudah membuat saya cukup rungsing dan Mei? Ayolah, kita bisa berteman dengan lebih baik. Hm?  Something i should tell you? Belajar dengan giat. Baca textbook sebanyak mungkin. Translate jurnal sesering mungkin. Belajar ngerekam video. Oh ya, buat rangkuman tentang apa yang dibaca, untuk dibaca lagi.  Menghafal itu bagus, tapi memahami jauh lebih baik.  Menentukan prioritas pada apa yang harus dan tidak harus di belanjakan. (*kayaknya harus stop berteman dengan si orange deh) wkaakakakakakaka.... Perbanyak sayuran. Buah. Minum vitamin teratur. Olahraga dengan baik. Being human, nyed... Manusia yang bersosialisasi...

menertawakan moment penting (*my bad habbit)

Si paling suka ketawa Tidak ada hal yang begitu berat, yang akan membuat saya berhenti menertawakan sesuatu. Sombong banget nyed I know. Selama saya hidup, pukulan2 terberat saya tuh ketika saya mundur 2 bulan dari pelantikan dokter karna ngga lulus IKM dan saat papa meninggal . Selain itu, ngga ada yang seberat ini. Dan semoga semua yang akan datang nantinya, akan terlalui dengan baik. Nah, pada pukulan2 terberat yang saya hadapi itu, tetap aja ada celah untuk menertawakan sesuatu. Ada aja gitu yang membuat saya bisa tertawa. Aneh? Bagi sebagian orang iya, nyed. Tapi, bagi orang yang mengenal saya, mereka paham, saya adalah manusia yang selalu tertawa dan menertawakan keadaan.  Saya bisa jadi manusia paling menyebalkan saat marah. Namun, saya juga mampu menjadi manusia paling menenangkan di kala situasi genting, karna saya bisa menghandle "kegentingan" itu dengan menertawakannya.  Waktu papa meninggal ya gitu. Saya sedih. Nangis. Tapi, ada moment dimana saya, amor, eset dan...

sebuah keterbiasaan yang bobrok

Hal ini selalu di dengung2kan pada beberapa tahun belakangan ini. Di teriakkan oleh para pemangku kebijakan dan juga orang2 yang ikut di dalam sebuah sistem pendidikan. Salah ngga? Ngga. Ngga ada yang salah ataupun benar di dalam perkara "ini". Karna tujuannya bukan untuk mempertontonkan siapa yang benar atau siapa yang dipojokkan. Sistemnya yang harus di ubah.  Kalo saya boleh bertanya, apa anak2 yang dibesarkan dengan penuh "keramah tamahan" bahkan "tanpa bentakan", tanpa sabetan sabuk, tanpa cubitan dan pukulan, apakah mereka akan jauh lebih tangguh? Oh atau harus diganti, apakah mereka akan jauh lebih mampu beradaptasi?  Pada zamannya saya, salah ya salah. Tidak ada "excused" tentang hal ini. Kamu salah, kamu layak di hukum. Dan bentuk hukuman bisa berbagai macam. Iyakan? Tapi apa esensinya? Saya dibentuk menjadi manusia yang paham, bahwa segala sesuatu ada aturannya. Tidak bisa mengikuti maunya saya. Tidak juga melawan aturan hanya karna kek...

Tentang Noke #89

  lama banget ya, ngga menulis kembali tentang Noke-nya saya.  Kapan ya terakhir?  Nok, rasanya terlalu banyak hal yang berteriak di kepala saya. Segala hal rasanya harus diprioritaskan. Sampai kadang, saya lupa, seperti papa bilang... saya hanya seorang manusia yang bisa lelah. Dan boleh untuk merasa lelah. Iyakan? Pulang liburan kemaren, adalah pulang liburan terlama sejak saya pindah ke solo. Biasanya, saya hanya 3-4 hari, paling banyak juga 5 hari. Pulang dadakan juga palingan 2 hari aja.  Menemani mama merapikan tamannya, saya dan mama bercerita tentang waktu itu, pa. Masih ingat ngga, perdebatan panjang saya dan papa? Bukan perdebatan aja sih, lebih ke "berantem" ya? hahahaahahahaaa... Papa masih ingat ngga ya? Harusnya masih ya. Ingetkan, pulang dari Ancol untuk pertemuan2 konyol yang papa ikuti. Pertemuan2 menjelang sidang sinode? Hahahahhahaaa... Pertemuan absurb dan ngga jelas! Ya iyalah, ngga jelas, karena disana semua berkumpul hanya untuk mendengarkan id...