Langsung ke konten utama

Abege is another annoying story

Growing up is painfull.

Shout out to Inside Out 2. (*keren banget)

Saya selalu suka film2 kartun. Nontonnya ngga perlu mikir. Cukup dinikmati aja. Tapi, inside out 2 is another story. Cerita tentang anak kecil yang mulai memasuki pubertas dan mulai beradaptasi dengan "anxiety". Relate banget. Anak2 ABG yang gelisah tentang "penerimaan lingkungan" terhadap dirinya. 

Perasaan bahwa "menyenangkan orang lain" adalah sebuah kewajiban, agar diterima oleh "orang lain". Growns up is suck! (*yeah, i know) Padahal, dalam berkembangnya waktu, hal terpenting adalah penerimaan terhadap dirimu sendiri dulu. 

Hidup adalah cerita tentang sebuah moment. Bagaimana kamu menghidupi setiap situasi yang terjadi dengan sikap yang baik. Ga semua bakalan baik2 aja, tapi setidaknya sikapnya harus tetap baik.

Terima kasih untuk film Inside Out, yang memanggil pulang memory masa remaja, dimana si anak rebel ini, bener2 "susah dibilangin", semua nasehat2 rasanya membeku karna "kesoktauan" anak ABG yang merasa paling paham dunia ini hahahahahahahahaaaaa... 

Kalo kata teman baik saya, "Semua hal dijalani dengan legowo. Udah itu aja. Ngotot2an kita dulu, pada akhirnya menjadi anggukkan kata sepakat yang sudah digariskan. Lo mau apa, kalo yang diatas bilang ngga."

Nikmati aja semua proses dan emosi2 yang tercipta didalam cerita hidupmu. Asal, jangan lupa, sebelum menyenangkan orang lain, bagaimana kalo menyenangkan dirimu sendiri dulu.

Masa dimana Ngotot2an dengan noke tentang berbagai hal. Kalo inget masa2 putih biru ke putih abu2 tuh suka ketawa aja. 

Anak ingusan yang ngerasa sok hebat, sok paling ngerti, sok paling tersakiti, hanya karna papanya tidak bisa melihat "serunya dunia remaja" dari kacamata dia. Karna mamanya, strict dengan 1005 aturan2 baku dan mereka lupa, bahwa anak perempuannya perlahan sejak beranjak remaja.
.
Dan dari semua hal itu, apa lo menyesal dibesarkan dan dididik dengan cara semi militer?

Ngga sih. Tapi cukup untuk berkaca, bahwa apa yang mereka lakukan dulu adalah apa yang saya nikmati hari ini. Mereka menanamkan dasar pijakan yang benar agar saya mampu menghidupi hidup dengan benar. 

Namanya juga ABG ya... dengan semua kenaifannya, kekonyolannya dan ketololannya.

Hahahahahahahhaaaaa....

Aaarrrrggggh, papaaaaa, i misssss youuuu 😘


Nyed_

Masa dimana rasanya tidak ada yang mengerti dunia saya. Dunia cinta monyet, naksir2an, pengen nongkrong sama temen2, pengen bolos karna malas, pengen balapan, merasa sok hebat hanya karena bisa juara dan nilainya stabil hahahahahahahahhaaaaa....

Damn, nyed! Itu udah 20 tahunan yang lalu looooh... (*bangkeee, tua juga gw) 😌😂🤣

Hey, yedijah di SMP dan SMA

You did a good job, non.
Apapun yang kamu buat dulu, aku akan selalu membanggakan kita. Teriakan2 marahmu, umpatan2 tololmu, sikap arogan, dan sifat2 keras kepala yang susah ditundukkan itu, sudah diperbaiki dalam versi yang lebih baik. 

Kamu, melewatinya dengan sangat baik. 

Dan, aku berterima kasih karna kamu mampu beradaptasi dengan baik.

Hidup adalah cerita tentang moment2 yang tercipta dan jalani.

Sabar ya, satu-satu ya...
Semua akan terwujud pada waktu yang Yesus tentukan 🙏


Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...