Langsung ke konten utama

Postingan

Setulus sebuah "ucapan maaf"

Bila MAAFmu, mampu mengembalikan dia dari kematian. Maka teriakkanlah maaf sekencang yang bisa kau buat. Mungkin Tuhan akan menimbang keputusannya. Bila MAAFmu, dapat menawar hati yang terluka. Maka pantaskanlah dirimu mendapat kesempatan berikutnya. Bila MAAFmu, menghentikan amarah yang meluap. Maka jadikanlah prestasi dimana kamu bisa berpijak dengan nyaman. Bila MAAFmu, bisa menyembuhkan luka yang ada. Serta menutup luka yang kembali menga-nga. Maka bisikanlah dengan penuh makna. Bila MAAFmu, mampu meredam emosi yang meluap dan mencairkan hati yang beku. Maka jadi seperti lilin, sekalipun dia akan padam setidaknya dia berguna. Bila MAAFmu, dapat meruntuhkan ego yang tersulut serta mendinginkan murka si sabar. Maka jadilah seperti air yang mengalir untuk mengisi setiap sudut yang kosong. Bukan air yang menghanyutkan, namun air yang meneduhkan. Ada banyak orang datang dengan MAAF yang terlantun dari bibirnya. Memasang ekspresi kecewa. Namun didalam hati siapa yang mampu menebak...

God bless you,de'

God bless you,de' 12 desember, 17.20 WIB. Anak, 13 tahun, 32,5 kg. Datang bersama ibunya. Ibunya terlihat panik. Keluhan demam sudah 2 minggu. Mual. Muntah (-) Nyeri uluhati (+) Os mengeluhkan suka sakit perut kalau malam. Batuk berdahak. Sakit menelan. Sudah berobat namun belum ada perbaikan. Bak dan Bab tidak ada keluhan. Riw. Asma Bronkiale +, Ayahnya (alm) menderita Leukimia. PF,TD 110/70, Nd 110/Reguler, RR: 28 kali, Suhu : 38,4 celcius, Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik Tonsil t2-t2 hiperemis, Faring hiperemis, post nasal drip +, Paru wheezing dikedua bagian paru. Rhonki (-), Jantung dalam batas normal. Abd, Supel, Bising usus normal, NT epigastrium, H/L tidak teraba membesar. Defense Muskular (-) Ekstremitas, Akral dingin (-), Sianosis (-), CRT kurang dari 2 detik. Okeeeh, periksa darah. Walaupun, menurut saya ini karena TFA plus supt. Asma Bronkiale. Tapi, baiklah untuk menyingkirkan diagnosis lain. Iyakan? Tapi, sebelumnya saya minta di nebu (*uap...

Selamat tambah tua,ben!

Saya masih setia pada kebiasaan saya. Menjauh dari segala hingar bingar "ucapan selamat ulang tahun" Masih sama seperti tahun2 lalu, hari inipun milik saya. Saya tidak merasa perlu untuk menjawab segala ucapan selamat saat ini juga. Besok juga bisa. Nanti juga boleh. Selalu saja, setiap kali saya ulang tahun. Saya berada dalam "tugas", saya tidak libur. Walaupun mungkin saja, saya bisa meminta ganti jaga. Tapi, rasanya terlalu "biasa" minta izin karena ada acara yang belum tentu dirayakan. Toh, saya juga tidak merayakan apapun. Perayaan ala saya hanya sebuah traktiran sederhana. Di gultik? Di pizza? Di oh la la? Di Buffet? Atau Pattaya? Klenger? Pisa Cafe? Atau diangkringan pinggir jalan? Hmmm...gimana kalo Martabak Pecenongan Ovomaltin+ Cheese? Atau sederet resto serta kaki lima yang tersedia. Itupun saya lakukan setelah "hari milik saya" berganti menjadi hari-hari biasa. Selamat tambah tua, benyada! Menjadi "tua" atau kata yang l...

Kesibukkanpun dimulai

Kesibukanpun dimulai Sudah 5 tahun lebih, saya tidak berada dirumah saat "menjelang natal",  ketika koass saya benar-benar tidak pulang untuk Natal. Kenapa? Tidak ada libur disetiap stase yang saya masuki. Ketika PTT, tahun pertama saya merayakan dengan Oma, tahun kedua saya pulang beberapa hari sebelum Natal, tahun ketiga saya juga merayakannya dengan oma. Moment yang saya rindukan adalah "kesibukan menjelang natal", sibuk bersihin rumah, rapiin segala yang berantakan, turunin horden lama dan pilih yang baru, bersihin karpet rumah, mulai bongkar pernak-pernik pohon natal dan segala hiasannya, cuci sofa, bahkan mulai motongin bunga2 liar yang biasanya males banget dibuat. Segala hal harus banget terlihat rapi dan bersih. Moment-moment inilah yang sering saya lewatkan, walaupun ketika saya dsini "saya malas" juga hahahahahahahahaa... Tapi, moment bersih-bersih nyambut Natal, beda dengan bersih-bersih yang biasanya kita buat sehari-hari. Ada rasa senang,...

De-sem-ber!(*hello desember)

De-sem-ber... Pagiiiiiii, desember! Selamat pagi, semua makhluk yang merayakan hari bahagia di Bulan Desember. Selamat menikmati hari pertama di bulan terakhir tahun 2015. 3 hari lagi, adik sepupu saya ultah, 3 hari kemudian, sepupu cowo terganteng saya ultah, 1 minggu setelahnya, Om bungsu dari mama ultah, 4 hari setelah itu, Oma saya yang berada ditempat terindah ultah. 17 desember pertama yang dilwati tanpa sebuah "acara rutinitas", karena Sang Empunya hari sudah tak disinin 2 hari berikutnya, Om saya (*papanya melf) ultah 4 hari setelah itu, Tante saya ultah (*mamanya angel dan grace) 2 hari setelahnya Chrismast Timeeeeeee!!!!!!! Yuuuhuuuuuuu.... thats our time to celebrate Jesus Birthday!!!! 1 minggu berikutnya, penutupan tahun... Aaahhhhh, loooooong weekeeend sodara-sodara. Walaupun tetep jaga juga sih (*beberapa hari) Pagi ini, Mataharinya cerah sekali. Secerah harapan banyak orang pada awal bulan terakhir di tahun ini. Semoga Desember memberikan banyak...

Sesempurna drama korea

Korea oh korea. Sore tadi, saya minta tolong dengan mbak2 OB diklinik untuk dibelikan rujak. Well, saya lagi pengen buah. Mangga dengan cabai garamnya. Tapi, mas2 OB dan ADMINnya bilang gini "lagi dibelakang nonton korea,dok" Saya tersenyum mendengarnya. Lalu si Bapak OB ini melanjutkan lagi "Aneh, orang kok seneng banget nontonin pilem yang matanya segaris." "Namanya hobby,pak. Saya juga suka kok" Mereka berdua terdiam. "Apa sih bagusnya nonton korea,dok? Yaelah cakepan juga artis india,dok. Korea mah aneh,dok. Keputihan orangnya. India tuh cakep. Manis." ucap si Admin yang didukung oleh anggukan si Bapak OB. Gimana ya, cara bilangnya. Bahwa saya suka nonton Drama Korea juga karena "kepeleset", ya waktu PTT ga ada yang dikerjain banget-banget, waktu santai diajakinlah sama perawat, bidan dan dokter PTT yang lain untuk nonton korea. Awalnya saya ngga tertarik pada Drama dari negeri ginseng ini. Saya tipe manusia cepet bosan, sehin...

Bila dia, mungkin kamu, bisa saja kita...

Bila dia, bisa meninggalkan kamu untuk yang lain. Mungkin kamu, akan ditinggalkan juga karena yang lain. Bisa saja kita bertahan pada orang yang salah, karena kita sama-sama buta pada cinta yang semu. Bila dia, mempermainkanmu sesukanya. Mungkin kamu, tidak menyadari apa yang terjadi. Bisa saja kita terbuai pada setiap rayuan gombal khas playboy, atau terpesona pada suasana romantis yang dia ciptakan. Bila dia, menganggapmu persinggahan yang dia datangi hanya bila dia butuh. Mungkin kamu, harus cukup pintar untuk berlalu darinya. Bisa saja kita menemukan orang yang tepat disaat kita berhenti "mengharapkan" orang yang salah. Bila dia, benar-benar mencintaimu dengan tulus. Mungkin kamu tidak "senelangsa" hari ini. Bisa saja KITA dalam versi KALIAN sedang mempersiapkan janji suci yang diimpikan setiap pasangan. Bila dia, adalah perhentian terakhirmu setelah begitu banyak perhentian bahkan perubahan rencana yang menyapa. Mungkin kamu, harus benar-benar ber...