Langsung ke konten utama

Tentang Lenny dan Kunjungannya.

Lenny si "Astana" dan kunjungan nya ke Solo.

Pertama, saya adalah manusia yang ngga suka direpotkan. Ngga suka. Namun, ada beberapa orang, yang saya izinkan untuk boleh, merepotkan saya. Apapun keadaannya, saya bersedia meluangkan waktu saya, untuk mereka. Si Lentai a.k.a Astana ini adalah salah satu nya.

"Yed, lenny main ke Solo ya" Dan yang terjadi 24 jam kemudian itu adalah beresin kamar. Karna, manusia yang datang ini, adalah manusia yang seprei nya ketelisut dikit aja, langsung diperbaiki. Bayangin lah ya, gimana saya dengan "berantakannya" saya. 

6 jam pertama dia di Solo, kita cari makanan yang "merakyat", trus ngelewatin Benteng Vandeburst yang kata dia (*kadang lenta ini suka sok tau), keren banget. Dan nyatanya, bagus sih, cuman ngga sesuai ekspektasi dia. Trus, kita mampir ke gedung juang 45, dia awalnya mau foto. Dan saya, (*yang ngga suka foto ini) udah nawarin diri dong, buat fotoin. Entah kenapa, dia ngga mau. Aneh kan? Padahal, jarang2 loh, saya baik. Jarang banget. Ckckckckckck...

Satu hal yang ngga berubah, lenny dan catokkannya. "Yed, punya catokkan ya?" Saya "ngga ada. Hairdryer aja" Sa pikir nih, pas dia sampe dikosan, masalah catokkan udah CASE CLOSED dong. Ternyata, si Edna ini (*aseli potongan rambut barunya lebih ke Edna, ketimbang Sophie Navita) hahahahahahhahahaa... Ternyata, setelah 17 tahun berlalu, "poni" masih menjadi topik penting dan KOENTJI MASALAH mbak lenny ckckckckckck... Si Edna Astana ini nuntut harus ada catokan, apa ngga gila. "Ibu kosan ngga punya catokan?" Saya dengan malas menjawab "menurut ko, orang 56 tahun, berhijab, ngapain pake catokan. Beliau berhijab, lenta. Stop dengan ko pu keajaiban." Hahahahaahahahhahaaha...

Dan... 24 jam selanjutnya adalah obrolan tengah malam yang "padat" banget. Dilanjutkan, kita jalan2 ke Tawamangu. Ke beberapa tempat di Tawamangu. Seperti yang saya bilang, saya ngga suka di foto-foto. Karna bagi saya, moment itu untuk di nikmati. Tapiiiiii, dasarnya si kampretos ini, entah sejak kapan dia jadi "photography kesiangan" dengan segala daya upayanya, HARUS BANGET BISA FOTO REFLEKSI. Susah bener, hidup gw hari itu. Jadi, objeknya dan yang katanya mau foto estetik ini, NGGA NGERTI CARANYA. (*Bangke kan ya?)

Bisa dibayangin dong, berdiri 40 menitan di gerbangnya Candi Ceto hanya demi sebuah foto estetik bangke ini. Bahkan sampe semua pengunjungnya udah pulang, SAYA MASIH TETAP DISURUH BERDIRI DISANA. Sakit emang ni orang. Bahkan ada mas2 pengunjung yang bilang gini, "susah ya mba, dapetin foto bagus". Saya "ngga sih, temen saya emang ngga waras, pak". 

Selesai sampai disitu? Oh tentu ngga. Cerita ini baru babak awalnya. Karna, SI MBOK LENNY ini PENGAGUMNYA BAPAK SOEHARTO, jadilah kita ke Astana Giribangun. Nyekar. Ziarah ke makam Alm Bapak Pembangunan ini. Si mbok ini, excited sekali ketika mendengar makamnya beliau disini. Kalo saya? Ngga sih, lebih ke biasa aja. Kita ke Astana Giribangun. Saya baru pertama kali nyekar atau ziarah ke Makam Para Pembesar. Jadi, saya ngga tau, kalo beneran banyak yang datang untuk berdoa disana. Dan temen saya si Pengagum ini, malah nyuruh saya duduk didepan dong. Mon maap, BUAT APA SAYA KE DEPAN, MAU ABSEN? Hahahahahahahaa...

Haduh, dimanapun saya berada, kalo saya bersama manusia2 seajaib, lenta, jean, yuni, gorce, mbul, eset, amor, melf, pasti saya ngga mungkin untuk ngga ketawa. Ckckckckckkckckck.... Tapi, Astana Giribangun itu keren. That's it. Iya kan, Lenta? 

Trus kita ke Telaga Sarangan. Bagus. Sejuk. Pemandangannya keren. Ya udah, gitu aja. Kalo lo nanya, itu aja jawaban gw. Masalahnya, saya bersama manusia yang kemanapun, harus diabadikan, harus banget. Jadilah, saya fotografer dadakan. "Yed, bisa ngga moto nya dengan tulus, ikhlas gitu". Saya "ngga bisa. Ngga mau. Udah cepetan deh. Bisa kan terima aja kalo udah difotoin" ckckckckckkckckck....

Oh, sebelum itu, kita makan di Tawamangu, salah satu Resto yang instagramable banget. Saya? Ya udah, duduk dan menikmati pemandangan. Si kampret? Sibuk BANGET ngatur posisinya HARUS BAGUS FOTO NYA. HARUS DARI ANGEL SEBELAH MANA. HARUS POSISINYA GIMANA. Padahal ya, orang kalo bagus mah bagus aja difoto, sejungkir balik apapun. (*Susah bener, hidup gw hari itu. Kirain cuman noke aja yang ngga normal dengan dunia foto memotonya. Hufph...) Pak Pariman "dokter yedy, ngga mau foto?" Saya "ngga pak. Saya lebih seneng, diem aja. Ngga usah ngapa2in. Kalo temen saya itu vlogger memang. Dia harus ada konten nya perhari. Jadi, ya gitu, harus foto sebanyaknya." Pak Pariman mengangguk dan tampak sangat percaya. Hahahahahahahahahhahahaaa....

Terus, kita ke Grojogan Sewu. Untungnya sih udah tutup ya. Jadi ya udah, ngga perlu juga meladeni keabnormalan si astana ini. Untuk foto dari berbagai angel. Lenta "yed, potoin dong. Coba arahin lenny, harus gayanya kayak gimana". Saya? Ambil HPnya yang mahal banget itu, asal jepret, sok terlihat profesional sekali, padahal males banget. Trus tiba2 "udah nih". Lenta "lenta ngga banyak berharap sih sama ko". Saya ketawa senang "bagus". Hahahahahahahahahhahahaaa....

Akhirnya dia pulang. Kembali ke Semarang, dan entah siapa lagi yang bakalan dia kunjungin. Semoga sih, ngga perlu balik sini lagi hahahahhahahahahahahahaa... Rasanya sih, dah semua kok dikunjungin. UDAH SEMUA KOK. hahahahahahahhahaaa...

Demikan cerita ngga penting ini, versi saya tentunya. Dalam episode, Lenny dan Kunjungan nya Ke Solo. Ngga penting banget sebenarnya, hanya saja saya suka menulis nya agar bisa mengingatnya dengan baik. Saya tidak jago, mengcapture sebuah moment dalam kamera. Namun, saya selalu membahasakan moment dalam sebuah cerita. 

Lenny Christy Tahun. Teman kuliah. Temen jalan malam. Temen makan gorengan. Temen cerita. Temen untuk ngelakuin hal2 absurd. Terakhir ketemu rasanya udah lebih dari 7 tahun lalu. Namun, sahabat selamanya sahabat, mau ngga bisa dihubungi selama apapun. Ngga ada kontak seberapa lamapun. Kita tetap punya topik untuk dibahas. Tetap punya kekonyolan yang sama. Tetap punya obrolan khas kita. Esensinya ngga berubah. Sama dan selalu. 

Suatu waktu dulu, saya tidak pernah membayangkan berada di kota selain jakarta. Seenggaknya, ketika sahabat2 saya berkunjung, Jakarta adalah tempatnya. Tempat kita "pulang untuk bernostalgia" masa kuliah dan cerita2 yang ada. Nyatanya, saya disini, di Solo. Dan salah satu dari mereka, mengunjungi saya disini. Menemukan kembali, sahabat2 baik saya, adalah hal yang menyenangkan. 

Have a great day, Lenny "Astana" Tahun. Ko cocok pake nama itu. Cocok banget. Bisa ya, lain kali, lebih ke foto2nya senormalnya manusia aja. Ngga usah, dari berbagai angel, KARNA NGGA MERUBAH APAPUN, LENTAAAAAAAAAAA. Dan tolong, tolong banget ini... Bawa catokan aja kemanapun ko pergi, biar ngga ngomel hanya karna ngga ada catokan. Atau poninya dibuat permanen deh, biar NGGA GOYANG KALO KETIUP ANGIN 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

Hidup selalu punya kejutan. Cerita yang tidak terduga, tidak juga terlupakan. Hingga, cerita yang diceritakan kembali dan ditertawakan lagi, padahal untuk jokes tolol yang sama. Mungkin, membosankan bagi sebagian orang. Namun, untuk orang2 yang "sefrekuensi", setolol apapun jokesnya, seabsurd apapun ceritanya, asalkan bersama orang2 favorit nya, "rasanya tetap sama" lucunya. 

Thats moment last forever, whenever im with you.


Benyada Remals "dyzcabz"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...