Langsung ke konten utama

sebuah perjuangan


Syndroma Wasting.

Kita tau, bagaimana akhirnya. Apa yang akan terjadi kedepannya. 

Yang kita, tidak tau, kapan waktunya. Berapa lama lagi? 

Hei, kamu...

Berjuanglah. Bertahanlah. Bisikkan pada Tuhanmu, kamu masih ingin ada disini. Ucapkan inginmu, pintamu, isak terdalam hatimu, pada semesta. 

Dalam sujudmu, rayulah Tuhan, agar DIA memberikan belas kasihnya. Memulangkanmu dalam keadaan sehat, pada mereka yang senantiasa meneriakkan namamu dalam doanya.

Kami, mengobati, memberikan yang terbaik semampu yang kami bisa, terapi suportif untuk memperbaiki KU. 

Menstabilkan kondisimu yang kadang "diujung batas", namun Tuhan, DIALAH yang memegang nafasmu. 

Karna itu, bujuklah Tuhan. Rayulah Tuhan. 

Karna didalamNYA, ada hidup. Ada belas kasih. Ada pengampunan. Ada kesembuhan. Ada kesempatan kedua. 

Saya menyemangatimu, karna saya percaya, sampai sejauh ini, kamu sudah berjuang untuk tetap ada disini.

Terima kasih sudah bertahan sekuat ini.

Tuhan akan menjagamu. Menyembuhkanmu dengan cara terbaiknya. 


Jangan lupa, dalam setiap sujudmu nanti,
Minta Tuhan, dengarkan doa mereka yang mencintaimu, 
Mereka yang senantiasa menginginkanmu kembali dengan sehat disisinya.

Doa ibumu, yang selalu menanyakan keadaanmu.
Doa ayahmu, yang senantiasa rajin mengantar makanan untukmu,
Doa kaka, adik, temanmu, yang percaya, kamu akan melewati "battle" ini dengan baik.


Benyada Remals "dyzcabz"


Jaga ICU selalu punya cerita. Jaga saya selalu berwarna. Entah apapun warnanya. 

Mujizat itu nyata, saat kita menganggkat hati pada Tuhan, membiarkan Tuhan menyelesaikan dengan caranya. 

Dari saya, manusia yang jarang percaya mujizat, namun dalam kehidupan saya, Yesus menyediakan mujizat dengan caranya. 

Yesus yang saya imani, selalu punya cara yang ajaib untuk menjawab setiap kegelisahan.


Dokter itu capek. Melelahkan. Kadang menyebalkan. 
Namun, bagi saya, menjadi dokter... memanusiakan saya, membuat saya melihat kehidupan dari berbagai sisi, memahami sudut pandang setiap orang yang saya temui, hingga dalam memutuskan segala hal, saya tidak hanya memikirkan "keakuan" saya.

I love my job... I do and always do.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...